Maaf, Aku Selingkuh Mas!

Keanu membuka aplikasi hijaunya dan melihat beberapa foto yang dikirimkan barusan. Sejak kepergian Alika, dia meminta seseorang untuk mengikutinya. Sedikit merasa lega, ternyata Alika sedang menemui sahabatnya.

Entah kenapa akhir-akhir ini, dia ingin sekali mengetahui apa yang dilakukan Alika, kemana dan dimana saja tempat yang dikunjungi olehnya.

Dia tersenyum lebar melihat foto-foto itu.

Meski dia tahu, sebenarnya dia tidak pantas melakukan ini semua. Baginya keberadaan Alika adalah obat kesepiannya saat ini. Tapi dia tidak boleh gegabah. Alika masih berstatus istri Bagas.

Kejadian beberapa malam lalu, sebenarnya tidak direncanakan olehnya. Semua terjadi mengalir begitu saja. Namun demikian Keanu malah tak merasa bersalah sama sekali.

Dia berpikir jika Alika terbebas dari Bagas, maka dia akan melindungi Alika selamanya.

Keanu masuk dan bergabung dengan perusahaan pada saat ini. Selain dia memang memiliki hak penuh di atas perusahaan ini. Dia harus merebut kembali apa yang sudah dirampas dari dirinya.

Bagas tidak pantas untuk menduduki jabatan CEO. Atas saran kakek dan Nenek Keanu berani masuk ke rumah dan berhadapan dengan papa Leo.

Dalam hati, papa Leo merasa lega. Walau dia sadar jika Keanu sangat keras kepala. Tapi demi perusahaan dan atas bantuan papa dan mama mertuanya, Keanu mau masuk dan bergabung dengan perusahaannya.

Sejak Bagas menduduki posisi CEO, laporan keuangan turun drastis. Berbanding terbalik dengan laporan di lapangan. Semua produk penjualan sangat diminati oleh konsumen. Lalu kemana semua keuntungan yang diperoleh.

Oleh sebab itu Keanu maju dan ingin membuktikan jika dia juga sanggup dan mampu untuk masuk dan bergabung bersama perusahaan. Dia ingin perusahaan papanya kembali jaya seperti dulu lagi. Dimana mama Delia dengan setia mendampingi papa Leo.

Sepertinya papa Leo kehilangan gairah untuk melakukan pekerjaannya. Sejak kepergian mama Delia.

Keanu mulai membuka satu per satu data dan laporan keuangan perusahaan.

Dia ingin fokus melakukan pekerjaannya hingga bisa membuktikan dirinya mampu. Dan dia sudah menyimpan ide brilian untuk membuat sebuah terobosan baru dalam pembuatan dan peluncuran prodak baru.

Baginya dia ingin melakukan sesuatu untuk bisa sampai di titik ini, dia harus mengurus semuanya dengan baik, tanpa terlewatkan sesuatu apa pun.

Dia ingin membuktikan, walau dia masih baru. Maka semuanya akan baik-baik saja.

Dengan mempelajari bagaimana caranya menjalankan perusahaan papa Leo.

*****

Di restoran tempat Alika bertemu Cintya,

mereka duduk dan memesan makanan dan minuman.

Sudah lama keduanya tak pernah bertemu.

"Ceritakan, apa yang sedang memberatkan kamu," ucap Cintya mendesak sahabatnya untuk bicara.

Alika menceritakan semua dari awal bagaimana hubungan rumah tangganya bersama mas Bagas. Tidak ada satu pun yang terlewatkan.

Bagaimana terluka dirinya diperlakukan tidak adil oleh mas Bagas.

Sudah tau diduakan diselingkuhi dan memiliki anak, tapi Bagas malah tidak ingin menceraikan dirinya.

Luka hati dan batin Alika sungguh Cintya tidak bisa membayangkannya. Bagaimana Alika masih bisa bertahan.

"Dasar pria jahat," umpat Cintya saat Alika menceritakan dengan berlinang air mata.

Begitu tega Bagas melakukan perbuatan kejinya kepada sahabat yang begitu dicintai olehnya.

"Pokoknya aku nggak mau tahu, Cin. Bagaimana pun caranya kamu harus bisa membantu aku. Aku ingin berpisah dengannya. Aku sudah nggak tahan dengan rasa sakit ini," ucap Alika sungguh-sungguh.

Cintya memegang tangan Alika berusaha untuk menguatkan dirinya.

"Aku akan membantu kamu, Lika. Dan aku akan berjuang sampai akhir, sampai kamu bisa bercerai dengannya. Tapi kamu harus membantu aku juga," ungkap Cintya yang adalah pengacara handal dan bisa dipercaya.

Alika mengernyitkan dahinya.

"Bantu apa?"

"Kamu harus mencari bukti perselingkuhan suami kamu itu, sebanyak mungkin," jelas Cintya.

Tentang itu, Alika menepuk dahinya sendiri. Saking shock nya waktu itu, melihat dan mendengar secara langsung kelakuan bejat sang suami, dia lupa untuk membuat vidio. Dan sekarang dia harus mencari bukti baru, sementara dia tidak tahu wanita yang melahirkan anak dari mas Bagas itu tinggal di mana.

****

Alika sudah tiba di rumah. Setelah membersihkan diri, dia berbaring di atas ranjangnya. Memikirkan cara bagaimana bisa mencari bukti kelakuan busuk suaminya. Menurut Cintya, jika Alika memiliki bukti yang kuat, Alika sudah mempunyai alasan kuat untuk menggugat cerai sang suami.

Alika terus saja menyesali, kenapa dia begitu bodoh, pikirnya. Haruskah dia menyewa seseorang untuk membuntuti Mas Bagas.

Alika menghela napas panjang, hingga akhirnya dia tertidur.

Hari sudah sore, dan Alika terbangun dari tidurnya. Rasanya lelah sekali, memikirkan cara bagaimana dia bisa mendapatkan bukti perselingkuhan sang suami. Ingin rasanya dia cepat-cepat lepas dari cengkraman hubungan yang sudah tidak ingin lagi diselamatkan olehnya.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Bagas masuk ke dalam kamar. Menarik tangan Alika yang masih terbaring di atas ranjang.

"Dasar wanita murahan kamu. Berani sekali kamu bermain bersama pria lain. Hingga membawa bekal ke kantor! Aku saja selama menjadi suami kamu, nggak pernah kamu perlakukan dengan baik seperti itu," tuduh Bagas yang sejak tadi menahan emosi, bagaimana dia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri. Alika dengan mudahnya disuruh membawa bekal ke kantor Keanu. Sedang dia sebagai suami Alika diabaikan.

"Lepaskan tangan aku mas, sakit, kalau nggak.." pinta Alika memohon.

"Kalau nggak, kenapa?" Tantang Bagas dengan berani.

"Kalau nggak, aku akan membeberkan perbuatan jahat kamu pada papa Leo," ancam Alika.

Seketika membuat Bagas tertawa terbahak-bahak.

"Aku nggak akan membiarkan kamu bisa melakukannya. Kecuali kamu bisa menerima konsekuensinya, jika bapak kamu mendapatkan celaka!" Ancam Mas Bagas lagi.

Alika menggelengkan kepalanya.

"Jangan coba-coba kamu menyentuh keluargaku," pinta Alika dengan mata memerah menahan emosi.

"Coba saja kalau berani, akan aku buat kamu menyesali semua perbuatan kamu," ucap Mas Bagas.

"Kamu tahu aku nggak pernah bermain-main dengan ucapan aku!"

Bentaknya dengan suara kasar.

"Atau jangan-jangan kamu berani selingkuh di belakang aku?"

Mas Bagas berusaha memojokkan Alika.

Mata Alika membulat, mendengar tuduhan untuknya barusan.

"Memang kenapa kalau aku berselingkuh. Bukannya mas sendiri yang mengajarkan aku?"

Tantang Alika, yang sudah merasa tak tahan lagi.

"Alika!"

Teriak Bagas tak terima dengan pengakuan Alika.

Plaak

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Alika, panas.

Alika tersenyum miring, mendapati perlakuan buruk dari orang yang bergelar suami kepadanya.

Hati Alika terasa sakit, hanya air mata saja yang mengalir deras. Menatap punggung suaminya yang berlalu meninggalkan dirinya sendiri di dalam kamar.

"Dasar pria gila, tunggu sampai aku bisa mendapatkan bukti, dan kita lihat. Saat itu apa yang kamu lakukan jika semua harta dan warisan akan diambil dan direnggut semuanya dari kamu tanpa bersisa."