Di Khianati Kekasih Di Cintai Paman CEO

"Bukankah waktu itu Ayah dan Ibu pernah mengatakan kalau semua saham dan aset berharga keluarga Subroto adalah milikku?" Tanya Bela Subroto lagi.

"Kamu tenang saja, ini hanya taktik Ayah untuk menekan Kakakmu yang keras kepala." Jawab Ayah Sebastian Subroto.

"Saat kamu menjadi Nyonya Alex William maka akan ada banyak orang-orang berdatangan ke keluarga Subroto untuk melakukan kerja sama. Maka saham yang diberikan oleh Ayahmu untuk Kasandra tidak ada artinya, terlebih calon suaminya Kasandra tidak sebanding dengan calon suamimu." Sambung Bu Yuni Subroto.

"Bu, Aku mendengar kalau Tuan Muda Vino Kenneth mempunyai kekasih bernama Rohma. Bahkan mereka beberapa kali melakukan hubungan suami istri." Ucap Bela Subroto.

"Bukan itu saja Tuan Muda Vino Kenneth pernah memukuli Rohma hingga Rohma nyaris mati ketika Rohma meminta pertanggung jawaban. Beberapa hari kemudian Tuan Muda Vino Kenneth melakukan hubungan suami istri dengan wanita lain membuat Rohma marah dan membunuh kekasih Tuan Muda Vino Kenneth dengan cara di racun." Sambung Bela Subroto.

"Jadi kalau Kakak Kasandra menikah dengan Tuan Muda Vino Kenneth, apakah Kakak Kasandra akan juga di siksa sampai mati oleh Tuan Muda Vino Kenneth atau mati karena di racun Rohma?" Tanya Bela Subroto sambil tersenyum jahat.

"Apakah suamiku ingin membatalkan perjodohan Kasandra dengan Tuan Muda Vino Kenneth setelah mengetahui betapa kejamnya pria itu?" Tanya Bu Yuni Subroto sambil menatap ke arah Ayah Sebastian Subroto.

"Ayah sama sekali tidak peduli jika Dia mati." Jawab Ayah Sebastian Subroto tanpa punya perasaan.

"Kalau begitu, biarkan saja jika Kasandra mati di tangan mereka karena sudah berani melawan Ayahnya." Ucap Bu Yuni Subroto sambil tersenyum jahat.

"Jika Kasandra mati maka saham milik Kasandra yang Ayah berikan akan Ayah berikan padamu karena hanya kamu yang berhak mendapatkannya." Ucap Ayah Sebastian Subroto.

"Betul sekali. Karena saham keluarga Subroto adalah saham milik keluarga kami bukan milik Kasandra ataupun milik orang lain." Sambung Bu Yuni Subroto.

Mereka bertiga kemudian tertawa bersama tanpa mempedulikan nasib Kasandra jika Kasandra mati di tangan Tuan Muda Vino Kenneth atau mati di tangan Rohma.

Mereka kemudian mengobrol dan tertawa bersama seperti keluarga bahagia. Tidak ada perasaan kasih sayang dan rasa empati sedikitpun di hati Ayah Sebastian Subroto jika seandainya Kasandra mati di tangan orang jahat.

Tiga hari kemudian Kasandra diberikan saham lima belas persen oleh Ayah Sebastian Subroto karena tinggal empat hari lagi Kasandra dan Tuan Muda Vino Kenneth akan bertunangan.

Kasandra langsung menjabat sebagai wakil direktur karena Ayah Sebastian Subroto menginginkan Bela Subroto menjadi direktur.

Kasandra tidak mempedulikan hal itu karena Kasandra sudah mempunyai rencana sendiri untuk menghancurkan keluarganya yang tidak mempunyai rasa empati sedikitpun.

Pembalasan Kasandra terhadap keluarga besarnya sebentar lagi akan di mulai dan Kasandra sama sekali tidak takut. Hal itu dikarenakan Kasandra sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang tanpa sepengetahuan oleh Ayah Sebastian Subroto.

Kini Kasandra berada di perusahaan milik Subroto grup di mana para karyawan dan karyawatinya memberikan hormat ke Kasandra.

Kasandra hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan dengan anggun hingga beberapa saat ponselnya berdering.

Kasandra mengambil ponselnya yang di simpan di dalam tasnya dan melihat nama Fitri di layar ponselnya. Kasandra langsung menggeser tombol warna hijau kemudian di tempelkan ke telinganya.

'Hallo.' Panggil Kasandra.

'Kasandra, kamu membuat keributan di pesta pertemuan para rekan bisnis tadi malam. Apa kamu tidak merasa kuatir?' Tanya Fitri dengan nada kuatir.

'Kamu jangan kuatir. Aku sudah mendapatkan apa yang Aku inginkan. Aku perlahan akan mengubah nama perusahaan grup Subroto dan mengambil alih kembali semua aset milik Subroto.' Jawab Kasandra.

'Kalau begitu, kalau ada apa-apa hubungi Aku.' Ucap Fitri.

'Oke.' Jawab Kasandra dengan singkat sambil menghentikan langkahnya.

Setelah itu sambungan komunikasi terputus kemudian Kasandra menyimpan kembali ponselnya di dalam tasnya. Kasandra kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke ruang kerjanya.

Sampai di ruang kerja, Kasandra duduk di kursi kebesarannya untuk mengecek beberapa dokumen yang ada di atas meja kerjanya. Tidak beberapa lama pintunya di ketuk seseorang, setelah mendapatkan jawaban pintu tersebut terbuka.

"Nona Kasandra, ini adalah daftar semua manager senior. Orang-orang yang Aku lingkari semuanya adalah orang-orang kepercayaan Tuan Besar Sebastian Subroto. Sedangkan yang tidak Aku lingkari adalah orang-orang kepercayaan Tuan Muda Richard William." Ucap orang kepercayaannya sambil berjalan ke arah Kasandra untuk memberikan dokumen.

Kasandra menerima dokumen tersebut kemudian membacanya dengan teliti sedangkan orang kepercayaannya berdiri di samping Kasandra.

"Asisten Angela, apakah Tuan Muda Richard William memiliki hubungan baik denganmu sehingga Anda bisa mendapatkan semua data-data ini?" Tanya Kasandra sambil masih membaca dokumen.

"Sebenarnya Saya adalah orang kepercayaan Tuan Muda Richard William. Di mana Tuan Muda Richard William mengirim seseorang untuk mengenal orang-orang yang bekerja di sini." Jawab Asisten Angela.

"Setelah beberapa bulan bekerja barulah orang tersebut melaporkan ke Tuan Muda Richard William." Sambung Asisten Angela dengan jujur.

Kasandra terkejut dengan apa yang dikatakan Asisten Angela karena Richard William membantu dirinya dengan memberikan informasi penting. Di mana informasi tersebut berisi siapa saja orang-orang yang setia dengan Ayah Sebastian Subroto.

"Lalu Tuan Muda Richard William mengirimkan orang-orang kepercayaannya untuk bekerja di sini?" Tanya Kasandra yang bisa menebak apa yang dilakukan oleh Richard William.

"Betul sekali." Jawab Asisten Angela.

"Kenapa kamu dan Tuan Muda Richard William mengungkapkan identitas penyamarannya begitu cepat?" Tanya Kasandra penasaran.

"Kata Tuan Muda Richard William, Tuan Muda Richard William tidak memiliki keraguan tentang Nona Kasandra karena itulah Saya mengungkapkan identitas penyamaran kami." Jawab Asisten Angela dengan jujur.

"Kalau begitu segera mengadakan rapat umum pemegang saham jam 10 pagi karena Aku ingin membersihkan grup Subroto sepenuhnya." Ucap Kasandra.

"Baik." Jawab Asisten Angela dengan patuh.

"Katakan pada Tuan Muda Richard William kalau Aku akan mengadakan rapat pemegang saham jam 10 pagi. Karena Aku ingin memecat semua orang yang sudah dilingkari kemudian rekrut orang-orang baru agar perusahaan ini tidak ada lagi orang kepercayaan Sebastian Subroto." Ucap Kasandra.

"Aku melakukan ini agar mereka tidak lagi melakukan korupsi karena Aku tahu cara kerja mereka yang suka korupsi dan bekerja seenaknya." Sambung Kasandra.

"Apakah Nona Kasandra memiliki bukti? Jika tidak ada maka Tuan Muda Richard William akan memberikan bukti ke Nona." Ucap Asisten Angela.

"Aku punya buktinya. Tapi jika Tuan Muda Richard William memiliki bukti maka bawa saja buktinya waktu rapat pemegang saham agar bukti kita semakin kuat." Jawab Kasandra.

"Baik." Jawab Asisten Angela dengan patuh.

Kemudian Asisten Angela pergi meninggalkan ruangan Kasandra sedangkan Kasandra mengambil ponselnya untuk menghubungi Richard William dan sambungan pertama langsung di angkat.

'Hallo.' Panggil Richard William.

"Tuan Muda Richard William, Aku tidak menyangka kalau Tuan Muda Richard William mempekerjakan orang-orang kepercayaan sekaligus mata-mata di perusahaan milik Ayahku.' Ucap Kasandra tanpa basa basi.

'Kenapa Tuan Muda Richard William melakukan hal itu?' Tanya Kasandra penasaran.

'Tentu saja tujuan utamaku adalah kamu. Aku melakukan hal ini karena separuh dari grup Subroto ini adalah milik Tuan Besar Sebastian Subroto yang nantinya akan diwariskan ke Bela Subroto.' Jawab Richard William.

'Sedangkan setengah dari mereka adalah orang-orangku yang akan melindungi dan mendukungmu jika mereka melakukan sesuatu yang jahat.' Sambung Richard William.

'Kamu jangan kuatir karena orang-orang yang Aku pekerjakan adalah orang-orang kepercayaan Ibumu yang sudah lama dibersihkan oleh Tuan Besar Sebastian Subroto.' Sambung Richard William.

Kasandra tersenyum bahagia sekaligus terharu dalam waktu bersamaan karena Richard William merekrut orang-orang kepercayaan Ibunya yang sudah lama di pecat oleh Ayah Sebastian Subroto atas usulan istrinya yang bernama Bu Yuni Subroto.

'Aku melakukan ini karena kamu tidak akan mungkin bisa memenangkan dan merebut perusahaan grup Subroto hanya dengan mengandalkan saham lima belas persen. Karena itu Aku memberikanmu saham milikku atas namamu agar kamu bisa menjadi pemegang saham terbesar.' Ucap Richard William.

'Aku sungguh tidak menyangka kalau Paman Richard William memata-matai Aku karena mengetahui apa yang Aku lakukan. Sungguh Paman Richard William sangat licik dan sangat bijaksana.' Ucap Kasandra yang merubah nama panggilan.

Kasandra mengatakan Richard William sangat licik karena diam-diam Richard William memasukkan orang-orang kepercayaannya ke dalam grup milik Ayah Sebastian Subroto untuk merebut perusahaan milik Subroto grup.

'Kasandra, Aku hanya enam tahun lebih tua darimu jadi jangan panggil Aku dengan sebutan Paman.' Ucap Richard William tanpa mempedulikan ucapan Kasandra.

'Dari segi senioritas, Paman satu generasi dengan Ayahku. Jadi secara logika, Aku harus memanggilmu dengan sebutan Paman Richard William.' Ucap Kasandra sambil tersenyum tanpa diketahui oleh Richard William.

'Kasandra, coba ucapkan lagi.' Ucap Richard William dengan nada kesal.

'Paman Richard William.' Jawab Kasandra dengan suara menggoda.

Selesai mengatakan hal itu Kasandra memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak. Sedangkan Richard William terkejut karena sambungan komunikasi terputus membuat Richard William menatap ke arah layar ponselnya.

Richard William kemudian berjalan ke arah ruangannya sambil menghubungi orang kepercayaannya untuk melindungi Kasandra. Setelah selesai Richard William menyimpan ponselnya di saku jasnya.

'Kasandra, Aku akan selalu melindungimu dari orang yang berniat jahat terlebih keluargamu yang sangat jahat padamu hingga kamu terpaksa pergi ke luar negri.' Ucap Richard William dalam hati.

Tanpa sepengetahuan Kasandra kalau Richard William menyuruh orang kepercayaannya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi enam tahun yang lalu.

Richard William sangat terkejut sekaligus menahan amarahnya secara bersamaan dengan apa yang dilakukan oleh Ayah Sebastian Subroto berserta keluarganya.

Karena itulah Richard William berjanji akan melindungi Kasandra dari keluarga Kasandra dan orang-orang yang berniat ingin menyakiti Kasandra.

Di mansion milik Kakeknya Kasandra yang di rebut paksa oleh Ayah Sebastian Subroto. Tiba-tiba kedatangan seorang pria di mana pria tersebut menemui Bu Yuni Subroto membuat Bu Yuni Subroto sangat terkejut sekaligus ketakutan dalam waktu bersamaan.

Pasalnya dirinya sangat takut jika suaminya pulang dan melihat kehadiran pria tersebut. Pria tersebut adalah selingkuhan Bu Yuni Subroto yang bekerja di perusahaan milik suaminya

"Bagaimana kamu bisa datang ke sini? Bukankah Aku sudah mengatakan agar jangan datang ke sini untuk menemuiku jika tidak ada pekerjaan yang penting?" Tanya Bu Yuni Subroto dengan wajah kesal.

"Anda pikir Aku ingin datang ke sini karena tidak ada yang penting?" Tanya pria itu dengan wajah yang tak kalah kesalnya.

"Memangnya ada apa?" Tanya Bu Yuni Subroto penasaran.

"Nona Kasandra tadi pagi mengadakan rapat pemegang saham. Di mana beberapa manager senior di usir dari perusahaan Subroto Grup karena terbukti melakukan korupsi dan sering mangkir." Jawab pria tersebut.

"Bagaimana mungkin?" Tanya Bu Yuni Subroto dengan wajah terkejut.

"Karena sahamnya lebih tinggi membuat Nona Kasandra bisa mengusir mereka dengan tidak hormat sekaligus mereka harus membayar semua uang yang sudah di korupsi. Selain mengusir beberapa manager senior, Nona Kasandra juga mengusir Nona Bela Subroto." Jawab pria tersebut.

"Kenapa sahamnya bisa lebih tinggi dari milik Bela Subroto?" Tanya Bu Yuni Subroto dengan wajah terkejut.