Sebuah pulpen langganan dipinjam Faiq kini tergeletak begitu saja, pemuda yang suka menggodanya, mengusiknya dengan segala cara, ia tidak pernah kehabisan akal untuk mengerjai Vika.
Vika memandanya dengan harap si tukang pinjam pulpen itu akan kembali. Ia memelototi pulpen itu seolah memaksanya membuka mulut untuk memberitahu dimana keberadaan Faiq.
••••••••
Goresan Pena terakhir ini
Kini tinggalah kenangan
Yang pernah kita ukir bersama
Sekarang kau tak tahu dimana
Tak ada secarik balasan untukku
Akankah titik ini titik terakhir
Yang mengakhiri kisah kita?
Kisah kau dan aku
-Vika Oktober 2017
⏭PERHATIAN CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, BILA ADA KESAMAAN TOKOH MAUPUN TEMPAT, DLL. MERUPAKAN MURNI KETIDAK SENGAJAAN⏮
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kepik Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mangsa
...|Happy Reading|...
...Silahkan razia Typo dan lain-lain, kerena pasti akan ada banyak typo kedepannya, silahkan berkomentar....
...••★••...
Kepergian Zaki masih menyisakan kerumunan siswa yang saling berbisik, bahkan ada pula yang tertawa terbahak-bahak ketika melihat kekalahan Zaki dari wakil ketua OSIS mereka. Bahkan kaum pria berdoa agar setelah kejadian ini tak ada lagi perempuan yang mau bahkan sampai mengemis untuk menjadi pacar Zaki.
Vika tersenyum tipis ketika melihat kelakuan aneh para pria itu. Ingin sekali rasanya dia bertanya mengapa mereka sampai seperti itu, apakah mereka merasa kalah saing dengan pesona Zaki? Tapi Vika tetaplah Vika, dia tak mau sok akrab dengan siapapun, dia lebih memilih memendam semua pertanyaan itu daripada harus berakhir dengan bully-an. "Vik, lo kan tetanggan sama Kak Faiq."
"Iya, terus kenapa?" ujar Vika disela meminum minumannya
"Kak Faiq gimana kalo di rumah? Terus kalo lagi pake baju santai ganteng nggak?" Tanya Lita. "Kak Faiq sama aja kayak di sekolah." Vika bangkit dari duduknya dia yang paling cepat menghabiskan minuman yang ia pesan ketika keributan Zaki dan Zoya berlangsung. "Kalian ke kelas aja duluan, aku mau ke toilet dulu."
Dua teman Vika mengangguk, kemudian menyelesaikan acara makan mereka. Perkataan Dita beberapa saat lalu membuat Lita termenung. Dia teringat kejadian yang dulu pernah terjadi ketika ada gadis yang sengaja mendekatkan diri ke Faiq. Dia menjadi bulan-bulanan fans Faiq, dirisak bahkan ada yang di keluarkan karena ada salah satu anak donatur sekolah yang ternyata juga suka terhadap Faiq. Semoga saja itu tak terjadi terhadap Vika.
***
Dengan cepat, Vika berbalik ketika mendengar sura pintu utama toilet di banting. Ada dua orang siswi dengan gaya yang angkuh, Vika yakin mereka kakak kelasnya, salah satu dari mereka mengunci pintu kemudian mengantongi kuncinya. Yang satu lagi berrambut pendek menghampirinya yang berdiri di depan wastafel. Hati Vika sudah gelisah dia tau apa yang akan terjadi jika sudah dalam situasi ini, namun seolah-seolah tubuhnya lumpuh dia hanya mampu berdiri dan memandang kedua gadis di hadapannya.
"Siapa lo? Berani-beraninya lo deketin Faiq." Tanya gadis berrambut pendek, dia menarik rambut Vika yang dikucir ekor kuda. Gadis berrambut curly yang tadi mengunci pintu kini mengambil botol berisi air. "Lo anak IPA kan? pasti lo tau dong ini cairan apa?" ujar gadis itu sambil cekikikan. "HCL, apa yang Kakak mau lakuin?" ujar Vika disela-sela ringisannya menahan sakit. Dia memang sudah terbiasa berada di situasi seperti ini, tapi ini pertama kalinya Vika dirisak gara-gara seorang pria. Vika tidak pernah menyangka kejadian pem-bully-an bisa terjadi gara-gara fans Faiq, pupus sudah harapannya yang tak seberapa itu, Vika hanya inginkan sebuah kedamaian dimana dirinya tidak dirisak.
"Buat nyiram lo," ujar wanita itu dengan polosnya, "lo pasti tau dong HCL bisa bikin kulit iritasi. Nah, itu yang bakal gue lakuin sama muka sok kecakepan lo." Wanita itu menyeringai. Tiba-tiba terdengar dobrakan pintu, sontak ketiga gadis itu menyorot ke arah pintu.
"Nesya! Apa yang mau lo lakuin ke Vika?" ketiga wanita itu mematung beberapa detik ketika mengetahui siapa sosok yang berhasil mendobrak pintu. "Eh, Faiq! Engga ngapa-ngapain kok, cuma mau ngajarin junior aja biar bisa sopan sama seniornya." Satire Nesya.
"Bener apa yang dia bilang?" tanya Faiq dengan nada rendah. "Bener kok, gue-" belum usai teman Nesya berkata, Faiq sudah memotongnya. "Gue enggak tanya lo, yang gue tanyain Vika!"
Vika hanya mematung, ia takut dengan bentakan Faiq dan juga dengan cairan yang masih berada di tangan seniornya. "Jawab gue!" teriak Faiq.
"Enggak!" ujar Vika, dia menutup kedua matanya ketika Faiq mengguncang bahunya keras. "Nah, betul kan, gue nggak ngapa-ngapain dia."
"Diem lo! Gue tau Vika boong, lo pasti ngapa-ngapai Vika, dan lo Vika ngapain lo takut sama mereka? Padahal lo nggak takut sama gue bahkan lo berani balas tatapan gue." Faiq kini benar-benar emosi, wanita yang seperti cheetah di hadapannya ternyata bisa menjadi tikus hanya di hadapan kedua wanita yang telah merisaknya, "Jawab yang jujur, sekali lagi gue tanya lo diapain sama mereka?"
"M-mereka ngerisak aku." cicit Vika. Seketika wanita berrambut curly yang diketahui bernama Nesya menyiram wajah Vika dengan cairan HCL. Vika sudah bersiap-siap menerima rasa panas terbakar, dia menutup wajahnya menggunakan tangan, sedetik dua detik tak kunjung terasa rasa panas itu. Perlahan Vika membuka matanya mendapati Faiq yang berdiri tepat di hadapannya. "K-kak Faiq?"
"Faiq, apa-apaan lo? Ngapain lo lindungin cabe-cabean itu?"
"Sekarang juga gue minta lo berdua keluar!" tanpa perlu Faiq mengulang perintahnya kedua perisak itu langsung lari terbirit-terbirit. "Kakak, buka seragam kakak sekarang!"
"Apa-apaan sih? Mesum lo!"
"Buka gitu, itu HCL Kak! Kulit kakak bisa melepuh."
"HCL? Korosif dong, eh kok panas perih yah?"
"Makanya kakak lepas seragamnya, terus bilas bekas kesiramnya! Aku ambilin jaket Kakak." Vika segera lari dari dalam toilet menuju kelas Faiq. Baru beberapa meter dari toilet wanita, Vika melihat Nesya dan temannya kali ini bukan satu tapi dua. Mereka menatapnya seperti hyena yang tengah mengincar mangsanya, tak sempat Vika memutar badannya ketiga wanita itu sudah mencekal kedua tangannya bahkan rambutnya tak luput dari jambakkan. "Est, mau kemana lo? Lo pikir bisa kabur gitu aja dari kami?" mereka menyeret Vika menuju tempat yang lebih sepi.
"Udah cukup keberuntungan lo, sekarang Faiq enggak ada disini, nggak ada yang bakal nyelametin lo dari kami!"
Plakk
Satu tamparan mendarat tepat di pipi kiri Vika. "Itu karena lo Faiq terluka." Ujar Nesya, sambil menunjuk Vika. Tidak hanya Nesya yang melakukan kekerasan terhadap Vika, bahkan teman-temannya pun melakukan hal yang sama. Ada yang menginjak kakinya, menjambak rambutnya. Bahkan teman Nesya yang baru ikut merisak menendangnya hingga terjatuh pasti luka di lututnya kembali menganga sekarang. Tak cukup hanya itu mereka bahkan meghantamkan kepala Vika tepat di tembok sebanyak tiga kali, kini memar sudah menghiasi keningnya. Vika sudah berteriak sekencang-kencangnya tapi semua itu percuma, di gedung H memanglah sepi karena di lantai bawah lahan parkiran sedangkan di lantai atas laboratorium komputer. Vika hanya bisa pasrah sekarang, baru kali ini dia dirisak dua kali di hari yang sama.
"Woy! Kalian ngapain Vika?" suara berat seorang pria mengganggu aktivitas para perisak itu, siapa yang akan menyangka jika Aries akan datang di saat-saat seperti ini? Mata Aries berkilat marah ketika melihat apa yang terjadi dengan Vika. Tanpa pikir panjang pria itu segera menarik kedua teman Nesya hingga tersungkur kebelakang, dan untuk Nesya dia diberi hadiah tamparan yang amat keras dari Aries. Dua teman Nesya segera beringsut mundur dari samping Aries, mereka tak mau mengalami hal yang sama. Semua orang tahu Aries tidak pandang bulu terhadap semua orang.
"Gue udah berulang kali bilang sama lo, gue enggak bakal pernah tinggal diam kalau lo ganggu temen-temen gue! Dan camkan baik-baik, Faiq nggak bakal pernah suka sama lo, enggak peduli sekeras apa lo berusaha, apa lagi kalau lo pake cara kampungan kayak gini, yang ada Faiq tambah jijik sama lo. Dan gue bakalan ngehasut Faiq biar makin benci sama lo, ingat itu!" ucapan tajam Aries ditambah lagi dengan nada bicaranya yang rendah mampu menghunus hati Nesya. Rasa perih yang menjalari pipinya tak seberapa dengan rasa perih yang ada di hatinya. Aries berbalik kemudian membopong Vika. "Sekali lagi lo kayak gini, gue sama sekali enggak segan-segan ngehajar lo, kalau perlu gue habisin lo detik itu juga."
Air mata Nesya tak dapat dibendung lagi. Selain karena rasa sakit di pipinya, dia juga terluka karena ucapan serta tingkah Aries barusan. Sementara di atas sudah terlihat kepala-kepala manusia yang melongok dari jendela ruang komputer, semua orang sudah saling berbisik ketika Aries membopong Vika. gadis itu terlihat kesakitan, jalannya sedikit menunduk dengan kaki yang pincang. Air matanya sedikit demi sedikit merembes turun membasahi pipinya. Entah karena malu sudah menjadi korban bullying atau karena malu menjadi pusat perhatian.
Aries menuntunnya dengan penuh kehati-hatian hingga mereka sampai di UKS, Aries membantu Vika berbaring di atas blangkar dengan hati-hati.
"Sakit banget ya, Vik?"
"Iya Kak, Kak Faiq mana?"
"Gue di sini! Ternyata benar alasan lo lama karena Nesya ngerisak lo lagi. Thanks, Ya Ar!" ujar Faiq, dia menarik sedikit gorden hingga wajahnya bisa Vika lihat. Faiq sudah terlebih dulu tiba di UKS, tadi dia yang menelepon Aries untuk mencari Vika, dan juga memanggil Zaki untuk menjemputnya dari toilet.
"Iya, ya udah gue ke kelas dulu ya, sekalian mau ngurus ijin biar kalian bisa cepet pulang!"
"Makasih, Kak Aries!" ujar Vika, Aries hanya mengangguk kemudian menghilang dari balik pintu. Tak lama setelah kepergian Aries anggota PMR segera menangani Vika.
"Vika, gue minta maaf," ujar Faiq sambil mengelus puncak kepala Vika, "Cepet sembuh, Ya!" anggota PMR bingung mengapa Faiq perhatian sekali dengan Vika, tapi mereka berusaha bersikap profesional untuk tidak menanyakan hal ini, untungnya tidak ada fans Faiq diantara PMR itu.
...•••••...
Aaaaaaaa, kok malu sendiri yah? bikin part ini 😭😭
Entahlah bodo........
Andai tiap orang yang dirisak seberuntung Vika😭😭
...*...
...*...
...*...
...TBC...
...Thanks for Reading 💙🌻...
...Jangan lupa like dan komen ya🫶...
...Luv You All💙🌻...
^^^🐞Kepik senja^^^