NovelToon NovelToon
Noda Red Pertama

Noda Red Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jumli

Monika terpaksa menikah dengan Herman, pria itu selalu dingin dan cuek tidak peduli. Tidak ada cinta dalam rumah tangga mereka, yang ada hanya keterpaksaan.

Setelah pernikahan, begitu banyak cobaan yang Monika hadapi. Suami yang selalu dingin dan mertua yang tidak menerima kehadiran nya, bahkan usaha mereka untuk menyingkirkan Monika dari hidup Herman.

Sebelum nya Monika sempat menolak keras saat Herman datang untuk melamarnya. Alasan pernikahan mereka bukan cuma karena malam yang pernah mereka habiskan bersama tanpa di sengaja, tetapi juga karena Adik Monika sendiri.

Ternyata, tanpa Monika ketahui, selama ini dia sudah menyakiti sang adik dan bahkan hampir membunuhnya. Adiknya itu adalah wanita yang sangat Herman cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fashion show

Hufthhh....

Monika menghela nafas dan dengan malas memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Kenapa tidak bilang dari tadi sih? Aku kan jadi buang-buang waktu nelpon tapi orang nya sibuk!" gerutu Monika mencerca Alex yang masih tetap dengan wajah sigap nya.

"Maaf Mrs, anda tidak bertanya," kata Alex sambil menunduk.

Monika hanya kesal dengan perkataan itu dan menghentak lalu masuk dalam mobil yang dari tadi sudah di buka lebar oleh Alex.

"Kita mau menuju jalur mana, Mrs?" tanya Alex kembali setelah mereka sudah pada posisi masing-masing di dalam mobil.

"Bentar, aku telpon Naina dulu."

Monika pun kembali mengeluarkan handphone dan menghubungi teman nya itu.

"Nai, kamu ada di mana? Aku harus ke tempat kerja mu lagi atau gimana nih."

Terlihat Alex memperbaiki spion agar bisa melihat majikannya itu, dan Monika masih belum menyadari nya.

"Loh, kamu udah janji ya, Nai. Hari ini kita mau bahas tentang Sop_"

Monika dengan cepat menghentikan perkataan nya dan menyadari Alex sedang memasang telinga dengan baik. Bisa saja pria itu berbicara macam-macam pada Herman.

"Pokoknya kita mau bahas tentang yang kemarin," kata Monika kemudian.

Sepertinya di setujui oleh Naina, dan sambungan pun langsung terputus.

"Kita pergi ke tempat fashion show XXXX."

Akhirnya roda mobil itu mulai berputar menuju tempat di mana Naina berada. Mungkin ada yang mengira wanita yang bernama Naina itu seorang model. Bukan, dia adalah seorang desainer dan sedang melaunching desain baju terbaru nya dan sedang ada sesi pemotretan untuk para model.

"Monik, sini," panggil Naina saat melihat kemunculan Monika di dalam sana.

Monika yang melihat keberadaan Naina segera mendekati wanita itu, dengan bibir tersenyum dan langkah elegan, Monika seakan menghipnotis beberapa orang yang takjub akan gerakan tubuhnya yang tidak kalah dari para model profesional.

"Heh, jalang tidak tahu malu. Apa yang Lo lakuin di sini?"

Belum juga Monika mendekati Naina, rupanya ada seseorang yang saat ini dengan lancang mencegah diri nya di depan banyak orang.

Monika sempat terkejut saat tahu orang itu adalah Sophia, lalu Monika berhenti dan melipat kedua tangannya di depan dada dengan tampan memesona. Gaun terbelah di bagian paha itu memperlihatkan pahatan sempurna tubuh Monika, tidak ketinggalan lengan terbukanya yang terekspos nyata.

"Lalu kamu apa? Mungkin kah model seperti mu ini adalah pelacur tanpa urat malu."

Sophia mengepalkan tangannya saat Monika mengatai dirinya seperti itu.

Sophia juga tentu sangat malu karena di sana banyak yang memperhatikan mereka. Sebenarnya siapa yang mempermalukan siapa? Kenapa malah diri nya sendiri yang di buat malu oleh jalang ini!

"Monika, kau!"

"Apa? Mau mengakui kalau kamu itu penguntit mertua orang dan ingin merebut suami orang?"

Monika tersenyum sinis melihat wajah merah Sophia. Apalagi para Model lain dan juga para kru di sana mulai berbisik-bisik.

Monika tidak perlu merasa malu, karena tidak ada satupun yang mengenal dirinya selain Naina. Tapi Sophia, pasti di kenal oleh semua orang yang ada di sana.

Apalagi kata-kata Monika begitu nyaring, Sophia juga terlihat menjiwai akan keberhasilan ucapan pedas Monika.

"Monika, ada apa?" tanya Naina yang mendekati temannya itu.

Ia melihat keributan antara dua orang ini, apalagi sebentar lagi mereka mau fashion show. Kenapa malah berdebat.

"Ni orang satu kayaknya sedikit gila Nai," Kata Monika santai berbicara pada Naina dan menunjuk Sophia yang sudah tampil cantik dengan dagu nya.

Sophia yang sudah kebakaran amarah malah mengangkat tangan ingin menampar Monika tapi dengan cepat di tahan oleh Naina.

"Apa yang mau kamu lakukan Sophia?" tanya Naina dengan marah.

"Maaf Naina, anda sebaiknya tidak ikut campur. Ini urusan kami berdua!"

Sophia dengan kasar menarik tangan nya dari genggaman Naina dan Naina terlihat tidak suka pada sikap Sophia ini.

"Tapi dia teman ku. Tentu saja ini menjadi urusan ku juga. Sophia, apa kamu tidak punya malu lagi bersikap seperti ini di depan banyak orang," kata-kata Naina membuat Sophia melihat sekeliling, semua mata tertuju pada mereka. Apalagi lokasi berdiri mereka tepat berada di tengah ruangan.

"Aku tidak mau melihat hal ini lagi. Cepat perbaiki penampilan mu itu Sophia. Kalau sampai launching kali ini rusak, maka kamu akan menjadi tertuntut pertama."

Kata-kata tegas Naina membuat Sophia hanya bisa pergi dari hadapan mereka dengan rasa jengkel, terutama pada Monika yang sudah membuat dirinya malu.

"Monika, sebenarnya kamu punya masalah apa dengan salah satu model ku itu?" tanya Naina.

Saat ini mereka sudah duduk menyaksikan kesibukan, dan menunggu waktu mereka semua tampil di atas panggung serta di saksikan banyak penonton.

"Rupanya dia itu bekerja untuk mu. Nai, dia itu wanita yang aku ceritain ke kamu."

Naina terlihat mendekap mulut sendiri tak percaya, jadi yang sering Monika ceritakan Sophia yang itu.

"Sudah deh, jangan sok kaget gitu muka mu, Nai," ujar Monika berwajah malas melihat reaksi Naina.

"Kalau aku tahu dari awal, sudah lama aku menendang nya dari sini tau," kata Naina. Padahal dia ingin membela teman nya itu, tapi Monika malah seperti ini.

"Sebaiknya jangan dulu. Kan kamu bilang kita harus atur rencana untuk jebak dia. Gimana sih."

Naina hanya tertawa saja melihat wajah kesal teman nya itu.

"Kalau dia tidak perlu di jebak. Semua Model itu sudah tidak ORI lagi. Kamu tenang saja, aku akan minta Max untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan."

Monika senang mendengar nya, tapi terlihat tidak suka saat Naina menyebutkan nama Max itu.

"Max pacar mu itu?" tanya Monika sambil memperlihatkan wajah ketidak sukaan nya.

"Monika, Max sungguh menyesal atas apa yang terjadi padamu. Dia bahkan dari saat itu tidak berteman lagi dengan Liam," jelas Naina agar Monika tidak ikut membenci Max kekasihnya.

Sebenarnya Max juga memperingati Liam agar tidak macam-macam pada Monika. Karena Monika adalah teman Naina, tapi Liam nya saja yang tidak mau mendengar kan perkataan Max.

"Tetap saja, karena teman nya itu aku harus mengalami hal terburuk dalam hidup ku," ujar Monika sambil mengingat bayangan samar yang masih tergambar dalam benak.

"Mon, Maafin aku ya. Kalau saja aku tidak mengajak mu ke Club waktu itu. Pasti semua tidak akan seperti ini," kata Naina dengan penuh rasa bersalah.

"Sudahlah, aku bosan mendengar ucapan yang hanya itu-itu saja."

Akhirnya waktu yang di tunggu pun tiba, Hasil dari model-model desain Naina telah tampil dengan maksimal, di Ikuti oleh dirinya sendiri sebagai seorang desainer dari semua seni cantik itu. Semua mata bertepuk tangan meriah dan takjub akan hasil dari desain Naina.

____________________________

Di sinilah Monika sekarang berada, berdiri di depan gedung tinggi yang menjadi tempat suaminya bekerja. Entah siapa arsitek dari gedung mewah nan cantik itu, sampai bisa terpikirkan untuk membuat sebuah bangunan berbentuk ikan ini.

"Mrs, sebaiknya saya hubungi Mr Herman. Takutnya sekarang Mr sedang sibuk."

Sekali lagi Alex mengatakan hal yang sudah dari tadi bahkan saat masih dari apartemen.

"Alex, tutup mulut mu itu. Aku tidak akan mengembalikan handphone mu kalau masih mengatakan hal sama lagi."

Alex langsung mengunci bibirnya sendiri.

Monika jengkel karena saat dia mengagumi bangunan di depan nya, Alex malah mengganggu. Saat ini wanita itu berdiri sambil menenteng sebuah bekal, entah untuk siapa makanan itu.

.

.

.

Semoga berkenan memberikan dukungan kepada penulis berupa like 👍 kalian

Author sangat mengharapkan nya 🤗

Sebelum nya terimakasih pada teman-teman semua 🙏🙏🙏

1
MamaNa Nazwa
ko Lana up nya
Lina Marlina
up lg dong thor
mama Al
salam kenal dari fajar untuk Embun
AbiManyu
kasihan shopia kena mental gak tuh makanya jangan main" sm monic
AbiManyu
duhh tamparam dari siapa tuhh
AbiManyu
wkwk kasihan alex harus jadi kambing hitam diantara monic dan herman
AbiManyu
debat mulu ihh ... gemes rasanya/Chuckle/
AbiManyu
monic lanjut teruss gas in sampe dapat🤣
AbiManyu
gue bayangiin dulu bangunan mirip ikan gede banget
AbiManyu
🌹mawar untukmu thor
AbiManyu
nadia sok ikut campur urusan pernikahan herman..🫣
AbiManyu
anna sama monic juga sama" perempuan kan.. kenapa harus pilih" sih
AbiManyu
semangat monic kamu pasti bisa membuat herman mencintaimu
AbiManyu
benar kamu harus membuat herman jtuh cinta denganmu monik
AbiManyu
herman jahat bener lu sm monik🤣kasihan pantatnya monik cium lantai dengan keras
AbiManyu
🌹untuk monik
AbiManyu
herman suaminya yang bijak dapat membela istrinua disaat mommy tidak menyukainya.. kuharap herman bisa mempertahankan seperti tetap melindungi monika selama di amrik
AbiManyu
sedih banget pasti baru saja merasakan bertemu kembali ... harus pergi meninggalkan orang tersyng
AbiManyu
mereka sudah menikah
anjurna
/Rose/ mawar untuk Kakak...
Jumli: makasih banyak kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!