NovelToon NovelToon
Pesona Pelayan Tangguh

Pesona Pelayan Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Aaron Dixon Destawara Adiyaksa, adalah laki-laki dingin berwajah tampan itu adalah CEO DDA Group. Dia cucu dari seorang konglomerat yang banyak menyukainya dan mengaguminya.
Alya Dinara Austin, gadis yang melamar jadi pelayan di rumah Aaron.
"Kenapa kamu mau jadi pelayan?"
"Hanya butuh pekerjaan."
"Pelayan itu pekerjaan rendahan."
"Tidak mengapa, pekerjaan apapun itu baik dan hasilnya uangnya juga halal."
Akhirnya Aaron menerima Alya sebagai pelayan di rumahnya untuk melayani dan mengurus kakeknya yang sedang koma beberapa bulan. Awalnya pelayan biasa, tapi lama kelamaan jadi pelayan yang dapat di percaya. Bahkan di senangi oleh sang empunya rumah.
Apakah ada percikan cinta antara Aaron dan Alya? Simak kisah mereka yang penuh intrik dan misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. CEO Holiday Care

Setelah pembebasan itu, Alya kembali ke rumahnya di luar kota. Di mana dia harus kembali sebagai pimpinan perusahaan travel yang cukup besar. Dia masuk kantor dengan penampilan cukup elegan dan menarik.

Memasuki ruang kantornya, Alya memanggil sekretarisnya Sita yang lebih tua darinya lima tahun.

"Nona, anda memanggil saya?" tanya Sita.

"Bagaimana perkembangan kantor mbak Sita? Apakah ada yang baru atau ada kemajuan selama aku tidak masuk?" tanya Alya memeriksa laporan yang ada di meja kerjanya.

"Sejauh ini sih masih baik nona, tapi ada proposal pengajuan kerja sama dari hotel-hotel berbintang. Mereka ingin kerja sama mengenai hotel yang ingin di promosikan, atau tempat kunjungan wisata dalam dan luar negeri," jawab Sita memberikan berkas proposal pengajuan kerja sama.

Alya menerima berkas itu, dia melihat satu persatu proposal tersebut. Salah satunya ada hotel yang di tangani oleh tuan Jerry, Alya tersenyum tipis melihat proposal itu. Dia memilah proposal mana saja yang di setujuinya dan tidak.

"Mbak pending saja proposal dari hotel Kencana Bali, tunggu instruksi dariku. Selanjutnya hotel Muara Batam dan satu lagi itu apa," kata Alya.

"Hotel Kencana Bali itu sudah lama mengajukan proposal nona, sejak nona tidak masuk kerja. Mereka selalu mengirimi email untuk kepastian di terima atau tidak proposal itu," ucap Sita.

"Ya, makanya di pending saja dulu. Kerjakan sesuai perintahku saja, biarkan mereka menunggu keputusan dariku. Katakan saja kalau aku belum ada keputusan untuk kerja sama itu," kata Alya.

Sita mengangguk, meski dia tidak tahu apa maksud dari rencananya membiarkan kerja sama itu tidak di tindak lanjuti sampai keputusannya.

"Oh ya nona, selama ini kemana saja nona pergi? Apa pergi keluar negeri? Pulang ke rumah papa nona?" tanya Sita penasaran, karena tidak ada kabar apa pun dari Alya.

"Aku ada urusan, tapi sekarang sudah selesai," jawab Alya.

"Apa nona di jodohkan oleh papa anda?" tanya Sita ragu.

"Hahah, mbak Sita bisa saja. Papaku bukan orang kolot, beliau tidak pernah menjodohkan anaknya agar cepat menikah. Lagi pula, aku masih muda, usiaku baru dua puluh dua tahun. Perjalananku masih panjang untuk menikah, mbak Sita," ucap Alya.

"Tapi nona hebat, umur masih muda begitu sudah bisa memimpin perusahaan sebesar ini."

"Itu karena papaku memaksa, jadi apa boleh buat aku harus menjalaninya. Aku sebenarnya ingin santai dan menikmati hidup seperti gadis remaja pada umumnya, tapi mau bagaimana lagi. Tanggung jawab besar sudah harus aku emban," ucap Alya.

"Tapi papa anda tidak salah kalau menunjuk anda jadi pimpinan perusahaan ini, anda sangat cerdas nona," ucap Sita lagi.

"Jangan memujiku mbak Sita. Aku jadi besar kepala nanti," ucap Alya.

"Hahah, anda bisa saja nona."

Keakraban Sita dan Alya memang cukup lama, sejak pimpinan perusahaan itu di pimpin oleh papanya. Dan Sita adalah orang kepercayaan papanya Alya dan kini beralih pada anaknya.

_

"Pak Gun sudah menyerahkan kunci rumah pada gadis itu?" tanya Aaron ketika dia di panggil ke ruang kerjanya.

"Nona Alya tidak mau menerimanya, tuan. Bahkan uang hibah dari tuan besar juga tidak mau di terima," jawab pak Gun.

"Nona Alya?"

"Ya, sekarang dia sudah bukan pelayan tuan besar lagi. Jadi bisa di panggil nona kan?"

"Ya, tapi aneh sekali kalau di panggil seperti itu. Dia seperti punya pengaruh besar," kata Aaron.

"Tidak juga tuan muda," kata pak Gun.

"Ya terserah pak Gun saja, lagi pula dia bebas mau di panggil apa jika sudah tidak kerja jadi pelayan," kata Aaron.

Pak Gun tersenyum, dia merasa Aaron seperti punya perhatian pada Alya.

"Oh ya pak Gun, rencana ke Singapura minggu depan apakah sudah di siapkan semuanya?" tanya Aaron.

"Sudah tuan muda, tinggal menunggu visa saja untuk tinggal di negara itu," jawab pak Gun.

"Kan kakek punya visa di sana, kenapa tidak di gunakan lagi?" tanya Aaron.

"Itu sudah lama tuan muda, mungkin perlu di perpanjang lagi visanya."

"Ya sudah, urus saja semuanya pak Gun. Oh ya, pakai travel Holiday Care saja sementara. Bukankah perusahaan travel itu banyak kerja sama dengan hotel-hotel di Singapura? Cari yang paling bagus untuk menginap selama satu bulan penuh," kata Aaron.

"Holiday Care? Bukankah itu travel milik nona Alya?" gumam pak Gun tanpa sadar.

"Pak Gun bilang apa?" tanya Aaron heran.

"Eh, tidak tuan muda. Saya hanya bicara saja. Emm tuan muda tahu CEO travel Holiday Care?" tanya pak Gun memastikan.

"Tidak, tapi aku dengar CEOnya masih muda," jawab Aaron.

Pak Gun hanya mengangguk saja, senyum tipisnya mengembang.

'Suatu saat anda akan tahu siapa pemilik travel itu,' pikir pak Gun.

"Apakah anda ada keperluan lainnya tuan muda? Saya mau ke rumah sakit, menjaga tuan besar," kata pak Gun.

"Oh ya, aku penasaran. Kenapa gadis itu menolak pemberian rumah dariku? Bukankah dia baru lulus jadi sarjana? Tentu dapat rumah menurutku lebih baik untuk tempat tinggal dari pada kost," kata Aaron.

"Saya tidak tahu tuan muda, saya sudah menyampaikannya dan dia tetap tidak mau menerimanya," jawab pak Gun.

"Baiklah, pak Gun boleh pergi."

"Ya tuan muda."

Pak Gun membungkuk memberi hormat pada majikannya. Aaron menyandarkan punggungnya di kursinya, menatap punggung pak Gun yang menjauh. Masih penasaran pada Alya, kenapa gadis itu menolak rumah pemberiannya dan uang hibah itu pun di kembalikan.

Aaron memegang kartu ATM yang tadi di berikan pak Gun, ATM yang sudah berisi uang sejumlah dua ratus juta itu.

"Bagaimana aku bisa memberikan ATM ini padanya? Mungkin aku yang harus memberikannya langsung?"

_

_

******

1
Aditya HP/bunda lia
Iya, ... sayang Aaron bilang sayang sama Alya pacarnya emang masalah buat mbak mantan?
Aditya HP/bunda lia
yang begini yang aku syukaaaa ... mpot untukmu thor 😘
Selviana
Mita Mita pikiran kamu itu loh kok sampai kesitu.
Selviana
Benar benget sih apa yang di katakan Mita. Alya kan serjana, kenapa mau melamar pekerjaan menjadi pelayan? 🤔🤔
Selviana
Aku mampir ya kak.Masih menyimak
Ulul Ismi
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Kadek Bella
next
Ulul Ismi
lanjut thor
Kadek Bella
lanjut thoor
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Aditya HP/bunda lia
coba ajah apa yang akan Alya lakukan ....
Bonny Patriadi
kenapa emang /Smug/ kalau mau menunjukkan kuasa lihat dulu anda lagi ada di daerah sendiri apa daerah lawan....be smart guy dong /Slight/
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Ulul Ismi
lanjut Thor
Aditya HP/bunda lia
emang benar .... coba kamu kejar ntar pas tau kamu kejer ... 😅😅
Aditya HP/bunda lia
ternyataaaaaaa eeh ternyata kakeknya Aaron dan kakenya Alya sahabatan ...
Aditya HP/bunda lia
mapus kamu jerry saat nanti tau siap CEO holiday care ....😜
Ulul Ismi
lanjut thor
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!