Muridku Suamiku

Mereka pun membereskan baju-baju yang tidak seberapa, sementara barang-barang lain tidak ada karna semua sudah disediakan oleh Doni. Akhirnya mobil Cassandra melaju meninggalkan rumah Doni dengan membawa Marni dan Tary.

🌹🌹🌹

Markas Black Phantom

Alex dan Jack berjalan menuruni tangga dan mereka sampai disebuah lorong panjang dengan pintu-pintu di kiri dan kanan.

"Selamat datang bos" sambut anak buah Alex yang juga memakai masker hitam. Alex dan Jack pun mengangguk membalas sapaan anak buah nya.

"Apa Deri sudah mengaku ?" tanya Alex

"Belum tuan, kami sudah memberikan hukuman sesuai perintah tapi dia tetap bungkam" ujar anak buah Alex.

Setelah mendengar ucapan anak buah nya Alex pun berjalan menuju pintu paling ujung. Anak buah Alex yang berada didalam sigap membukakan pintu tersebut dan Alex pun berjalan masuk kedalam.

Didalam suasana terasa lembab, dingin dan mencekam, tercium bau anyir darah dan terdengar suara erangan yang memilukan hati. Terlihat seorang pria yang terikat terbalik, kaki nya diikat ke atas menggunakan rantai besi dan kepala nya terjuntai ke bawah.

Alex menyeringai seram dibalik masker nya. Ia pun berjalan menghampiri Deri yang merintih kesakitan. Tubuh Deri yang setengah telanjang telah penuh oleh goresan-goresan pisau yang mengeluarkan banyak darah. Wajahnya sudah babak belur, lebam dan bengkak dimana-mana sehingga wajahnya sudah tidak dikenali lagi.

"Halo Deri" Alex menyapa dengan suara pelan. Deri yang mengenali suara bos nya pun ketakutan, suara Alex terdengar menyeramkan bagi nya.

"Ampun...ampun tuan, ampun" Deri tak henti meminta ampun. Alex tiba-tiba tertawa sangat keras. Deri pun terdiam, ia sangat merinding. Ia tahu telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Deri dulu adalah anak buah Alex yang dipercaya memegang anak perusahaan di kota Y. Tapi Deri menyalahgunakan kekuasaannya. Ia mengkorupsi uang perusahaan senilai dua miliar dan menjual informasi tentang perusahaan kepada lawan Alex yang sampai sekarang Alex tidak tahu itu siapa. Sehingga perusahaan Alex gagal memenangkan tender mega proyek pembuatan pelabuhan senilai 20 miliar di daerah tersebut. Alex dan Jack sudah berusaha menyelidiki tapi mereka tidak menemukan hubungannya dengan perusahaan pemenang tender.

Alex berhenti tertawa, sungguh ia merasa miris. Saat seseorang memiliki kekuasaan ia dengan mudah bertindak semena-mena dengan merugikan orang lain. Sekarang saat berada dalam ketidakberdayaan, malah meminta ampun tanpa malu.

"Aku akan mengampuni mu Deri tapi katakan dulu kepada siapa kau jual informasi perusahaan ku ?" tanya Alex lembut ditelinga Deri.

"Saya benar-benar tidak tahu tuan"

Alex menghela nafas pelan.

"Aku tidak akan mengampuni mu jika kau berbohong Deri" lirih Alex

"Aku bersumpah tuan, aku tidak bohong, aku akan mengembalikan semua uang perusahaan dan akan mencari tahu siapa mereka, tolong lepaskan aku tuan" Deri menangis dan memohon. Wajah Alex berubah memerah, Deri masih berani bohong padanya. Alex sangat marah.

"Sarah purnama"

Deri membeliak kaget, tubuhnya bergetar.

"Gadis yang cantik" ujar Alex sambil menyeringai

"Sa...sa....saya ti..tidak tau apa maksud tuan" suara Deri bergetar, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Alex kembali tertawa terbahak-bahak, wajah Deri sudah pucat pasi.

"Kau kira aku tidak tau. Baru dua minggu bukan ? Sayang sekali masih pengantin baru"

"Ampun tuan, ampun" Deri kembali memohon. Ia tidak menyangka jika Alex tahu tentang istri nya, mereka bahkan menikah secara siri dengan penghulu dari keluarga sang istri. Tidak mungkin mereka berkhianat, ia telah memberi mereka banyak uang. Ia sengaja mencari gadis desa yang tinggal dipelosok agar tidak terendus.

"Bagaimana rasanya memanjakan wanita dengan uangku Deri ? Sarah sangat cantik dan aduhai, apa perlu aku menggantikanmu melewati malam panas bersama nya ?" Mata Alex semakin nyalang dengan wajah yang menyeramkan

"Ampun tuan...ampun...aku akan katakan...tapi jangan sakiti istriku...tolong tuan"

"Baiklah, aku tidak akan menyakiti istrimu"

"Terima kasih tuan, aku hanya tahu nama pria itu Jo perusahaannya berada di London"

"Katakan semua nya" teriak Alex, ia mulai kehilangan kesabaran.

"A..aku punya foto nya tuan, ada di apartemenku di dalam pot bunga berwarna putih"

Alex pun mengangkat dagu nya ke arah Jack, Jack yang paham segera menelpon anak buah nya yang berada didekat lokasi. Sambil menunggu informasi dari anak buahnya, Alex mulai meregangkan otot-otot kekarnya. Seakan-akan ia sedang melakukan pemanasan.

"Bara turunkan Deri dan beri ia air minum" perintah Alex. Anak buah nya yang bernama Bara segera melaksanakan perintah tuannya. Deri bernafas lega, ia pun berterimakasih pada Alex.

Tak lama kemudian handphone Jack berbunyi, ia segera memperlihatkan foto yang ada dilayar pada Alex.

"Apa benar ini dia ?" tanya Alex pada Deri

"Benar tuan" jawab Deri, ia sudah mulai sedikit bertenaga setelah diberi air minum.

Alex kemudian memperhatikan foto tersebut.

"Inikan Nathan" batin Alex, sekarang ia mengerti.

Alex pun melangkah mendekati Deri dan berjongkok didepan nya. Alex memandang pria itu dengan tajam. Deri menelan saliva nya kasar. Alex kemudian membuka maskernya. Deri terkaget, ia tidak menyangka jika wajah bos nya sangat tampan dan masih muda.

"Perhatikan wajahku baik-baik, aku akan mencabut nyawamu malam ini" ujar Alex dengan tenang, tapi bagaikan sambaran petir ditelinga Deri.

"A...ampun tuan, tapi kau sudah berjanji" raung Deri

"Istrimu Deri bukan dirimu" Alex menyeringai seram, ia kemudian meninju Deri tanpa ampun. Bagai orang kesurupan Alex mengangkat tubuh Deri dan membantingnya seakan pria itu adalah benda yang ringan. Terdengar suara seperi tulang yang patah, Deri menggelepar, mulutnya mengeluarkan darah segar. Alex semakin menggila dan membabi buta, ia menendang, memukul tanpa ampun. Anak buah yang ada diruangan tersebut bergidik ngeri. Jack pun menghela nafas berat, ia tahu hati Alex sedang gundah dan terluka.

Jack yakin Alex sedang melampiaskan kesedihan hatinya. Sejak mengenal Wulan, Alex telah berubah menjadi pribadi yang hangat dan ceria. Namun malam ini Jack kembali melihat Alex yang dulu. Alex yang dingin, kejam dan menghukum tanpa ampun.

Alex kemudian meninggalkan ruangan setelah puas menjadikan tubuh Deri sebagai samsak. Tubuh itu kini diam tak bernyawa.

Alex berjalan lunglai dengan Jack yang mengikuti dibelakangnya. Tak lama kemudian mereka telah berada dijalanan membelah malam. Alex sengaja membuang seluruh tenaganya dengan menghajar Deri sampai mati agar ia lelah dan bisa berhenti sebentar saja memikirkan Wulan gadis yang telah bersemayam kuat dihatinya. Tapi entah kenapa ia tidak bisa dan tanpa ia sadari setetes air mata luruh membasahi pipi nya.

"Bersabarlah tuan, sebentar lagi" batin Jack yang melihat air mata Alex.

🌹🌹🌹

Wulan sedang berada di dalam kamar nya. Ia tengah memandang langit malam yang hitam pekat seperti hati nya kini dari balik jendela kamar.

Wulan merasa hidupnya hampa dan kelam seperti gelapnya langit malam. Terkadang ia merasa keputusan yang ia ambil adalah salah. Hati nya terus memberontak dan berkata ini semua tidak benar.

Ia ingat bagaimana hancurnya perasaan ia saat Alex memalingkan wajah dan bersikap seolah-olah tak mengenalnya. Apakah ia sanggup menjalani hidup tanpa Alex. Wulan pun menangis dalam diam. Tak lama kemudian handphone nya bergetar, ia melihat Gilang memanggil dilayar.

Wulan pun mengacuhkannya. Hati nya masih terluka, ia belum bisa membuka diri entah sampai kapan. Wulan pun memikirkan Alex, sedang apa ia sekarang, apa sudah tidur, apa ia makan dengan baik.

Handphone nya bergetar lagi dan ia melihat nama Irene dilayar.

"Halo"

"Halo Lan, gue ganggu tidur loe ya ?" terdengar suara Irene diseberang sana

"Gue belum tidur Ren, loe dimana ? ada apa nelpon malam begini udah jam sepuluh ?"

"Gue lagi di cafe, ada acara makan bareng ama team kantor, trus gue lihat ada cowok mesra banget ama seorang cewek, gue perhatiin udah ada satu jam an lebih"

"Trus hubungannya apa sama gue ?" Wulan heran

"Udah gue kirim fotonya ke w* loe, coba lihat dech" Irene pun memutuskan sambungan telpon.

Wulan memperhatikan ada beberapa foto dan satu video yang dikirim Irene ke nomor w* nya. Wulan melihat dengan seksama foto dan video tersebut. Di foto terlihat seorang cowok sedang mencium bibir seorang cewek dengan posisi menyamping, kemudian video yang diputar Wulan merupakan adegan bergeraknya.

Di video terlihat jelas mereka saling memagut, menjilat dan membelit. Wulan pun bergidik.

"Inikan..."

...****************...