Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
Pagi ini sudah dihebohkan kalau Nyonya Talita ngedrop kembali pagi pagi buta tadi sudah kembali dilarikan kerumah sakit.padahal rencananya Senin dia sudah melakukan terapi.
Kini dimeja makan hanya ada tiga anak Tuan Dariano karena para tetua sedang pergi jadi hanya mereka yang tersisa.dan anak anak tidak ada yang diberi tahu kalau mereka kerumah sakit.
"Kemana semua orang kenapa hanya kita bertiga dirumah ?"tanya Altha bingung dengan dahi berkerut,biasanya Pagi pagi gini dia sudah melihat sang Papa yang duduk manis minum kopi dan sang Mama yang sibuk menata makanan.
"izin menjawab Tuan Muda kalau tadi pagi Nyonya Talita Kemabli dilarikan kerumah sakit"jawab maid yang kebetulan lewat dari meja makan ke arah dapur.
"tapi kenapa tidak memberitahu kami dulu"jawab Arthur sama sekali tidak ada pemberitahuan dari sang Papa.
"Mohon maaf Tuan Muda kalau itu saya tidak tahu.saya izin pamit kebelakang"ijin si maid.setelahnya dia melenggang ke dapur.
"Hm,pergilah.mari makan"sahut Arthur.setelahnya mereka melakukan sarapan.
Dirumah sakit kini dilanda kepanikan karena para Dokter belum juga keluar.tadi malam padahal keadaan Nyonya Talita masih baik baik saja,tapi tadi pagi Nyonya Talita mengalami kejang kejang dan pingsan.sampai Tuan Barra shock dibuatnya.
"Kenapa lama sekali Dokternya keluar,sudah satu jam lamanya"Ucap Nyonya Utari dia sudah bosan sebenarnya tapi bagaimana lagi mau tidak mau ya dia juga harus ikut menunggu.
"Entah apa yang mereka lakukan didalam sana"sahut Tuan Barra dikalut tadi pagi melihat istri nya kejang kejang dan sampai tidak sadar kalau dia masih memakai piyama.
"Bersabarlah,kita hanya menunggu Dokter nya keluar"hanya Tuan Dariano yang terlihat tenang tapi tidak dengan hati dan pikirannya yang khawatir.
Sementara didalam ruangan Intensif Gawat Darurat,dua orang Dokter tampak santai melakukan pemeriksaan pada pasiennya.bukan melenggang arutan kedokteran tapi karena pasiennya ini istimewa jadi diperlakukan dengan istimewa juga.
"Adikmu bekerja dengan cepat,sepertinya dia tidak memberikan kita kesempatan untuk bernapas"ucapan Dokter Bayu pada Dokter Abimanyu disebelahanya.
"Ya seperti itu dia tidak akan men sia siakan waktu"jawab Dokter Abimanyu sembari memasang infus ditangan Nyonya Talita.
"Hm aku tidak menyangka jika Obatnya akan bereaksi seperti ini.lagian kita tinggal menunggu bukan"sahutan santai Dokter Bayu membuat para suster yang ada didalam hanya mampu mengelus dada.para suster hanya santai karena mereka sudah diberitahu terlebih dahulu.ini memang pekerja khusus Dokter Bayu dan Abimanyu.
"Iya tapi entah kapan akan perginya,mungkin nanti malam dan Bomm,hahaha"ucapan di iringi tawa keras milik Dokter Abimanyu.tenang saja diruangan itu kedap suara jadi yang diluar tidak bisa mendengar suara mereka.
Setelah dua jam pemeriksaan akhirnya Nyonya Talita dipindahkan kembali keruang VIP yang kemarin ditempati olehnya.
"Bagaiamana Bayu kedaannya,apa penyebabnya ?"tanya Tuan Barra,setelah melihat Dokter Bayu keluar dia langsung berdiri memberondong nya pertanyaan setelah para suster keluar mendorong berankar sang istri.
"Nyonya Talita kritis Tuan mohon maaf,kami akan melakukan yang terbaik untuk Nyonya Talita.untuk penyebabnya masih kami selidiki Tuan"jawab Dokter Bayu dengan tampang serius nya.tidak seperti dalam ruangan tadi.
"Lalu kapan Bunda akan sadar Bay ?"tanya Nyonya Uatari lagi ikut berdiri disamping sang Ayah mertua.
"Kalau itu kami tidak bisa memprediksi nya,karena bisa saja keadaannya naik turun.itu sebabnya kami masih harus memantaunya"Jawab Dokte Abimanyu lagi yang sedari tadi diam.disamping Dokter Bayu.
"Lakukan yang terbaik untuk Bunda ku Bayu"pinta Tuan Dariano seraya menatap mata Dokter Abimanyu.