NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Madre. Apa Madre mengenal Zio itu?"tanya Nica dengan wajah polos. Ia merasa wajah pria itu sangat familiar dengan wajah seseorang di matanya. Tapi, ia lupa wajah itu familiar dengan wajah siapa.

"Tidak sayang. Madre tidak mengenalnya." jawab Karina tersenyum tipis.

Mereka kemudian masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan mereka menuju mansion orang tua Josephine.

Sepanjang perjalanan Karina melamun dan sibuk dengan pikirannya. Josephine heran dengan tingkah sang sahabat. Tak biasanya Karina mengabaikan obrolan ketiga anak-anaknya.

Tak beberapa lama mereka tiba di depan sebuah mansion mewah. Sepasang suami istri berusia paruh baya tersenyum hangat menatap kedatangan mobil yang mereka tumpangi.

Nica dengan cepat turun dari mobil dan menghampiri sepasang suami istri itu.

"Kakek, Nenek!" teriak Nica berjalan cepat ke arah mereka.

Mama Josephine dengan cepat merentangkan kedua tangannya memeluk Oceanica.

"Oh my God. Nenek begitu merindukan mu."

"Tentu saja Kakek juga merindukan mu." timpal ayah Josephine mengelus kepala Nica dengan lembut. Anak itu terlihat sangat mengenaskan dengan wig berwarna hitam kecoklatan yang menutupi kepalanya.

Biasanya mereka hanya bisa mengobrol dari jarak jauh dengan video call. Namun, sekarang mereka akhirnya dipertemukan secara langsung.

Saat mendengar kepulangan Karina. Orang tua Josephine langsung meminta Josephine menyuruh Karina menginap di kediaman mereka hingga urusan wanita itu selesai.

Karina sebenarnya sedikit keberadaan dengan permintaan kedua orang tua Josephine. Namun, Karina tidak enak hati menolak permintaan Josephine yang selama ini sudah membantunya.

Saat melihat kedatangan kedua saudara kembar Nica. Kedua paruh baya itu kembali tersenyum hangat meminta kedua anak itu mendekat dan memeluknya.

"Oh my God. Kakek tidak percaya kalau kalian tumbuh begitu sangat cepat. Oscar dan Ocean juga terlihat mulai tumbuh menjadi remaja yang sangat tampan. Kakek yakin pasti banyak anak perempuan di sekolah kalian yang terpesona dengan ketampanan kalian." timpal ayah Josephine tersenyum menggoda sekaligus memuji kedua anak laki-laki Karina.

Ocean kecil tersenyum tipis membalas ucapan ayah Josephine. Sementara Oscar terlihat biasa saja. Tak ada ekspresi di wajah tampannya.

"Ckckck. Apa kau akan selalu berekpresi seperti itu di depan kakek dan nenek?" tanya ayah Josephine mengelus kepala Oscar. Meskipun ayah dan ibu Josephine bukanlah kakek dan nenek kandung mereka. Namun, kedua paruh baya itu sangat menyayangi ketiga anak Karina. Mereka menganggap ketiga anak kembar itu sebagai cucu kandung mereka.

Oscar terlihat tidak nyaman dengan sentuhan ayah Josephine. Hanya ibu dan kedua saudaranya yang bisa menyentuh kepalanya.

Karina yang melihat putranya sepertinya tidak nyaman langsung mengalihkan obrolan mereka.

"Paman, Bibi." sapa Karina tersenyum hangat menyerahkan kue yang ia beli tadi sebagai buah tangan kedatangan mereka.

"Karina sayang. Kamu terlihat semakin cantik." puji Mama Josephine.

"Bibi bisa saja."

Karina terlihat tersipu malu mendengar pujian Mama Josephine.

"Sebaiknya kita mengobrol di dalam. Ketiga cucu kita pasti sudah lapar sekaligus lelah." sela ayah Josephine memotong obrolan mereka. Kebetulan kedua orang tua Josephine sudah menyiapkan makan siang mewah untuk menyambut kepulangan mereka.

Mereka kemudian masuk ke dalam mansion orang tua Josephine dan makan siang bersama-sama.

Mereka membicarakan banyak hal setelah selesai makan siang. Mulai dari pekerjaan hingga masalah kesehatan Nica. Karina senang melihat kedua orang tua Josephine terlihat sangat menyayangi ketiga anaknya.

Tak terasa malam pun tiba. Karina dan anak-anaknya langsung masuk ke dalam kamar. Sementara kedua orang tua Josephine kembali keluar negeri dalam urusan pekerjaan.

Di dalam kamar tamu

Josephine menghampiri Karina yang masih fokus dengan laptopnya.

"Apa kau sudah tahu siapa klien yang dimaksud oleh Padre mu?" tanya Josephine dengan penasaran.

"Sudah. Aku tidak bisa menghindari pertemuan kali ini. Aku tahu Padre sangat berambisi bekerja sama dengan pria itu."

"Apa kau yakin mau bertemu dengan Ocean?"

Karina menghela napas panjang mendengar pertanyaan Josephine.

"Kami sudah bertemu di toko bakery tadi siang."ucap Karina dengan jujur.

Josephine terkejut mendengar perkataan Karina. Ia tidak menyangka pertemuan diantara mereka akan terjadi secepat itu.

Ya, pria yang bertemu dengan Karina di toko bakery merupakan Ocean. Entah mengapa hari itu Ocean tiba-tiba sangat ingin memakan kue dari tokoh tersebut.

Ocean juga tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Karina. Apa lagi Karina kembali bersama seorang anak perempuan yang membuat hati pria itu berdebar hebat.

"Aku dilatih dan disiksa dengan sadis selama bertahun-tahun agar tidak tumbuh menjadi wanita yang lemah. Aku bukanlah Karina yang dulu lagi. Aku merupakan Karina yang baru dan hanya aku yang tahu bagaimana aku." timpal Karina dengan wajah datar menatap lurus ke depan.

"Aku berharap kau tidak akan luluh dengan pria itu lagi. Cukup sekali kau dikecewakan. Tidak untuk kedua kali." ujar Josephine tersenyum tipis menatap wajah datar Karina.

"Baiklah. Sebaiknya aku kembali ke kamar ku. Aku tahu kau pasti merasa terganggu dengan kedatangan ku." timpal Josephine lagi keluar dari kamar tamu yang ditempati Karina.

Sementara ketiga anaknya tidur di kamar yang lain. Kebetulan kedua orang tua Josephine sudah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari.

Setelah kepergian Josephine. Karina menutupi laptopnya dan melangkah menuju balkon. Ia menatap langit malam dengan wajah tenang.

Tak beberapa lama terdengar suara familiar seseorang memanggilnya dengan suara lirih.

"Madre... Nica tidak bisa tidur. Nica mau tidur bersama Madre saja." ujar Nica dengan wajah bantalnya.

Karina tersenyum hangat mendengar perkataan putrinya.

"Baiklah. Sebaiknya kita beristirahat." Karina mengendong tubuh putrinya dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia menyelimuti tubuh Nica dan memeluk putrinya dengan hangat.

"Madre..." lirih Nica sembari memejamkan matanya.

"Hem?"

"Zio tadi kenapa sangat mirip dengan Oscar?" tanya Nica dengan suara sangat pelan.

"Mungkin perasaan kamu saja, sayang." elak Karina menepuk-nepuk lembut punggung kurus putrinya.

"Sebaiknya kita segera tidur. Besok Madre harus bekerja." timpal Karina menghentikan obrolan mereka. Ia takut putrinya akan bertanya semakin jauh mengenai mantan suaminya.

Nica menuruti perkataan ibunya. Tak beberapa lama terdengar dengkuran halus dari hidung mancung putrinya. Karina bernapas lega melihat Nica akhirnya bisa tidur dengan lelap.

Sementara disisi lain seorang anak remaja laki-laki menatap lama pintu kamar yang ditempati Karina. Ia mengurungkan niatnya mengetuk pintu itu dan kembali melangkah menuju kamarnya.

"Oscar! Kau habis dari mana?" tanya Ocean menyipitkan matanya menatap wajah datar adiknya.

Oscar mengabaikan pertanyaan saudaranya. Ia langsung naik ke atas tempat tidur dan memejamkan kedua matanya.

Ocean kecil mendengus kesal melihat tingkah menyebalkan adiknya. Anak itu terlihat seperti seseorang yang benar-benar anti sosial.

1
tuti sriyono
Luar biasa
♡ Sachi_ Kapuet ♡
ninggalin jejak dulu
🙂
Luar biasa
yulia ika rini
ya klu cerita dibikin ada unsur mafianya emang bgn rasanya kayak ranting MLM mkn kebwh mkn byk anggotanya../Grin/ jd bcnya memang hrs telaten perbab loncat bab mlh bingung krn akan ada nama baru..
ulfa lingga
ribet x bacanya
terlalu byk tekateki
JD malas baca
Charlotte Siha
Buruk
Charlotte Siha
Luar biasa
Theaa Theaa
/Drool//Drool//Drool/
Theaa Theaa
suka sekali cerita nya sangat menarik
Risma Eandless
Lumayan
Jihan Hwang
dari awal baca ga ngerti maksudnya apa
Sauqi Oplet
knpa ga sebut nma.aja sih ribet bgt
Budi Raka
Luar biasa
Nok Denok
nih novel kalau baca wkt ongoing pasti bab 2dah bay2,,,ga menarik blass,,,kebanyak kira2,,, greget nya ga ada,,
Erlinda
jujur aq dari awal kok ga suka sama sosok Karina
Erlinda
kasar sekali kau ocean dia memang mantan mu tapi dia adalah ibu dari anak anak mu ..Kirana juga terlalu lemah dan emosian dlm bersikap..padahal dia sudah digembleng dgn keras oleh kakek nya. mulai membosankan
Erlinda
bapak anjing yg tega menghukum anak seperti hewan...bikin aq kesal kenapa Calvin ga mti aja dibunuh musuh nya
Earlyn
Luar biasa
Erlinda
Karina terlalu keras kepala ga jelas klo memang dia mau menyelamat kan anak anak dia harus pergi yg jauh utk memulai hidup baru ini karena mengharapkan cinta dari ocean jadi bodoh
Puspita Sari
tapi hebat ya sampe keturunannya semua bisa kembar triplet gtu dari mulai jordhan rosalinda rosalina dilanjut karina David Darren skrg ocean oscar nica/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!