Senson 1. Pernikahan Martinus dengan Angela
Senson 2.
Marbella adalah anak ke empat dari pasangan Sandra dengan Michael di mana Marbella menikah dengan pria yang sudah menolong dirinya.
Ternyata Marbella diperlakukan layaknya seorang pelayan bahkan suaminya sengaja membawa wanita lain. Selama ini Marbella selalu bersabar namun ketika melihat suaminya selingkuh membuat Marbella bercerai.
Setelah bercerai Marbella kembali ke keluarga besarnya dan membalas perbuatan suami dan keluarga suaminya. Suaminya yang mengetahui kalau Marbella sangat kaya membuat suaminya menyesali perbuatannya dan ingin kembali.
Akankah Marbella mau memaafkan kesalahan suaminya atau menerima cinta baru dari teman masa kecilnya yang dulu pernah di tolongnya? Ikuti yuk ceritaku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Simpanan
'Tidak masalah apakah Aku suka atau tidak dengan gaun itu karena yang terpenting akan ada pertunjukan yang sangat bagus.' Bisik Angela.
Martinus mengerutkan keningnya dengan wajah bingung membuat Angela tersenyum kemudian menatap ke arah depan.
"Belia, ini adalah gaun yang kamu inginkan dan gaun ini sangat indah. Pasti sangat cocok denganmu karena kamu sangat cantik pasti kamu bertambah sangat cantik jika memakai gaun itu." Ucap gadis ke tiga.
"Gaun ini tidak layak untuk siapapun kecuali Aku. Bisa dipastikan gaun itu menjadi milikku karena Aku gadis terkaya di negara ini." Ucap Belia dengan nada penuh keyakinan dan sangat sombong.
"Lima puluh juta." Ucap Belia sambil mengangkat nomer.
"Wah Nona Belia Sutrisna sungguh orang yang sangat berani dan sepertinya gaun itu pasti dimenangkan oleh Nona Belia Sutrisna." Ucap gadis ke dua.
"50 juta untuk pertama kalinya, apakah ada orang lain yang ingin menawar?" Tanya pembawa acara.
"Belia, kamu terlalu murah hati." Ucap gadis pertama.
"Itu dikarenakan gaun ini harus menjadi milikmu." Sambung gadis ke dua.
Belia hanya tersenyum bangga kemudian menatap Angela sambil tersenyum devil dengan tatapan merendahkan.
"Lima puluh juta untuk ke dua kalinya." Ucap pembawa acara.
"Suaminya membelikan sepasang cincin seharga 50 juta tapi sayangnya tidak mau membelikan gaun yang sangat indah itu." Ucap gadis pertama.
"Betul sekali." Jawab gadis ke dua, gadis ke tiga dan gadis ke empat dengan serempak.
Martinus ingin mengangat tangannya sambil memegang nomer namun langsung di tahan oleh Angela. Membuat Martinus menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap Angela yang juga sedang menatapnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Nona Belia adalah keluarga kaya raya makanya uang segitu tidak ada artinya." Ucap gadis pertama.
"50 juta ketiga ka ..." Ucapan pembawa acara terpotong oleh Angela.
"Enam puluh juta." Ucap Angela sambil mengangkat nomer.
"Ya, Tuhan. Enam puluh juta." Ucap para peserta lelang dengan serempak.
"Di tambah 10 juta, Nona Muda Martinus sangat mendominasi." Ucap salah satu peserta lelang.
Belia yang mendengar ucapan para peserta lelang langsung berdiri sambil menatap ke arah Angela dengan tatapan kesal.
"Angela, apa maksud kamu menawar 60 juta?" atanya Belia dengan nada kesal.
"Apa maksudmu? Gaun ini sangat indah di mana gaun ini mencerminkan keindahan buat pemakainya dan orang-orang akan memandangnya sebagai keindahan karena itulah Aku ingin membelinya." Jawab Angela.
"Jika kamu tidak berteriak lebih awal, kamu tidak akan mungkin berteriak nanti. Kebetulan tawaran Aku hampir berhasil tapi kamu langsung berteriak ingin membelinya." Ucap Belia dengan nada kesal.
"Memangnya kenapa? Waktu penawaran juga ditentukan. Atau jangan-jangan kamu hanya mampu membeli 50 juta?" Tanya Angela sambil tersenyum devil sambil berdiri menatap Belia.
"Kamu ..." Ucap Belia menggantungkan kalimatnya sambil mengangkat nomer.
"Enam puluh lima juta."
"Tujuh puluh juta."
"Angela!" Teriak Belia.
"Kenapa? Putri terkaya di negara ini bahkan tidak bisa mengeluarkan uang 70 juta?" Tanya Angela dengan nada lembut sambil tersenyum namun perkataannya sangat menyakiti perasaan Belia.
"Hanya tujuh puluh juta, bagiku uang segitu sangat kecil. Atau jangan-jangan kamu tidak punya uang karena itu sengaja menaikkan harga tinggi?" Tanya Belia sambil tersenyum devil.
"Apa yang disukai istriku maka istriku bisa berteriak sebanyak yang istriku minta karena Aku akan membayar berapapun harganya. Karena Istriku memiliki dukungan keluarga besar Van Hounten." Ucap Martinus dengan nada tegas yang sejak tadi diam dan memperhatikan apa yang dilakukan istrinya.
"Belia, apakah kamu sudah mendengarkan perkataan suamiku? Kalau Aku bisa membeli gaun yang Aku suka berapapun harganya." Ucap Angela sambil tersenyum menyeringai kemudian berjalan ke arah Belia.
'Bagaimana tidak bisa lagi bermain denganku?' Tanya Angela dengan suara pelan agar orang lain tidak mendengarnya.
Belia menatap Angela dengan tatapan membunuh kemudian mengangkat nomer.
"90 juta."
"100 juta."
Ketika Belia ingin mengangkat tangannya sambil memegang nomer tiba-tiba sahabat baiknya menahan tangan Belia sambil berdiri.
"Jika kamu naikkan lagi harganya, apakah kamu mempunyai uang sebanyak itu?" Tanya gadis pertama.
'Aku juga bisa menjual saham Sutrisna karena Aku juga memiliki saham Sutrisna sebanyak sepuluh persen.' Bisik Belia.
"Selain itu Ayahku sangat mencintaiku jadi tidak apa-apa jika Aku menjual sahamku. Paling-paling yang hanya bisa Ayahku lakukan adalah memarahiku beberapa kali tapi ini sebanding Aku memalukan Angela di depan banyak orang." Ucap Belia sambil menatap Angela dengan tatapan penuh kebencian sambil mengangkat nomer.
"105 juta."
"120 juta."
"125 juta."
"Baiklah, karena Nona Belia sangat menginginkan gaun itu maka Aku akan mengalah." Ucap Angela sambil tersenyum kemudian membalikkan badannya.
Belia menatap Angela dengan tatapan kesal sambil menatap punggung Angela yang berjalan ke arah kursi kemudian duduk di samping Martinus.
"Ternyata inilah pertunjukan bagus yang kamu bicarakan?" Tanya Martinus sambil menatap Angela yang sedang tersenyum bahagia.
Kemudian terdengar suara orang bertepuk tangan dan tidak berapa lama datang salah satu panitia sambil membawa paper bag ukuran jumbo dan berjalan ke arah Belia.
"Nona Belia Sutrisna, ini gaun milik Nona." Ucap pria tersebut sambil meletakkan paper bag ukuran besar.
"Selamat untuk Nona Belia Sutrisna karena sudah menghabiskan banyak uang." Puji gadis pertama.
"Nona Belia memang sangat kaya dan tidak mengandalkan pria." Sambung gadis ke dua sambil melirik ke arah Angela dengan nada menyindir.
"Betul sekali." sambung gadis ke tiga dan ke empat dengan serempak.
Belia tersenyum penuh kemenangan sambil menatap ke arah Angela sedangkan Angela hanya menatapnya sambil tersenyum devil.
"Tapi menurutku itu terlalu berlebihan karena hanya membeli gaun itu seharga 125 juta." Ucap Angela.
"Ah ... itu karena Aku adalah Nona tertua dari keluarga Sutrisna. Berbeda dengan sebagian orang yang hanya bisa mengandalkan laki-laki." Ucap Belia sambil tersenyum sinis.
"Aku pikir Nyonya Muda Martinus seberapa hebatnya tapi ternyata ..." Ucap gadis pertama menggantungkan kalimatnya.
"Sebentar lagi Aku akan bertemu dengan AA perancang pakaian yang sangat terkenal sekaligus misterius. Jadi uang 125 juta bahkan sampai 200 juta pun sepadan." Ucap Belia.
Martinus yang ingin berbicara tangannya di pegang oleh Angela kemudian menatap Belia sambil tertawa membuat Belia menatap Angela dengan tatapan kesal.
"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Belia.
"Pfftttt ....Bagaimana Aku tidak tertawa? Kamu bilang kalau kamu Nona tertua, apakah Aku tidak salah mendengar?" Tanya Angela balik bertanya sambil masih tertawa.
"Aku memang Nona tertua dari keluarga Sutrisna." Jawab Belia dengan wajah kesal.
"Bukankah Aku gadis tertua dari keluarga Sutrisna? Sedangkan kamu? ... Gadis simpanan Ayahku di mana Ibumu merayu Ayahku agar bisa dinikahi." Ucap Angela dengan nada lembut namun membuat Belia sangat malu.
"Kamu ..." Ucapan Belia terpotong oleh seseorang.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
