NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Dreamcatcher

Kereta berjalan di bawah pancaran cahaya bulan sabit, bintang mengedipkan dirinya tanpa arah, awan menari dengan perlahan. Kabut dan udara malam mengecoh pandangan manusia bila ia berada dalam kondisi setengah sadar.

Kedua perempuan muda bersandar di kursi hingga salah satunya tertidur pulas. Tersisa seorang gadis remaja yang tetap membuka matanya selebar mungkin untuk melindungi nonanya selama perjalanan. Kusir kuda menghentakkan tali tidak habisnya, mengerahkan kecepatan hewan yang mengangkut beban kereta.

Miss Rosella Zen terjebak dalam ruangan panjang. Bingkai kosong tersampir pada setiap permukaan dinding, hanya beberapa yang masih diisi dengan potongan gambar dan gerakan.

Dimanakah aku..??

Seorang anak kecil beriringan bersamanya, mengemut sebatang lollipop. Rose terus berjalan tanpa henti hanya demi mencari setitik cahaya putih. Disini langit atapnya berwarna kuning akibat naungan lilin. Merasa lelah berjalan, anak itu terduduk di alas berdebu dan langsung memanggil.

"Hei, hentikan langkahmu..!"

Rosella merasakan hatinya berkontradiksi dengan tubuhnya. Suara dalam hatinya mengatakan agar ia terus berjalan, namun tubuhnya menuruti panggilan anak kecil yang bahkan kehadirannya tidak disadari oleh perempuan itu. Ketika gadis muda itu duduk berhadapan dengan anak itu, tercipta keheningan panjang. Anak kecil itu menepuk celananya yang kotor. "Sudah kukatakan, ingatanmu akan kembali perlahan."

"Sayang sekali kali ini ada peraturan baru, setiap sebuah ingatan menerpamu, kau akan merasakan nyeri hebat. Tua Bangka itu menetapkan aturan terus-menerus dan membuatku harus berkeliling mencari roh yang kuutus.." sunggutnya dengan ketus.

Bibir Rose terkunci rapat. Ia sama sekali tidak dapat mengatakan apapun. Dengan keinginan kuat pun, tubuhnya tetap duduk diam seperti patung porselen. Raga ini terasa bukan miliknya sendiri.

Seolah menyadari kegelisahan Rose, anak kecil itu melepaskan lollipop dari mulutnya dan melempar ke bingkai kosong yang kemudian menyerapnya. Dia mengulurkan lengan mungilnya ke dahi Rose dan membisikkan kalimat rapalan aneh.

Mendengar rapalan tersebut sedikit mendorong tubuh Rose bereaksi menguap dan menutup matanya. Rose merasakan tubuhnya berangsur dapat digerakkan. Dengan suara serak ia bertanya, "Siapa kau?"

Anak kecil itu terkekeh, dia tidak memberikan jawaban dan berdiri. Meninggalkan Rose di belakang. Gadis itu segera mengimbangi langkah anak kecil itu sebelum mengangkat tubuh si kecil dan meletakkannya di atas bahu. Sesudahnya Rose berjalan perlahan, matanya bergerak ke seluruh penjuru.

"Apa yang kau lupakan tidak dapat kukatakan langsung. Sekadar informasi, bingkai ini adalah pikiran bawah sadarmu," cetus si kecil.

Rose tidak membalikkan wajahnya untuk melihat anak asing itu. Hatinya merasa asing namun tubuhnya bagaikan seonggok daging yang pernah bertemu dengan sosok kecil di bahunya. Langkah Rose terhenti ketika ia melihat bingkai berisikan adegan tadi siang. Momen dimana dirinya menggores jarinya dengan pisau.

"Oh, kau mengingatnya. Bagus," puji anak kecil di bahunya.

Sebelum melihat adegan selanjutnya, dia merasakan kepalanya yang ditarik dengan hebat. Menjatuhkan anak itu, ia memegang kepalanya yang terasa ingin pecah. Rose meringkuk di pinggir dinding, anak itu merapalkan mantra lagi beberapa kali.

"Ah ya, Rasa sakit akan meningkat kian bertambahnya potongan memori yang kau dapatkan," ucap anak tersebut setelah menetralkan keadaan Rose.

"Aku mengingat hal yang aneh, kenapa hal ini terjadi padaku?" tanya Rose tidak percaya. Ingatan yang merasukinya barusan tidak pernah terjadi padanya. Namun malah terasa tidak asing baginya. Mengejutkan. "Hei, jangan hanya diam," tegur Rose pada anak yang sibuk bersiul dengan santai.

"Rahasia," balas si pengemut lollipop. Dia mengambil bingkai kosong dan memasukkan badan Rose ke dalamnya.

Gadis itu panik dan hendak menghindar, namun tidak sempat. Instingnya terlambat.

"Tunggu seb-"

Rose membuka matanya dan menemukan bahwa dia duduk manis di dalam kereta, model kepangan rambut miliknya sudah berantakan. Evelyn tidak berada di sisinya, membuat ia merasa bingung. Menyingkap gorden yang menutupi jendela kereta, menemukan bahwa langit tengah menintikkan air mata.

Masih linglung. Mimpinya tadi begitu aneh dan familiar, saling berdampingan satu sama lain. Memori? Alam bawah sadarnya? Roh? Tidak mungkin ia telah mati dan menyerahkan hidupnya ke tangan anak kecil.

"Aku tadi tertidur.. anak itu sedikit menakutkan," gumam Rose dan menurunkan kain yang dipegangnya sedari tadi. Terdengar rinai hujan beradu dalam hentakan kuat dari kuda besar dan kokoh di depannya.

Blar..!!!!

Petir menjatuhkan dirinya ke tanah, mengakibatkan suara kuat memasuki telinga putih Rosella. Rose terjingkat dari posisinya, dia segera berteriak memanggil Evelyn. Sayangnya kereta terus berjalan. Nafasnya berderu naik turun, bulu kuduknya merinding. Ia memandangi arah jalan kosong yang dipenuhi oleh pepohonan rimbun.

"Bagaimana, belum mengingatku?"

Rose berbalik ke belakang hanya untuk memeriksa anak kecil itu. Namun matanya tidak melihat apapun. Tidak hanya angin yang kencang, sekarang dadanya juga terasa kencang akibat denyut nadinya yang berdetak melebihi batasan.

"Tidak, siapa kau? Aku tidak mengenalmu!!" pekik Rose dan berputar ke sekeliling.

"Tidak perlu berputar seperti itu, ini hanya suaraku saja. Silahkan menikmati pecahan ingatan barumu." Bersamaan dengan ucapan tersebut, Rose tiba tiba menyadari bahwa kereta tersebut menghilang. Berganti dengan dirinya yang terbalut oleh dress panjang berwarna hijau cerah berpadu dengan brokat kuning gelap. Riasannya terasa sangat tebal, membuatnya merasa tidak nyaman.

"Perhatikan baik baik, arah jarum jam 9."

Perintah itu berdengung di telinganya. Ketika Rose membalikkan tubuhnya, genangan darah meluap dari dalam kamar. Secepatnya tubuh itu berlari tanpa kontrol, menyaksikan sahabatnya sendiri menangis sesenggukan. Bajunya sobek hingga menampakkan belahan dada miliknya. Tidak lama dari sana, ia melempar botol kaca tepat ke arah Rose. Ketika botol itu melayang dan menembus tubuh transparannya.

Pecahan botol kaca tercecer di lantai, isinya sudah tumpah keluar. Menyatu dengan darah orang lain. Rose merasakan kepalanya yang semakin sakit dan mulai berteriak, "Hentikan, hentikan, aku tidak ingin mengingat!"

Semakin Rose berusaha mencegah ingatan tersebut masuk, semakin besar tenaga yang dikerahkan si kecil untuk menyisipkan memori tersebut.

Tubuhnya tidak dapat dikendalikan, ia melihat Chloe yang bermata redup. Menyadari arah perempuan itu, Rose melambaikan kedua tangannya dan berusaha mendorongnya menjauh namun gagal, "T-tidak, jangan lakukan hal tercela itu," racau Rose.

Chloe menyunggingkan senyum terseram yang pernah dilihat olehnya. Dia tidak menurut dan mengambil pecahan terbesar, menekan ke sekujur kulitnya.

Berkali kali mengatakan 'aku kotor', 'bersihkan aku', dan 'mati' tanpa ketakutan.

"Jangan, Chloe jauhi pecahan itu," mohonnya, Rose sudah berlutut di hadapan gadis itu.

Rose berkali kali meraih tangannya ke pecahan kaca tersebut, namun ia berwujud transparan. Hanya bisa melihat tanpa melakukan apapun.

Jemari Chloe menembus wajah Rose yang seolah-olah menghadangnya untuk meraih pecahan kaca di lantai. Dia meraung keras ketika melihat sahabatnya tergolek lemas.

"Masih belum mengingat jelas?"

Gelenyar angin menerpa rambutnya, membuat kepangan tersebut terlepas sendiri. Rose menggeleng dan menggangguk kemudian, pikirannya kacau balau. Tidak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan. Racauan kecil keluar dari bibir pucat miliknya.

"Ah.. sepertinya belum.."

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!