Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Fengyi mendengar itu kemudian terdiam dan merasa bersalah kembali. Sudah beberapa hari dia masih belum bisa memaafkan dirinya karena Dewi Xuanwu masih meditasi memulihkan kekuatannya ulah dirinya sendiri.
“Kakak…” ucap murid ke 4 menghadap dan menundukkan kepala memberikan penghormatan.
“Ada apa?” tanyanya.
“Ada seseorang yang mencari Fengyi, adik ke 16,” timpalnya.
Lingxiu kemudian mengangguk dan murid ke 4 tersebut sejenak melangkah menjauh dan meminta orang tersebut memasuki ruangan. Seorang pria dengan tubuh tegap dan wajah yang rupawan, membuat Lingxiu sedikit terkesima tapi dia berusaha mengontrol dirinya.
Pria tersebut memberi hormat dan santun kepada Lingxiu.
“Salam dewi, saya adalah Wei Guang Putra Mahkota Kerajaan Timur, Kerajaan Wei,” jelasnya.
“Salam Pangeran…” ucap Lingxiu anggun.
Fengyi tidak ditanya lagi, dia kemudian berdiri dari tempatnya dan seperti biasa, dia mendekat ke arah Wei Guang dan memukul pundaknya, kemudian mereka berdua saling tertawa dan berpelukan.
Lingxiu menarik tubuh Fengyi dan berbisik.
“Siapa dia? Kenapa kau memeluk pria asing?” ucap Lingxiu tegas.
“Oh, ha ha ha, maafkan aku kakak pertama, aku dan putra mahkota teman bermain sejak kecil, aku telah menganggap nya sebagai saudara sendiri dan aku…”
“Kau memang memiliki lingkup pertemanan yang luar biasa,” timpal Lingxiu.
“Semuanya berkat Bibi Huolong,” timpal Fengyi.
Fengyi kemudian memperkenalkan Lingxiu sebagai Putri dari Kerajaan Klan Luatan, dia pun memiliki kedudukan yang tidak main-main, sebagai putri mahkota.
Mendengar itu, Wei Guang memberi hormat kepadanya.
“Ligkungan Lembah Lotus juga tidaklah sembarangan, dia bisa menjadikan Fengyi seorang Dewi agung memiliki kultivasi tertinggi tingkat pertama, dia sangat cantik dan juga anggun,” ucap Wei Guang dan menahan tawanya pada kalimat terakhir. Membuat Fengyi menatap ke arahnya geram.
Fengyi kemudian memasang wajah kesal membuat Wei Guang mencerca banyak pertanyaan.
“Sudahlah, saat ini aku merasa bersalah dengan guru karena aku... dia terluka,” jelas Fengyi.
“Gurumu memang sangat baik, dia sudah berkorban banyak untuk menjadikanmu seorang yang memiliki kultivasi tertinggi dengan kekuatan dewi tingkat pertama,” jelas Wei Guang.
Lingxiu mendengar pembicaraan kedua orang itu, meminta pamit dan akan menyiapkan semua kebutuhan Wei Guang saat berada di Lembah Lotus. Wei Guang yang mendengar itu menggelengkan kepalanya dan meminta Lingxiu untuk tidak menyiapkan apapun.
“Aku hanya sekedar berkunjung tidak akan lama, aku hanya ingin melihat Fengyi setelah menjadi dewi tingakatan pertama, setelah itu aku akan pergi, jangan merepotkan diri,” jelas Wei Guang.
“Baiklah Pangeran, kalau begitu saya permisi, silahkan gunakan waktu kalian dengan baik,” jelas Lingxiu memberi hormat dan meninggalkan tempat tersebut.
Fengyi dengan wajah yang masam kemudian duduk dan menghembuskan nafasnya berat. Wei Guang pun yang melihat itu ikut duduk di sebelah Fengyi, dia menjelaskan jika kedatangannya yang sebenarnya adalah ingin membahas Chow, Raja Chow Klan Iblis Malam.
“Ada apa dengannya?” tanya Fengyi.
“Bagaimana bisa kau terjebak di sana?” timpal Wei Guang.
“Semua ini karena aku ingin melihat anak pertama mu, karena itu aku ingin tiba dengan cepat, ternyata aku harus melewati wilayah Klan iblis malam,” jelas Fengyi.
Wei Guang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Dia kemudian menepuk jidatnya jika Fengyi benar-benar tidak berubah, setiap kali mengerjakan sesuatu pasti akan menimbulkan masalah yang besar.
“Hmm, sudahlah, aku tidak ingin mendengar ceramahmu,” timpal Fengyi.
Wei Guang kembali tertawa setiap kali melihat wajah, tubuh dan penampilan Fengyi. Dia bahkan menarik-narik perut Fengyi dan memainkannya.
“Kau sangat lucu, ha ha ha.”
Fengyi menghempaskan tangan Wei Guang dan meminta informasi yang lebih banyak lagi mengenai kedatangannya kali ini. Dia yakin, itu bukanlah kunjungan biasa, dia pasti membawa informasi penting untuknya.
Wei Guang menjelaskan jika perkelahian Dewi Xuanwu dan juga Raja Chow membuat kesal Kaisar langit, hingga akhirnya dia memanggil para Raja Klan Langit untuk menghadap ke istana Naga untuk membicarakan cara menghancurkan Klan Iblis, walau itu di bawah kekuasaannya, Klan Iblis pun tidak bisa di remehkan begitu saja jika mereka semua bersatu.
“Apakah Raja Chow benar-benar akan memberontak dan perang akan terjadi?” tanya Fengyi dengan alis berkerut.
Wei Guang berdiri dari tempatnya dan menjelaskan jika perang pasti akan terjadi, dalam waktu cepat ataupun lambat, karena kedua Klan itu tidak akan pernah bisa bersatu.
“Jika perang itu terjadi dan guru akan ikut, akan aku pastikan juga akan ikut membantunya,” jelas Fengyi.
“Tapi kau masih menjadi murid bukan….”
“Aku akan menjadi pimpinan pasukan, aku akan pastikan ikut berperang melindungi guru,” jelas Fengyi dengan tegas.
“Ya baiklah, karena itu segera selesaikan semuanya, dan membantu gurumu. Setelah itu kau kembali ke kerajaan Huang,” bisik Wei Guang.
“Kenapa?”
“Agar kau segera menikah dan memiliki anak, seperti aku. Ah, memiliki anak sangat membahagiakan,” bisik Wei Guang.
"Apakah kau ingin berada di tempat ini terus-menerus? Cepat pulang sana, istrimu akan mencarimu dan memotongmu hidup-hidup,” timpal Fengyi.
Fengyi kemudian menghembuskan nafasnya pelan, dan tidak membenarkan ucapan Wei Guang. Dia masih ingin sendiri dan tidak ingin memikirkan pernikahan. Wei Guang mendengar itu menepuk pundak Fengyi dan memberitahu rencana-rencana ibunya sewaktu dia berkunjung ke kerajaan Wei.
“Bibi sudah menyiapkan banyak calon permaisuri masa depan untukmu, jadi kau harus menyiapkan diri,” bisik Wei Guang kemudian terkekeh.
Wei Guang melepaskan pelukannya dan segera berpamitan dengan senyuman anehnya itu, seakan mengejek dan juga, memberikan pesan agar Fengyi menjaga kesehatannya. Dengan sekali melangkah, tubuh Wei Guang berada di atas seekor burung elang yang sangat besar dan terbang jauh ke awan.
...----------------...
Di Istana Naga Kerajaan Langit.
Para raja berkumpul kecuali Dewi Xuanwu. Mereka terdiam saat Kaisar Langit meminta pendapat para raja Klan Langit. Mereka terlihat berpikir dan mencari solusinya, tapi Bibi Huolong memberikan pendapatnya kepada Kaisar Langit.
Dia memberi hormat.
“Yang mulia, anda hanya memiliki dua pilihan, perdamaian atau peperangan,” ucap Bibi Huolong.
“Berikan aku cara yang tepat, aku ingin perdamaian, peperangan hanya akan membunuh banyak korban yang tidak bersalah,” jelas Kaisar Langit.
“Mengganti pimpinan mereka, Raja Chow. Itu bisa menjadi menjaga perdamaian. Raja Chow memiliki dua putra dan seorang putri. Tapi diantara ketiga itu hanya seorang putri saja yang tidak memiliki ambisi untuk memimpin kerajaan tersebut,” jelas Bibi Hulong yang juga ikut dalam pertemuan tersebut karena dia juga termasuk dewa kultivasi tinggi.
Kaisar langit mengangguk dan juga raja-raja yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“Ayah, aku setuju dengan pendapat Bibi Huolong, jika rencana itu bisa menghasilkan perdamaian jangka panjang. Ayah harus segera mengatur rencana tersebut dan mengangkat seorang putri mahkota memimpin kerajaan Klan Iblis Malam, karena orang yang tidak memiliki ambisi jauh lebih mudah diatur dibanding yang lainnya,” jelas Putri Nuwa.