GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sesampainya di rumah sakit, Guruh langsung masuk ke dalam kamar dimana Elena tertidur pulas
Disaat Guruh akan menghampiri istrinya, tiba-tiba Dokter Edward masuk dan segera Guruh bersembunyi di balik pintu
"Cantik sekali kamu Elena" ucap Dokter Edward sambil mengelus pipi Elena
Ingin rasanya Guruh menghampirinya dan meninju wajah Dokter Edward tetapi ia tidak mau gegabah
Elena membuka matanya saat Dokter Edward mengelus pipinya
"M-mas...."
"Aku minta maaf jika membangunkan kamu, apakah kamu mau ke kamar mandi atau mau makan?" Tanya Dokter Edward
"Aku mau..." Elena menghentikan ucapannya karena ia tidak sengaja melihat suaminya yang bersembunyi di balik pintu
Dokter Edward memandang wajah Elena yang tiba-tiba diam
"A-aku mau makan sate saja, boleh?" Tanya Elena
"Boleh, Mas belikan dulu ya" jawab Dokter Edward
Elena memegang tangan Dokter Edward dan ia meminta agar dirinya diperbolehkan ikut untuk membeli sate
"Baiklah, tapi nggak boleh turun. Tetap di dalam mobil" ujar Dokter Edward
Elena menganggukkan kepalanya dan setelah itu Dokter Edward membopong tubuh Elena
Guruh merasakan hatinya sangat panas ketika melihat Elena dibopong oleh lelaki lain
"Apakah memang ini watak aslimu?" gumam Guruh yang langsung keluar dari kamar dan ia segera mengikuti kemana Elena dan Dokter Edward pergi
Dokter Edward mengajak Elena untuk membeli sate di tempat langganannya
Sebelum Dokter Edward ke New York, ia ternyata asli Yogyakarta dan mempunyai rumah di sana
Dokter Edward mengehentikan mobilnya dan segera ia memesan sate yang diinginkan oleh Elena
"Apakah kamu mau minum teh hangat?" Tanya Dokter Edward
"I-iya Mas aku mau, sama itu juga boleh?" Tanya Elena sambil menunjuk tangannya ke arah roti bakar
"Boleh" jawab dokter Edward sambil tersenyum memandang wajah Elena
Dari kejauhan Guruh menghidupkan rokoknya sambil melihat kebersamaan Elena dan Dokter Edward
"Mesra sekali kalian berdua" ucap Guruh dengan tatapan sinisnya
Ingin sekali rasanya Guruh menghampiri mereka berdua tetapi untuk saat ini ia hanya ingin melihat dari jarak jauh
Drtt
Drtt
Dering ponsel Guruh yang berbunyi dan ia langsung segera mengangkatnya
"Sayang, kapan pulang? Aku takut sendirian" ucap Clarisa dengan nada manjanya
"Iya sayang, setelah ini aku pulang" jawab Guruh yang langsung menutup ponselnya
Dokter Edward dan Elena sudah selesai membeli sate dan roti bakar. Dan mereka pun kembali' ke rumah sakit
Guruh yang melihat langsung melajukan mobilnya menuju ke apartemennya
Sesampainya di apartemen, Guruh yang akan masuk kamar melihat Clarissa yang sedang menghubungi seseorang
"Mama Miranda, terima kasih untuk semuanya. Akhirnya aku akan menjadi istri Mas Guruh dan kalau bukan ide Maya pasti Mas Guruh masih bersama Elena kampungan itu" ucap Clarisa yang tidak menyadari jika Guruh merekam semua pembicaraannya
Guruh merasa orang bodoh dimana dia tidak mempercayai ucapan istrinya dan ia malah menjatuhkan talak kepada Elena
Kemudian Guruh berpura-pura kalau dirinya baru saja datang dan ia kembali membuka pintu
"Sayang, apa kamu sudah tidur?" Tanya Guruh
Mendengar suara Guruh, Clarisa langsung menutup ponselnya dan menghampiri calon suaminya
"M-mas Guruh, barusan sampai?" Tanya Clarisa yang takut jika Guruh mendengar obrolannya dengan Mama Miranda
"Mas barusan datang, kenapa?"
"T-tidak apa-apa, aku kira..."
Guruh langsung masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya
Clarisa juga mengikuti Guruh yang masuk ke dalam kamar
"Istirahatlah, besok kita menikah. Aku tidak mau kamu kelelahan" ucap Guruh yang langsung memejamkan matanya
Clarisa yang ingin mengajak Guruh untuk ritual olahraga akhirnya langsung tidur di samping Guruh
Beberapa menit kemudian Guruh melihat Clarisa yang sudah tertidur pulas
Guruh mengambil ponselnya dan segera ia mengirimkan pesan kepada Aldi
Guruh akan membuat kejutan di acara pernikahannya dengan Clarisa