NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Sudah waktunya bagiku menekankan pentingnya berlatih terlebih dahulu. Apalagi dokter psikopat itu tidak pernah menyuruhku berlatih.

Aku benar-benar tak berguna saat ini karena pedangku tak bisa bertahan lama. "Huff.. huff.. huff ini tidak boleh di biarkan." Nafasku mulai tidak terkontrol lagi. Sudah dapat diduga sejak awal bahwa hal ini tidak ada gunanya, lebih baik mundur daripada terus maju. Tapi demi umat manusia, aku tak bisa melakukannya.

Dua Valkries yang berada di atas meninggalkan ku begitu saja ketika aku masih terus bertarung dengan para monster.

Keinginan dan tujuan sudah kutentukan. Seketika senyumanku mulai berubah menjadi ganas, bahkan mataku mulai berubah menjadi Emas. Disaat yang bersamaan, kepalaku merasakan sakit yang sangat hebat hingga pedang yang ku pegang mengeluarkan aura gelap. Kemudian sebuah suara peringatan misterius terdengar.

[Energi mulai tidak stabil!]

[Energi mulai tidak stabil! Mulai membuka segel pedang sepenuhnya!]

Tangan kananku dipenuhi garis-garis aneh, korosi sudah terlihat di sekujur lenganku.

[Energi mulai tidak stabil! Tubuh mulai tidak sinkron]

Pedangku mulai mengeluarkan cahaya aneh dari ujung hingga warnanya berubah menjadi kemerahan seperti darah. Aku berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan hal ini. Selagi aku menahan rasa sakit, memanfaatkan kelengahanku, para monster mulai menyerangku.

Karena terlalu banyak mengeluarkan tenaga, tanpa kusadari, tubuhku benar-benar tidak bisa kukendalikan sepenuhnya lagi. Tubuhku mulai bergerak diluar kendaliku, membuat para monster yang menyerangku seketika hancur berkeping - keping. Kemudian tubuhku mulai bergerak diluar kontrolku lebih jauh lagi.

Tubuhku mulai berlari dengan kecepatan yang tidak masuk akal bahkan hingga melompat kearah langit.

Aku secara ceroboh membunuh semua musuh dengan tebasan. Wajahku sangat kaku karena sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuhku saat para monster yang berada di negara Filipina menyerangku dengan kekuatan gabungan.

Kekuatan gabungan itu menciptakan sebuah kekuatan mengerikan.

Senyumku mulai berubah menjadi dingin. Tanpa jejak aku berpindah dan berada di atas monster gabungan tersebut. Kemudian dalam sekejap aku sudah duduk diatas monster itu dan menebasnya dengan brutal.

HYPERSPACE

Kedua Valkries yang melihat hal itu merasa seperti sedang melihat keajaiban. Sontak mereka berdua segera memberitahukan informasi penting itu kepada Markas pusat. Setelah mereka memberitahukan hal itu kepada Markas Pusat, kemudian mereka merasa terkejut dikarenakan jarang ada laki-laki bertarung di wilayah penuh korosi.

Detik itu juga, para valkries turun mendatangi area pertempuran di bawah untuk membantunya bertarung. Ketika para komandan valkries berada di luar, Shreya sangat terkejut melihat pertarungan yang sedang berlangsung. Bagaimana tidak, dia jelas sangat tidak mengenali siapa laki-laki yang pemberani tersebut. Yang sedang bertarung satu lawan satu melawan monster buas emperor tingkat naga.

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa dia bertarung satu lawan satu dengan monster?!” ucap komandan Valkries rank A dengan ekspresi kebingungan.

"Anak laki-laki itu, Bagaimana dia bisa bertarung di sini?! Bukankah seharusnya tidak boleh ada seorangpun berada di wilayah terkorosi?! Tidak mungkin dia memiliki kekuatan special, kan?!" gumam Shreya dalam hati.

"Bagaimanapun caranya kita harus membantu anak itu agar bisa melawan monster buas emperor." teriak Komandan valkries bernama Emilia.

"Tidak, jangan dulu!" Cegah Shreya, menghentikan perintah komandan Emilia.

"Jika dia terus terdesak melawan monster buas emperor itu, pasti dia akan mati!"

"Kita harus tahu pola dari serangan monster itu seperti apa. Barulah kita memiliki kemungkinan tinggi untuk bisa menyelamatkannya. Bagaimanapun pasti akan sulit, sebab Monster itu adalah jenis yang hanya di bawah tingkat naga."

Shreya melihatku dengan detail dan kemudian menjelaskan pengetahuannya kepada para Valkries yang belum turun. Tentu saja hal itu agar mereka tidak turun dan membantu sebelum dia puas melihat pertempuranku.

************

Para monster itu terlihat mulai meregenerasi sel-sel yang terluka akibat dari tebasan pedangku. Tiba-tiba tubuhku merasakan sesuatu yang asing dan janggal. Kemudian sebuah energi yang bersemayam ditubuhku mulai mengambil alih kendali tubuhku. Seolah-olah ada orang lain yang mengendalikan tubuhku. Membuat tubuhku bergerak acak tanpa dapat ku kontrol. Orang lain yang mengendalikan tubuhku adalah alter egoku yang merasa frustasi sehingga melakukan pembantaian pada monster buas emperor.

"Hmm.... Akhirnya terlihat seperti pemandangan yang sangat indah."

"Hei monster, bagaimana kalau kamu menyerang ke atas sana atau itu?" ucapku sembari menunjuk kapal Hyperspace dan pasukan valkries yang sedang bertarung.

Raungan kesakitan dari monster terdengar sampai ke Hyperspace sehingga para valkries yang melihatnya dari atas juga mendengarnya.

Tetapi alter egoku mulai mengeluarkan kekuatannya dan kemudian meledakan monster gabungan ini hingga hancur berkeping-keping. Para valkries yang melihat hal itu terkejut, sangat jarang  ada yang bisa melawan monster buas emperor terkecuali valkries rank A.

Alter Egoku sudah mengalahkan monster buas Emperor dengan sangat mudahnya. Dia bahkan bisa melakukan serangan pasifik seperti sebelumnya. Alter Egoku mulai merasakan hawa yang kurang enak di sekelilingnya. Kemudian dia melihat ke arah tenggara dimana ada seekor monster yang cukup besar di kejauhan. Alter ego ingin menghampiri monster itu karena terlalu bernafsu melakukan pembantaian. Dia melakukan lompatan tinggi ke arah monster tersebut. Lompatan alter ego bisa membuat monster seukuran Samudera terjatuh.

**********

valkries yang melihatnya begitu takjub terhadap anak laki-laki yang bisa menjatuhkan monster seukuran samudera pasifik itu. Melihat hal itu, komandan valkries dengan cepat menghubungi markas pusat.

"Ini armada Hyperspace, aku melihat ada seseorang yang bisa menjatuhkan Monster Seukuran samudra." ucap Emilia.

"Laki-laki itu adalah bala bantuan kalian, jangan terlalu khawatir, nanti kalian akan bertarung bersamanya."

"Baik, kami akan memerintahkan pasukan ku Untuk membantu anak itu " jawab Emilia.

Selesai berbicara, komandan Emilia  memutuskan sambungan dengan markas pusat. Kemudian dia memberi perintah kepada squad valkriesnya.

"Semua Valkries diharapkan untuk berkumpul!" teriak Emilia dengan sangat lantang. Karena terlalu lantang, bahkan ada seorang prajurit yang bukan valkries dan menyelinap ke Hyperspace untuk hal yang tidak bisa diketahui juga terpengaruh olehnya.

Setelah semua valkries sudah berkumpul, mereka segera mempersiapkan diri untuk bertempur sekali lagi. Dengan siap siaga komandan Emilia dan komandan lain berkumpul di depan.

"Valkries, kita harus terus maju." teriak Emilia dengan keras dan bersemangat. Hingga membuat para valkries tanpa basa-basi lagi langsung mematuhi perintah Komandan dan menghadapi monster seukuran Samudera.

**************

Monster tersebut terjatuh, sementara Alter ego masih berdiam diri begitu saja tanpa ada niat melakukan serangan lagi. Monster yang tidak memiliki perlawanan saat menghadapi alter ego itu diperkirakan tidak bisa bangun dalam beberapa waktu kedepan karena ukurannya yang besar.

Monster dengan ukuran samudra mulai memanggil anak buah dan memerintahkan untuk menyerang alter ego. Anak buahnya memiliki ukuran yang sama dengan ukuran monster buas emperor pada umumnya. mungkin akan lebih baik di tangani oleh Para valkries. Jika alter egoku yang menghadapi monster ini maka monster itu hanya akan dianggap mainan olehnya.

........BERSAMBUNG........

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!