NovelToon NovelToon
Di Dua Hati

Di Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tiga tahun menikah, Zalea belum kunjung memiliki keturunan. Sang mertua yang kurang bersahabat dengannya semakin memperlihatkan wajah ketidaksukaan terhadap Lea.

"Nikahi saja Karmila, Zain. Kamu punya alasan kuat untuk menikah lagi. Karena istrimu itu tidak bisa memberikan keturunan buat keluarga kita."

Dunia Lea seketika hancur saat mendengar ungkapan sang mertua. Namun, seberkas cahaya langsung muncul. Tapi sayang, takdir seolah sedang mempermainkannya. Saat dia mendapatkan kabar bahagia, kabar buruk malah menyusul dibelakangnya. Kabar buruk datang sebelum ia bisa membagikan kabar bahagia yang dia punya dengan siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 19

"Aku rasa jawabannya tidak, Ma. Karena setiap wanita tidak akan pernah sanggup untuk dimadu. Berbagi kasih dengan keluarga saja sulit, Ma. Apalagi berbagi kasih dengan wanita lain. Hal itu sama sekali tidak mungkin."

Mama Zain kini terdiam. Entah kenapa, benaknya malah membenarkan apa yang anaknya katakan. Meskipun hatinya saat ini sedang menolak untuk mengakui. Tapi benak tidak bisa membohongi diri.

Sementara itu, perlahan buliran bening jatuh dari pelupuk mata Zain. Untuk yang kesekian kalinya, Zain menangis. Meratapi sang istri yang kini telah meninggalkan dirinya.

"Leah sudah termasuk wanita yang kuat, Ma. Tiga tahun menikah, tinggal serumah dengan mertua. Dia tidak sedikitpun memberikan keluhan padaku. Karena sejatinya, satu istana itu tidak bisa punya dua ratu. Karena jika ada dua, yang satu pasti hanyalah selir yang selalu mengalah dari sang ratu yang sangat berkuasa."

Zain memejamkan matanya rapat-rapat. Buliran bening itu jatuh dengan deras melintasi pipi.

"Aku yang salah. Jika saja aku menempatkan istriku di istananya sendiri, sudah pasti aku tidak akan kehilangannya."

"Jika saja waktu itu aku tegas padanya. Tidak mendengarkan ucapannya yang rela mengorbankan hati untuk tinggal serumah dengan mama, mungkin Leah sekarang tidak akan terluka."

"Zain. Aku mama mu, Nak. Jangan lupakan akan hal itu."

"Aku tau, Ma. Aku tidak lupa kalau mama adalah wanita yang telah melahirkan aku. Aku juga tahu kalau sekarang aku sudah sangat berdosa pada mama. Tapi, Ma. Aku juga punya tanggung jawab pada istriku. Aku mencintainya, Ma. Sangat mencintainya. Tapi mama rela mengusir dia dari hidupku. Haruskah aku tetap tersadar dengan kewarasan penuh sekarang?"

"Zain."

"Aku lelah, Ma. Sangat lelah."

Zain ingin langsung meninggalkan sang mama setelah berucap. Namun, pandangannya tiba-tiba saja buram. Zain tidak bisa menahan tubuhnya untuk tetap tegak, apalagi untuk melangkahkan kaki. Dan pada akhirnya, kesadaran itupun sepenuhnya hilang.

Bruk! Tubuh kekar itu kini ambruk ke lantai. Teriakan histeris sang mama pun langsung terdengar. Suasana hening ruang tamu pun seketika berubah.

"Bi Inah! Tolong! Zain pingsan."

Terburu-buru si bibi datang. Mereka pun langsung membawa Zain ke rumah sakit dengan bantuan pak sopir. Tak membutuhkan waktu lama, Zain pun langsung di tangani oleh dokter.

Kini, mama Zain baru menyadari betapa rapuhnya anaknya sekarang. Pria kuat yang selalu menunjukkan kasih sayang padanya selama ini. Yang selalu tersenyum bahagia saat bertatap muka. Sekarang, sudah berubah jauh. Sangat jauh dari yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Zain. Maafkan mama, Nak. Mama ... hu hu hu."

"Sabar, Nya. Den Zain pasti akan baik-baik saja."

"Bi Inah."

Si bibi hanya mampu mengelus punggung tangan dari majikannya itu. Saat ini, hatinya pun sedang cemas. Kasihan pada majikan mudanya yang sedang sangat terluka akibat ulah orang tuanya sendiri.

Entahlah. Entah dia harus merasa kasihan atau senang saat melihat mama Zain begitu terluka sekarang. Yang jelas, karma itu nyata. Apa yang kita perbuat, itulah hasil yang akan kita dapatkan.

Ulahnya telah menyakiti si anak. Dan sekarang, dia harus merasakan perihnya dari apa yang telah ia lakukan. Walau tidak secara langsung, tapi terlukanya Zain tentu saja membuat Ratna juga ikut merasakan luka tersebut.

...

"Ada yang bisa saya bantu, Mbak?" Suster itu bertanya pada Marina yang saat ini sedang berada di depannya.

"Mm ... Sus, saya ingin bertemu dengan dokter Yoga. Apakah bisa tunjukkan di mana ruangannya?"

"Dokter Yoga? Mbaknya sudah buat janji belum sebelumnya. Soalnya, kami tidak bisa mempertemukan mbak dengan dokter Yoga kalau belum buat janji terlebih dahulu."

Marina terdiam. Tentu saja dia bingung mau jawab apa. Soalnya, dia memang belum pernah buat janji sebelumnya. Dia datang ke sini juga dengan kedatangan yang tiba-tiba tanpa ia rencanakan sebelumnya.

Saat Marina sibuk berpikir, kebetulan yang sangat luar biasa, Yoga malah lewat melintasi tempat tersebut. Dan beruntungnya lagi, Marina langsung melihat keberadaan Yoga yang sedang berjalan melenggang melintasi tempat itu.

"Dokter Yoga!" Teriak Marina dengan nada tinggi.

Sontak, langkah si dokter langsung tertahan akibat panggilan itu. Dia pun langsung menoleh ke arah asal suara Marina datang.

"Kamu? Ada apa?"

"Boleh bicara dengan dokter sebentar tidak? Ada hal penting yang ingin saya bicarakan sekarang juga."

"Tentang?"

"Saudariku."

Yoga langsung paham siapa yang Marina maksud dengan saudari. Dia pun langsung mengajak Marina bicara ke ruangannya.

Tiba ke ruangan, Marina di persilahkan duduk oleh Yoga. Karena perempuan itu punya hubungan dengan Leah, hati Yoga malah langsung bisa bersahabat dengan perempuan tersebut.

"Apa yang mau kamu bicarakan padaku? Katakanlah!"

"Bisakah kamu membantu Leah meninggalkan kota ini, Dokter? Aku mohon, hanya kamu yang bisa membantu dia sekarang."

Yoga tidak langsung menjawab. Dia tatap lekat wajah Marina selama beberapa saat. Kemudian, dia bangun dari duduknya.

"Dia ... ingin pergi?"

"Ya, Dok. Dia harus pergi karena di sini dia sangat tidak aman. Dokter tahu sendiri seperti apa keadaan di sini untuk Leah sekarang, bukan? Jadi saya mohon, tolong bantu dia."

Permohonan demi permohonan akhirnya membuka pintu hati Yoga untuk menyanggupi permintaan Marina. Meski ia tahu, bantuan kali ini tidak akan mudah. Karena jika untuk melewati batas negara, itu tidak bisa dianggap enteng. Apalagi data diri Leah yang dilaporkan sebagai orang hilang sudah sampai ke kantor polisi. Untuk meloloskannya keluar negeri adalah sebuah tantangan yang sangat besar.

"Baiklah. Aku akan membantunya untuk yang terakhir kali."

"Terima kasih banyak, Dokter. Bantuan ini sangat berarti buat kami."

"Jangan dipikirkan. Sekarang, pulanglah. Tunggu saja di rumah. Biar aku yang atur semuanya. Tunggu saja kedatanganku nanti."

"Baik, Dok."

"Sekali lagi, terima kasih."

Sangking senangnya Marina, dia langsung meraih tangan Yoga untuk bersalaman. Sentuhan tiba-tiba membuat Yoga sedikit terkejut. Namun, sentuhan itu membuatnya terpaku untuk beberapa waktu.

Tangan Marina yang sedikit kasar menyentuh tangannya yang lembut. Anehnya, sentuhan itu terasa hangat bagi Yoga. Entah apa sebabnya, dia juga tidak tahu. Yang jelas, sentuhan itu sungguh membekas bagi Yoga.

"Saya permisi sekarang, Dokter. Kami tunggu kabar baiknya," ucap Marina sebelum ia meninggalkan ruangan Yoga.

Yoga hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan. Setelah Marina meninggalkan ruangannya, dia malah terus menatap tangannya yang masih terasa hangat bekas sentuhan Ina.

"Apa yang salah?"

"Ah! Jangan jadi heng secara tiba-tiba, Yoga. Dasar kamu," katanya pada dirinya sendiri.

Gegas Yoga mengalihkan pikirannya ke hal yang lain. Usahanya itupun langsung berhasil. Bantuan yang akan ia berikan memang akan menguras banyak tenaga. Tapi entah apa sebabnya, dia tetap bersedia menolong wanita yang tergolong sangat asing bagi orang lain. Namun tidak bagi dirinya. Karena ada hal yang tidak banyak orang yang tahu tentang hubungannya dengan kehidupan Zain selama ini.

1
Yuli Ana
pasti cpet sembuh nih... cs ada si kembar yg jdi penyemangat. yg harus diperjuangin... ayo semangat zain.. berjuanglah untuk sembuh... untuk leah dn untuk anak2mu..
bahagia menantimu zain...🥰🥰🥰
Yuli Ana
gimana rwaksi zain kalau ktmu si kembar
Fitri Yani
up LG Thor
Liswati Angelina
bagus ceritanya
sella surya amanda
lanjut
Patrick Khan
. zain mencintai leah secara berlebihan..zain juga gk ada niatan sembuh gk ada niatan labih baik lg..lemar bgt jd cwo km zain
Patrick Khan
knp zain gk di bwah ke rsj aja biar dapat penanganan..
Rahma Inayah
jd melow 😭😭😭 semoga ni awal kebahagian zayn dan ank2 .dan semoga bs kumpul kmbli bersama kel kecil zayn dan leah hdp bahagia
Rahma Inayah
semoga pas bertm dgn pa2 nya ank2 tdk tkut
Noey Aprilia
Duuhhh..
nyesek.....
pgn nangis rsanya....ksian bgt y zain,dia bnr2 mndrta...d otaknya cma ada leah doang,yg lainnya dia lupa.....mga aja zain cpt smbuh...ada ank2 jg yg bsa bntu dia....
Lee Mba Young
Semoga habis ini cpt sembuh tu si zain, kasian anak kembar mu yg ucul punya Bpk depresi 😄😅
Azzahra Asyilla
semoga Zain jadi cepat sembuh,setelah bertemu anaknya juga
Liswati Angelina
katakan leah supaya mereka tau siapa ayahnya, dan mungkin zain akan segera sembuh
Rani: hiks, sedih nya aku. hihi😅😅😅🤭
total 1 replies
Rahma Inayah
jujur aja leah pasti ank2 akn mengerti dan paham
.semoga suatu saat klian bs bersatu kmebli menjdi kel yg sakinah
Rani: huhu .... doain aja yah.
total 1 replies
Azzahra Asyilla
semoga Zain masih bisa sembuh
Rani: iya .... kasian kan. 🤭🤭🤭
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
Leah skrng jd pnya 3 bayi y....mskpn yg 1 sih kalem,yg 2 pst mnja bgt....apalgi bayi gd....wkwkwk.....
Mngkn lbh baik leah jjur sm ank2,mskpn zain skrng ga baik2 aja...tp kl ktmu anknya,spa tau cpt smbuh....
Rani: hehehe ......
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Rani: laksanakan. udah
total 1 replies
Yuli Ana
ngomong aja leah... pertemukn mereka. siapa tau zain cpt sembuh...
trus bilang ke si kembar selama ini mereka gk bisa ktemu sma papa karena oapa lgi sakit parah. gtu. biar mereka gk salah paham. atau marah2 merasa dibohongi dn gk diakui...
Rani: sabar ....
kata aku yah
Rani: hiks, 😭😭😭😭😭😭😭😭
total 4 replies
Yuli Ana
si kembar gk sibuk nanyain mamanya th...
Rani: huahahahahahaaa
Yuli Ana: 🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️
total 2 replies
Liswati Angelina
nyesek terus dari kemarin thoooorrrrr
Rani: huhu .... maafkan aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!