NovelToon NovelToon
Rewrite You!

Rewrite You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / mengubah sejarah / Angst / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Milady El

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...
Aku memutuskan untuk bangkit dan berdiri mengamati sekitar. Cermin? Siapa gadis cantik yang ada di cermin itu? Apa itu....
AKU?

Aku berpindah masa ke masa lalu yang ada di buku sejarah yang telah ku baca. Dewa Vattarius mungkin telah memberikanku kesempatan untuk menyelamatkan Clyde, sosok penjahat yang hidup dengan sangat menyedihkan. Aku akan menarik Clyde keluar dari kegelapan itu dengan menjadi apa yang ia cari seumur hidupnya.

Tapi, mengapa Dewa Vattarius seperti mengirimku ke masa ini untuk menjadi luka Clyde yang baru lagi? Apa yang sebenarnya Dewa Vattarius inginkan dari kisah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Milady El, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Halusinasi Dari Sang Iblis

~~ AUTHOR POV ~~

Malam semakin larut ketika rembulan bersinar dengan terang. Cuaca malam yang begitu cerah dan membuat bulan purnama terlihat begitu jelas dari bumi. Sungguh malam yang begitu indah untuk dinikmati.

Meskipun begitu, Clyde di ruang kamarnya terus saja menghirup dan melepaskan hembusan asap opium. Kepulan asap putih dari hembusan asap opium terus membumbung dan berkumpul dalam ruangan yang gelap dan suram tersebut. Dalam buaian kenikmatan asap candu Opium, Clyde semakin tenggelam dalam halusinasinya yang penuh dengan darah.

Di malam purnama seperti ini, ia selalu saja mengingat malam berdarah di kediaman Grimwald beberapa tahun lalu. Malam di saat ia melakukan pembunuhan pertama kalinya dalam hidupnya. Ia tidak pernah bisa melepaskan bayangan Erika Grimwald yang telah ia bunuh dengan sangat keji. Sebuah perasaan bersalah yang tidak pernah ia inginkan terus menghantui dirinya di malam bulan purnama setiap bulannya.

Clyde selalu dihantui oleh sosok Erika dalam halusinasi dan bayangannya. Sosok Erika yang terus merangkul dan memeluknya erat dengan lumuran darahnya yang telah mengering. Belaian tangan Erika yang penuh nafsu terus terasa di setiap inci kulitnya walau itu hanya dalam halusinasi pikirannya sendiri. Clyde sangat tidak menyukainya. Ini nampak seolah-olah wanita kejam itu telah mengutuk dirinya atas apa yang telah ia lakukan.

“Anakku sayang yang malang. Kamu tidak akan pernah merasakan kehangatan dan kelembutan seseorang selain dengan mama. Kamu akan selalu sendiri karena semua orang pasti sangat jijik dengan manusia keji berlumuran darah seperti dirimu. Manusia yang tidak mempunyai moral seperti kamu tidak mempunyai tempat di dalam masyarakat, anakku sayang.” Itulah perkataan Erika yang selalu ada di dalam halusinasi Clyde.

Kata-kata yang selalu mengganggu Clyde hingga menuntunnya ke lembah yang lebih dalam lagi. Setiap belaian Erika dalam halusinasinya seakan sedang menunjukkan arah tergelap yang seharusnya Clyde tidak tuju. Asap Opium yang selalu dia hisap di saat seperti ini membuat halusinasinya semakin parah dan terus parah. Hingga pada akhirnya...

“Sialan! Aku tidak tahan lagi dengan semua ini1” Seru Clyde dengan penuh amarah.

Clyde bangkit dari ranjangnya dan melemparkan alat yang ia gunakan untu menghisap Opium hingga pecah berkeping-keping. Clyde meraih sebilah pedang yang selalu ia simpan di dalam kamarnya. Ia menarik pedangnya dari sarungnya dan membuatnya berkilat terkena sinar bulan yang cerah.

Dengan langkah yang penuh amarah, ia keluar ruangan kamarnya dan menyusuri koridor kediamannya. Di tangannya telah siap sebilah pedang yang sangat tajam. Dengan pedang itu, ia menebas semua pelayan yang ia temui. Ia tidak pandang bulu, semua yang ia temui ia tebas hingga mati, bahkan Butler nya yang paling setia, Fynn tidak luput dari kekejamannya yang tak berdasar. Banyak nyawa tak bersalah melayang sia-sia di tangan Clyde malam itu. Dan semua itu terjadi hanya karena dia berhalusinasi tentang malam setelah ia melakukan pembunuhan Erika.

“Kamu tidak ada bedanya dengan seorang iblis yang sangat keji, Clyde. Tanganmu telah berlumuran darah. Kamu akan terus merangkak di atas tanah dan menggeliat untuk hidupmu seperti ini. Tidak akan ada yang mau mengulurkan tangannya hanya untuk menolongmu.” Bisik bayangan Erika.

Clyde melakukan semua hal seperti apa yang diinginkan oleh halusinasinya. Menebas dan membunuh, membuat dirinya bermandikan darah dari ujung kepala hingga ujung kaki. Semua hal keji ia lakukan di malam itu hanya karena ia telah tenggelam dalam halusinasinya sendiri.

Awalnya, ia hanya menginginkan cinta yang telah lama menghilang dalam hidupnya. Namun, ia tidak pernah mendapatkan apa yang ia mau tersebut. Clyde telah berubah menjadi sosok iblis gelap yang tidak lagi ingin mempercayai sesuatu yang bernama cinta itu. Ia terbasuh dengan tetesan darah para pelayannya di kediaman Grimwald.

Dalam kegelapan hatinya, kini Clyde lebih mempercayai bahwa dirinya tak akan lagi bisa terselamatkan. Tak akan ada yang mau memberikan cinta untuk menariknya dari kegelapan. Tak akan ada sesiapapun yang akan meraih hatinya.

Dengan begitu, hal yang harus ia lakukan hanyalah melemparkan dirinya jauh lebih dalam lagi ke kegelapan yang selalu mendekapnya dengan erat. Ia harus terus merangkak di atas tanah untuk hidupnya sendiri. Meraih tingkatan batu lebih tinggi lagi dengan segala cara apapun yang harus ia lakukan. Walaupun itu berarti, ia harus membasuh dirinya dengan darah yang jauh lebih banyak lagi.

Setidaknya itulah yang seharusnya terjadi pada Clyde di malam kedatangan Seraphina ke kediaman Grimwald. Seraphina sangat ingat betul kisah itu di dalam kepalanya. Dan kejadian itulah yang ia mimpikan saat ini.

......................

~~ CLYDE POV ~~

Pagi telah datang dan mentari kini telah bersinar lagi. Rasanya tubuhku pegal sekali karena aku harus duduk di pinggir ranjang selama berjam-jam. Aku tidak bisa sedikit pun merebahkan diriku atau sekadar menyandarkan kepalaku. Aku semalaman berjaga di samping gadis yang menggenggam erat tanganku bahkan dalam tidurnya.

Seraphina...

Bahkan ketika sinar matahari menyinari wajahmu, kamu masih dapat memejamkan matamu saat ini. Wajahmu nampak tenang sekali dalam tidurmu sedangkan aku di sampingmu terjaga semalaman berkat ulahmu ini.

Tidak lama, aku melihat ekspresi di wajah gadis ini berubah. Dahinya berkerut dan matanya memejam lebih kuat. Sepertinya kamu sedang bermimpi, ya. Apa yang kamu mimpikan? Apakah mimpi baik atau mimpi buruk? Tapi, bagaimana bisa kamu masih bermimpi setelah apa yang terjadi malam tadi?

Apa ini? Mengapa kamu menangis dalam tidurmu yang tenang, Seraphina? Mengapa kamu menjadi nampak tidak tenang? Genggaman tanganmu perlahan semakin kuat di jari jemariku. Ada apa sebenarnya?

“Clyde! Jangan lakukan itu!” Teriak Seraphina yang masih memejamkan matanya dan air matanya mengalir dengan deras.

Seraphina? Apakah kamu bermimpi buruk? Aku sangat terkejut ketika sekali lagi kamu menyebut nama depanku secara langsung seperi itu. Mengapa kamu lagi-lagi memberikan perasaan aneh ini padaku, Seraphina? Aku masih tidak mengerti siapa dirimu sebenarnya.

Namun yang pasti untuk saat ini, sepertinya aku harus membangunkan gadis ini dari mimpi buruknya.

“Seraphina...” Aku berusaha membangunkannya dengan lembut dan mengguncangkan tubuhnya dengan tangan kananku yang masih bebas bergerak. “Seraphina! Bangun!”

Perlahan Seraphina membuka matanya yang telah dibasahi air matanya yang terus mengalis. Wajah tak berdaya yang terus ia tunjukkan padaku ini membuat hatiku semakin bergetar.

“Clyde...”

Seraphina, kamu menyebut nama depanku dengan langsung sekali lagi dengan wajah sedih ini lagi.

Bajingan! Gadis ini benar-benar sangat mengganggu pikiranku!

Tidak! Tenang! Aku harus tenang!

Ketika ia semakin tersadar dari tidurnya, ia dengan cepat melepaskan genggaman tangannya dari jari jemari ku. Akhirnya tangan kiriku terbebas juga, rasanya jari jemari kiriku terbentuk menjadi sesuai dengan genggaman tangannya yang kecil. Namun, nampak menyebalkan ketika ia bersikap seperti tidak ada yang salah saat ini.

“Duduklah dulu!” Ujarku pada Seraphina sembari membantunya untuk duduk.

1
Nani Kurniasih
coba Seraphina punya kekuatan sihir gitu
Milady: Biar bisa menghajar Clyde, ka? •́⁠ ⁠ ⁠‿ ,•̀
total 1 replies
Nani Kurniasih
gaya penulisannya bikin gak rela kalo loncat paragraf
Milady: Terimakasih banyak ka... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
total 1 replies
Nasa Wiko
😭
Milady
Sebuah kisah tentang pengorbanan demi mengubah takdir orang lain.
Kamu akan merasakan roller coaster perasaan saat membacanya.. /Chuckle/
Stefhany Anhai Rivera Maco
Padat dan menguras perasaan.
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
penasaran lanjutannya, semangat author/Smile/
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
intronya sad :') penasaran gimana nasib si anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!