NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

"Soal keluargaku. Soal pola pikir mereka. dan soal nasibku juga. Apa kau pikir semua itu masuk akal?" ucap Aleya dengan segenap keinginan untuk berenkarnasi menjadi oranglain. Aleya sangat menginginkan dirinya menjadi oranglain hingga berharap mungkin saja ia bisa menjalani sebuah situasi kehidupan yang berbeda.

Martha hanya bisa menarik garis bibirnya lebih panjang untuk mencoba menghibur dan menyebutkan beberapa point positif yang patut dibanggakan dalam situasi Aleya saat ini.

"Kau seharusnya bersyukur karena kau diberi kelebihan yang banyak dan kelurga yang lengkap untuk menemani keseharianmu. Yang walaupun saat ini cukup kacau dan mengaduk-aduk ketenanganmu. Namun bukankah kau sendiri menyadari dan mengetahui dengan baik bagaimana pedulinya seluruh anggota keluargamu?" ucap Martha dengan segala pikiran positifnya untuk memberikan dorongan pada Aleya.

Aleya hanya mendengar penjelasan itu tanpa bersemangat lalu meminta maaf.

"Nampaknya aku sudah mengingatkanmu pada almarhum orangtuamu. Apa sekarang kau jadi teringat pada mereka?" tanya Aleya dengan seluruh tatapan tida enak hati yang ia lemparkan pada Martha.

Martha tidak nampak ingin mempermasalahkannya.

"Kau tidak perlu cemas. Karena mereka telah lama meninggal. Dan aku kini sudah berhasil membangun keluarga kecilku."

Inilah yang menjadi salahg satu alasannya, mengapa Martha begitu ngotot ingin menikah di usianya yang masih terbilang cukup muda. Di usianya yang masih menginjak 23 tahun. Martha cenderung lebih dewasa dibandingkan dengan para wanita seusianya.

Ketika semua wanita sibuk menikmati waktu pacaran mereka lebih lama dan bergonta-ganti pasangan. Hingga sibuk memikirkan pendidikan mereka dan pekerjaan mereka. Martha justru sibuk meminta mantan kekasihnya yang kini sudah menjadi suaminya untuk menikahinya.

Sangat berani dan sangat open-minded.

Berpacaran dengan cinta pertamanya pada usia remaja. Mereka akhirnya menikah dua tahun setelah mereka telah lulus sekolah. Sembari mengenyam pendidikan di tingkat lanjut. Keduanya pun sama-sama meniti karir secara part-time.

Ekonomi yang kala itu masih belum mapan. Hingga cara pandang oranglain yang menyangsikan pernikahan mereka, agaknya sama sekali tidak mengendorkan keinginan mereka untuk terus melanjutkan keputusan mereka untuk menikah.

Dan lihat hasilnya sekarang. Diusia-nya yang telah menginjak 23 tahun. Martha kini telah memiliki seorang anak perempuan yang imut bernama Steffie yang telah berusia dua tahun?

Aleya selalu menyukai anak kecil. Itu sebabnya terkadang ia sering main ke tempat Martha untuk sekedar memberi hadiah pada anaknya dan bercengkrama sebentar dengan putri mungilnya tersebut.

Martha juga sengaja menyewa seorang pengasuh untuk mengurus putri kecilnya itu ketika ia sedang tidak berada di dalam rumah dan sedang bekerja di kantor. Namun Aleya selalu memberikan kebebasan untuk Aleya meminta waktu cuti atau hari libur untuk mengurus anaknya bila ia berkepentingan.

Hingga mengizinkannya membawa anak perempuannya tersebut ke kantor. Aleya tidak pernah melarang wanita itu untuk melakukannya. Karena Aleya tahu, kini Steffie selalu menjadi yang terpenting dan yang paling berharga untuk sekretaris sekaligus sahabatnya itu.

Namun, Martha yang tahu dan mengerti dengan baik bagaimana aturan sebuah perusahaan harus selalu ia patuhi dan ikuti. Memilih untuk tidak menyalahgunakan izin dan koneksinya, demi agar mendapatkan kenyamanan ketika bekerja.

Martha juga jauh tidak akan bisa berkonsentrasi dengan baik apabila ia membawa anaknya yang masih baby ikut serta.

Aleya sudah menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Kau kini mendadak jadi rindu pada putrimu?" tanya Aleya yang dapat menangkap dengan cepat dan tepat apa yang disiratkan Martha dari tatapannya.

Martha langsung merengut.

"Iya. Aku mendadak jadi teringat pada Fifi-ku yang imut. Boleh aku menghubunginya sejenak?" tanya Martha yang mendadak meminta untuk diizinkan menghubungi putrinya.

Aleya sudah menatapnya dengan pandangan aneh.

"Kau kini ingin menyalahi aturan dengan mencuri-curi waktu kerja?" tanya Aleya dengan sikap bossy-nya.

Martha spontan merengek.

"Bukankah kau yang sebelum ini pernah mengizinkanku untuk absen bila aku menginginkan waktuku bersama dengan putri kecilku? Lantas kenapa sekarang kau menyangkal semua ucapanmu saat ini?" tanya Martha dengan serangkaian sikap protesnya.

Martha sangat tahu Aleya tidak pernah sekalipun menarik perkataan yang sudah terlontar dari mulutnya dalam situasi apapun. Sekalipun terjadi masalah penting dan sekalipun tidak ada yang bisa menggantikan Martha.

Aleya selalu siap untuk menggantikan wanita itu dalam keadaan apapun dan tidak pernah meralat ucapan yang sudah pernah keluar dari mulutnya.

Menghargai setiap momen kebersamaan yang diinginkan Martha untuk bisa selalu bersama dengan buah hati kecilnya. Aleya masih ingat dengan jelas bagaimana susahnya dia membujuk Martha dan suaminya untuk membiarkan Martha tetap menjadi sekretarisnya walaupun Martha baru saja melahirkan seorang anak.

Berbekal masih memerlukan pemasukkan ekonomi yang lebih mendukung dan keingingan terbesar Martha untuk tetap menjadi wanita karir dalam situasi apapun membuat suaminya akhirnya luruh dan tetap membiarkan Martha kembali bekerja.

Beberapa bulan di awalnya memang cukup merepotkan. Karena setelah waktu cuti 3 bulan yang diberikan oleh perusahaan. Martha masih harus mengontrol dan menjaga buah hatinya itu dengan baik.

Aleya bersyukur karena masa-masa itu akhirnya berakhir dan telah kembali menjadi sempurna ketika Martha selalu menjadi yang terdepan dalam mengurus segala jadwalnya tanpa cela. Kinerja Martha yang mengagumkan dan sangat membantu, memang tidak pernah bisa Aleya gantikan dengan oranglain.

Sehingga bila 10 atau 20 tahun mendatang perusahaan ini tetap berjalan. Aleya akan selalu menggunakan jasa wanita itu sampai kapanpun. Dan anggaplah ini sebagai janji pekerjaan untuk seumur hidupnya.

Namun apa-apaan sikap menuntutnya ini? Martha ingin menunjukkan haknya di depan Aleya? Hak atas anaknya? Dan hak atas kebebasannya dalam menghubungi anaknya?

Aleya hanya bisa menghela napas dan membiarkannya.

"Hubungi dia dan lepaskan rasa rindumu padanya sepuasnya. Jangan mengusikku. Dan kerjakan dengan serius pekerjaanmu setelah ini," ucap Aleya pada akhirnya.

Aleya tidak pernah bisa menang bila melawan Martha jika hal tersebut berhubungan dengan besarnya cinta seorang ibu padanya. Walaupun Martha bukan ibu kandungnya, Aleya tidak mungkin 'kan sampai dikutuk menjadi malin kundang karena masalah anaknya?

Dan dengan serangkaian perasaan senang Martha akhirnya bisa berpuas diri dan tersenyum. Dengan kecepatan kilat Martha langsung menghubungi ponsel pengasuhnya dan mengucapkan hallo-halo bandung menggunakan video call.

"Hallo, Juli. Apa Fifie sudah bangun dari tidurnya?" tanya Martha yang telah mengecek waktu dan sangat yakin bahwa sekarang ini adalah waktu bagi Steffie, putrinya untuk tidur sebelum hari menjelang siang setelah ia meminum habis susunya.

Juli yang mendapat pertanyaan langsung menjawab telepon majikannya.

"Dia masih tidur, Nyonya. Mungkin sebentar lagi," balas Juli sopan. Martha langsung menimbulkan wajah kecewa. Dan Aleya sedikit tertawa ketika ia melihat tingkahnya tersebut.

Juli sudah menunjukkan video putrinya yang masih tertidur pada Martha. Martha sedikit terlihat terharu.

"Ah, sayang. Ini mama, sayang. Kau ternyata masih tidur 'ya. Tidur yang nyenyak ya, Nak." Ucap Martha mencoba mengirimkan kata-kata pengantar tidurnya untuk membuat putri kecilnya bisa semakin tidur lebih lelap.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!