NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden

Ayana masuk ke dalam kamar Barra dan menutup pintunya lagi, kemudian ia berlutut di depan Barra sambil membelai pucuk kepalanya dengan lembut.

''Barra kenapa kamu mengunci pintu kamarnya? apa kamu tidak tahu kalau kami semua menghawatirkanmu?" tanya Ayana dengan lembut

''ibu, bibi itu bukan teman ayah kan?" bukannya menjawab Barra malah balik bertanya.

''Barra...."

''tentang ayah yang dulu tidak pernah pulang ke rumah, semua orang bilang kalau ayah sibuk bekerja tapi sebenarnya karena bibi itu kan?"

''Barra kamu masih kecil, permasalahan di antara orang dewasa sebenarnya tidak sama seperti apa yang kamu pikirkan. kamu hanya perlu mengingat bahwa kami semua sangat peduli dan menyayangimu oke" ujar Ayana meyakinkan Barra

''bagaimana dengan ayah? apa ayah juga peduli dengan ibu?" tanya nya sambil menatap Ayana.

pertanyaan Barra membuat hati Ayana terasa sakit, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya pada anak kecil itu.

''ayah peduli dengan ibu" Ayana berbohong karena tidak ingin membuat Barra kecewa pada Ayah nya.

''tapi ayah lebih peduli dengan bibi itu" ucapnya lagi

''Barra....."

'''ibu, aku sudah mendengar semuannya" ucapnya menatap sang ibu

Ayana ingin menahan airmatanya agar tidak jatuh di hadapan anaknya, namun matanya semakin berkaca-kaca sampai airmatanya berhasil jatuh tak tertahankan lagi.

''Barra, maaf." hanya kata itu yang dapat ia katakan pada anaknya

''ibu merasa egois karena memutuskan melahirkanmu, nahkan ibu tidak bisa memberimu tubuh yang sehat. ibu merasa kamu hanya cukup mendapatkan cinta dari seorang ibu saja tanpa memikirkan bahwa kamu juga membutuhkan cinta dari sosok ayah, tapi Aidan tidak memberikanmu cinta yang cukup'' ucap Ayana dalam hatinya.

''jangan menangis bu, kita tidak membutuhkan ayah aku sudah merasa bahagia hanya dengan  bersama ibu" ucap Barra berusaha menghibur ibunya

Ayana dan Barra saling berpelukan, sebagai seorang ibu ia merasa semakin patah hati mendengar penuturan anaknya.

''Aidan akan menyesalinya suatu hari nanti" ucap nenek yang diam-diam mengintip dari celah pintu pun ikut meneteskan airmatanya.

karena lelah menangis, akhirnya Barra tertidur di dalam pelukan ibunya. Ayana dengan hati-hati menidurkan Barra lalu dia berjalan keluar untuk mengangkat telfon dari Ellen.

''hallo Ellen?"

''hallo Ayana, sudah lama sekali kita tidak bertemu bagaimana kalau kita makan malam bersama malam ini?" ucap Ellen mengajak Ayana. ''Melly, aishh gadis kecil ini bilang kalau dia tidak bertemu dengan Barra hari ini dia akan terkena penyakit cinta" lanjut Ellen terkekeh

''bibi aku sangat merindukan Barra" Melly menyaut terdengar dari sebrang telfon.

''baiklah, bibi akan mengajak Barra keluar untuk makan malam nanti" Ayana mematikan telfonnya setelah mereka membuat janji temu

''akhir-akhir ini susana hati Barra sedang tidak baik, aku harap dengan bertemu Melly gadis kecil yang lucu itu suasana hati Barra bisa kembali membaik" gumam Ayana sambil sedikit tersenyum

tiba pukul 4 sore, Ayana membangunkan Barra dan memberitahunya tentang rencana makan malam mereka.

''aku tidak ingin bertemu Melly" tolaknya

''tapi dia bilang kalau dia tidak bertemu denganmu hari ini dia akan terkena penyakit cinta. jadi ayo kita makan malam bersama dia oke? lagipula apa kamu juga tidak ingin bertemu dengan bibi Ellen?" ucap Ayana terus membujuk Barra agar mau pergi untuk makan malam

''baiklah, kalau begitu aku mau bertemu bibi Ellen"  ujar nya menyetujui

setelah bersiap-siap, ayana mengajak Barra ke kamar nenek untuk meminta izin sekalian berpamitan.

''bagus, ajaklah Barra jalan-jalan walaupun dia sakit dia tidak bisa terus-terusan berada di dalam rumah apalagi berlarut dalam kesedihan yang mendalam" ujar nenek pada Ayana memberikan izin pada mereka untuk keluar ''ada baiknya kau harus sering membawanya keluar untuk menggerakan tubuhnya sebentar, mungkinitu akan bermanfaat bagi tubuhnya'' lanjut nenek

''iya nek" jawab singkat Ayana

''dadah nenek, aku pergi dulu" ucap Barra sambil melambai tangannya dan tersenyum manis pada nenek nya

Ayana melajukan mobilnya ke restoran tujuan mereka akan bertemu untuk makan malam.

''bu bisa berhenti sebentar? ayo kita beli kue dulu?" pintanya mengajak ibunya

''ah,,, ibu tahu tiramisu kan? itu kue kesukaan Melly kan?" tanya Ayana

''siapa yang mau membelikannya? aku mau beli untuk diriku sendiri" elah Barra

''tapi seingat ibu kamu tidak suka makan yang manis-manis, ah apa ibu salah ingat?" ujar Ayana menggoda anaknya itu

ayana memperhatikan wajah Barra yang mulai memerah, ia pun tidah berhentinya menertawakan anaknya itu yang cemberut menahan malunya.

merekapun berhenti di salah satu toko kue yang mereka lewati, saat mereka masuk Barra langsung berlari dan berdiri di depan etalase untuk memeilih kue yang dia inginkan.

''ibu aku mau yang ini saja, tiramisu sama keju stroberi" ujarnya sambil menunjuk pada kue yang dia inginkan.

''baiklah-baiklah biar ibu bayar dulu" ucap Ayana pada Barra

setelah membayar kue dan saat akan keluar, pintu toko terbuka yang kebetulan memperlihatkan sosok Aidan yang akan memasuki toko kue itu.

Aidan pun memperhatikan mereka berdua, wajah tampannya menunjukan ekspresi aneh yang tidak dapat di artikan.

''tidak mungkin dia membeli kue untuk dirinya sendir kan?" itu pasti untuk Almira" ucap Ayana dalam hatinya sendiri.

Barra yang berdiri di samping kaki Ayana tidak mengatakan apa-apa saat melihat Aidan, dia bahkan kembali teringat dengan apa yang terjadi pagi hari ini.

''Barra, sapa ayah" suruh Ayana pada Anaknya

''ayah..." ucap singkat Barra pada ayahnya

Aidan mengusap kepala Barra, namun saat ia akan membuka mulutnya, Ayana tidak memberinya kesempatan untuk berbicara dan menggendong Barra keluar dari toko kue itu meninggalkan Aidan.

Ayana melanjutkan perjalanan untuk menuju tempat yang di tuju, begitu mereka sampai di  restoran, Melly turun dari duduknya dan langsung berlari memeluk lengan Barra yang baru saja sampai.

''Barra, Barra akhirnya kamu sampai di sini juga, aku sudah lama menunggumu" ucap gadis kecil itu sambil menyandarkan kepalanya pada tubuh Barra

''kamu perempuan,  aku laki-laki jangan bersandar seperti itu tidak boleh!" ucap Barra

''kenapa kau tidak terlihat merindukanku?" ucap gadis itu cemberut sambil memonyongkan bibir mungilnya

''hmmmm,,,, ini punyamu dan ini punyaku ayo kita makan" ucap Barra sambil menyerahkan kue yang tadi dia beli

Melly membuka kotaknya dan memakan kue yang di berikan Barra pada nya. merasa sangat senang, Melly mendekati wajah Barra dan dengan garang menciumi pipinya.

''Barra kamu memang yang terbaik" senangnya Melly

''aishhhhh,,,,,jangan menciumiku Melly! aku tidak mau" Barra menyeka sisa air liur Melly yang menempel di pipinya.

''Melly kamu ini perempuan" tegur Ellen mamanya

''aku menyukai Barra ibu" ujar Melly pada ibunya

''yaa,, tapi jangan setiap bertemu dengan Barra kamu menjadi sangat agresif dengannya" ucap Ellen mengingatkan.

suasana hati Ayana menjadi sedikit lebih baik setelah melihat betapa lucunya kedua anak mereka.

''Ayana kamu baik-baik saja?" tanya Ellen yang melihat Ayana tampak bengong

''aku baik-baik saja" jawabnya, Ayana tidak bisa mengatakan apapun mengenai masalahnya dengan Aidan kepada Ellena

'''jangan khawatir biarkan mereka bermain sebentar, pengasuh Melly akan mengawasi mereka" ujar Ellena

Ayana ragu-ragu sejenak, tapi kemudian ia menganggukan kepalanya membiarkan Barra bermain di luar dengan Melly.

''Barra pasti akan merasa lebih baik" ucap Ellena lagi

Ayana dan Elena terus mengobrol sampai beberapa menit kemudian tiba-tiba pengasuh melly masuk dan terlihat sangat panik.

''nyonya, tuan kecil pingsan" ucap pengasuh Melly yang nampak panik

Ayana dan ellena sama-sama segera berlari keluar untuk menghampiri anaknya. saat mereka sampai Barra berada di lantai koridor dekat kamar mandi, wajah kecilnya yang tampan mata dan mulutnya mengalami beberapa luka memar, sementara Melly duduk di sampingnya sambil menangis sesegukan.

''Barra,,,,,Barrra,,,,ayo bangun Barra" isak gadis kecil itu

Ayana juga melihat ada seorang anak laki-laki seusia Barra bersama ibunya berada di sana.

''Nyonya Ayana, saya minta maaf. Barra memukul anakku jadi anakku membalasnya" ucap ibu dari anak laki laki itu

''bibi bohong, tadi dia yang jahat pada kita dan mengata-ngatai Barra'' ucap Melly sambil menunjuk anak itu, dia adalah teman sekolah Melly dan Barra. tapi karena Barra sakit dia tidak bisa berangkat sekolah lagi seperti biasanya.

''Melly kemarilah" ujar Ellena

''Yonya ayana, aku.............'' ucapannya terpotong sebelum selesai bicara

Ayana yang sudah tida sabar lagi mendengarkan kata-katanya, matanya hanya di penuhi dengan bayangan Barra yang tidak berdaya tergeletak di lantai.

''Barra.'' Ayana menggendong Barra ke pangkuannya sambil meneteskan Airmata panik nya

sejenak Ayana menatap mata Barra yang tertutup rapat, wajahnya sangat pucat, bibirnya tidak berwarna sama sekali dan seluruh tubuhnya terasa dingin.

''bangun Barra, ini ibu" ucap Ayana sambil menggoyang-goyangkan badan Barra

seketika Ayana teringat saat Barra mengalami gejala penyakitnya, dia juga tergeletak di lantai bahkan tidak membuka matanya meskipun Ayana meanggilnya beberapa kali.

''panggil Ambulans! tolong bantu aku memanggil ambulans" pinta Ayana pada Ellena

Ambulans pun datang untuk membawa Barra ke rumah sakit selang tidak lama setelah Ellena menelfon ambulan dan memintanya segera datang ke tempat di mana mereka sedang berada.

,

,

,

BERSSAMBUNG............!!!!!!!!

Jangan lupa LIKE 👍👍

1
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
Uthie
Saya suka koq Thor kisah Ayana dan Aidan 😍😍😍👍

walau di awal dan saat si Ayana di Paksa harus donor darahnya aja ke si Almira, saya Sebellll n benci banget sama si Aidan 😤😡

Namun.. ke sini-sini, kayanya si Aidan mulai ada hati sama Ayana yaa? 😜

Tapii... sy pinginnya Ayana terus aja bersikap cuek dan acuh.. dia melakukan hubungan dengan Aidan, hanya untuk kelangsungan hidup Barra aja 👍
biar aga merasa bagai mana tuhh si Aidan nya... sedikit balasan buat dia gtu lah pokoknya 👍😤🤭
Uthie
Wadduuhhhh.. Ayana berani bersikap agresif 😁😁
Uthie
Masih seneng banget sama cerita ini karena pembalasan buat di Aidan, Almira, dan ibunya Aidan belum diberikan 👍😏😏
Uthie
Nahh.. emang baiknya balasan buat si Aidan adalah dari si Barra, dicuekin.. dibenci.. dan dijauhi.. 👍😏😏😏
Uthie
hadeuhhhh... kurang ketegasan dr awalnya tuhh ngurus si jalang Almira.. dan juga si nyonya Seraya!! 😪😤
Ma Em
Semoga Barra tdk apa apa dan segera disembuhkan dari penyakitnya disehatkan badannya dan untuk Aidan semoga kamu menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrimu
Ma Em
Baskara ini gimana yah orangnya apah tdk punya pendirian atau takut sama Soraya istrinya kok diam saja tdk ada tindakan apapun pada Aidan walaupun kelakuan anaknya salah
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!