Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.
Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.
Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.
"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"
Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19. Kehancuran Zeck
Sepanjang jalan Rere nampak diam dan larut akan trauma masa lalu nya, Edward dapat melihat jika Rere sangat sedih untuk kembali mengingat kenangan malang itu.
Hingga akhirnya mereka sampai di rumah dan Rere langsung keluar tanpa sepatah katapun.
Edward mengikuti Rere tapi saat Rere naik ke tangga dia memilih mengurungkan niatnya untuk mengikuti Rere karena menurut nya Rere butuh waktu.
"Tuan" Panggil Tom.
"Urus mereka yang telah membuat wanita ku sedih, kalau bisa buat mereka merasakan mati enggan tapi sakit rasanya mau mati" Kata Edward tegas.
"Apa itu tidak berlebihan tuan?" Tanya Tom tak mau bos nya terlibat jauh.
Membuat Edward langsung melirik asistennya dengan sinis.
"Jadi menurut mu apa hukuman apa yang bagus untuk seorang pria sampah? Mereka cabuuul" Kata Edward lagi.
Tom diam, karena memang kejahatan yang di lakukan teman-teman ayah Rere itu adalah kejahatan yang cukup besar.
Kejahatan yang bisa membuat si korban menjadi trauma bahkan yang paling buruk takut untuk bersosialisasi karena merasa rendah diri.
Entah sudah berapa banyak korban yang seperti Rere, dan kebanyakan dari mereka tidak ada yang bisa speak up ataupun mengatakan masalah mereka pada sekitar karena minim nya orang-orang yang respect terhadap korban.
"Sekalipun mereka di penjara mereka tak akan mendaptkan akibat dari perbuatan mereka" Lanjut Edward.
"Iya tuan, anda benar. Saya akan melakukan sesuai perintah tuan" Ucap Tom yang akhinya paham.
Tom akhirnya pergi setelah mendapatkan perintah, pria tua itu nampak sadar jika kejahatan yang sebenarnya bukan lah tindakan melainkan hukuman yang tidak seuaai dengan apa yang di terima korban.
Dan untuk pertama kalinya Tom mendukung Edward, meski sebenarnya tindakan mereka tak bisa di benarkan juga karena melakukan penyiksaan.
Edward kini tinggal sendiri di sofa, dia nampak mengecek ponsel nya ingin melihat apa yang di lakukan oleh Rere di dalam kamar.
"Menangis lah, setelah itu kita akan membalas dendam mu pada orang-orang yang telah menyakiti mu" Ucap Edward sambil melihat Rere yang sedang meringkuk di ranjang menangis sambil memeluk kaki nya.
Pernah di posisi Rere dengan masalah berbeda membuat Edward sadar jika mengurung diri lebih baik karena di saat sendiri kita bisa melampiaskan rasa sakit kesal dan amarah di dalam diri sendiri.
****
Rere baru keluar di malam hari, dan dia keluar karena Rere merasakan perutnya yang bersuara karena rasa lapar melanda nya.
"Bi tuan kemana?" Tanya Rere melihat rumah yang sepi.
"Tuan sedang keluar nona" Balas Bibi.
"Oh, ada makanan apa saja bi?" Tanya Rere sambil mengambil piring.
"Mau di panaskan dulu non?" Tawar bibi.
Rere mengangguk sebagai jawaban, dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya semua makanan di meja sudah di panaskan.
Rere pun akhirnya bisa makan sepuasnya, dan seolah melupakan masalah nya Rere nampak senang makan makanan enak di meja.
"Makanan nya enak, bibi sangat pandai nanti aku juga mau belajar masak makanan ini" Rere berkata sambil makan.
"Boleh nona, mau kapan?" Tanya bibi.
"Bagaimana kalau besok? Kebetulan aku tidak ada kerjaan" Ucap Rere lagi.
"Terserah Nona saja" Balas bibi lagi.
Nuna menawarkan makan bersama tapi di tolak karena bibi sudah makan malam, meski begitu Rere meminta di temani agar makan nya terasa Khidmat.
Dan setelah selesai makan Rere pun akhirnya kembali ke kamar nya, dia tidak kembali ke kamar atas karena itu adalah kamar Edward.
"Aku tidak tau kenapa dia banyak tahu akan masa lalu ku, apa dia sengaja mencari tahu semua masa lalu ku?" Gumam Rere bertanya-tanya.
Rere menarik nafasnya panjang, lalu matanya melihat ponsel nya yang menyala.
Ada pesan dari Vanes, membuat Rere langsung membaca pesan itu dengan cepat.
"Rere gawat, rumah tempat kami tinggal di rusak seseorang, ada yang datang dan menghancurkan banyak barang" Isi pesan dari Vanes.
Rere mengetik balasan untuk Vanes, tapi saat akan mengirim tiba-tiba Rere mendapatkan panggilan telpon dari Edward.
"Siapa lagi yang akan kamu hancurkan? Selain Zeck?" Tanya Edward.
Rere diam nampak sedang menyimak apa yang terjadi saat ini.
Rere rasa semua ini ada kaitan nya dengan Edward, yang terjadi di rumah malam tempat para wanita Zeck yang tempat tinggal nya di hancurkan, semua itu seperti nya berkaitan dengan Edward.
"Jadi anda yang melakukan nya tuan?" Tanya Rere.
"Kamu ingin aku melakukan hal yang sama kepada Andre?" Tanya balik Edward.
"Tuan saya bisa sendiri, saya akan membalaskan dendam saya sendiri" Balas Rere menolak karena untuk Andre Rere ingin membalas dendam nya sendiri.
"Musuh kita sama, jangan khawatir kamu Terima beres untuk kehancuran mantan suami mu itu" Lanjut Edward lagi.
Tut!
Panggilan langsung di matikan sepihak.
"Tuan, saya bisa__" Rere tak melanjutkan karena panggilan nya sudah di matikan.
Hufh..
"Apa maksud nya jika dendam kita sama? Apa Andre juga musuh nya?" Batin Rere bertanya-tanya.
Sedangkan di sisi lain nampak Zeck yang murka karena rumah mewah tempat dia menyimpan kadang uang nya malah di hancurkan seseorang.
Plakk!
"Kerja kalian apa hah! Aku membayar kalian mahal sialan, tapi kerja kalian bahkan tidak becus!" Marah Zeck pada semua bodyguard yang dia pekerjaan di rumah ini.
Zeck begitu sangat marah karena menepati rumah mewah ladang uang nya di hancurkan, dan sebenarnya bukan hanya itu saja tapi Zeck murka juga karena ada beberapa wanita yang di culik juga.
"Sia-sia aku membayar kalian tinggi, dasar tidak berguna. Cepat cari tahu siapa yang telah merusak rumah ku dan menculik ladang uang ku, jika kalian tidak berhasil jangan harap gajih kalian akan aku berikan!" Lanjut Zeck yang marah.
Zeck masuk ke dalam rumah nya dan dia benar-benar di buat emosi saat melihat banyak barang yang rusak, bahkan beberapa kamar juga ada kerusakan di bagian pintunya.
"Siapa yang melakukan ini sebenarnya, sial! Aku tidak akan membiarkan dia hidup nyaman setelah merusak bisnis ku" Geram Zeck murka.
Saat Zeck berjalan melihat keadaan rumah nya dia tiba-tiba melihat Vanes dan pembantunya yang sedang berada di dapur.
Vanes mendekati Zeck yang terlihat marah, di langsung memeluk Zeck untuk menenangkan pria itu.
"Aku tahu kamu marah, jangan khawatir kita akan membangun semuanya dari nol lagi sayang" Kata Vanes menenangkan.
"Apa tahu siapa pengkhianat di rumah ini?" Tanya Zeck tiba-tiba.
Deg..
Rere nampak gelagapan mendengar pertanyaan dari kekasihnya itu.
"Aku rasa ada pengkhianat di rumah ini, apa kamu tahu siapa pengkhianat nya?" Lanjut Zeck lagi, dan kali ini dia menatap Vanes.
"Aku tidak tahu, tapi siapa pun dia aku rasa dia orang yang membenci mu sayang" Balas Vanes mencoba santai.
Membenci ku?
"Siapa? Kamu?" Tanya Zeck.
Vanes menggeleng cepat.
"Aku bahkan tak tau rasa cinta ku ini sudah menjadi obsesi, bagaimana mungkin aku yang bahkan siap dan rela mengabdikan tubuhku untuk mu bisa menjadi pengkhianat, itu sangat tak mungkin sayang" Ucap Vanes lagi.
Zeck mencium bibir Vanes lembut, dia percaya jika Vanes tak akan mungkin bisa melakukan hal itu padanya.
Ciuman terlepas, Vanes menarik kerah baju Zeck lalu mencium leher Zeck mesra.
"Aku rasa kita masih memiliki waktu untuk bercinta" Kata Vanes tersenyum.
"Tentu saja, aku sangat merindukan mu sayang" Balas Zeck yang langsung membawa tubuh kecil Vanes ke pelukan nya.
Dan berjalan membawa tubuh Vanes ke salah satu kamar, tanpa Zeck sadari jika setelah bercinta kali ini bukan hanya bisnis nya saja yang akan hancur tapi dirinya juga karena Vanes bersiap menularkan penyakit nya kepada pria yang di cintainya.
"Jika aku mati, kamu juga harus mati sayang" Batin Vanes tersenyum sambil memainkan permainan panas yang membuat Zeck menggila karena kepuasan.
❤❤❤ ❤❤❤❤
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭