NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

BUUGGHHH

BBUUGGHHH

Sekali tendangan yang sangat keras, dua bodyguard terjatuh membuat semuanya kembali tercengang. Mata Briela menangkap sebuah kursi yang sangat besar, penuh dengan keagungan. Kursi itu di siapkan untuk Jenderal Barbara.

Briela melihatnya, segera berjalan ke kursi tersebut, kemudian duduk menyilangkan kakinya.

“Berhenti! Apa yang kau lakukan, cepat, pindah dari kursi itu. Bagaimana bisa kau seenaknya di tempat ini, kursi yang kau tempati adalah kursi khusus untuk jenderal Barbara,” teriak mereka.

Senyum sinis dan devil Briela terlihat, dia kemudian menjelaskan jika kursi yang saat ini di tempatinya, bukanlah apa-apa, tidak berharga.

“Bahkan jika Barbara berada di sini, dia akan berlutut dan berdiri di hadapanku saja, dia tidak akan bisa melakukan apa pun tanpa perintahku!” ucap Briela lantang.

Mata para tamu melotot dan tercengang tidak percaya. Di tempat lain, ada istri Alden yang sedang bermain ponselnya dan mengirim pesan kepada Alden, dia melihat situasi sudah tidak bisa dikendalikan, dia pun tidak berani melakukan apa pun tanpa informasi dari suaminya terlebih dahulu.

Dia menekan nama suaminya dan tidak berselang lama, suara Alden bergetar menerima panggilan tersebut.

“A…ada apa?”

Istri Alden kemudian menjelaskan semuanya. Semua kejadian yang berada di dalam ruangan tersebut. Alden berteriak panik, dia meminta istrinya untuk menangani keadaan dengan cepat. Dia sedang dalam perjalanan menuju gedung Mailings, tidak akan lama akan tiba.

“Sebelum itu, cepat kerahkan pengawal kita, untuk mencari Xaviera di gedung Mailings. Aku mohon cepatlah. Nyawa kita akan menjadi taruhannya,” ucap Alden dengan suara bergetar.

Istri Alden segera memerintah pengawal pribadinya.

“Apa pun yang terjadi segera temukan Xaviera dan bawa dia ke kamarku,” jelas Istri Alden.

Istri Alden meninggalkan ruangan dan kembali ke kamarnya.

Santi tidak berhenti mencela Briela yang berusaha mencari masalah di tempat tersebut hanya demi anaknya yang tidak berguna, ucap Santi.

“Serahkan Xaviera, ini kesempatan terakhirmu!” ucap Briela dengan mata yang menajam.

“Tidak usah hiraukan wanita gila ini, kita menunggu kedatangan Jenderal Barbara saja, untuk membunuh dan memotong tubuhnya di hadapan kita,” ucap salah satu keluarga terhormat.

Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan dari salah seorang pengawal jika Jenderal Barbara sudah memasuki ruangan.

Semuanya tersenyum sinis menatap Briela yang tidak bergeming sama sekali. Dia bahkan lebih memperlihatkan gestur kekuasaannya di atas kursi yang besar itu.

“Jenderal Barbara memasuki ruangan,” teriakan pengawal.

Pintu yang menjulang tinggi itu terbuka. Dua puluh pengawal pribadi kerajaan dengan kostum pengaman yang lengkap kerajaan, berjalan tegap memasuki ruangan dengan berbaris memberi jalan kepada Jenderal kemudian meletakkan tangan di sebelah kiri di dada sebagai tanda penghormatan.

Jenderal Barbara memasuki ruangan dengan wajah yang garang, di belakangnya berjalan Gubernur Alden yang penuh memar di wajahnya. Barbara melirik semua tamu undangan dengan mata menajam. Semua masih dalam posisi yang sama, dengan rasa sedikit takut dan juga posisi yang menunduk, aura kekuasaan Barbara begitu terasa hingga semuanya tidak memiliki keberanian untuk menatap Barbara.

Langkah Barbara terhenti, dan semua keluarga terhormat mendekati Barbara kemudian menunduk kembali memberikan hormat.

“Hormat Jenderal, selamat datang di kota Riga,” ucap empat kepala keluarga terhormat.

“Apa yang kalian lakukan?” tanya Barbara.

Mata Barbara tanpa sengaja melirik ke arah Briela yang duduk di atas singgasana yang sudah ditebak untuknya.

Tiba-tiba para keluarga terhormat memulai aksinya dengan memberikan penjelasan jika Briela telah berani duduk di singgasananya.

“Wanita itu sangat berani karena ada gubernur Alden yang mendukungnya, kami mohon Jenderal menghukumnya, karena gubernur Alden tidak akan bisa melakukannya. Bahkan dia telah menikahkan keponakannya dengan anak wanita itu, pasti dia tidak…”

“Siapa yang wanita gila?”

Semua yang berada di dalam ruangan tersebut menunjuk ke arah Briela yang masih duduk dengan wajah yang serius.

“Gubernur Alden, apakah kau masih akan diam saja?” tanya Barbara.

Dengan langkah tertatih dan tubuh yang bergetar karena ketakutan, Alden mendekat ke arah Barbara kemudian memberikan hormat.

“Tidak jenderal, berikan saya waktu,” timpalnya.

Alden kemudian mendekati empat kepala keluarga terhormat yang tersenyum karena merasa rencananya berhasil. Tiba-tiba…

PPLLAAKKK

Sebuah tamparan keras ke wajah tuan Altrius.

“Gubernur, apa yang anda lakukan?” ucapnya dengan sedikit syok.

Para tamu tercengang melihat hal tersebut, bahkan Santi tidak bisa melakukan apapun selalin mulutnya terbuka karena syok melihat tamparan Alden kepada salah satu keluarga terhormat wilayah Barat.

“Gubernur, anda…”

PPLLAAKKK

Sebuah tamparan lagi mendarat keras ke wajah keluarga terhormat kedua, ketiga dan keempat. Hingga semua yang berada di ruangan tersebut merasa kebingungan. Sikap Alden memang berbeda bahkan dia seharusnya hanya memberi hukuman kepada Briela, mengapa terbalik?

“Gubernur Alden, anda tidak tahu segila apa wanita itu? Dia telah membawa sebuah pelakat palsu dengan lambang kerajaan untuk mengancam kaki dan berbuat sesuka hatinya di gedung ini. Dia hanya seorang wanita pemilik kedai di pinggir jalan…”

PPPLLLAKKK

Tamparan kembali mendarat ke wajah tuan Altrius.

Santi menyeret kakinya yang sakit dengan megambilpekat yang disangka palsu kepada Alden.

“Lihat ini? Dia membawa ini, seharusnya kau membunuhnya Alden!”

PPLLLAKKKK

Sebuah tamparan keras kembali Santi dapatkan di wajahnya dan membuat dia kembali terjatuh di lantai.

“Kau yang seharusnya mati!” ucap Alden dengan lantang.

“Di hadapan jenderal Barbara, kau dengan begitu teganya memukulku demi membela wanita simpanan mu itu, apa kau merasa tidak tahu malu?!” teriak Santi dengan putus asa.

“Kau adalah Santi Ace, bukan?” ucap Barbara.

Santi mendengar namanya disebut oleh Jenderal Barbara sangat bahagia, dia kemudian kembali berdiri dari tempatnya dan segera mendekati jenderal Barbara. Dia sedikit membungkukkan tubuhnya.

“Iya Jenderal, saya adalah Santi Ace,” jelas Santi.

ARGGHHHH

Tangan Barbara spontan mengcekik leher Santi. “Katakan di mana Xaviera?!” ucap Jenderal dengan mata yang memerah.

Santi terlihat susah menjawab pertanyaan Barbara, karena itu tubuhnya di hempaskan begitu saja.

“Da-dari mana anda tahu tentang Xaviera?”

“Aku akan memberimu dua pilihan, kau menjawab pertanyaanku dengan jujur atau kau meninggalkan pesan terakhir untuk keluargamu!”

1
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Marlyne Lia Lyne
Luar biasa
Marlyne Lia Lyne
xaviera ternyata bodoh lihat cowok pertama cakep langsung suka.. ternyata yg di suka laki laki hajat, gmn nt ibu nya xaviera pasti ngamuk.. dan aron persiapkan ya dpt balasan dr mertuanya
Susanti Susanti
Luar biasa
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!