NovelToon NovelToon
Dalam Pelukan Cinta

Dalam Pelukan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aili

Maya, seorang wanita muda yang cantik dan sukses dalam karier, hidup dalam hubungan yang penuh dengan kecemburuan dan rasa curiga terhadap kekasihnya, Aldo. Sifat posesif Maya menyembunyikan rahasia gelap yang siap mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Kesibukan Merawat Bayi

Maya dan Aldo merasakan rutinitas baru yang penuh kesibukan sejak kedatangan Luna. Setiap pagi dimulai dengan suara tangisan Luna yang membangunkan mereka untuk menyusui dan mengganti popok. Meskipun melelahkan, mereka merasa bahagia dan lebih terhubung satu sama lain.

Pagi itu, Aldo terlihat lelah setelah semalaman berjaga. Maya bangun lebih awal untuk mempersiapkan sarapan sambil mengatur kebutuhan Luna. Aldo baru saja selesai mengganti popok dan mulai membantu.

“Aduh, si Luna rewel lagi,” keluh Aldo sambil memandang Maya yang sedang menyusui.

“Ya, dia memang gitu, sih. Tapi lihat dia, lucu banget, kan?” balas Maya sambil tersenyum.

Aldo tersenyum. “Iya, emang sih. Meskipun agak capek, semua jadi terasa worth it pas liat dia.”

Maya mengangguk setuju. “Benar. Lagian, udah biasa juga kita begadang, kan?”

Malam hari seringkali menjadi saat yang menantang. Mereka bergantian berjaga untuk memastikan Luna merasa nyaman dan aman. Meskipun tidur mereka terganggu, mereka tetap berusaha menjaga suasana hati tetap positif dengan saling mendukung.

Suatu malam, setelah Luna tertidur, Aldo duduk di samping Maya di ruang tamu. “Kamu butuh istirahat, Maya. Aku ambil alih sebentar, ya? Biar kamu bisa tidur lebih lama.”

Maya tersenyum lelah. “Makasih, Aldo. Kamu emang hebat. Tapi kita harus cari cara biar kita bisa tidur lebih banyak.”

Aldo mengangguk. “Setuju. Kita perlu nyari waktu buat diri sendiri juga. Mungkin bisa atur jadwal jaga dan istirahat biar lebih teratur.”

Maya setuju dan mulai merencanakan rutinitas baru. Dia juga menghadapi tantangan fisik dan emosional dari merawat bayi. Aldo selalu ada untuk mendukungnya, baik dengan mengurus beberapa tugas rumah tangga atau sekadar menenangkan Maya.

Minggu pertama, keluarga dan teman dekat sering datang untuk membantu. Meskipun mereka menghargai bantuan, Maya dan Aldo berusaha menemukan cara yang sesuai dengan gaya pengasuhan mereka sendiri.

Satu hari, setelah Luna tidur nyenyak di kereta dorong, Maya dan Aldo duduk di teras rumah sambil menikmati teh.

“Rasanya capek, tapi lihat si Luna, semua jadi worth it banget,” kata Maya sambil menatap Luna yang tidur lelap.

Aldo menggenggam tangan Maya. “Iya, rasanya seperti mimpi yang jadi kenyataan. Kita udah melalui banyak hal, dan sekarang kita punya keluarga kecil yang indah ini.”

Maya mengangguk. “Aku tahu. Kita harus terus belajar dan beradaptasi. Yang penting, kita saling dukung.”

Setiap hari mereka mulai menemukan keseimbangan baru dalam kehidupan mereka. Mereka membuat rutinitas harian yang lebih teratur dan merencanakan waktu khusus untuk diri mereka sendiri, seperti malam kencan singkat atau sesi pijat untuk melepaskan ketegangan.

Hari-hari Maya dan Aldo kini dipenuhi dengan aktivitas seputar merawat Luna. Mereka mulai menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi mereka yang semakin berkembang. Setiap hari terasa seperti petualangan baru dengan Luna yang aktif dan penasaran.

Suatu pagi, setelah sarapan, Maya dan Aldo berencana untuk pergi ke taman. Luna sudah siap dengan stroller-nya, dan mereka semua terlihat ceria.

“Gimana kalau kita bawa camilan dan piknik di taman?” saran Maya sambil mengikatkan sabuk stroller untuk Luna.

“Setuju! Kayaknya bakal seru,” jawab Aldo sambil memeriksa tas piknik yang mereka bawa. “Aku juga udah bawa beberapa mainan buat Luna.”

Di taman, mereka menemukan tempat yang teduh dan mulai menyebar selimut. Luna terlihat sangat antusias saat melihat pemandangan baru dan mendengar suara burung.

“Luna, lihat itu! Ada burung di pohon,” kata Aldo sambil menunjuk ke arah burung yang berkicau.

Maya menyebarkan camilan di atas selimut. “Ayo kita makan dulu, baru setelah itu kita biarkan Luna bermain di rumput sebentar.”

Setelah makan, Aldo meraih Luna dan meletakkannya di atas rumput sambil mengawasinya. Luna mulai merangkak dan tertawa bahagia saat merasakan rumput di bawahnya.

“Dia kelihatan senang banget,” kata Maya dengan penuh rasa sayang. “Aku senang kita bisa keluar dan nikmati hari ini.”

Aldo tersenyum. “Iya, ini momen yang tepat buat kita bertiga. Tapi aku juga senang kita bisa punya waktu sendiri seperti ini.”

Mereka menghabiskan waktu di taman dengan bermain, bercanda, dan menikmati kebersamaan. Ketika matahari mulai terbenam, mereka memutuskan untuk pulang. Luna sudah mulai mengantuk, dan mereka tahu bahwa saatnya untuk pulang ke rumah dan melanjutkan rutinitas malam.

Di rumah, setelah Luna tidur, Maya dan Aldo duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir teh.

“Rasanya luar biasa bisa punya waktu seperti ini, ya?” kata Maya sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.

“Iya, kita butuh waktu seperti ini lebih sering,” balas Aldo. “Dengan semua kesibukan merawat Luna, penting banget untuk tetap ada waktu buat kita.”

Maya mengangguk setuju. “Setuju. Kita perlu menjaga keseimbangan, supaya kita bisa terus menikmati setiap momen bersama.”

Mereka berbicara tentang berbagai rencana ke depan dan cara-cara untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat sambil merawat Luna. Mereka sepakat untuk membuat waktu untuk diri mereka sendiri dan juga merayakan pencapaian-pencapaian kecil dalam kehidupan mereka.

Saat malam tiba, mereka kembali ke kamar mereka dengan perasaan penuh syukur. Maya dan Aldo merasa semakin terhubung dan saling memahami lebih dalam. Meskipun ada tantangan dalam merawat bayi, mereka belajar untuk menghadapinya bersama dengan cinta dan dukungan yang tulus.

Dengan Luna yang tumbuh setiap hari, Maya dan Aldo merasa siap untuk menjalani hari-hari mereka dengan penuh semangat. Mereka tahu bahwa perjalanan ini penuh dengan kejutan, tetapi mereka merasa lebih siap dari sebelumnya untuk menyambut setiap momen yang datang, selalu bersama, sebagai keluarga.

Maya dan Aldo menghadapi tantangan baru seiring dengan pertumbuhan Luna. Setiap hari, Luna semakin aktif, dan Maya serta Aldo mulai merasakan dampak dari kebutuhan baru yang harus mereka penuhi.

Suatu pagi, setelah Luna bangun dari tidur, Maya dan Aldo terjaga lebih awal untuk memulai hari mereka.

“Gimana kalau kita coba resep bubur bayi yang baru aku beli? Lumayan buat variasi makanan Luna,” saran Maya sambil memeriksa daftar belanja yang sudah mereka buat.

“Boleh juga. Aku ambil bahan-bahannya dari dapur,” balas Aldo sambil berjalan menuju dapur.

Sambil menyiapkan makanan Luna, mereka berbicara tentang jadwal hari itu. Mereka punya beberapa rencana, termasuk kunjungan ke dokter gigi dan belanja kebutuhan rumah tangga.

“Jadi, rencana kita hari ini ada ke dokter gigi buat Luna, terus belanja bulanan. Jangan lupa, kita juga harus cari waktu buat makan siang berdua,” kata Maya sambil mengaduk bubur bayi di atas kompor.

Aldo memotong buah untuk camilan Luna. “Setuju. Kita butuh waktu buat berdua. Tapi jangan khawatir, aku udah siapin semua yang kita butuhin.”

Setelah Luna makan dan siap untuk pergi, mereka berangkat ke dokter gigi. Kunjungan ini berjalan lancar, dan Luna mendapatkan pujian karena giginya tumbuh dengan baik.

Di mobil, Maya menoleh ke Aldo. “Aku senang semua berjalan lancar. Tapi aku juga khawatir tentang kerjaanku yang belum sempat aku urus.”

“Gak apa-apa, kita atur aja jadwalnya nanti. Yang penting, kita punya waktu buat Luna dan juga diri kita,” jawab Aldo dengan tenang.

Sepulang dari dokter gigi, mereka menuju supermarket untuk belanja. Mereka mengisi keranjang dengan berbagai kebutuhan rumah tangga dan makanan. Sambil belanja, mereka berbicara tentang kegiatan yang ingin dilakukan di akhir pekan.

“Gimana kalau kita coba trekking di akhir pekan? Luna bisa ikutan,” usul Aldo sambil memasukkan produk ke dalam keranjang.

Maya berpikir sejenak. “Boleh juga. Kita bisa bawa stroller buat Luna, dan kita cari jalur yang ramah bayi.”

Mereka pulang ke rumah dengan penuh belanjaan dan mulai mengatur semua barang. Luna terlihat puas setelah makan dan bermain, dan Maya dan Aldo merasa senang bisa menyelesaikan semua tugas hari itu.

Saat malam tiba, mereka duduk di ruang tamu sambil menonton film favorit dan menikmati waktu tenang setelah hari yang sibuk. Luna sudah tidur lelap di kamar, dan mereka memanfaatkan waktu ini untuk berbincang.

“Rasanya kayak kita baru mulai menyesuaikan diri, ya?” kata Maya sambil mengalungkan tangannya di bahu Aldo.

Aldo mengangguk. “Iya, kita masih belajar banyak tentang jadi orang tua. Tapi aku senang kita selalu bisa saling mendukung.”

“Setuju,” balas Maya. “Aku juga merasa kita semakin kuat sebagai tim. Meski capek, rasanya semua ini berharga.”

Mereka saling tersenyum dan berbagi momen tenang sebelum tidur. Mereka tahu bahwa meskipun perjalanan ini penuh dengan kesibukan dan tantangan, mereka akan terus menghadapi setiap langkah dengan cinta dan komitmen yang mendalam.

Dengan Luna yang semakin besar dan semakin aktif, Maya dan Aldo merasa penuh semangat untuk menjalani hari-hari mendatang. Mereka tahu bahwa masa depan akan membawa lebih banyak pengalaman dan pembelajaran, dan mereka siap untuk menyambutnya dengan hati terbuka dan penuh rasa syukur.

1
Nanik Arifin
akhirnya.... setelah hujan, pelangi pun datang
Adico
lanjut
Nanik Arifin
sudah ada cctv, masih blm tertangkap, sudah ada pengawasan masih blm tertangkap juga ??
siapa sebenarnya satria ??
siapa pendukung satria??
Nanik Arifin
begitulah hidup, cobaan datang silih berganti tuk mendewasakan kita. semoga rumah tangga kalian samawa
Adico
lanjut
Nanik Arifin
gangguan psikis benar" mengerikan 🙈
Nanik Arifin
sampai kapan kalian begini terus...
klo konseling dg psikolog g mempan, coba dekat diri dg Tuhan. setiap kekhawatiran muncul, mendekatlah dg sang pencipta. semoga dg begitu pikiran kalian bisa lebih tenang. terutama tuk Maya. berawal dr Maya & kini menular ke Aldo
anggita
ceritane mbulet cemburu tok yoh🤔
anggita
like👍+☝iklan buat author novel ini. semoga banyak pembacanya.
anggita
Maya.. Aldo,,, 💐
Octavio Gonzalez
Senang baca cerita ini!
Acap Amir
Gak bisa berhenti baca ceritanya, thor kesempatan ketemu penulis kayak kamu gak banyak loh.
Divan: Terimakasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!