NovelToon NovelToon
Kehormatan Yang Ternoda

Kehormatan Yang Ternoda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.

Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.

Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.

Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??

Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??

yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.25

Aulia menatap penuh rasa ragu saat putrinya Aliya menyerahkan ponsel miliknya, karena Fatih ingin berbicara dengan nya lewat sambungan telepon.

Ayah dan anak itu kini sudah tidak memiliki rasa canggung sama sekali. Bahkan, Aliya kerap bersikap manja pada sang ayah dan meminta langsung jika ada yang dia inginkan.

Bahkan kini, hampir setiap hari ayah dan anak itu saling bertukar cerita lewat sambungan telpon. Seperti hari ini, Aliya begitu semangat menceritakan kegiatan di sekolahnya.

Fatih sendiri, di balik sikap arogan nya dulu. Rupanya dia adalah seorang ayah yang penyayang, Fatih juga ternyata seorang pendengar yang baik dan hal itu semakin membuat hubungan nya dengan Aliya semakin dekat.

Namun, hal itu tidak berlaku pada Aulia. Hubungan kedua orang dewasa itu masih seperti orang asing saja, padahal mereka memiliki seorang anak di antara mereka.

Meski begitu, hal itu bisa di pahami betul oleh Fatih. Tidak mudah menjadi seorang Aulia setelah apa yang di lakukan Fatih padanya. Maka dari itu, Fatih hanya bisa pasrah menerima sikap cuek Aulia. Toh sekarang prioritas utama Fatih adalah Aliya. Putri semata wayang nya yang dilahirkan oleh Aulia.

"Bunda ga mau bicara sama Ayah ya? Kalau gitu biar Aliya bilang sama Ayah kalau Bunda sibuk," ucap Aliya saat melihat Aulia hanya menatap ponsel itu tanpa mau mengambilnya.

"Mau kok, sini. Memang nya Ayah mau bicara apa sama Bunda?" tanya Aulia seraya mengambil ponsel itu dari tangan Aliya.

"Halo, assalamu'alaikum. Iya ada apa?" ucap Aulia setelah menempelkan ponsel Aliya di telinga nya.

"Waalaikumsalam, begini. Weekend ini kan Aliya libur, izin bawa Aliya menginap di rumah ya? Mama sama Papa mau ketemu sama Aliya," jawab Fatih yang membuat jantung Aulia berdetak kencang.

"A_apa itu, tidak apa apa?" tanya Aulia reflek begitu saja.

Rasa takut tiba tiba saja menghampiri Aulia manakala teringat bagaimana tajam nya sorot mata ayah nya Fatih dulu dan Aulia, tidak ingin Aliya mendapatkan sorot mata itu yang seolah olah mereka adalah seorang musuh yang berbahaya.

"Memang nya kenapa? Mereka adalah kakek dan neneknya Aliya. Wajar jika mereka ingin bertemu, sebenarnya Mama dan Papa juga meminta aku membawamu. Tapi, aku tahu kalau kamu pasti belum siap untuk bertemu dengan mereka. Mama ingin sekali bertemu denganmu, tapi kondisi Mama sedang tidak baik. Masih dalam pengawasan dokter, mungkin setelah kondisinya membaik, kamu mau ya ketemu Mama," jawab Fatih panjang kali lebar membuat jantung Aulia berdetak lebih cepat lagi.

"Insya Allah," jawab Aulia singkat. Karena saat ini Aulia masih bingung bagaimana harus bersikap.

"Jadi bagaimana? Aliya boleh kan menginap di rumahku?" tanya Fatih lagi yang akhirnya di setujui oleh Aulia.

Tidak ada salah nya mencoba kan? Karena bagaimana pun. Kedua orang tua Fatih adalah juga bagian dari hidup putrinya.

"Iya boleh, itu pun kalau Aliya nya mau,"

"*Alhamdulillah, terima kasih ya Bun**da*." ucap Fatih yang membuat Aulia tercengang.

*

*

"Ingat, jangan nakal saat di rumah Ayah ya. Jangan lakukan hal hal aneh, biasanya di rumah orang kaya itu perabotan nya serba mahal. Jadi, hati hati saat bergerak jangan buat perabotan yang ada di rumah Ayah ada yang rusak," pesan Aulia saat membantu putrinya bersiap untuk pergi ke rumah kedua orang tua Fatih.

"Iya Bunda, Bunda udah bilang berkali kali loh ini," jawab si kecil Aliya yang sedari tadi mendengarkan pesan dari sang Bunda hingga kuping nya terasa panas.

"Bunda akan hanya mengingatkan Nak." jawab Aulia terkekeh saat melihat wajah merenggut putrinya.

Tok

Tok

Perbincangan ibu dan anak itu terhenti saat mendengar sebuah ketukan di pintu rumah sederhana milik Aulia.

Ceklek

"Assalamu'alaikum," sapa Fatih mengucap salam saat Aulia dan Aliya membukakan pintu untuknya.

"Waalaikumsalam Ayah." jawab si kecil Aliya penuh dengan semangat.

Sementara Aulia hanya menjawab dengan suara yang sedikit bergumam, tapi tetap menjawab salam dari Fatih meski pelan dan hampir tidak terdengar.

"Bagaimana? Apa putri Ayah sudah siap untuk ketemu Oma sama Opa?" tanya Fatih yang kini hanya fokus pada putrinya.

Meski sesekali mencuri pandang pada ibunya juga(hihihi). Namun, Fatih sadar jika saat ini dirinya hanya boleh memikirkan Aliya saja.

Sementara perasaan untuk ibu dari anaknya, harus Fatih kubur dalam dalam mengingat wanita sholehah itu telah memiliki pasangan.

"Siap Ayah, ayo kita berangkat sekarang."

"Baiklah, ayo. Kami pergi dulu ya, aku pinjam dulu putri kitanya. Jangan mencemaskan apapun, kakek dan neneknya tidak akan menyakiti cucunya sendiri." jawab Fatih yang sekalian pamit pada Aulia.

Aulia sendiri hanya bisa menjawab dengan sebuah anggukan kepala. Meski merasa takut jika putrinya akan mendapat penolakan. Namun, terkungkung dalam rasa takut juga tidak baik.

Kita tidak akan pernah tahu sebuah hasil jika kita tidak mau mencoba prosesnya bukan? Dan semoga, hasil dari keputusan nya ini membawa kebaikan untuk putrinya.

"Kami pamit ya, assalamualaikum," lanjut Fatih membawa putrinya pergi dengan menggandeng mesra tangan mungil itu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab Aulia lirih.

Aulia menatap sendu punggung tegap milik Fatih yang perlahan kian menjauh lalu menghilang saat pria itu masuk kedalam mobilnya.

*

*

Suara isak tangis dari seorang wanita paruh baya masih saja terus terdengar padahal sudah 30 menit berlalu dari pertemuan pertamanya dengan sang cucu.

"Sudah dong Ma nangisnya, kasihan Aliya nya jadi kaget gitu." ucap papa Dimas mencoba membujuk istrinya untuk berhenti menangis.

Karena melihat cucu nya terlihat shock saat melihat sang Oma yang terus saja menangis saat memeluk tubuh nya.

"Oma kenapa?" Bisik Aliya pada ayahnya yang duduk tepat di samping nya.

Mendapat pertanyaan itu dari putrinya, Fatih hanya bisa tersenyum sembari membelai lembut surai sang anak yang tertutup oleh hijab.

"Tapi Mama sedih sekali Pa. Bagaimana bisa kita tidak tahu kalau kita sudah punya cucu secantik ini," jawab Mama Dini di sela isak tangisnya.

"Ini semua salah Papa yang terlalu percaya pada ucapan Fatih dan juga Priska. Papa harus menemui Aulia, Papa harus minta maaf padanya secara langsung," lanjut Papa Dimas yang kala itu memang sangat mempercayai ucapan anaknya dan juga anak dari rekan bisnisnya.

"Mama juga Pa, Mama ingin bertemu dengan Aulia untuk minta maaf dan berterima kasih. Berterima kasih karena sudah mempertahankan keturunan kita,"

"Maka dari itu, cepatlah sembuh. Lihat Mama sekarang, jangankan pergi menemui Aulia. Sekedar pergi ke toilet saja kesusahan,"

"Iya Pa, mulai sekarang Mama akan semangat buat sembuh." jawab Mama Dini yang memang sejak Fatih melayangkan gugatan cerai pada Sarah, kondisi kesehatan wanita baya itu kian menurun.

Belum lagi ditambah oleh pengakuan Fatih yang pernah melecehkan seorang gadis hingga melahirkan seorang anak perempuan untuknya.

1
dewi
telat mar
Nanda_Cakep
Menarik untuk lanjut dibaca😍
dewi
bella
dewi
itu namanya dah ada rasa❤️❤️... rasa vanila coklat stroberi 🥰🥰
dewi
Aliya tetep kalah 🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
mei
harusnya binti thor bukan bin
dewi
manut 🤣🤣
dewi
kalo itunganku 18 tahun kemudian.. Emir 19 tahun sedangkan Aliya 29 tahun
dewi
gercep banget pak sampe punya fotonya 🤭
dewi
udah 18 tahun aja kak... 👍👍☺️
dewi
ternyata masih ada rencana yg beginian.. CK ck ck
Linda Febri
Luar biasa
dewi
udah 3 bulan ternyata 👏👏👏☺️
dewi
waaaaaah... langsung pdkt aja... gercep 👍😅
dewi
buat apa?... nyari tau nomornya yaaaa... modus aja🤭
dewi
perhatian 🤭
Noerlina Akbar
Biasa
Noerlina Akbar
Kecewa
G** Bp
wow mantap b'emir.... mudah² an setelah mendengar ucapanmu Safira bisa menjadi wanita yg lbh baik lagi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!