My Golden Life FOREVER LOVE
Suara gemericik air memecah keheningan, embun menutup kaca besar di hadapannya ,dengan jemarinya dia mengusap kaca tersebut lalu munculah terlihat wajah yang sangat tampan dalam pantulan cermin. dia mematikan shower mengambil handuk dan memakai piyamanya kemudian mengeringkan rambutnya menggunakan handuk ditangannya. Ia berjalan menuju meja tempat ponselnya berada beberapa saat ia menatap layar ponselnya, dialah Alexander CEO Global9, perusahaan besar yang terus berkembang di bidang gamer. ponselnya bergetar ia pun menjawab telponnya.
"Biarkan saja, aku akan kesana !"
Setelah berbicara sejenak dia pergi ke ruang ganti dan memilih baju yang cocok untuk hari ini. tak lupa ia kenakan jam tangan mewah , dia mengambil tas berisi laptop lalu pergi dengan mengendarai mobil menuju ke sebuah rumah besar, beberapa orang menyambutnya , Alex keluar dari mobil dengan langkah elegan, langkah panjangnya menyusuri tangga menuju lantai 2 , ia menuju ke sebuah kamar .
"good morning,Come on wake up baby!"
Alex membuka semua tirai di kamar agar semua cahaya matahari dapat masuk ke dalam kamar Jessy.
"aughh.... Alex kenapa kamu disini?"
"aku kesini untuk membangunkanmu, Ayo cepat bangun. Sejam lagi kita ada meeting"
"15 menit lagi. Aku masih ngantuk"
"apa semalam kamu mabuk? "
"Aku hanya minum sedikit"
"dari kemarin aku sudah bilang jangan minum. Hari ini kita ada meeting penting."
"baiklah maafkan aku. "
"aku tunggu setengah jam lagi , kita harus segera berangkat"
"Iya aku akan bersiap"
Jessy adalah seorang pebisnis muda pemilik Global9 perusahaan teknologi it dan gamer terbesar di korea selatan, namun identitasnya tak pernah terungkap, hanya orang tertentu yang mengetahui dirinya,sebagai ceo Alex berhak penuh atas kelangsungan bisnis di perusahaan ia di bantu Raymond sebagai sekertaris namun pekerjaan Raymond lebih dari itu. Global9 sendiri baru berdiri 7 tahun lalu dan kemunculannya berhasil menguasai pasar dunia terutama asia . beberapa anak perusahaan tersebar di banyak negara maju ,Setelah sukses buat anak perusahaan di singapura Jessy berencana memasuki pasar indonesia. Indonesia sendiri adalah negara asal Jessy dan Alex sebelum 10 tahun lalu pindah ke korea.
"Apa meeting hari ini?"
"Kau bilang ingin mencoba pasar indonesia dan proposal kali ini datang dari indonesia, kebetulan pemilik perusahaan itu sedang disini jadi sebaiknya kita bicarakan langkah selanjutnya"
"Kau sudah selidiki latar belakang perusahaan itu?"
"Sejauh yang aku dapat perusahaan itu sedang berkembang dan mempunyai potensi besar untuk menjadikannya lebih besar"
"Tunggu... Kau ingin membuatnya lebih besar?"
"Tentu saja, kita tidak bisa tiba-tiba masuk ke pasar indonesia, kita harus punya pendekatan lebih dulu, setelah itu kita akan buat Global9 di kenal disana lewat perusahaan yang akan kita besarkan"
"Kau sudah pikirkan semuanya"
"Sudah !"
"Apa kau seyakin itu ?"
"Hmm ... Tentu saja, aku merasa ini akan berhasil, untuk itulah aku mengajakmu serta dalam meeting kali ini, bagaimana?"
"Yaa.. terserah kamu saja"
Setelah melalui pembicaraan panjang akhirnya meeting selesai, Jessy sangat tertarik dengan penawaran yang di bawakan perusahaan dari Indonesia tersebut hingga ia sendiri yang mengajukan diri ingin ke indonesia.
"meeting hari ini sukses, aku akan ke indonesia dalam waktu dekat"
Mendengar ucapan Jessy Alex dan Ray tercengang. Secepat itu ??
"sebaiknya aku saja yang pergi"
"Alex disini banyak pekerjaan kau tidak bisa pergi, aku saja" saran Raymond
"Aku yang akan pergi"
"Jessy !"
"Alex please ! Disini yang tidak punya pekerjaan itu aku, hanya aku yang bisa pergi"
"Banyak dokumen yang harus kau tanda tangani, sebaiknya Raymond saja"
"Aku akan kerjakan sekarang, Ray bagaimana pekerjaanmu?"
"Aku ? Tidak banyak !"
"Kalau begitu kita berdua akan pergi"
"tapi... "
"tenanglah Alex, apa yang kau pikirkan?aku baik-baik saja, "
"baiklah aku percaya padamu"
Dengan berat hati Alex menginjinkan Jessy pergi, ia khawatir kembalinya Jessy ke Indonesia akan berdampak buruk, sebab masa lalunya yang cukup kelam, namun Alex tak bisa menahan Jessy selamanya.
"Ray siapkan tiket pesawat nya, aku akan selesaikan pekerjaanku"
Jessy berlalu dengan wajah berseri
"Jangan khawatir aku bersamanya" ucap Ray
"Iya sebaiknya aku tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, pastikan kau terus bersamanya dan kabari aku"
"Baik !"
Semenjak Jessy memutuskan untuk ke Indonesia Alex jadi tidak tenang ia takut kenangan buruk di masa lalu menghantui Jessy. Tapi bagaimanapun ia tidak bisa memperlakukannya seperti orang sakit.
Kembali kemasa lalu saat Jessy berumur 19 tahun, Jessy adalah adalah seorang gadis yang menjadi korban pelecehan seksual oleh orang terdekatnya sendiri. dia mengalami depresi yang sangat parah bahkan sampai sekarang masih dalam pengobatan dan pengawasan dokter. Wajar saja Alex takut jika Jessy kembali ke indonesia akan membuatnya teringat masa lalunya . Selama ini Alex sebisa mungkin menjaga dan melindungi Jessy meskipun antara mereka tidak ada ikatan darah. Tapi mereka layaknya orang dekat yang melebihi sebuah keluarga, hanya Alex orang yang selalu ada untuk Jessy, hanya Alex yang mengerti Jessy.
"wahhh... Setelah Sekian lama akhirnya menginjakan kaki di indonesia"
Jessy tersenyum lebar begitu sampai di Indonesia dengan langkah ringan ia berjalan melihat sekeliling. Ini pertama kalinya ia kembali setelah kejadian yang pernah merenggut kebahagiaanya dulu.
Ray pun lega karena Jessy terlihat senang tanpa ada rasa tertekan di raut wajahnya.
"bagaimana dengan rumahnya? "
"kamu pasti suka, semua sesuai yang kamu mau "
"Benarkah? Kita pergi sekarang"
Tak sabar mereka segera menuju rumah yang selama ini tak pernah Jessy lihat, 5 tahun lalu Jessy minta Ray datang ke Indonesia untuk membeli rumah tersebut yang dilihatnya disitus jual beli. Dia sangat mengenal rumah itu jadi saat rumah itu di jual Jessy tanpa pikir panjang langsung membelinya.
"sudah sampai... "
"waaahhh.... Berbeda sekali, bahkan halaman luarnya sangat berbeda dari sebelumnya, Luar biasa. Hebat kamu Ray. "
Ray tersenyum melihat Jessy puas dengan hasil kerjanya
"ehemm saat kamu lihat di dalam akan jauh luar biasa lagi. Silahkan tuan putri... "
Rumah ini sangat besar bahkan dari pintu utama menuju ke rumah berjarak cukup jauh, di rumah ini pun sudah dilengkapi sistem keamanan yang canggih serta pengawal dari pasukan khusus yang Ray datangkan langsung dari C9, C9 adalah perusahaan keamanan milik Jessy yang bertugas melindungi Global9 dan orang VIP nya.
Jessy terpesona dengan rumah beserta isinya yang memang sesuai dengan keinginannya. Ada setitik air mata haru ia bisa berada di rumah ini setelah kejadian masa lalu yang membuatnya Depresi.
5 tahun lalu rumah ini dijual karena ekonomi keluarga seseorang sedang dibawah, bisnis mereka hancur, karena Jessy punya hutang budi pada keluarga tersebut maka ia membeli rumah ini agar seseorang bisa mengenang kenangannya suatu saat nanti.
"Jam berapa kita akan menemui programmer itu"
"Besok pagi jam 9, aku akan siapkan dokumennya, kamu istirahat saja dulu"
"baiklah aku juga sangat lelah. Kamu sudah kasih kabar Alex? "
"Iya,saat dibandara sudah aku kasih kabar, dia minta kamu supaya istirahat"
"Hahh.. benar-benar Alex, baiklah, kamu juga istirahat "
Setiap sudut rumah ini di lengkapi cctv bayangan yang canggih, terkecuali kamar Jessy, Ray hanya meletakan beberapa cctv di depan pintu dan jendela, semua Ray lakukan demi keamanan Jessy. Identitas Jessy yang sebenarnya tidak boleh terungkap, Selama ini Jessy hidup layaknya seorang wanita biasa, tak ada yang mengira ia adalah pemilik Global9. Hanya orang-orang vip yang mengenal Jessy , selama ini yang terlihat duduk di kursi tertinggi adalah Alex di perusahaan, Jessy hanya sesekali ke kantor dan selebihnya ia bekerja dirumah, sebab kondisinya yang tak menentu Jessy memilih melakukan semuanya di rumah, bahkan untuk urusan kantor, maka dari itu hanya segelintir orang yang mengetahui pemilik Global9. Dalam acara penghargaan yang sering di peroleh Alex selalu yang menerima hingga fotonya terpajang di hampir semua majalah bisnis. Jessy adalah sosok misterius di balik perusahaan Global9.
Tempat meeting sudah siap, hari ini Jessy tanda tangan kontrak kerja sama dalam pembuatan sebuah game baru, ia memilih seorang programmer terbaik diperusahaan House Game atau lebih sering di katakana HG untuk bekerja sama mengembangkan sebuah game baru yang akan menjadi pintu masuk Global9 ke dalam pasar indonesia.
Seorang pria berbahu lebar dan tinggi dengan setelan Jas melengkapi penampilannya yang terlihat sempurna,ia memasuki ruang meeting dengan senyum di bibirnya.
"Hallo... Selamat siang? "
Sapanya saat melihat Jessy dan Raymond duduk bersebelahan.
"selamat siang... "
"ohh... Saya pikir anda tidak bisa menggunakan bahasa indonesia?”
Gurau pria berkulit putih tersebut yang di sambut tawa Jessy.
"saya berasal dari Indonesia kebetulan saja saya sukses di negri orang. Perkenalkan nama saya Jessy, ini rekan saya Raymond "
"saya Marcell. Senang bertemu dengan anda. Jadi saya langsung saja, sebelumnya saya sudah menerima email kontrak tersebut untuk saya pelajari, dan saya rasa tidak ada masalah jadi saya langsung tanda tangan saja, tim saya juga senang bekerja sama dengan global9"
"terima kasih banyak, kita akan sering bertemu dalam 6 bulan ke depan"
"tim saya sudah siapkan ruang khusus untuk anda dan saudara Ray, ah bagaimana saya harus memanggil anda? agar kerja sama kita lebih maksimal jadi anda bisa datang kapanpun untuk melihat kerja tim saya. "
"Panggil kami nama saja"
"Oh benarkah? Apa tidak masalah "
"Tidak masalah, dengan begitu kita akan bisa cepat saling mengenal"
"Kalau begitu silahkan anda panggil saya dengan nama saya"
"tentu saja. Terima kasih banyak"
Kedua belah pihak telah setuju dengan isi kontrak, maka urusan kali ini selesai tanpa kendala, Jessy menyempatkan diri berkeliling melihat kantor Marcell, kantor tersebut ada di lantai 18 JK tower. Ini adalah tower tempat perusahaan berkembang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments