Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Berlibur.
"Sudah siap?",tanya Iman begitu melihat Ayunda keluar dari rumah kontrakan mereka dengan penampilan rapi dan terlihat cantik.
"Iya....Ayo kita berangkat sekarang Bang,takut nanti kesiangan dijalan",Ajaknya dengan bermaksud berjalan didepan Iman tapi ditahan oleh pria itu dengan langsung meraih tangan Ayunda agar mereka bisa berjalan beriringan dengan saling bergandengan tangan.
"Tidak perlu terburu buru begitu karena waktu kita berdua sampai besok selain itu kau juga harus menghemat tenagamu untuk nanti malam",ucap Iman tepat ditelinga Ayunda yang membuat wajah Ayunda langsung memerah mendengarnya dan untuk menutupi rasa malunya Ayunda sengaja mencubit pinggang Iman dengan kuat membuat Iman sampai meringis karena nya.
"Isss.... kamu tega banget sih Yun itu namanya KDRT Lo",celetuk Iman dengan menyentuh bekas cubitan Ayunda dengan sengaja.
"Rasain siapa suruh jahil"balas Ayunda dengan menjulurkan lidahnya pada Iman yang dibalas Iman dengan mendekatkan wajahnya pura pura akan menggigit lidah Ayunda yang langsung ditahan dengan telapak tangannya oleh Ayunda.
"Jangan macam macam",hardiknya dengan pura pura memasang wajah galak kearah Iman yang malah terlihat semakin lucu bagi Iman dan membuatnya menjadi sangat gemas.
"Mereka terus saja bercanda sepanjang jalan menuju halte bis dengan tetap terus bergandengan dengan mesra bahkan saat didalam bis pun mereka tidak melepaskan Gandengan mereka membuat banyak mata menatap iri pada mereka berdua yang menganggap seolah dunia hanya milik berdua saat itu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam dengan 2 kali berganti bis akhirnya mereka tiba dipelabuhan yang menghubungkan kota Jakarta dengan kepulauan Seribu yang akan mereka kunjungi sebagai tempat liburan mereka sekarang.
"Wah orang yang akan berwisata kesana ternyata banyak ya Bang",celetuk Ayunda dengan Antusias saat mereka sudah berada dipelabuhan untuk menunggu kapal Fery yang akan membawa mereka ke Kepulauan Seribu .
"Iya...sekarang kan sedang akhir pekan Yun jadi pengunjungnya banyak tapi kamu nggak perlu cemas karena aku sudah memesan penginapan buat kita berdua",terang Iman dengan ikut melihat kesekeliling pelabuhan yang hari itu memang terlihat sangat banyak pengunjungnya seperti yang tadi dikatakan Ayunda.
"Kapan Abang melakukan nya?", tanya nya terdengar lega karena itu berarti mereka tidak akan batal pergi meski pengunjung saat itu banyak.
"Beberapa hari yang lalu setelah kamu bilang setuju untuk berlibur",terang Iman dengan berdiri karena rombongan mereka yang akan sama sama pergi kepulauan Seribu sudah terkumpul semua.
"Ayo kita naik Yun.Rombongan yang lain sudah datang tuh ",ajak Iman dengan meraih tangan Ayunda untuk membantunya naik kedalam kapal Fery yang akan membawa mereka ke Kepulauan Seribu.
Ayunda mengikuti langkah Iman naik kedalam kapal Fery yang terisi penuh penumpang yang akan kesana bersama mereka.
"Pemandangannya Indah ya Bang",ucap Ayunda dengan menatap keluar dari jendela kapal yang mereka naiki saat itu.
"Saat sampai disana nanti pemandangannya akan semakin indah dan kamu bisa dengan puas menikmatinya",terang Iman yang dibalas anggukan oleh Ayunda.
"Kamu nggak lelah?",tanya Iman karena perjalanan mereka menggunakan kapal Fery itu akan cukup lama.
Ayunda menggeleng"Nggak kalau Abang lelah istirahat aja dulu aku nggak papa ",jawabnya dengan terus menatap keluar dari jendela kecil kapal.
"Ya udah kalau begitu nanti kalau kamu lelah bersandar aja ke Aku",perintah Iman yang diangguki oleh Ayunda.
Setelah cukup lama terombang ambing didalam kapal Fery akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.
Ayunda sangat antusias begitu mereka keluar dari kapal.
"Wah....pemandangannya cantik sekali...",celetuknya dengan tatapan terpesona.
"Kita akan jalan jalan setelah Cek in hotel",ucap Iman dengan mengajak Ayunda menuju hotel yang akan jadi tempat mereka menginap malam ini.
"Kita akan menginap disini Bang?",tanyanya dengan kagum saat melihat kamar hotel berbentuk Cottage yang disewa Iman itu.
"Iya ..kamu suka?",tanya Iman yang diangguki oleh Ayunda dengan berjalan cepat menuju Cottage itu karena tidak sabar ingin melihat bagaimana keadaan dalam bangunan yang letaknya berada tepat dipinggir pantai itu.
Iman membukakan pintu kamar agar Ayunda bisa masuk dan begitu masuk dia terkagum kagum karena dari kamar mereka dia bisa melihat langsung pemandangan pantai yang sangat indah bahkan dibagian belakang Cottage terdapat semacam teras yang ada sejenis jaring yang bisa digunakan untuk bersantai atau mungkin berjemur ala para turis bule.
"Kamu suka?",tanya Iman dengan memeluk pinggang Ayunda saat bertanya yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Ini benar benar luar biasa Bang.Aku nggak nyangka Abang bakal mengajakku liburan ketempat seperti ini", jawabnya dengan perasaan sangat bahagia.
"Aku senang kalau kamu suka",jawab Iman dengan mengecup puncak kepala Ayunda.
"Bang boleh nggak aku main air disini?",tanyanya dengan ekspresi polos meminta ijin pada Iman membuat Iman serasa ingin memakan gadis itu saat ini juga.
"Emang kamu bisa berenang?",tanya Iman yang dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Cuma diatas aja nggak masalah kan",ucapnya meski sebenarnya dia sangat ingin berenang melihat jernihnya air laut yang ada dibawahnya saat itu tapi tentu saja dia tidak berani karena dia tidak bisa berenang.
"Gue lajari mau?".
"Maksud Abang...melajari aku berenang?",tanya Ayunda yang dijawab anggukan oleh Iman.
"Emang Abang bisa berenang?",tanya lagi dengan ekspresi tidak percaya.
"Kamu pikir aku nggak bisa ya",balas Iman dengan menoel ujung hidung Ayunda gemas.
"Kan aku nggak pernah liat Abang berenang makanya nggak tau".
"Ya udah sekarang siap siap sana kita berenang, setelah puas nanti baru kita pesan makanan buat makan siang",ucap Iman yang diangguki oleh Ayunda dengan berjalan masuk lagi kedalam Cottage berniat untuk mengganti baju yang dipakainya dengan baju yang lebih nyaman karena dia tidak punya baju renang khusus.
"Bang sudah",ucapnya saat melihat Iman masih tetap berpakaian lengkap sementara dia sudah berganti dengan hotpants pendek dan atasan kaos sedikit ngepas dibadan.
Lama Iman menatap penampilan Ayunda saat itu yang terlihat sangat menggemaskan meski tidak sexy.
Ditatap Iman seperti itu Ayunda menjadi salah tingkah sendiri.
"E...Aku nggak punya baju renang khusus jadi kurasa pakai ini nggak papa kan belajar berenangnya",ucapnya dengan wajah merah padam karena malu.
"Nggak papa, gue natap lo karena kagum ama Lo yang kelihatan cantik banget sekarang",puji Iman secara terus terang yang membuat Ayunda semakin salah tingkah dibuatnya
"Ini kan cuma baju biasa bang nggak ada yang istimewa".
"Bukan bajunya yang istimewa tapi yang Makai yang bikin baju itu istimewa",celetuk Iman didekat telinga Ayunda membuat Ayunda benar benar seperti terbang keawang Awang mendapat pujian semanis itu dari Iman.
kekuatan juga balik
tq
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....