NovelToon NovelToon
Keturunan Terakhir

Keturunan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / spiritual / cintamanis / Persahabatan / Kutukan / Romansa
Popularitas:32.5k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Keturunan Terakhir, mengisahkan perjalanan ke lima remaja dalam mengabdi di suatu yayasan yang menyimpan misteri. Tazkia, si gadis dengan kemampuan istimewanya, kali ini ia berjuang melawan takdirnya sendiri, menjadi keturunan terakhir yang akan jadi penentu untuk anak turunnya. Dia harus mendapatkan cinta sejati. Namun, disisi lain ia tak ingin mengorbankan persahabatannya. Lantas bagaimana Kia menyikapi antara cinta dan sahabat?

Kisah ini adalah kisah lanjutan dari novel sebelumnya, berjudul TEROR BAYI BAJANG. Jika kalian bingung bacanya, disarankan baca novel pertamanya dulu ya. Happy reading yeorobun. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Tujuh

Rois merasa isi perutnya seperti diaduk-aduk, aroma busuk dari karung yang ia temukan dalam galian keramik membuatnya serasa hampir pingsan. Ia mencoba membuka isi karung, tapi malah terkejut dan menjerit kuat. 

“Ma-ma-ma-mayat, Mas… itu mayat, ada rambutnya!” 

Kia bisa melihat dari sisi karung yang terbuka, ada jari dengan cincin emas melingkar disana. Shella dan Devi menjerit kuat, suaranya membuat Ijan dan Evan segera masuk ke dalam rumah. 

Suasana menjadi kacau, Rois memuntahkan isi perutnya di wastafel cuci piring, sedangkan Ijan mengurungkan niatnya masuk ke dalam ruangan, hanya mencium aromanya saja membuat lelaki itu mual dan muntah di depan rumah, sedangkan Evan berdiri mematung dengan wajah pucat. 

Husin melihat Kia yang jatuh terduduk dengan nafas sesak, gadis itu tak mampu berpaling dari mayat berkulit hitam kelam bagai terbakar itu. “Kia, Ki… ayo keluar. Aku akan membantumu,” ucap Husin. Namun, Kia hanya bisa merintih pelan sembari memegang kepala. 

“Kia, kamu nggak apa-apa?” 

Shella menyadari keadaan temannya, ia mencoba membantu Husin meski berarti harus menahan nafas lebih lama demi menghindari aroma busuk itu. “Ki, kamu kenapa? ayo keluar! Husin, tolong bawa dia, aku nggak kuat lagi.” Shella mengikuti Devina yang telah lebih dulu berlari meninggalkan rumah Warmin.

Sebuah sinar memancar dari kalung yang Kia kenakan, Husin sadar ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu. Dengan bantuan Evan, ia segera membawa Kia keluar ruangan. 

Beberapa warga yang sedang meronda tak sengaja melihat kekacauan ini, mereka segera mendekati Rois yang tampak pucat pasi. “Ada apa Is?” 

“Ada mayat Kang Shobir, ada mayat di rumah Heru.” 

“Kamu yang bener?” 

“Huek… aku gak bohong, mayatnya sudah busuk. Cepat telpon polisi, aku udah nggak kuat, aku mau mandi..huek..” Rois berlari ke kamar mandi di belakang rumah, lelaki itu berinisiatif membersihkan diri. 

Suasana semakin ramai, satu persatu tetangga datang mengerumuni lokasi. Tepat pukul satu malam saat itu, Kia telah berhasil dibawa ke ruang tamu keluarga Rois. Wardah memberinya air hangat, tapi Kia masih enggan meminumnya. Ia syok, wajahnya pucat, tatapan matanya pun kosong.  

Shella terus saja menangis, ia gemetar ketakutan. Devina mencoba menenangkannya, “sudah Shel, jangan menangis. Polisi sudah datang, mereka akan mengurus sisanya.” 

“Mayat siapa itu Bang? apa Abang mengenalnya?” tanya sang istri pada Rois yang baru saja kembali dari kamar mandi. 

Rois menggeleng, “tubuhnya gosong Buk, seperti mayat yang dibakar.” 

“Pak, Bapak dicari pak Kades,” ucap Dicky dari ruang depan bersama pak Umar dan beberapa polisi, Wardah segera mempersilahkan tamunya itu masuk ke dalam rumah mereka. 

“Mari Pak, silahkan masuk.” 

“Baik Bu, terima kasih. Jadi anda saudara Rois?” tanya salah seorang polisi bertubuh gemuk dengan kumis tipis diatas bibir. 

“I-iya Pak, saya Rois.” 

“Bisa bapak ceritakan bagaimana mulanya Bapak menemukan mayat itu Pak?” 

“Mereka membunuhnya!” teriak Kia. Tiba-tiba saja ia berteriak lantang, setelah hanya diam sejak penemuan mayat itu bersama rekan-rekannya tadi. 

“Ki, apa maksudmu?” Husin menyentuh pundak Kia, mencoba menenangkannya yang terlihat semakin kacau. Nafas tersengal dengan air mata meleleh di atas pipi. Kia sesenggukan, ia bicara lirih ditengah isak tangis. 

“Mereka membunuh wanita itu, mereka berdua yang membunuhnya. Selain itu… a-ada orang la-lain.” Kia menangis tersedu, tubuhnya lemas dan ia pingsan. Wardah dan Devi segera membantu. 

Sedangkan Shella, gadis itu masih saja menangis. Mendengar ucapan Kia membuatnya semakin takut, ia duduk di ujung ruang sambil memeluk kedua lutut. Evan yang menyaksikan keadaannya merasa tak sampai hati, lelaki itu membantu Shella dan membawanya duduk di kursi bersama Ijan dan Dicky. 

Polisi mendatangi Husin, mereka meminta penjelasan lengkap dari apa yang baru saja terjadi. Sementara Husin dan Rois berbincang bersama dua perwakilan kepolisian itu, mayat telah berhasil diidentifikasi.

Sesuai dugaan para tetangga, mayat wanita itu adalah Maryati, 48 tahun yang juga merupakan Bibi kandung Warmin. Adik dari ibu kandung lelaki itu. Pihak kedokteran mengatakan bahwa kemungkinan Maryati meninggal sudah lebih dari dua minggu lalu, wajahnya sudah tak dapat dikenali lagi. Hanya cincin yang membuat warga yakin jika itu Maryati, wanita yang tinggal bersama Warmin dan Heru selepas kepergian sang ibu. 

Dugaan pertama, Maryati dibunuh oleh Heru dan Inem mengingat bagaimana mayatnya ditemukan di dapur mereka. Bahkan tertutup lantai keramik dan bangunan semi permanen yang tak jelas fungsinya. Hanya seolah untuk menutupi kejahatan mereka. 

Kia telah siuman, ia duduk bersama Devi dan Shella di sampingnya. Wardah memberinya secangkir teh panas, tapi gadis itu masih saja menolak. Wajar saja, ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana rupa mayat busuk itu, mungkin untuk beberapa hari kedepan mereka tak akan memiliki nafsu makan lagi. 

“Tazki mana?” Narendra menerobos beberapa lelaki yang tengah berbincang di depan rumah Rois, bersama Roy di belakangnya ia berjalan cepat menuju ruang tamu. Saat berhasil menemukan keberadaan Kia, Rendra berjalan cepat menghampiri gadis itu dan mendekapnya erat. 

Semua orang terkejut, tak terkecuali Kia sendiri. Bahkan Husin dan Evan yang tengah berbincang bersama Pak Kades menatap geram. 

“Tazki, kamu nggak apa-apa? nggak ada yang luka kan? kita ke rumah sakit sekarang,” ajak Rendra. 

“Biar kami yang antar. Kia, kita semua ke rumah sakit bersama saja, sepertinya Shella dan Ijan juga sangat syok dengan apa yang terjadi.” Husin datang bersama Evan dan juga pak kades Umar. 

“Benar kata Husin, Devi bantu temanmu, bawa dia ke mobil Bapak. Ada Asep yang akan antar kalian,” ucap Pak Umar. “Baiklah Husin, bapak pergi dulu pastikan teman-temanmu mendapatkan perawatan yang terbaik, kalian pasti sangat terkejut. Jangan khawatirkan apapun, Asep yang akan mengurusnya.” Pak Umar tersenyum, lantas kembali menemui polisi yang masih bertugas di TKP.

“Ayo Ki, biar kubantu,” ucap Devi. Kia melupakan satu fakta bahwa ia harus menjaga diri untuk tak menyentuh tangan orang lain. Saat Devi membantunya, tak sengaja ia menggenggam tangan gadis itu. 

“Kenapa Kia?” Devi terkejut, secara mendadak Kia melepaskan tangannya. Menatap Devi dengan nafas tersengal, lantas beralih pada Husin yang juga tampak terkejut karena sikapnya. 

“Ada apa Ki?” Husin mencoba mendekat. 

“Jangan mendekat,” jawabnya. Tampak kekecewaan dalam raut wajahnya. “Aku akan pergi dengan Rendra. Ren, bisa tolong aku.” 

“Te-tentu saja,” jawab Rendra berusaha membantu Kia, tapi gadis itu menolak dan berjalan seorang diri keluar rumah. Shella segera mengikutinya, ia yakin Kia melihat sesuatu saat menyentuh tangan Devi tadi, dan itu yang membuatnya enggan mendapat bantuan dari gadis itu. 

“Masuklah Tazki.” Rendra membuka pintu penumpang, mempersilahkan Kia dan Shella masuk ke dalam mobilnya. Ia membawa sendiri mobil itu, bahkan Roy sengaja ditinggalkan begitu saja.

Dalam perjalanan mereka hanya diam, Kia memilih memejamkan mata. Sedangkan Shella fokus pada ponsel di tangan, diam-diam ia berkirim pesan dengan Ijan untuk menanyakan kabar Husin dan Devi. 

Menurut Ijan, mereka berempat tak jadi pergi ke rumah sakit, dan saat ini kembali ke asrama. Evan langsung tidur, sedangkan Husin memilih duduk sendiri di depan kamar. 

“Kia, kamu nggak apa-apa?” Shella memberanikan diri mengajak Kia berbincang, situasi mereka benar-benar canggung. Kia tersenyum mengangguk. 

“Ren, terima kasih ya, sudah mau antar kami.” 

“Santai saja Tazki, aku melakukan ini tentu saja tak gratis,” ucapnya, tersenyum melirik Kia dari kaca spion. 

“Ya, ya… aku akan mentraktirmu nasi padang sepuas yang kamu mau.” 

“Baiklah, aku memegang janjimu Tazki," jawab Rendra, hal itu tentu membuat Shella heran akan sikap temannya yang mendadak berubah, jadi lebih ramah pada Narendra.

1
Ass Yfa
Husin udah kebelet kawin
Zuhril Witanto
gombal
FiaNasa
cie cie Husin....lamaranmu diterima,smoga hubungan kalian langgeng sampai akhir hayat ya
Ass Yfa
good Kia kamu harus mantapkan htimu untuk Husin
Zuhril Witanto
yang sabar ren...mungkin KIA bukan jodohmu...dan semoga kamu mendapatkan yang lebih baik
ERiyy Alma
yeorobun...maapin othor ya hari ini belum bisa update. Karena satu dua hal urusan keluarga. 🙏😊
ERiyy Alma: hehe, insya Allah. Sebenarnya author lagi rewang ges, misanan menikah. Mendadak rempong kan jadinya.. Maapin ya. 🙏😁
Syab Rian: yah thor sengaja blm liat dri pagi kirain update/Sleep/...tapi gpp deh smngt trus thor update nya jngn lama² hehe🔥🔥
total 2 replies
ren rene
keren...ga plin plan
FiaNasa
semangat Rendra,,mungkin kia bukan jodohmu,bangkitlah jgn bersedih,raihlah & jemput kebahagiaanmu walaupun bukan dg kia
Zuhril Witanto
akhirnya Rendra sadar
Zuhril Witanto
lanjut
Ass Yfa
siapa nih, jodohnya Kia
Ass Yfa
Husin tulus,,, Rendra juga tulus
Zuhril Witanto
Shella thor
ERiyy Alma: muehehehe, ada salah ketik rupanya. Makasih diingetin kakak. /Chuckle/
total 1 replies
Zuhril Witanto
kan...Devi yang ambil
Andini Andana
hhhh... drama syekali sesebapack ini 😋😋
Ai Emy Ningrum: mengapaaa ku begini...jangan kau pertanyaakaan /Cry//Cry/
Andini Andana: langsung nangeeesss /Sob//Sob//Sob/
total 7 replies
FiaNasa
Begitu tulusnya hatimu Husin,,smoga nanti hubunganmu dg Rendra membaik,,karna jika Husin mendonorkan darahnya otomatis dia bisa jd saudaramu,karna darahnya juga mengalir dlm tubuhmu Rendra,smoga oprasinya berjalan dg lancar,
Andini Andana
cobak di misscall kalung nya.. 😂
🏃🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: haha keburu kesel diacak acak dah tuh puzzle 🧩/Frown//Frown/
Andini Andana: /Cry//Cry//Cry/ nih kalau main puzzle mah kalah mulu 😏🤪😜
total 9 replies
FiaNasa
ya elah pak darma,,ngapain teriak²gitu dirumah sakit,,,gak nyadar apa klau smua ini akibat dr rencana jahatmu menghabisi kia tp malah putramu jd malaikat penolongnya,,
Imaz Ajjah
lihatlah pak darma,Krn ulahmu anak yg JD korban...
Zuhril Witanto
astaghfirullah Rendra...moga ada yang nolongin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!