NovelToon NovelToon
Affair With CEO

Affair With CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Patahhati / Selingkuh / Cinta Terlarang / Penyesalan Suami
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mei-Yin

Kirana tak pernah menyangka, bujukan sang suami pulang ke kampung halaman orang tuanya ternyata adalah misi terselubung untuk bisa menikahi wanita lain.
Sepuluh tahun Kirana menjadi istri, menemani dan menjadi pelengkap kekurangan suaminya.

Kirana tersakiti tetapi tidak lemah. Kirana dikhianati tetapi tetap bertahan.

Namun semuanya berubah saat dia dipertemukan dengan seorang pria yang menjadi tetangga sekaligus bosnya.

Aska Kendrick Rusady, pria yang diam-diam menyukai Kirana semenjak pertemuan pertama.

Dia pikir Kirana adalah wanita lajang, ternyata kenyataan buruknya adalah wanita itu adalah istri orang dengan dua anak.

Keadaan yang membuat mereka terus berdekatan membuat benih-benih itu timbul. Membakar jiwa mereka, melebur dalam sebuah hubungan terlarang yang begitu nikmat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percikan api

Kendrick harus mengakui bahwa penampilan sang sekretaris malam ini terlihat sangat cantik dengan gaun panjang berwarna hitam, dilapisi blazer berwarna putih yang sangat pas dan terlihat begitu cocok di tubuhnya.

Penampilannya memang tertutup, tetapi tetap saja terlihat begitu seksi dengan bentuk tubuh menonjol di beberapa bagian.

Ada perasaan tak rela melihat penampilannya malam ini.

Sangat cantik dan pasti akan menarik mata pria lain untuk memandangnya.

“Anak-anakmu tidak keberatan kamu tinggal?”

“Mereka pasti mengerti, Pak. Keduanya anak yang baik,” jawab Kirana, tersenyum simpul.

Aku tahu, karena kamu pasti mendidiknya dengan baik.

“Bagaimana dengan suamimu?” Pertanyaannya kali ini membuat wanita itu menoleh dan menatapnya.

Dia masih bisa melihat secercah luka walaupun ditutupi dengan senyum di bibirnya.

Wanita itu sepertinya terlalu pandai menyembunyikan apa pun. Bahkan masalah rumah tangga, dia tak mengumbarnya begitu saja.

“Dia tidak ada di rumah, Pak.”

Kebetulan saat Kendrick keluar dari rumah, dia melihat pria yang menjadi suami Kirana juga keluar. Wajahnya tegang dan ada jejak kemarahan yang terlihat jelas.

Tebakannya adalah mereka baru saja kembali ribut.

“Maaf harus membuatmu menemani.”

“Tidak apa-apa, Pak. Ini sudah tugas saya sebagai sekretaris,” sahut Kirana mempertahankan senyum di bibirnya.

Senyum yang begitu manis, bibir yang dihiasi warna pink itu membuatnya tergoda.

Rasanya pasti manis.

Kendrick segera menggeleng pelan. Sial, pikirannya sudah tidak waras.

Keduanya sibuk menanggapi obrolan bersama orang-orang penting yang turut hadir, yang dipastikan semuanya adalah pengusaha.

Jamuan ini bukan hanya sekadar acara pribadi, tetapi juga untuk mencari kolega dan menjalin kerjasama.

Saling sapa ramah dan berlanjut pada obrolan tentang bisnis. Namun Kendrick sedikit kehilangan fokus ketika Kirana menjadi pusat perhatian para pria-pria hidung belang yang genit.

Alih-alih membicarakan tentang bisnis, mereka justru lebih tertarik dengan sosok sang sekretaris yang cantik, pintar dan tanggap.

Ingin sekali aku mencolok mata-mata nakal itu.

Cap bahwa sekretaris buruk dan selalu memiliki hubungan lebih dengan atasan sudah bukan hal baru. Ada yang seperti itu, tetapi tidak semuanya dan tidak bisa diratakan begitu saja.

Kendrick juga mengakui itu. Beberapa sekretaris sebelumnya juga begitu, mengandalkan tubuh untuk menggoda dan menjerat mangsa.

Namun Kirana berbeda. Dia wanita yang tak pernah menggoda, tanpa harus digoda dia sudah tergoda lebih dulu.

Saat menangkap raut tidak nyaman di wajah cantik tersebut, dia segera mengakhiri pembicaraan dan mengajak Kirana ke sudut ruangan.

“Abaikan saja,” ucapnya, menyerahkan segelas minuman ke arah Kirana.

“Makasih, Pak.”

Saat Kirana meneguk minuman, jakun Kendrick naik turun melihatnya.

Sialan. Dia benar-benar sudah gila. Kenapa tiba-tiba dia bereaksi hanya karena melihat hal-hal biasa seperti itu, dalam hati pria itu menggeram kesal.

Hampir dua jam mereka ada di sana, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Kendrick segera mengajak Kirana pulang tanpa menunggu usai. Setidaknya mereka hadir dan menunjukkan diri itu sudah lebih dari menghargai.

Lift dari lantai dua puluh yang bergerak turun serasa begitu lambat. Suasana di dalam lift yang hanya ada mereka berdua membuat Kirana merasa canggung.

Diam-diam dia menatap pantulan sang atasan, wajah tampan dengan garis rahang yang tegas, hidung mancung dan bola mata berwarna hitam itu terlihat sempurna.

Tubuh tinggi tegap dengan bentuk yang nyaris sempurna dengan lengan yang tampak kekar.

Tiba-tiba Kirana menelan saliva saat menyadari dia mulai mengangumi pria itu.

Wanita mana yang tidak tertarik dengan pria setampan, mapan dan menawan seperti Kendrick.

Bibirnya menyunggingkan senyum tipis hingga tak menyadari bahwa saat ini pria itu tengah menatapnya.

Kendrick berdeham. “Ada apa Kirana?”

Kirana yang ketahuan tengah memandang pria itu terlihat gugup. Dia menunduk dan menggelengkan kepala pelan.

“Aku tampan, ya.”

Pipi putihnya merona, dia terlihat malu. Apalagi mendengar pernyataan pria itu.

“Apa pendapatmu tentangku?”

“Maksudnya?” tanya Kirana yang tidak mengerti.

“Apa yang kamu lihat dariku? Jawab sebagai seorang wanita, jangan melihatku sebagai atasanmu.”

“Pak Ken orang yang ramah. Soal paras sepertinya tak perlu diperjelas, Anda tahu jawabannya. Semua wanita pasti menginginkan pria seperti Anda,” jawab Kirana terlihat jujur.

“Termasuk dirimu?” balas Kendrick tak terduga.

Kirana mendongak, menatap wajah tampan pria itu. Jantungnya berdebar tak karuan dengan rasa hangat yang menjalar di hati.

Apa ini?

“Mungkin saya akan menjawab ya jika berstatus lajang,” jawabnya, tergelak pelan untuk mengurangi kecanggungan.

Kendrick semakin menatap intens, manik hitamnya menatap semakin dalam, mencoba mengarungi apa arti sorot mata yang terpancar dari manik Kirana.

Mengikis jarak yang ada di antara mereka, udara di sekitar terlihat sesak dan membuat Kirana kesulitan bernapas dengan baik.

Dia semakin gugup saat jarak di antara mereka semakin dekat, dekat dan kini tubuhnya menempel dinding dan pria itu mengungkungnya dengan kedua tangan yang ada di samping kanan dan kiri.

“Pak Ken,” ucap Kirana terbata.

Kendrick masih diam, tetapi dia sepenuhnya masih sadar apa yang dilakukan. Tangannya terulur menyingkirkan rambut yang menutupi wajah, kemudian membelai pipi putih mulus tersebut dengan pelan, sampai tangannya tiba di leher jenjang Kirana.

Tangan tersebut memegang tengkuk dan memaksanya mendongak. Lembut tetapi menyimpan kekuatan.

Aliran listrik bertegangan tinggi menjalar di tubuh keduanya. Debaran jantung yang berlomba seolah ingin meledak.

Kendrick terlalu dekat dengannya, membuatnya terusik. Kirana menghirup aroma maskulin dari pria itu dalam-dalam.

Sebelum lift mencapai lantai dasar, Kendrick menekan tombol untuk mengunci mereka di dalam.

Dia mendekatkan tubuhnya, sedikit menunduk dan mendaratkan kecupan di bibir tipis yang sedari tadi mengganggu fokusnya.

Tubuh Kirana menegang mendapatkan serangan tiba-tiba.

“Manis,” bisik Kendrick di telinga, mengembuskan napas halus yang membuat bulu kuduknya berdiri dengan napas yang tertahan.

Keinginan untuk mencium wanita itu bangkit lagi dalam dirinya seperti kobaran api yang tak terkendali. Rasa yang belum terpuaskan membuatnya kembali mendekat.

Mata Kendrick mulai terpejam, tubuhnya menunduk dan kembali mengecup bibirnya. Sekali, dua kali, kecupan itu amat singkat dan buru-buru.

Kirana merasa tidak rela. Dia mengembuskan napas halus, percikan api yang dilemparkan pria itu bergelora dalam dirinya.

Tanpa aba-aba Kendrick langsung menyerbu dan membungkam bibirnya dengan ciuman lembut dan penuh perasaan. Dia belum membalas, tetapi ciuman pria itu semakin menuntut, lidahnya memaksa menerobos dan memaksa mulutnya terbuka.

Tangan Kirana mencengkeram jas yang dikenakan pria itu. Matanya terpejam dan tanpa sadar dia membalas ciuman tersebut.

Keduanya seperti terjebak di gurun dengan rasa haus yang harus terpuaskan hanya dengan sebuah penyatuan bibir. Tanpa sadar bahwa di dalam sana ada CCTV yang mengawasi.

To Be Continue ....

1
Nunung Ainus
Luar biasa
Nunit Chandraleka
bagus alurnya..tapi jangan lama2 episode nya..nanti aku keburu jenuh bacanya
Nunit Chandraleka
cuit2...menghayal ni thorrr
Dhia Syarafana
sana sama terlalu naif, kalau ada masalah cepat selesai kn, jangan terlalu ini itu. heh nama juga novel
therechia.s
kdrt lho. ayo laporkan aja
therechia.s
MAMPUSS HAHAHAHA
Dhia Syarafana
jangan jangan si Adrian ankx sisil
Sri Darmayanti
pergi dech udah kerja uni
Dhia Syarafana
emang enak zidan and the gank di blokir
Dhia Syarafana
ditunggu jandamu kirana
Dhia Syarafana
kehancuran zidan beserta keluarganya di.... mulai
Nurul apriliyani Rahayu
preettt
wizi nurdilah
Luar biasa
Dhia Syarafana
pembalasan di mulai
Dhia Syarafana
keluarga toxic ternyata
Dara Jawant
Kecewa
Dara Jawant
Buruk
Farisfauzi' Moms
Luar biasa
15_01 RD
pelacur teriak pelacur 😏😪
15_01 RD
hahaha...sinting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!