NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Raditya masih terdiam segera diberikan pertanyaan tak masuk akal dari istrinya. Seumur hidupnya sebagai lelaki pintar, baru kali ini dia tidak bisa menjawab pertanyaan atau lebih tepatnya dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu.

Aida mendengus kesal, menatap Raditya yang bergeming. "Jawab,Pak! Apa Bapak mau menceraikan saya?"

"Apanya yang harus saya jawab? Pertanyaan konyol seperti itu, apa perlu mendapatkan jawaban dari saya? Kamu pikir pernikahan kita ini hanya main-main?"balas Raditya menoleh Aida sesaat lalu kembali fokus melihat jalanan di depan. "Gila, kamu pikir saya anak kecil?"kesalnya.

Aida mendengus. "Saya kecewa sama Pak Radit! Harusnya Pak Radit bisa mengerti dengan perasaan saya. Sampai kapanpun saya tidak akan pernah bisa mencintai Bapak. Saya hanya akan mencintai satu laki-laki, yaitu Edo. Dia lelaki yang saya cintai hingga detik ini."

"Saya tahu, dan saya tidak akan mempermasalahkan semua itu. Bagi saya, pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan tidak akan pernah saya permainkan,"tegas Raditya. "Jangan harap saya akan menceraikan kamu!"

Aida tertawa jengah. "Sampai kapan Bapak membohongi diri Bapak sendiri? Sampai kapan Bapak menahan rasa sakit hati karena penolakan saya?"

Raditya membuang nafas kasar, lalu menghentikan laju kendaraannya.

Aida tertegun saat melihat suaminya memikirkan mobil ke trotoar jalanan yang sepi.

"Pak Radit ingin menurunkan saya di sini? Oke, saya akan keluar,"ucap Aida memegang handle pintu, tetapi ternyata pintu tersebut dikunci oleh sang dosen.

Raditya melepas sabuk pengaman di pinggang.

"Buka pintunya!"pinta Aida sedikit berteriak.

Bukannya membuka kunci pintu mobil, Raditya justru menarik lengan Aida lalu mencium bibir istrinya penuh hasrat.

Raditya tak memperdulikan tubuhnya yang diserang oleh pukulan tolak dari istrinya. Dengan tenaga ekstra dia mendekap tubuh istrinya sangat erat.

"Saya tahu aku tidak akan bisa memiliki hatimu, tapi ragamu sudah menjadi milikku. Jangan lupakan itu!"desisnya.

Aida membulatkan kedua matanya lebar. "Jangan bilang Pak Radit.... Pak Radit udah memiliki perasaan lebih sama saya?"

"Memangnya kenapa? Wajar kan kalau saya mencintai istri sendiri? Dan saya tidak akan melepaskanmu."

"Tidak akan melepaskan? Bukannya Bapak berjanji setelah 3 bulan, kalau saya tidak bisa mencintai Bapak, kalau Bapak akan mengalah?"

Raditya menghela nafas panjang. "Baru satu hari, masih ada 89 hari lagi."

"Oke, selama 89 hari, saya pastikan saya tidak akan mencintai anda!"tegas Aida mendorong kuat tubuh Raditya agar menjauh darinya.

Raditya melepas pelukan lalu kembali melajukan mobil menuju rumah yang berada di perumahan Lestari Indah.

...****************...

Aida bergegas keluar dari mobil. "Saya tidak ingin tidur di kamar yang sama dengan Pak Radit!"

Raditya tersenyum getir. "Itu tidak ada di dalam perjanjian."

"Kalau Pak Radit nekat memperkosa saya,gimana?" protes Aida.

"Tidak ada istilah pemerkosaan dalam hubungan pernikahan,"balas Raditya.

"Pak, pokoknya saya nggak mau tidur di kamar yang sama dengan Bapak!"Aida berjalan masuk ke rumah, diikuti oleh Raditya dari belakang.

"Cuma saya yang punya kuncinya," kekeh Raditya sambil mengayunkan kunci di depan wajah Aida.

Aida mendengus kesal. "Cepat buka, saya mau istirahat."

"Sabar,Nona cantik," goda Raditya.

Aida memperhatikan suaminya yang sedari tadi mengulum bibir. 'Pasti dia lagi bayangin bibir gue. Nyeremin banget sih bandot tua ini,'gumamnya dalam hati.

Raditya menoleh.b"Kenapa? Mau saya cium lagi?" kekehnya.

"Jijik banget!"Aida berteriak kencang.

...****************...

"Bang," isak sang adik menyambut kedatangan kakaknya dengan tangisan. "Ibu,Bang!"

"Ibu kenapa? Siapa yang ngacak-ngacak tempat ini? Terus mereka ngapain Ibu? Apa Ibu luka-luka?" tanya Edo emosi.

Ia melangkah pelan melewati pecahan beling dan makanan yang berserakan di atas lantai.

"Ibu nggak apa-apa, dia cuma syok berat dan dia nangis terus dari tadi,"jawab sang adik.

Adik Edo menatap wajah kakaknya lalu mengatakan. "Awalnya dia datang dan makan di sini, terus setelah makan dia langsung pergi. Gue nagih uang sama dia, tapi dia malah marah-marah."

"Dia? Jadi cuma satu orang? Lo kenal mukanya nggak? Kasih tahu gue ciri-cirinya," ucap Edo.

Adik bernama Bella itu menggelengkan kepala. "Gue nggak kenal sama dia, kayaknya dia baru datang ke sini. Awalnya sendiri,cuman pas gue nagih bayarannya dia marah dan langsung nelpon teman-temannya."

"Brengsek! Lo tau kan ciri-cirinya?" desak Edo.

"Dia punya tato di jidat sama kulitnya sawo matang. Mukanya nggak terlalu jelas soalnya dia pakai masker,sama pakai topi," jelas Bella.

Edo terdiam.

Aida menatap kakaknya lekat. "Apa Lo punya musuh,Bang? Lo lagi ada masalah sama orang?"

Lagi-lagi Edo terdiam, sejujurnya diam memang memiliki banyak musuh, tetapi itu dulu saat dia masih memimpin Geng Pandawa, tetapi sekarang....

Baru saja dua Minggu yang lalu warung makan itu dibuka setelah Ibu mereka mendapat pinjaman dari pemerintah, tetapi sekarang warung itu hancur berantakan.

Dadanya terasa sesak saat melihat Ibunya sedang menangis sejadi-jadinya di dapur tersebut.

Bahkan sang Ibu tidak menyadari kehadiran Edo karena sangat bersedih.

"Bu," ucap Edo lalu berjongkok di depan ibunya yang tengah duduk di atas ember tertutup berisi air. "Bu, jangan khawatir ya, karena aku akan merenovasi warung ini jadi seperti semula dan aku akan mengganti semua kerugian yang Ibu alami. Jangan sedih lagi,ya." Edo mengecup punggung tangan ibunya.

Ratih mengusap punggung Edo. "Ibu nggak tahu harus ngomong apalagi selain terima kasih banyak. Maaf kalau selama ini Ibu dan adik kamu selalu merepotkan kamu. Maaf ya,Nak."

Edo tersenyum. "Nggak usah dipikirin,Bu. Yang penting Ibu sama adik-adikku bahagia,aku juga akan bahagia. Ibu tenang aja, karena kekasihku pasti mau menunggu sampai aku siap menikahinya."

Ratih memeluk Edo sembari terisak. "Ibu bangga sama kamu,Nak. Walau Ibu tahu kamu sedang berjuang mencari uang pernikahan, tapi kamu mau membantu Ibu dan membiayai adik-adikmu."

"Aku bisa tetap santai mengumpulkan uang, karena kekasihku mau menunggu sampai aku punya uang," balas Edo tersenyum lebar.

1
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!