NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Nia

Seperti janjinya pada Asha ,pagi pagi sekali Roman telah bersiap hendak pergi ke rumah Asha untuk menjemputnya. Di meja makan Ibu Farida telah menunggu untuk sarapan. Roman keluar dari kamarnya dengan memakai Polo T-shirt berwarna abu tua dengan celana Chinos berwarna hitam.

Melihat Roman yang sudah rapi sepagi ini membuat Ibu Farida mengerutkan dahinya.

" Sudah rapi, mau kemana pagi gini. " Tegur Ibu Farida setelah Roman duduk sembari meminum segelas air putih .

" Mau fitting sekalian mengambil beberapa foto untuk dipajang di lokasi resepsi. " Ucap Roman setelah menghabiskan minumnya.

" Apa tidak terlalu pagi ? " Tanya Ibu Farida.

" Roman janji mau sarapan di rumah Asha ,Bun. " Jawaban Roman membuat senyum Ibu Farida terbit.

" Belum jadi istri sudah minta sarapan aja. "

" Belum jadi menantu saja Bunda udah cemburu sama Asha " Ucap Roman membalas omongan Ibu Farida.

" Benar juga itu, satu menantu saja sudah menyita waktu mu apalagi dua menantu pasti Bunda udah tidak kebagian perhatian mu. " Ucap Ibu Farida pura pura sewot.

" Jangan takut Bunda, satunya Roman titip disini untuk menjaga Bunda agar tidak kesepian. " Ibu Farida dan Roman sama sama terkekeh.

" Yah, memang itu yang Bunda mau. " Ucap Ibu Farida.

" Ya, sudah Roman jalan dulu Bunda. Kasian calon mantu Bunda nunggunya kelamaan. " Roman berdiri bersiap hendak berangkat.

" Iya, pergilah. Kayaknya ada yang tidak sabar ketemu calon istri. " Sindir Ibu Farida.

" Bunda memang pengertian. " Roman tersenyum sambil meraih tangan Bunda. Setelah mencium tangan yang telah membesarkannya itu Roman pun berlalu.

Roman bergegas menaiki Mobil Fortuner miliknya yang baru saja dibersihkan oleh supir pribadi Ibu Farida. Setelah memberi kode pada penjaga agar membuka pagar Roman pun mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah.

Tapi baru saja pagar terbuka sebuah mobil sport berwarna putih menahan laju mobil Roman di tengah pintu gerbang itu.

Roman sudah tahu siapa pemilik mobil itu dan memilih untuk berhenti kemudian turun dari mobilnya. Ternyata Nia yang berada di dalam mobil sport itu juga keluar ketika melihat Roman melangkah mendekati nya.

" Untuk apa kamu kemari ! " Tanya Roman ketus.

" Mas, aku mencarimu. Kita harus bicara, ayo ikut aku. " Nia menarik tangan Roman ke arah mobilnya tapi Roman menepisnya.

" Masuklah, kita bicara di rumah. " Mau tidak mau Nia terpaksa menurut. Setelah memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Roman, Nia masuk ke rumah mengikuti Roman.

" Duduklah dan katakan apa yang ingin kamu katakan. " Tidak ada nada lembut yang keluar dari mulut Roman untuk Nia .Sesaat itu juga hati Nia mencelos ditambah suasana Rumah yang telah penuh dengan dekorasi .

" Kamu benar benar mau menikah lagi , Mas ? " Suara Nia terdengar bergetar .

" Iya, seperti yang kamu lihat persiapannya sudah selesai. Ada masalah. " Walaupun Roman seperti tidak peduli dengan kesakitan Nia, tapi jauh dalam hatinya juga terasa ngilu menyaksikan mata indah Nia berkaca kaca.

" Tidak bisakah kamu memaafkan aku ,Mas. Batalkan pernikahan ini, aku janji akan jadi seperti yang kamu mau." Nia tidak lagi mampu menahan air matanya.

" Aku memaafkan mu, tapi tidak akan membatalkan pernikahan ini. Sudah terlambat jika kamu ingin berubah. Karena semua yang terjadi tidak lagi bisa kamu rubah Nia. Rasa sakitku, kecewaku ,juga luka yang kamu torehkan akan berbekas sampai kapanpun. "

Ucapan Roman membuat Nia semakin terisak. Roman mengepal kan tangannya menahan rasa sesaknya .Lagi lagi tangisan Nia menjadi kelemahannya.

" Pergilah, jika kamu tidak ingin lebih sakit menyaksikan pernikahan aku. " Suara Roman melunak menyiratkan kepedihan didalamnya.

" Mas, aku mencintaimu. Apa tidak ada lagi cinta dihatimu untukku. Apa waktu tujuh tahun kebersamaan kita sejak pacaran hingga kita menikah tidak ada artinya untuk mu. " Nia masih belum menyerah.

" He... he...cinta ? Cinta yang seperti apa Nia . Cinta yang seperti apa yang kamu punya untukku. Adakah sedikit saja perasaanmu untukku. Kamu tidak pernah peduli denganku. Kau hanya sibuk berpesta pora bersama teman temanmu. Dan aku, suamimu kamu biarkan bekerja dan mengurus diriku sendiri. Cinta yang bagaimana Nia. "

" Itu semua terjadi juga karena kamu, Mas. Aku kesepian. Kamu selalu menghabiskan waktumu untuk bekerja. " Ucap Nia .

" Justru aku sibuk bekerja seharusnya kamu memberikan perhatian. Menyiapkan keperluan ku. Membawakan makan siangku. Setidaknya menyambut aku pulang disaat lelahku. Tapi apa yang aku dapat ? "

" Kenapa baru sekarang kamu katakan, Mas . Selama ini kamu tidak pernah keberatan dengan apa yang aku lakukan. Apa karena kamu telah menemukan wanita lain, makanya kamu mencari cari kesalahan aku. " Tuduh Nia yang telah mulai kehabisan cara meluluhkan Roman.

"Aku memang tidak pernah merasa keberatan, karena itulah bentuk cintaku Nia .Bagiku kebahagiaan mu yang utama . Agar kamu bisa puas menghabiskan uangku tanpa takut kekurangan. Hingga aku lupa dengan kebahagiaan diriku sendiri. Aku pun sampai mengabaikan Bunda demi kamu. Apa lagi kurang aku, katakan Nia. " Roman terlihat menggeram menahan amarah.

" Tapi kamu memanfaatkan rasa cintaku untuk membodohiku dan memakai hasil kerja kerasku untuk berkhianat di belakangku. Kamu wanita terjahat yang pernah aku temui, Nia ." Roman pun tidak bisa lagi menahan air matanya. Dia menatap Nia dengan tatapan penuh luka.

" Mas... " Nia sangat merasa bersalah melihat mata merah Roman yang berubah sendu. " Maaf, aku benar benar khilaf. Ayo kita lupakan dan memulai dari awal. Aku yakin kamu masih mencintaiku. " Ucap Nia tidak tahu malu.

Nia melembutkan suaranya sedikit merengek agar Roman merasa kasian padanya. Tapi yang terjadi tidak seperti ekspektasinya .Roman malah ketawa mengejek ke arahnya.

" Baiklah, ayo kita mulai dari awal tapi dengan satu syarat. "

" Apapun syaratnya akan aku penuhi, Mas. " Ucap Nia dengan secercah harapan.

" Kamu yakin ? "

" Seratus persen, Mas."

" Berikan aku anak dari rahimmu segera ,Bisa ? " Permintaan Roman membuat mata Nia membola, tapi segera dia berusaha menetralkan kegugupannya.

" Tentu, Mas. Tentu saja aku mau. Asalkan kamu batalkan pernikahan ini. Aku yakin kamu terpaksa melakukan pernikahan ini karena permintaan Bunda. " Ucap Nia percaya diri. Tapi sontak membuat Roman tertawa terbahak yang membuat Nia keheranan.

" Apa ? Apa kamu yakin bisa hamil ? Sudahlah Nia .Cukup membualnya. Aku sudah tahu semua masa lalu yang kamu sembunyikan selama ini. Dengan membodohi aku dengan kebohongan demi kebohongan. Cukup ! Aku sudah muak. " Suara Roman kini mengema memenuhi setiap sudut rumah besar itu.

Nia tersentak kaget dan tidak bisa berkata kata lagi. Dia hanya mampu mengusap pipinya yang basah karena air mata. Seluruh tubuhnya bergetar takut bercampur malu. Pupus sudah harapannya menjadi satu satunya istri Roman Baskara. Semua musnah seketika.

" Kenapa diam. Masih mau tetap disini. Kalau begitu tinggallah disini dan saksikan hari bahagiaku besok. Agar kamu sadar jika tidak ada lagi yang tersisa dari hubungan ini kecuali buku nikah saja. Dan kalau kamu juga tidak mau berbagi suami, silakan gugat cerai saja. Karena aku tidak akan melakukan itu sesuai janjiku waktu menikahimu dulu. "

Nia tidak mampu lagi sekedar bersuara , yang terdengar hanya isakannya yang memilukan yang penuh penyesalan. Semua telah terungkap tanpa bisa Nia cegah. Kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi.

" Baiklah, aku harus pergi. Calon istriku pasti sudah menunggu. Kamu bisa ke kamar tamu untuk istirahat. Karena kamar aku sudah di hiasi untuk kamar pengantin. " Ucap Roman dengan seringai puas.

" Mbak... Mbak Anik... ! "Roman berteriak memanggil Mbak Anik. Mbak Anik datang dengan tergopoh gopoh.

" Iya, Mas " Sahutnya.

" Tolong temani Nia, dan antarkan ke kamar tamu. Aku harus pergi sekarang. " Ucap Roman.

" Baik, Mas. "

" Dan ingat Nia, jangan ajak Bunda berdebat. Semua yang terjadi bukan salah Bunda. Ini murni keinginanku setelah mengetahui kebohonganmu. Jangan buat aku lebih membencimu nantinya. "

Setelah bicara Roman langsung meraih kunci di meja ruang tamu dan melangkah sedikit berlari menuju Mobilnya. Sementara Nia masih saja terisak di tempat duduknya sembari menekan dadanya.

Mbak Anik yang melihat kondisinya menjadi serba salah. Sebagai perempuan dia memahami rasa sakitnya Nia .Tapi setelah mendengar perdebatan Roman dan Nia tadi dia juga tidak bisa menyalahkan keputusan majikannya.

Ditengah kebingungan Mbak Anik, Ibu Farida datang membawa segelas air putih. Setelah dekat Ibu Farida menyerahkan gelas itu kepada Nia. Nia spontan mendongak menatap Ibu Farida dengan mata basahnya.

" Minumlah, kamu pasti membutuhkannya. " Ucap Ibu Farida.

Nia menerima gelas itu lalu meminumnya hingga tandas. Tenggorokannya memang terasa kering setelah banyak menangis.

" Kenapa, Bunda ? Kenapa Bunda tega melakukan ini padaku. Apa sebenci itu Bunda padaku sehingga membalasnya dengan menyakitiku begini ? " Tanya Nia yang semakin terisak.

" Walaupun dari awal aku tidak menyukaimu, tapi aku tidak pernah membenci kamu, Nia .Dan semua yang terjadi ini bukan kehendakku tapi keputusan Roman sendiri. " Sergah Ibu Farida.

" Tapi kenapa Bunda membiarkannya. Bunda sendiri tahukan sakitnya ketika suami kita diambil orang lain ? " Nia yang mengetahui masa lalu Ibu Farida mencoba mencari pembelaan.

" Suamiku dirampas secara paksa tanpa aku melakukan kesalahan. Tapi kamu, mencampakkan suamimu sendirian dan akhirnya dipungut orang lain. Itulah bedanya aku dan kamu. Jangan menyalahkan orang lain karena kelalaianmu ." Ibu Farida hendak melangkah meninggalkan Nia, namun terhenti setelah beberapa langkah kemudian berbalik.

"Dan satu hal lagi, jika aku jahat aku akan menyuruh Roman menceraikan mu karena bagiku tidak ada pengampunan bagi sebuah perselingkuhan. Maka jagalah kesempatan terakhir yang Roman berikan ini. "

Dan Ibu Farida meninggalkan Nia dan Mbak Anik.

" Ayo, Mbak Nia. Saya antarkan ke kamar. " Ucap Mbak Anik yang melihat Nia masih tergugu di tempat duduknya.

" Tidak usah, Mbak. Aku tidak sanggup untuk tetap berada disini. Aku permisi." Nia meraup tas miliknya dan berlalu pergi. Mbak Anik hanya bisa menarik napas dalam melihat Nia yang menjauh.

Sementara Roman yang telah melaju ke rumah Asha terlihat masih memikirkan Nia .Tentu Roman masih merasakan kesakitan melihat wanita yang dicintainya menangis pilu.

Tapi rasa sakit yang Roman rasakan akibat dari pengkhianatan dan kebohongan Nia membuatnya membulatkan tekad untuk tidak terpengaruh.

1
Juan Sastra
aahh ggak seru asha ggak kekeh,, aku malah udah bela belain baperan malah balikan deh
Dwi Setyaningrum
itu adalah ujian rumah tanggamu Rey km bisa bertahan dan lulus dlm ujian itu maka kebahagian yg akan km trima tp kalau km menyerah kalah ya kebahagiaan yg km dpt hanya semu d sesaat saja..
Juan Sastra
dan mengertikah roman akan rasa takut dan trauma yg di rasakan asha,, tidakkah dia ingin berjuang melukuhkan hati dan menyembuh jiwa yg tersakiti,, asha, roman hanya tau jika asha ingin kembali maka kembalilah,, hadeeeh aku malah senang jika asha justru melepaskan roman dan menjauh dr mereka berhubungan dengan trauma asha.. koment ku panjang amat ya thorr 🙏
Juan Sastra
itah egoisnya lelaki selalu minta di sembah walau dirinya bersalah tetap ingin di tinghikan derajatnya padahal wanitalah yg paling mulia, mau setinggi apa pun jabatannya tetap terlahir dari seorang perempuan,, dan roman bertahanlah dengan pikiran mu dan biarkan kesalah fahaman terjadi agar asha pergi semakin mejauh karena merasa sdh tak di butuhkan dan posisinya cepat tergantikan.. aku dukung jika asha benar benar pergi karena terlalu menyakitkan se
ebagai asha di permainkan drama kehidupan di hempas keterpurukan dan di bebat luka bathin yg kian bertubi,, siapa pun pasti tidak akan pernah optimis dan percaya diri untuk di cintai jika keadaanya seperti asha.. sakitnya tuh melekit thorr sampai ke jantungku. berasa banget bapernya 😢😢
Dwi Setyaningrum
mampir Thor..baru baca sdh panas nih hatiku..aku doakan Kamila ga bisa punya anak biar kapok mereka menyakiti sesama wanita..tunggu karma kalian datang🤪🤪🤪
Juan Sastra
halah jgn luluh sha
Juan Sastra
harusnya nasehat itu begitu di berikan pada roman bukan asha
Juan Sastra
kecuali asha di jaih kan dr roman dan tinggal di pedesaan yg asri dan tenang seperti di pegunungan juga sangat bagus,,atau di pinghir pantai dengan laut lepas
Juan Sastra
pergilah asha jauhi orang orang yg membuatmu trauma, aku takut asha jadi gila luka bathin terlalu dalam. ini masih mending luka fisik dr pada luka bathin.
Juan Sastra
mampuslah kalian berdua,, mati aja punya otak kok ggk guna
Juan Sastra
drama nia atau kamila mulai tayang roman
Juan Sastra
nia munhkin belajar dari kamila membunuh tanpa menyentuh
Juan Sastra
asha trauma roman
Juan Sastra
tiga sedarah tidak ada yg becus punya istri mlah sangat cinta dan di perjuangkan.. hadeeehhh
Juan Sastra
kenapa aku baca muali dari awal sampai sekarang kok mewek melulu.. nyesek di dada.. entah jika mereka udah nikah nanti apa tambah parah meweknya karena asha selalu di hina roman
Juan Sastra
bagaimana tidak nafsu dan bergairah rey, selama masa itu kan kamu selalu di cekoki obat perangsang.
Juan Sastra
apa semulus itu hasil dr dokter spesialis kulit sampai keloid bekas operasi ggak kelihatan sama sekali..
Juan Sastra
roman bego karena di butakan cinta hingga durhaka sedangkan rey egois, penghianat dan tamak karena nafsu dan harta hingga meninggalkan asha dan resha
Juan Sastra
aduhh asha kok...
Juan Sastra
lihatlah kamilah yg katamu cantik tanpa cela dan seorang dewa penolong bagimu adalah seorang wanita sejati penghancur rumah tanggamu dan justru kaulah peran utama dlm drama kehidupan itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!