Kisah ini merupakan kisah mengenai seorang gadis yang terpaksa bekerja demi menghidupi dirinya sendiri karena ditinggal mati oleh orang tuanya, dan tanpa disangka dia malah masuk kedalam buku novel yang sering dibacanya yang pernah diberikan oleh orang asing dan menjadi tokoh antagonis yang ada di novel tersebut.
Didalam novel, sang antagonis berakhir tragis karena mengganggu percintaan sang pemeran utama wanita dan juga pemeran utama pria. Demi menghindari hal mengerikan itu gadis itu terpaksa mengubah ceritanya dan apakah jika novel itu berubah, sang pangeran akan jatuh cinta dengan tokoh antagonisnya? dan bagaimanakah gadis itu akan merubah takdirnya.
penasaran dengan ceritanya? ayo baca dan juga subscribe agar ngak ketinggalan update terbaru yang menarik dari setiap cerita.
GES BANTU LIKE SAMA KOMEN YA, ITU SEMUA SALAH SATU PENYEMANGAT AUTHOR, KLW ADA YG KASIH GIVE AUTHOR JADI LEBIH SENANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon H mukty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 17
SERANGAN ASSASSIN
Setelah sekolah hari ini telah berakhir, Misha pun pulang dengan kereta kuda miliknya dengan terus dikawal oleh prajurit yang sudah menunggunya di luar sedari tadi. Namun sayangnya ketika dalam perjalanan pulang tiba-tiba kereta kuda yang dinaiki Misha terhenti dan saat Misha hendak membuka pintu untuk menanyakan apa yang telah terjadi, prajurit yang berada di luar itu langsung menahan pintu ketika Misha hendak membukanya.
“nona Anda tetaplah berada di dalam kereta dan kunci pintunya lalu jangan keluar apa pun yang terjadi” kata prajurit yang ada di luar yang tadi menahan Misha yang hendak membuka pintu.
Seketika Misha lalu tampak khawatir dengan apa yang sedang terjadi di luar kereta kuda, suara pedang saling beradu kemudian terdengar sementara itu Misha menuruti perkataan prajurit tersebut dan segera mengunci pintu kereta kuda. Tangan Misha mulai gemetar saat suara perkelahian terus terdengar dari luar “*sebenarnya apa yang terjadi di luar? Kenapa tiba-tiba ada banyak orang yang datang menyerang*?” pikir Misha dengan ketakutan.
Misha lalu teringat bahwa ada banyak bangsawan yang membenci keluarga Rosewood hingga banyak assassin yang ditugaskan untuk membunuh Louis, namun untuk menerobos masuk kediaman merupakan hal yang sulit jadinya kemungkinan mereka memilih untuk mencelakai Misha yang sedang berada di luar kediaman dengan penjagaan yang tidak ketat.
“*apa sekarang mereka mencoba menargetkan diriku karena mengincar ayahku adalah hal yang mustahil bagi mereka tapi hanya ada dua prajurit di luar, tidak mungkin mereka bisa mengalahkan assassin yang begitu banyak*” pikir Misha.
Kedua prajurit yang sedang berada di luar terlihat kewalahan melawan assassin yang begitu banyak, walau mereka sangat kelelahan bertarung namun mereka tetap tidak menyerah untuk melindungi Misha yang berada di dalam kereta kuda.
Prajurit itu tetap memaksakan diri untuk terus bertarung walau kini tubuh mereka telah dipenuhi oleh luka, kedua prajurit itu benar-benar rela mengorbankan diri mereka demi melindungi Misha . Lalu saat kedua prajurit itu sudah tak berdaya lagi untuk bertarung, mereka mendengar suara pintu kereta mulai dibuka lalu Misha pun keluar dari kereta dan menghampiri prajurit yang terluka parah itu.
“nona apa yang Anda lakukan, harusnya Anda tetap di dalam saja dan jangan keluar” ucap prajurit 1.
“benar nona, para assassin itu mengincar Anda, lebih baik nona segera menyelamatkan diri Anda” ucap prajurit 2.
“KALIAN INI BICARA APA? BAGAIMANA AKU BISA MENINGGALKAN SESEORANG YANG TELAH BERTARUNG MATI MATIAN DEMI DIRIKU” teriak Misha saat air mata mulai menetes dari matanya.
“keselamatan Anda adalah yang terpenting, segera pergi tinggalkan kami dan carilah bantuan nona” ucap prajurit.
Misha hanya terduduk dan terdiam sambil menunduk dengan air mata yang terus mengalir dari matanya, para assassin itu tersenyum kegirangan karena target mereka kini telah muncul di hadapan mereka “nona cepat pergi dari sini, cepat” kata prajurit 2.
Para assassin itu mulai berjalan mendekati Misha dan saat salah satu tangan dari assassin itu hampir menggapai Misha dan menariknya “tidak, aku tidak akan meninggalkan kalian berdua” ucap Misha dengan lirih.
Lingkaran sihir yang cukup besar lalu muncul di hadapan para assassin yang kini telah berada di sebelah Misha “wahai angin hempaskan lah para musuhku **WIND BLOW**!!!” ucap Misha lalu hempasan angin yang sangat keras keluar dari lingkaran sihir tersebut dan membuat para assassin terhempas jauh ke belakang.
Saat para assasin itu telah terlempar jauh oleh sihir Misha, Misha kemudian segera menggunakan sihir teleportasi untuk segera memindahkan dirinya dan kedua prajurit tersebut. Salah satu assassin yang melihat Misha hendak kabur lalu dengan cepat dia segera berlari menuju arah Misha sambil mengarahkan pedang pada Misha, lingkaran sihir teleportasi mulai terbentuk di bawah misha dan kedua prajurit tersebut sementara assassin itu terus mendekat menuju Misha dengan sangat cepat.
Ketika lingkaran sihir itu mulai aktif dan hendak menteleportasikan Misha, assassin itu kini berada tepat di sebelahnya dengan ujung pedang mengarah pada mata Misha. Saat pedang itu hampir menusuk mata Misha, dengan cepat Misha segera menghindarinya tetapi wajahnya terkena serangan pedang itu lalu assassin tersebut tersungkur karena menggunakan kecepatannya yang terlalu cepat untuk menyerang Misha dan tidak sempat menarik Misha keluar dari lingkaran sihir itu, hingga akhirnya Misha kini berhasil menghilang dengan sihir teleportasi tersebut dan menteleportasikan dirinya kembali ke rumah.
Misha menteleportasikan dirinya tepat di depan gerbang rumahnya, para prajurit yang ditugaskan untuk menjaga gerbang depan dibuat terkejut dengan Misha yang tiba-tiba muncul bersama dengan dua prajurit yang pergi bersamanya dalam keadaan terluka parah.
Tanpa pikir panjang, prajurit yang berjaga digerbang depan langsung bergegas menolong kedua prajurit yang kini telah terluka parah dan membawa Misha menuju kamarnya dan mengobati luka yang ada pada wajahnya.
Di Lorong rumah, Ray berlari sangat cepat menuju ruang kerja Louis untuk melaporkan apa yang sudah terjadi pada Misha. **BRAKK**, suara pintu yang dibuka dengan sangat keras “tuan...... “ teria Ray memanggil Louis.
“Apa yang membuatmu berlari dengan begitu tergesa gesa kemari Ray?” tanya Louis yang tampak datar dan tidak peduli, Ray lalu segera menjelaskan tentang apa yang terjadi mengenai Misha yang tiba-tiba muncul di kediaman bersama dengan prajurit yang ditugaskan menjaga Misha dan mereka semua mengalami luka.
Mendengar penjelasan dari Ray, raut wajah yang tenang dan tampak dingin seperti biasanya itu kini berubah menjadi sangat kesal dan penuh dengan amarah. Louis pun segera berdiri dari meja kerjanya dan bergegas menemui Misha “bagaimana keadaan Misha saat ini?” tanya Louis.
“nona hanya mendapatkan goresan luka di wajahnya tapi kedua prajurit yang bertugas menjaga Misha terluka sangat parah, sepertinya mereka mengerahkan segalanya demi melindungi nona” jawab Ray.
Louis lalu langsung berdiri dari meja kerjanya dan segera pergi menemui Misha, setibanya dikamar Misha Louis melihat Eli yang sedang mengobati luka yang ada di wajah Misha. Louis lalu segera berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas luka yang dimiliki Misha, Eli yang melihat Louis yang datang lalu langsung berdiri dan menjauh saat selesai mengobati Misha supaya Louis dapat berbicara dengan putrinya.