NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muslihat Kirana

Lily yang tengah kalut dalam kesedihan karena diabaikan Vian tidak menyadari segala hal yang di lakukan Kirana. Gadis itu bagaikan tubuh tanpa jiwa, karena pikirannya tertuju pada Vian.

‘Apa yang bang Vian lakukan tanpa sekarang? Apa ia sudah sampai di rumah sakit? Bagaimana hasil pemeriksaannya?’ jiwa dan pikiran Lily hanya terpaku pada Vian, sang suami. Selalu terbiasa menghabiskan waktu bersama pria itu membuat Lily merasa aneh menjalani harinya tanpa Vian.

Saking fokusnya pada Vian seorang, sampai Lily baru menyadari mereka telah tiba di salah satu salon langganan Kirana, wanita itu menariknya masuk, lagi-lagi tanpa persetujuannya.

Salon yang Kirana kunjungi saat ini adalah salon dengan ranting tertinggi, karena tidak hanya layanan salon yang mereka sediakan tetapi juga layanan spa yang membuat para pelanggan rela merogoh kocek yang tidak sedikit.

“Tante, Bang Brian mana?” tanyanya, tidak mendapati salah satu pengawal sang suami mengikutinya.

“Ohh, pengawal itu ijin istirahat karena kecapean membawa barang. Dia juga minta ijin untuk pergi terlebih dahulu ke mobil.” Kata Kirana berbohong. Padahal Brian saat ini sedang mencari mereka di tempat berbelanja.

Lily mengangguk saja percaya, ia pun mengikuti Kirana memasuki salon. Keduanya langsung di sambut oleh pegawai yang menuntunnya menuju tempat spa.

“Mari Nyonya, apa yang ingin Anda lakukan terlebih dahulu?” tanya pegawai tersebut yang berpakaian rapi dengan rambut di sanggul.

“Aku ingin pijat, badanku akhir-akhir ini sungguh tidak nyaman.” Pegawai mengangguk dan membawa Kirana serta perempuan muda tersebut menuju ruang pemijatan.

Ia juga memberikan baju ganti pada keduanya yang langsung di terima oleh pelanggan VIP-nya, Lily melakukan hal yang sama. Tak lupa ia juga berterima kasih pada pegawai tersebut.

Pijatan sungguh nyaman dan membuat tubuh menjadi rileks, seolah beban hidup yang menyinggahi pundak ikut terangkan. Belum lagi aroma mawar dalam ruangan tersebut yang sangat Lily sukai. Gadis itu berpikir, akan mengajak Vian untuk melakukan perawatan seperti ini.

Setelah melakukan pemijatan pada seluruh area tubuh, keduanya beralih ke perawatan wajah. Wajah mereka dibersihkan, juga dipijak dengan lembut menggunakan produk alami.

Sejenak, keresahan gadis itu pada suaminya terlupakan. Berada di tempat ini membuat ia dapat melupakan masalah sejenak dan fokus menikmati perawatan yang memanjakan diri.

Kirana menyunggingkan senyum miring melihat gadis itu yang tampak menikmati, ia yakin setelah ini gadis itu tidak akan menolak apa yang ia minta.

Terakhir Kirana membawa Lily menuju pemandian air hangat, di tempat tersebut hanya ada keduanya karena Kirana sudah memesannya secara khusus.

“Bagaimana, apa kamu suka?” tanya Kirana sembari melihat wajah Lily yang tengah menikmati jus orange yang baru saja mereka pesan.

Lily meminum jus tersebut secara perlahan, senyum lebar tersungging di bibirnya namun tidak terlalu berbinar. “Iya, Tante. Terima kasih telah mengajakku ke sini. Ini adalah pengalaman pertama yang sungguh luar biasa,” ucapnya dengan jujur.

Segaris senyum Kirana tersungging, ia menggoyangkan minuman berwarna merah tanpa alkohol tersebut. “Kamu akan selalu bisa menikmati ini kapan pun kamu mau,” katanya menggantung.

“Benarkah?” kata Lily berbinar. Jika benar, ia juga akan mengajak Vian.

“Tentu saja, asalkan kamu mau melakukan sesuatu untukku!” intonasi suara Kirana yang awalnya santai berubah tegas dan serius, membuat gadis itu mendadak gugup.

“A-apa, Tante?” tetapi walau begitu ia tetap penasaran.

Kirana mendekatkan wajahnya ke telinga Lily dan berbisik, mata gadis itu membola sempurna dengan mulut mengatup rapat.

“Bagaimana?”

***

Hancih! Huwaaancih!

Vian bersin berulang kali, pria itu mengusap hidungnya. Merasa aneh karena tiba-tiba bersin, dan pikirannya langsung tertuju pada gadis cerewet itu yang tak lain adalah Lily.

‘Apa yang dia lakukan sekarang?’

“Tuan Muda, Anda baik-baik saja?” tanya Yudha yang memang sangat peka.

“Eung!” Vian mengangguk, “Aku baik-baik saja, ayo sekarang kita ke ruangan dokter Cakra.” Katanya lalu berlari kecil. Membuat Zaky dan Yudha mau tidak mau ikut berlari kecil mengikuti sang junjungan.

Tibanya di depan ruangan dokter Cakra, Zaky mengetuk pintu dan suara sahutan di dalam menyuruh masuk barulah Vian membuka pintu dan masuk seorang diri. Seperti biasa, para pengawal akan menunggu di luar.

“Tuan Muda?” dokter Cakra celingukan melihat ke arah belakang mencari sosok lain yang selalu bersama Vian akhir-akhir ini.

“Dia tidak datang,” ujar Vian yang mengetahui gelagat dokter pribadinya. Dokter Cakra mengangguk, walaupun sebenarnya ia penasaran.

“Baik, seperti biasa. Kita akan melakukan beberapa tes untuk melihat perkembangan Anda. Karena pemeriksaan kemampuan motorik dan sensorik Anda sama sekali tidak mengalami permasalahan. Jadi, kita hanya akan melakukan beberapa tes untuk melihat perkembangan kognitif dan emosional.” Jelas dokter Cakra, lalu mulai menyiapkan segala peralatan untuk melakukan serangkaian tes tersebut.

Vian mengangguk setuju, dokter Cakra pun mulai melakukan tes tersebut. Dokter memberikan beberapa pertanyaan, juga pernyataan untuk Vian jawab dan olah agar mengetahui kemampuannya dalam memproses informasi dan memahami.

Ia juga meminta Vian untuk menceritakan kembali terkait apa saja yang terjadi di pertemuan mereka sebelumnya untuk melihat kemampuan mengingatnya, dokter Cakra juga meminta Vian untuk menarasikan serta menceritakan maksud dari gambar yang ia perlihatkan untuk mengetahui sejauh mana pasiennya menggunakan pengetahuannya.

Setelah serangkaian tes tersebut dilakukan, dokter Cakra mulai mengamatinya. Beberapa saat kemudian pria paruh baya itu tampak terdiam dengan mata terpaku pada hasil yang baru saja ia satukan.

“Kenapa Dokter? Apakah ada masalah?” tanya Vian penasaran, walaupun ia sendiri sudah mengetahui alasan dokter pribadinya tampak terpaku seperti itu.

“Tidak, Tuan Muda. Hasil tes Anda menunjukkan 95% semuanya baik-baik saja, berarti Anda tidak—“

“Benar, saya merasa memiliki kendali lagi dalam tubuh. Dan itu karena kejadian beberapa waktu lalu,” Vian pun mulai menceritakan bagaimana ia mendapatkan kesadaran sepenuhnya atas tubuhnya, itu semua akibat ia yang menonton adegan film ketika mobil saling bertabrakan. Adegan yang membuat kepala mengalami rasa sakit yang jauh dari sebelumnya, hingga ia tak bisa menahannya dan berakhir tak sadarkan diri.

Dokter Cakra menyimak cerita Vian, pria itu mengangguk. “Dari penjelasan Tuan Muda, ini disebut sebagai ‘pemrosesan ulang trauma.’ Dimana ketika seseorang mengalami pengalaman traumatis yang mirip dengan pengalaman traumatis sebelumnya, yang dapat memicu kembali ingatan, emosi, dan respons fisik yang terkait dengan pengalaman traumatisnya. Tetapi, bukan itu yang menjadi penyebab kesembuhan Anda...” dokter Cakra menarik napas sejenak. Dahi Vian sudah mengernyit dalam, dengan salah satu alis terangkat.

Dokter Cakra membuka lacinya mengeluarkan beberapa berkas, “Ini adalah rekaman medis hasil operasi Anda, sebenarnya kecelakaan itu tidak terlalu mengangguk kinerja otak. Beberapa kali terapi saja sudah cukup mengembalikan fungsi optimal otak Anda.” Jelas dokter Cakra menyodorkan berkas itu pada Vian yang langsung menerima dan memeriksanya dengan teliti. “Dan ini juga rekam medis Anda selama beberapa bulan ini. Ada zat asing yang maksud, zat yang dapat menurunkan kinerja otak hingga orang yang mengonsumsi menjadi hilang kendali atas dirinya yang mudah membuat emosional. Dan jika dikonsumsi secara terus menerus, maka orang tersebut akan mengalami keterbelakangan mental secara permanen.”

“Apa? Jadi, maksud Dokter, saya...”

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!