Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Event Day
Seperti biasa Jenny mendapati dirinya dipelukan Arsen. Ia perempuan normal yang jelas bisa membedakan yang indah dan yang kurang indah di matanya. Tapi yang terpampang didepannya ini, agak susah dijelaskan dengan kata-kata. Tentang bagaimana sempurnanya pahatan yang Tuhan beri pada pria yang masih terlelap didepannya ini.
"Cakep banget woy suami gua, lama-lama oleng juga nih, kalo tiap pagi ketemu beginian bisa-bisa gua selingkuh anjir, eh.. Tapi bentar, ngapain gua selingkuh, kan dia suami gua sih hihihi." batinnya.
Ia bangun lebih subuh tepat disaat Arsen sedang lelap-lelapnya. Sembari membetulkan selimut Arsen, ia mengelus lembut rambut lebat suaminya itu, cukup lama ia memandangi sosok tampan itu.
"Makasih banget, Sen. Lu bener-bener jadi obat tidur paling ampuh dan penenang buat gua, tapi hari ini gua harus refresh otak gua, bener-bener gua harus kabur sebentar." bisiknya lalu mempersiapkan diri dengan cepat lalu keluar dari mansion
🌼🌼🌼
Berjam-jam pun berlalu, Arsen bangun dari tidurnya. Layaknya anak CEO di drama-drama, ini juga terjadi di real life, datang ke kantor sesuka hatinya. Senyumnya kembali mengembang ketika mengingat Jenny mengigau,
"Jangan tinggalin gua ya, Sen." bibirnya kembali melengkung.
"Jenny pasti ngopi di balkon, samperin aahh... ", serunya semangat.
Drrt .... Drrt... Drrrt... getaran ponsel Jenny menyita perhatian Arsen.
" Tumben?", serunya sambil meminum air putih yang terletak di meja sudut.
Arsen membaca semua pesan itu dengan satu alis terangkat, pasalnya semua pesan itu asalnya dari kontak tak bernama. ketika ia mengklik profil nomor tersebut, dan menyimpannya asal untuk melihat identitas pengirim pesan itu.
Byuuurrrr.....
Air di mulutnya spontan menyembur. Siapa lagi kalau bukan "Jonathan Bramaskara".
Bak dikejar tsunami kiamat kalang kabutnya, ia bersiap-siap menyusul sang istri, sambil mandi pun sempat-sempatnya ia mengomeli shower yang dirasa airnya kurang cepat menyiram seluruh badannya.
"Tahun depan ngga akan ada lagi event gabungan... huaahhhh ", kesalnya dibawah shower.
Pak direktur Askara aka Taehyung dengan kearifan lokal memacu mobilnya menuju tol.
📞"Halo pak Don ! Bisa-bisanya kamu ngga ngasih tahu kalau istri saya ikut event?!, bentaknya melalui ponsel yang menempel di telinganya.
📞"Lah? Pak? Saya kira nona muda bersama anda." bingung Don.
📞"Kirimi saya daftar peserta event, lengkap dengan semua perusahaannya, jangan ada yang terlewat. Semuanya ! Segera !!!".
📞"B-baik pak Arsen, segera pak!", jawab Don gelagapan, sekaligus bingung sejak kapan direkturnya ini peduli tentang event, ia hanya peduli menjadi donatur, itu saja, tapi kali ini tumben? Tidak menunggu lama, akhirnya Arsen mendapat seluruh data yang ia inginkan.
🌼🌼🌼
Sang suami kalang kabut, jarak kota ke lokasi event ini memakan waktu berkendara kurang lebih 4 jam, mungkin Arsen akan tiba sore hari menjelang malam. Ia berpacu dengan waktu, takut istrinya disambangi mantan yang sangat ber-efek yang kemarin membuat istrinya menangis parah.
"Jauh banget lagi.. huh.. ", dumelnya mengebut.
Drrrt... drrrt.... ponsel Jenny bergetar kembali pertanda ada pesan masuk lagi.
🌼
"Ini cowo caper banget lagi sama istri gua. Lu bisa ngga si Jenn sehari aja ngga bikin gua overthinking? Kenapa coba disana ngga ada bandara?! ", rengeknya.
🌼🌼
Kegiatan bakti sosialnya sudah selesai dilakukan, tibalah saatnya malam akrab, lebih tepatnya malam mempersiapkan acara puncak besok. Dari tahun ke tahun malam akrab adalah malam yang paling ditunggu, karena para peserta bisa berinteraksi dengan peserta dari perusahaan lain, seperti inilah moment yang ditunggu Rony yg notabene ingin cari jodoh di Event Day.
Jenny sibuk membantu teamnya mempersiapkan seluruh keperluan mereka. Ia menolak diperlakukan istimewa, menolak dipanggil nona muda, menolak di suruh duduk manis, ia lebih senang ikut mengangkat kontainer makanan yang berat, membangun tenda, dan dipanggil "Mba Jenn".
"Duh... handphone pake ketinggalan segala lagi." keluh Jenny yang sibuk merogoh tasnya.
"Mau ngabarin pak Arsen ya mba?", tanya Sharon.
" Iya nih Sye... ", memastikan tasnya sekali lagi.
"Nih mba pake handphone aku aja. " Sharon menyodorkan ponselnya.
"Aku ngga hapal nomer suamiku, hehehe." cengir Jenny.
" Pak Dirut nama kontaknya... mba Jenn .. mba Jenn... ", kekeh Sharon menggeleng-geleng kepalanya, ternyata istri bosnya ini tidak memiliki sifat ala ala bangsawan, lebih berkelakuan seperti mereka yang karyawan biasa.
"Halo sayang, ini aku pake hapenya Sharon.", Jenny membuka pembicaraan ala ala pasutri yang saling mencintai.
📞🗣️ Arsen : " Kamu dimana? Sama siapa? Kenapa ngga bilang aku kalo ikut event?!", nada suara yang keras tapi bukan membentak.
📞🗣️ Jenny : "Aku di event ground sayang, sama Sharon, Nadia, Rony, semua team Askara lah, emang sama siapa lagi?" bingung Jenny. Kenapa Arsen pake kamu aku? Padahal telepon ini tidak di speaker.
📞🗣️ Arsen : "Ngga ada orang lain dari luar team? Orang lain tiba - tiba minta gabung mungkin?"
📞🗣️ Jenny : Ngga nih, cuma kita kita, emang ada yang mau dateng lagi ya?
📞🗣️ Arsen : (tersenyum lega) " Ohh yaudah sayang, tungguin aku ya. Aku nyusulin kamu, kurang lebih sejam lagi aku sampe di lokasi. Handphone kamu ada di aku." Leganya ketika ia menyadari Jenny tidak tahu Jonathan disana.
📞🗣️ Jenny : " Ngapain di susul segala sih?" nada kesal, Sharon melotot mendengar hal itu.
📞🗣️ Arsen : " Aku kangen"
Deg...
📞🗣️ Jenny : " Oh.. yaudah sayang, bawa makanan yang banyak ya. kita semua kelaperan nih. Aku mau cappuccino float, kalo ketemu beliin ya, ntar udah meleleh juga gapapa. Hati-hati... "
"Kok jantung gua debar ya pas dia bilang kangen", batin Jenny sembari memutus telepon.
"Nih Sye... Thank's ya..", menyerahkan ponsel Sharon.
"Ciyeee... yang disusulin suaminya ciyee...", ledek Nadia dan Sharon, Jenny hanya tersenyum sumringah menanggapi ledekan mereka yang sudah mulai dekat dengannya. Perlahan teamnya tidak lagi memperlakukannya dengan kaku, melupakan sejenak bahwa ia istri Arsen Askara, memperlakukannya lebih ke teman se-kerja.
Sementara seseorang yang sibuk mengirimi pesan pada Jenny, mulai uring-uringan tidak jelas. sebegitu banyaknya pesan yang ia kirimkan pada istri orang itu satupun tak berbalas. Ia betul menyadari bahwa apa yang sedang ia lakukan ini salah, tapi cinta itu buta kan yeorobun?
Buta arah, buta rupa, buta warna, buta bentuk, buta status, baginya Jenny masih miliknya, masih orang yang ia panggil dengan sebutan Jeje. Bukan nona muda Askara, sama sekali bukan.
Jangan lupa tinggalin jejak ya yeorobund, di like kek apa kek 😭
.
.
.
Tbc ... 💜