NovelToon NovelToon
My Director My First Love

My Director My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: arsyazzahra

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya bertemu mantan, yang tak lain merupakan cinta pertamamu?

Bella tak menduga jika ia kembali dipertemukan Arfa. Sosok mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, yang tak lain adalah Direktur baru tempatnya bekerja. Semula ia merasa percaya diri menganggap jika keadaan masih sama. Namun, sikap Arfa yang dingin dan ketus terhadapnya, membuatnya harus sadar diri, rasa percaya dirinya itu seketika terenggut dengan paksa. Bella memaksakan diri untuk membuang jauh-jauh perasaannya.

Namun, bagaimana jika keadaan justru membuatnya harus terus berdekatan dengan Arfa. Membuat rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Seiring sesuatu alasan yang membuat Arfa berubah pun terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsyazzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pingsan

Sepanjang jam kerja Bella terus menahan rasa pusing di kepalanya, bukan hanya karena pekerjaannya di akhir bulan yang membludak. Tetapi, kondisi badannya yang kurang fit pun membuat tubuhnya terasa lemas. Belum lagi ia memang belum makan apapun sejak pagi.

“Bell, makan siang yuk,” ajak Sima.

Bella melihat jam tangannya. “Duluan ya. Nanti aku nyusul, mau ke toilet dulu.”

“Tapi Bell–”

“Udah gak apa-apa. Aku mulas banget ini,” keluh Bella berlalu pergi ke toilet. Sima pun berlalu turun ke bawah untuk makan siang.

Lima belas menit kemudian, Bella kembali dari toilet, dengan menghela nafas lega. Ia berniat untuk menyusul Sima makan siang. Setelah itu akan menemui Bu Sonia bagian keuangan, ia pikir tidak ada jalan lain selain meminjam uang kantor. Tidak masalah mau seberapa lama nanti ia harus terikat dengan perusahaan ini. Keadaan sudah mendesak, ia tak mungkin mencari pinjaman ke rentenir atau bank.

Bersamaan dengan itu pintu ruang direktur terbuka. Bella yang menyadari Arfa akan keluar segera buru-buru menghindar tak ingin lagi berpapasan. “Ayo, Bella. Kamu pasti bisa move on. Anggaplah masa lalu itu hanyalah cinta monyet,” gumam Bella pada dirinya sendiri.

Arfa mengerutkan keningnya melihat langkah kaki Bella yang begitu cepat. “Dia itu kenapa?” pikirnya heran. Lelaki itu juga melangkahkan kakinya menuju lift, ia hendak turun ke lantai bawah. Sampai di sana ia melihat lift karyawan tertutup, yang ia yakini di dalamnya ada Bella.

Bella keluar dari lift dengan langkah terburu-buru, berusaha dengan mungkin untuk menghindari berpapasan dengan Arfa. Keputusan untuk melupakan sang mantan sudah bulat, ia merasa sudah tak memiliki harapan. Tidak perlu tahu sebab perubahan Arfa, yang harus ia tahu adalah kehadirannya memang sudah tidak di butuhkan.

“Hei, dasar pelakor. Berani sekali kamu menggoda suami saya!” maki seorang perempuan dengan dandanan glamor pada Bella.

Sontak semua yang berada di loby saat itu langsung menatap ke arah Bella.

“Maksudnya apa ya, Bu?” tanya Bella bingung saat perempuan itu menuduhnya pelakor.

“Iya kamu itu pelakor.”

Bella menggeleng tak mengerti. Sungguh kepalanya terasa berdenyut, bahkan perutnya pun terasa perih, dia tidak akan ada tenaga untuk melawan keributan. Sementara ia sendiri merasa bingung dengan tuduhan perempuan di depannya itu. “Bu kita bisa bicara baik-baik, saya tidak–”

“Halahh kamu itu banyak ngomong!” Tanpa di duga perempuan itu langsung mendekati Bella dan menarik rambutnya. “Biar kamu saya beri pelajaran, karena sudah berani-beraninya menggoda suami saya, Dario!!” teriaknya dengan kekuatan penuh perempuan itu menjambak rambut Bella, membuatnya menjerit. Hingga tidak lama ia merasa tubuhnya dihempaskan. Dan tak lama ia merasakan pandangannya menggelap, seiring dengan sebuah tangan kekar menangkap tubuhnya yang hendak terhempas ke lantai.

“Arfa,” ucapnya lirih sebelum kemudian ia benar-benar pingsan.

“Bella!!” teriak Arfa menepuk pipi perempuan itu. Dua orang security langsung mengamankan perempuan yang melabrak Bella tadi. “Badannya panas sekali,” ucap Arfa yang langsung mengangkat tubuh Bella.

“Yudi, siapkan mobil. Kita bawa ke rumah sakit,” perintah Arfa pada sang asisten.

Beberapa menit setelah mereka tiba di rumah sakit, Bella langsung dilarikan ke UGD. Dokter langsung memberikan penolongan, dan mengatakan jika Bella harus dirawat, kondisi tubuhnya sangat lemah, demamnya cukup tinggi jika tidak segera diberi obat bisa jadi Bella terkena dehidrasi.

“Bagaimana dia bisa seceroboh itu tidak mementingkan kesehatannya,” sungut Arfa. Dan dalam diam Yudi tersenyum mendengar gumaman sang atasan.

“Mungkin saja Nona Bella sedang ada masalah Tuan,” tebak Yudi asal.

Arfa menoleh ke arahnya. “Masalah apa?”

“Mana saya tahu. Anda kan atasan sekaligus mantannya, harusnya jauh lebih mengerti keadaan Bella,” ujar Yudi meledek.

Arfa melototkan kedua matanya. “Kamu... Bagaimana bisa tahu!”

“Mencari informasi seperti itu bagi saya itu sangat kecil. Dan saya menebak anda masih memiliki perasaan padanya.”

Arfa menyentak nafasnya. “Sok tahu!”

“Sebenarnya saya juga bingung. Anda seperti mempunyai beban yang terasa berat. Ada sesuatu yang anda sembunyikan padanya. Sementara Bella seperti seorang perempuan yang menunggu sebuah kepastian. Maksudnya saya adalah kenapa anda berdua tak bicara dengan baik-baik.”

Arfa tersenyum masam. “Tidak semudah itu. Dia akan terluka jika mengetahui keadaan sebenarnya.”

“Bukankah sekarang dia pun sudah terluka, Pak!” tukas Yudi membuat Arfa bungkam. “Maksud saya, jika anda belum siap untuk bercerita. Setidaknya kurangi sikap dingin anda padanya. Bersikaplah menjadi seorang teman, atau atasan yang baik misalnya,” tambahnya.

1
Sumini Ningsih
ya iylah bella kan cantik
Sumini Ningsih
kebangetan si arfa
Sumini Ningsih
bella2 kamu yg mutusin,sekarang bilang dia berubah
Sumini Ningsih
sok sokan ja'im lo arfa
Sumini Ningsih
yg sabar ya bell,nanti dia akan tau klo kamu selalu menunggunya
Sumini Ningsih
sangat menyesakan hati,setelah bertemu kembali bersama orang yg paling sepesial di hati
Khoimatul Fitriyyah
Luar biasa
Sumini Ningsih
ada yg galau
Sumini Ningsih
mampir thor
Melki
akhirnya.....
Anonymous
m
Murti Ningsih
kan Bella sendiri yg minta putus. jadi wajar klw Arfa bersikap acuh terhadap Bella
Anonymous
keren
Ni komang Utari ariani
Kecewa
Ni komang Utari ariani
Buruk
Endang Purnama
sesek ooy
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Aisah Zahra
Semoga beliau n arfa kembali bersama
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄ᴰᴸᵁᴺᴬ
...
Dwi Winarni Wina
Arfa dulu sangat hangat dan lembut berubah jd dingin dan kayak membenci bella,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!