Sejak berusia enam tahun, Zakia Angelina Axeline tidak pernah merasakan bahagia Sejak sang ibu pergi untuk selamanya. Tak pernah di anggap ada oleh ayah dan ketiga kakak laki-lakinya. Di tuduh sebagai pembunuh dan pembawa sial.
Selain itu, Karena sebuah kesalahpahaman. Zakia harus menikah dengan Maxime Roberto, Pria yang ia kira sebagai pelindung justru menjadi penambah luka.
Namun siapa sangka, Tekatnya untuk pergi mempertemukan Zakia dengan Akbar RafasyaMaulana, Cucu seorang kyai besar.
Perbedaan agama sempat menjadi penghalang. Lalu? Akankah Zakia bisa hidup bahagia bersama Gus Rafa? Atau justru sebaliknya??
"Aku mencintaimu sejak pada pandangan pertama, Sejak delapan tahun yang lalu. Aku ingin kamu menjadi milikku. Maka dari itu, Bolehkah aku egois? Izinkan aku merebutmu dari Tuhanmu, Zakia..."Akbar Rafasya Maulana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Delapan Tahun Lalu
Washington, D.C. Amerika Serikat
Tepat usia Zakia lima belas tahun. Hari itu, Zakia tengah merasakan kesepian. Sang sahabat yaitu Maxime sedang berada di luar negeri. Maxime berpamit pergi sekitar sepuluh hari karena hendak melakukan terapi untuk kakinya.
Maxime juga mengatakan bahwa remaja yang usianya empat tahun lebih tua darinya tersebut ingin merayakan hari raya Natal bersama keluarganya di negara tersebut.
Zakia merasakan kesepian, Apalagi setelah semalaman dia di kurung oleh sang Daddy tidur di gudang karena Zakia tidak sengaja memecahkan guci kesayangan sang ayah.
Zakia di tampar, Di cambuk dan berakhir bermalam di gudang. Pagi tadi, Zakia di keluarkan.
Gadis itu melewati ruang makan dimana Daddy dan ketiga kakaknya sedang menikmati sarapan.. Di saat anak seusia nya merasakan kasih sayang dan di manja oleh orang tua dan semua keluarganya, Namun tidak dengan Zakia. Sejak usianya yang masih kecil sudah di abaikan oleh keluarganya sendiri.
Jujur Zakia merasa iri dengan anak-anak lainnya. Ia juga ingin merasakan di sayang oleh ayah dan saudara-saudaranya. Mungkin dulu ia juga pernah merasakan kasih sayang itu. Tapi itu dulu, Dan Zakia telah lupa seperti apa rasanya. Anak sekecil itu tidak dapat mengingat semuanya. Yang dia ingat hanya kecelakaan itu, Mungkin karena rasa trauma yang mendalam hingga sampai sekarang masih melekat di otaknya.
Tepat di musim gugur ini, Cuaca terasa sangat dingin. Zakia keluar dari rumah guna menghilangkan rasa jenuh yang ada. Sang sahabat sedang pergi, Dan kemungkinan malam natal nanti ia akan merayakannya seorang diri tanpa kehadiran Maxime. Biasanya remaja itu akan mengucapkan esok harinya.
Dengan jaket serta syal yang melilit di leher. Zakia melangkahkan seorang diri di jalanan yang cukup sepi. Suasana itu sangat cocok dengan Zakia yang selalu merasa seorang diri. Menikmati indahnya musim gugur di tahun ini.
Zakia duduk di salah satu kursi panjang di sana. Meratapi nasibnya yang sangat jauh dari kata bahagia. Hingga suara hantaman keras terdengar membuat Zakia terkejut.
Sebuah mobil tiba-tiba menghantam pohon besar. Zakia sontak berdiri dan berlari mendekati mobil itu.
Mobil berwarna hitam tersebut mengeluarkan asap membuat Zakia punya niat menyelamatkan sang pengemudi.
Brak brak brak!
Zakia mengetuk kasar kaca mobil agar sang pengemudi segera tersadar.
"Open The Door!! "Suara itu, Akhirnya keluar juga dari bibir Zakia setelah sekian tahun wanita itu membisu.
"Open, I beg you, the door so that you are safe"Sang pengemudi yang tak lain adalah seorang pria itu akhirnya merespon. Zakia tersenyum senang, Pintu terbuka.
Dengan susah payah Zakia membantu pria tampan yang terluka parah itu keluar dari kendaraan roda empatnya.
"Help me..
Ucapnya dengan lirih, Zakia tak mengucap apapun lagi. Di tempat yang sepi ini, Zakia mencoba meminta tolong. Namun sayang tidak ada cara lain selain menelfon ambulans dan membawa pria ini ke rumah sakit.
Zakia masih berada di rumah sakit besar di kota itu. Menunggu pria yang tak ia kenal tersebut sadar dan setelah itu ia akan pergi. Di tangannya, Zakia memegang sebuah tas kecil yang kemungkinan berisi barang penting milik pria tampan yang telah ia tolong.
Jujur,,Zakia tidak berani membuka. Ia cukup sadar perbuatan semacam itu adalah lancang..
Seharian, Zakia masih setia di rumah sakit. Hingga pukul enam sore, Pria itu sadar. Zakia memanggil dokter untuk segera memeriksanya.
Sempat terjadi kecanggungan. Zakia yang kembali bisu sementara pria itu juga tak kunjung bicara..
"Can you speak Indonesian?
Pertanyaan itu membuat Zakia terbelalak. Bagaimana mana pria ini langsung tahu? Jelas saja, Karena bagaimana pun Zakia lahir di sana dan dia tak mungkin membuang bahasa asli ibunya. Keluarganya saja masih berkomunikasi dengan bahasa tersebut, Jika di dalam rumah namun lain apabila di luar rumah.
"Maaf, Darimana kakak tahu..?" Tanya Zakia, Ia bicara pada pria asing ini. Toh tidak ada siapapun kan?
"Wajahmu, Kau sepertinya keturunan dari Indonesia..
"Iya, Ibuku asli Indonesia..Ayahku orang sini.. kedus kakakku yang mewarisi wajah ayah.. Tapi aku kakak ketiga ku tidak..
Keduanya saling bicara dan tanpa terasa sangat akrab. Sayang, Saling asyiknya mengobrol Zakia dan pria itu sampai lupa untuk menanyakan nama.
"Terima kasih telah menyelamatkanku..
.
.
.
"Kakak tidak ingin mengucapkan ucapan selamat natal padaku?
Pria tampan itu meletakkan benda pipihnya di atas nakas.
"Apa katamu tadi?
"Apa kakak tidak ingin mengucapkan ucapan selamat natal padaku?" Pria itu tersenyum, Kepalanya menggeleng.
"Maaf,Aku tidak bisa mengucapkannya..
"Kenapa?" Pria itu tersenyum lagi..
"Tuhan kami berbeda.. "Jawab Pria itu seraya menunjuk kalung yang di pakai Zakia. Kalung yang menunjukkan simbol agama dari Zakia sendiri.
"Maaf,Aku tidak tahu kalau kakak..
"Tidak apa-apa..Santai saja. Toleransi itu damai bukan?" Zakia mengangguk samar. Sebenarnya aku cukup tertarik dengan agama yang kakak anut, Tapi aku masih ragu.."Ucapnya.
"Jangan di paksakan kalau masih ragu..Tertarik bukan berarti harus berpindah Tuhan kan?
"Iya, kakak benar...
*****
"Aku sudah menghubungi kedua orang tuaku.. Kamu bisa pulang aku tidak apa-apa.. "Bukan niat untuk mengusir, Hanya saja pria itu merasa bersalah karena Zakia terlihat sangat lelah sekali.
"Tidak apa-apa kak.. Aku akan menemani kakak sampai orang tua kakak datang... "Pria itu pasrah saja, Hingga keesokan harinya. Zakia mendapatkan pesan dari kepala pelayan bahwa ayahnya sedang mencari dirinya.
Jelas saja Zakia panik bukan main. Zakia berpamit kepada pria yang mungkin usianya tujuh tahun lebih tua darinya itu bahwa ia harus pulang.
"Pulang lah..Aku tidak apa-apa..
"Ya sudah aku pamit ya kak..
"Eh Tunggu!!
Zakia menghentikan langkahnya, Ia kembali mendekat tatkala Pria itu memintanya.
"Maaf,,Aku tidak bisa memberimu apa-apa.. Aku hanya punya ini. Anggap saja kenang-kenangan dariku atas dasar rasa terima kasihku karena kamu telah menolong ku..
Dengan ragu Zakia menerima benda yang mungkin tak asing baginya.
"Bagus kak.. Aku suka.."
"Di simpan ya.. Siapa tahu suatu saat nanti kita kembali bertemu.. Entah itu satu tahun, Dua tahun atau mungkin sepuluh tahun lagi... Siapa tahu nanti kita jodoh...
Zakia melongo mendengar ucapan pria itu. Sejenak Pria tampan itu tersenyum kemudian tertawa..
"Aku hanya bercanda.. Jangan di ambil hati. ."Remaja lima belas tahun itu menunduk tersipu malu.
"Baiklah kak..Aku pamit pulang dulu ya.. Dan maaf tidak bisa menemani kakak sampai keluarga kakak datang.. Semoga lekas sembuh.. ya..
"Ya. Hati-hati di jalan...
Pria itu hanya bisa menatap kepergian gadis remaja tersebut. "Semoga kita bertemu lagi suatu hari nanti gadis kecil.. Dan aku harap di hari itu kau sudah dewasa.. "Gumam Pria yang tak lain adalah Rafasya itu. Ia tahu tatapan itu dosa, Tapi apa salahnya jika memintanya kepada sang penciptaNya langsung.
"Ya, Allah ..dosakah hamba jika ingin merebut dia dari Tuhannya??
••••
(BAB ini pernah di bahas di novel Yasmine ya.. Dimana Gus Rafa mengalami kecelakaan di negara A pas lagi nyelidikin seseorang. Jadi udah tahu kan ya,Alasan Gus Rafa betah nge jomblo sampai sekarang 🤭)
.
.
.
TBC
Othor Crazy up hari ini ya..Buat bab terakhir seperti biasa nanti sore..🤗
hrs'y sadar ap penyebab yg mmbuat zakia pergi😡
Selamat Max .......rasakan penyesalanmu sekarang