NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:85.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Kekasih Kematian.

Dengan sebuah ide, Ley melayang ke atas pohon besar hitam yang mengeluarkan energi dan aura kematian seperti mata air yang mengeluarkan air yang meluap-luap.

Tapi siapa sangka kalau ternyata pohon itu meledakkan energi kematian dalam jumlah yang besar, menyapu tubuh Ley sehingga menarik energi kehidupannya keluar dari tubuhnya.

Terlempar tak bernyawa, tubuh Ley membentur sebuah batu sampai hancur, setelah energi kematian mereda, Ley membangkitkan dirinya sendiri dan menatap pohon itu dengan tatapan terkejut.

"Sebuah pohon sebenarnya membunuhku? Ledakan energi kematian tadi sangat gila." Setelah energi kehidupan kembali ke tubuhnya sepenuhnya, Ley berdiri dan berjalan mendekati pohon itu.

Saat hendak menyentuh pohon itu, energi kematian kembali meledak dengan tiba-tiba dan membuat Ley terlempar tak bernyawa lagi.

Bangkit dari kematian. "Bagaimana bisa?" Berdiri dan berjalan mendekat lagi.

Mati...

Bangkit lagi...

Mati...

Bangkit lagi...

Mati...

Bangkit Lagi...

Jika ditotalkan, Ley sudah mati sebanyak 14 kali, memikirkan cara yang lain, Ley duduk sedikit lebih jauh dari pohon itu.

"Aku sudah tidak mati lagi saat terkena ledakan energi kematian, tapi masih sekarat." Ley kembali mendekat dengan perlahan.

Energi kematian semakin kental, dia kemudian mulai membiasakan diri dengan energi kematian yang meluap-luap ini, sampai akhirnya...

[Authority Of Death - High Grade Level > Extreme Grade Level 1]

[Authority Of Life - High Grade Level 3 > Extreme Grade Level 1]

[Infinite Evolution Concept > Authority Of Infinite Evolution, High Grade Level 1]

[Infinite Energy Cycle - High Grade Level 3 > Extreme Grade Level 1]

[Gelar Diperoleh - Lover of Death]

Membuka matanya. "Aku merasakan tubuhku lebih ringan dan kuat dari sebelumnya, kupikir Authority Of Creation milikku sepertinya belum cukup untuk membuat pedang dari dahan pohon ini."

Merasakan dirinya lebih kuat dari sebelumnya, Ley berjalan semakin dekat me pohon itu, pohon kembali meledakkan energi kematian, Ley hanya berhenti sejenak sebelum melanjutkan langkahnya.

Dia menyentuh pohon itu dan energi kematian meledak lebih besar dari sebelumnya, tapi kali ini Ley hanya mundur beberapa langkah sebelum beradaptasi dan kembali menyentuhnya.

"Sungguh energi kematian yang kuat." Menghela nafas kagum, Ley menggunakan Skill Gravitasi untuk melayang dan mendarat di salah satu dahan pohon itu.

Tidak terlalu besar, kira-kira sekitar ukuran paha laki-laki dewasa, mengeluarkan Arashikage, menyuntikkannya dengan energi kematian miliknya, Ley memotong dahan itu... dengan susah payah.

Beberapa saat kemudian...

"Pohon yang keras, aku benar-benar ingin membakarnya, lupakan saja." Memasukkan kembali Arashikage kedalam ruang penyimpanannya, Ley turun dari pohon dan mendarat di dekat dahan yang sudah terpotong.

"Sekarang adalah yang paling repot, semoga saja ini berhasil, aku tidak boleh terlalu terburu-buru meskipun jika gagal aku masih bisa memotong dahan yang lain." Duduk bersila didepan dahan pohon itu.

"Lakukan perlahan sambil memperdalam pemahaman tentang Authority Of Creation." Menutup matanya dan fokus menggunakan Authority Of Creation kepada pohon itu.

Sangat lambat, bahkan dahan itu masih belum menyusut apalagi berubah bentuk, setelah cukup lama, barulah dahan itu sedikit berubah bentuk.

Setelah berjam-jam, pemahaman Ley tentang Authority Of Creation meningkat sedikit demi sedikit, dengan otaknya yang bekerja lebih cepat dan Infinite Evolution, Ley perlahan-lahan mulai meningkatkan pemahamannya tentang Authority Of Creation ke tingkat yang lebih tinggi.

...

[Creation - Mid Grade Level 2 > Mid Grade Level 3]

...

[Creation - Mid Grade Level 3 > High Grade Level 1]

...

[Creation - High Grade Level 1 > High Grade Level 2]

...

[Creation - High Grade Level 2 > High Grade Level 3]

Dan akhirnya berhenti di sana, dahan pohon itu juga mulai menyusut dan berubah bentuk, energi dan aura kematian yang keluar dari pohon itu juga menyusut tapi tidak menghilang, itu hanya memadat.

Ley terus menggunakan Authority Of Creation yang kali ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi, Mana nya sendiri dikonsumsi dengan tingkat yang gila, untungnya Infinite Energy Cycle sekarang memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Dengan waktu yang cukup lama, akhirnya dahan itu benar-benar menyusut dan membentuk sebuah pedang berwarna hitam legam dengan energi dan aura kematian yang keluar darinya, itu seperti kayu bakar yang mengeluarkan asap, hanya saja yang ini berwarna hitam.

Dengan nafas yang sedikit berat, Ley mengambil pedang kayu yang melayang di udara, ekspresi puas terlihat di wajahnya.

"Kau akan disebut Kokushibyo mulai hari ini dan seterusnya." Mengelus tubuh pedang yang ramping itu, Ley tidak bisa menahan senyumnya.

Melihat energi dan aura kematian yang terus dikeluarkan oleh pedang kayu itu, Ley mulai memikirkan sebuah cara. "Aku harus menyegelnya agar tidak mengeluarkan terlalu banyak energi kematian seperti ini."

Tapi setelah dipikir-pikir, Ley belum mengerti tentang hal-hal yang berhubungan dengan segel, jadi dia mengesampingkan hal itu untuk saat ini.

Mengangkat Kokushibyo ke udara dan melakukan tebasan ringan. Udara bersiul dan energi kematian meledak dari pedang langsung memotong pohon-pohon yang dilewatinya.

"Aku hanya menggunakan sedikit kekuatan, pedang ini terlalu mesum." Bung ini tidak menyadari kekuatan dari Tier 10, itu sama saja dengan dewa tingkat rendah dan bahkan lebih baik.

Di sisi bagian lain dari hutan kematian...

"Hm... Energi kematian? Makhluk bodoh mana yang membuat pohon kematian itu tampak kesal? Energi kematian yang dikeluarkan sangat besar dan itu lebih dari sekali."

Sesosok bertubuh hitam dengan tanduk yang sedang duduk di sebuah singgasana memicingkan matanya dengan penasaran, aura yang dia keluarkan sangat kuat meskipun dia sepertinya sedang tersegel.

"Menarik, sepertinya makhluk kuat terlahir, aku ingin tahu berada di pihak mana dia, jika itu pihak para monster manusia mungkin akan berada dalam bahaya." Tertawa terbahak-bahak, tawanya menyebabkan aula tempat dia berada bergetar seolah hampir runtuh.

"Tunggu saja manusia, kebangkitan kami tidak akan bisa dihentikan, bahkan jika ketiga Dewi dan Gaia membantu kalian semua."

Kembali ke sisi Ley...

"Hm... gempa?" Tiba-tiba saja Ley merasakan tanah dibawah kakinya sedikit bergetar, dia kemudian melihat ke tempat yang jauh dengan memicingkan matanya.

"Garis tipis itu? kebencian ya, sungguh kebencian yang kental." Ley dapat melihat semua jenis energi dan aura yang terbentuk dari segala hal, apa yang Ley lihat saat ini adalah untaian garis berwarna merah gelap.

"Aku merasakan perasaan yang tidak nyaman saat melihat garis itu, semoga saja tidak terjadi hal yang buruk sebelum aku menjadi lebih kuat, akan gawat kalau tempat ini menghilang sebelum aku bisa merasakan daging-daging didalamnya."

Sedikit ngiler, kemudian mengelap bibirnya dengan punggung tangannya, melemparkan Kokushibyo kedalam ruang penyimpanannya.

"Sekarang apa? Oh benar, aku harus segera pulang, hari sudah mulai sore." Dengan itu, Ley berteleportasi kembali ke kamarnya, saat dia kembali, dia merasakan banyak kehadiran asing di lantai bawah, di ruang tamu lebih tepatnya.

"Onee-sama dan teman-temannya?" Ley kemudian turun untuk menemui Yuri, tapi yang Ley dapatkan adalah tatapan tajam dari ratu kecil ini.

"Kemana kamu pergi?" Yuri berdiri dan berjalan kearah Ley, berdiri didepannya dan menyilangkan kedua tangannya.

'Gawat, ratu kecil sudah marah, jika aku mengatakan aku berada di kamarku, itu tidak akan berhasil.'

"Aku tadi pergi ke perpustakaan di sebrang, aku bosan jadi pergi ke sana untuk membaca beberapa buku." Ley memiringkan kepalanya sedikit, lalu kemudian mendekat dan Memeluk Yuri. Ya, inilah kelemahan Yuri.

Yuri akhirnya melemparkan kemarahannya dan membalas pelukan Ley, dia mengusap kepala Ley dengan lembut. "Kamu nanti harus pergi dengan didampingi, mengerti?"

"Ya." Ley mengangguk ringan, kemudian Yuri menarik tangan Ley dan berjalan ke sofa.

"Nah, ini teman-teman Onee-sama." Teman-temannya Yuri tersenyum kecil, ada juga yang tetap menggunakan ekspresi wajah datarnya.

"Yang berambut hitam itu adalah Yamikiri Rio." Rio mengangguk sedikit, tetap memasang ekspresi datarnya.

"Yang berambut putih adalah Yuki Sayaka." Sayaka tersenyum manis kepada Ley.

"Rambut kita sama." Dia tersenyum dan terkikik polos, rambutnya memang sama dengan Ley.

"Yang berambut merah muda adalah Mizuhana Miyako." Miyako menunduk sedikit dan tersenyum.

"Halo, senang bertemu denganmu."

Setelah Yuri memperkenalkan semuanya, dia kemudian memperkenalkan Ley kepada teman-temannya. "Dan ini adalah Ley-chan, adikku." Yuri mendudukkan Ley di pangkuannya.

-STATUS-

-Nama: Yukihana Ley

-Usia: 5 (20) Tahun

-Jenis kelamin: Laki-laki

-Tier: 10 (82%)

-Gelar: [Dragon Slayer] | [God Slayer] | [Rule Breaker] | [Lover Of Death]

-Skill:

>Normal<

[Light and Darkness - High Grade Level 3]

[Weapons Master - High Grade Level 3]

>Concept<

[Control Of 7 Elements - Super Normal Grade Level 3]

[Energy Breath - Mid Grade Level 2]

[Detection - High Grade Level 3]

[Infinite Energy Cycle - Extreme Grade Level 1]

[Energy - Mid Grade Level 1]

>Authority<

[Death - Extreme Grade Level 1]

[Life - Extreme Grade Level 1]

[Creation - High Grade Level 3]

[Space - Basic Grade Level 3]

[Infinite Evolution - High Grade Level 1]

Ley memeriksa Statusnya.

'Kekasih Sang Kematian? bisakah aku muntah? ngomong-ngomong sepertinya aku secara tidak sengaja membunuh beberapa monster tadi.'

Jika sedang tidak berada di pangkuan Yuri, Ley mungkin akan sedikit mengeluh.

1
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
sip
Ikmal
lanjut 👍
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up up
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
up kakak
syirubin nadzri
wih ngawur adiknya dibuat eneh nih
syirubin nadzri
sering up thot
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
Luar biasa
syirubin nadzri
kak coba buat skilnya jangan di tampilin terus/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Who am I?: Di bab 60 an udah dipotong
total 1 replies
Dewa~jodoh
indahnya masa muda hoho
Kazuma
keren thor
Fendi Kurnia Anggara
ku vote lagi thor
Fendi Kurnia Anggara
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!