Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Kejujuran
"Apa kamu sudah sarapan?" Yuda mulai menghilangkan kecanggungannya.
"Sudah, terimakasih ya!"
"Untuk apa?"
"Untuk sarapannya." Yuda hanya menganggukkan kepalanya.
"Aku akan mengantarmu pulang! oya, kalau kamu mau, kamu boleh tinggal di apartemenku, aku tidak pernah menempati nya, sayang kalau tidak ada yang menempati."
"Terimakasih atas tawarannya, tapi aku tidak mau merepotkanmu!"
"Apa yang kamu katakan, bukankah sekarang kamu adalah tanggung jawabku?" Viona langsung menoleh kearah Yuda.
"Maksud kamu?" Yuda yang sedari tadi masih asik memainkan ponselnya langsung melirik kearah Viona.
"Bukankah kamu yang memintaku, kalau sesuatu terjadi padamu aku harus bertanggung jawab?"
"Iya, tapi aku masih baik-baik saja! dan tidak terjadi apa-apa padaku, jadi kamu tidak perlu bertanggung jawab sekarang." Mendengar Viona berbicara membuat Yuda langsung bangun dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Viona.
"Dengar Viona, keluarlah dari pekerjaanmu! kamu bisa bekerja ditempatku!" Viona nampak bingung.
"Maksud kamu?"
"Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu, aku ingin?" Yuda langsung menghentikan ucapannya membuat Viona semakin penasaran.
"Ingin? ingin apa?"
"Aku ingin kamu jadi milikku!" Viona nampak terkejut.
"Bukankah kamu hanya membayarku saja dan tidak lebih?"
"Aku tahu, tapi apa kamu tidak mau menuntutku kalau suatu saat nanti akan terjadi sesuatu denganmu? aku mau kamu tetap jadi milikku! aku? aku menyukaimu?" tanpa basa-basi Yuda langsung mengutarakan isi hatinya.
"Kenapa kamu diam saja?" Yuda mulai bingung melihat Viona yang matanya sudah mulai berkaca-kaca
"Kamu kenapa? apa aku salah berbicara?"
"Tidak, kamu tidak salah bicara, tapi aku? aku tidak pantas untukmu!"
"Apa yang tidak pantas? apa kamu sudah memiliki kekasih?" Viona menggelengkan kepalanya. Yuda nampak tersenyum senang, dia langsung ikut duduk disebelah Viona.
"Maafkan aku, mungkin aku terlalu memaksamu dan maaf aku hanya mengikuti isi hatiku saja." Yuda segera beranjak dari duduknya, tapi Viona segera mencegahnya.
"Duduklah!" Yuda langsung menoleh ke arah Viona.
Yuda nampak ragu, ternyata saat ini Yuda sedang merasakan kegugupan yang luar biasa saat menatap mata Viona, sudah berapa kali dia mengatakan cinta pada seseorang yang dia kagumi tapi nyatanya selalu cintanya ditolak.
"Apa kamu bisa mengulangi ucapanmu yang tadi?" jantung Yuda semakin berdegup kencang saat Viona memintanya mengatakan perasaannya kembali. Yuda mencoba memaksakan diri duduk disamping Viona kembali.
"Aku, aku suka sama kamu?" Viona langsung tersenyum, senyumnya malah membuat Yuda semakin bingung.
''Bukankah kemarin kamu bilang, kalau kamu tidak suka dengan wanita penghibur? apa setelah membeliku kamu berubah pikiran?"
"Maafkan aku Viona, aku mau jujur sama kamu. Sebenarnya malam itu tidak terjadi apa-apa antara aku dan kamu!" Yuda mencoba berterus terang.
"Apa? jadi kamu membohongiku? jahat kamu Yuda!" Sebuah tinju Viona layangkan ke lengan milik Yuda.
Aaaauuuuuw....
"Sakit Viona!" Yuda mencoba menahan tangan Viona saat Viona kembali ingin memukulnya.
"Kamu tahu? kamu sudah membuat aku menangisi semuanya, aku merasa sudah menjadi wanita hina yang sudah menjual diri demi sebuah uang, aku sampai mengutuk diriku sendiri atas apa yang sudah aku lakukan, kamu tahu? aku terpaksa melakukan ini semua karena ibu serta adikku sudah diusir dari kontrakan kami!" Viona akhirnya malah menangis.
Yuda benar-benar tidak tahu kalau drama yang ia ciptakan sudah membuat hati Viona terluka, dia tidak tega melihat Viona yang ternyata melakukan ini semua demi keluarganya, Yuda langsung memeluk tubuh kecil milik Viona.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukan ini semua, bukankah kamu sendiri yang sudah mengira aku melakukan sesuatu padamu? dan aku hanya mengikuti arusmu, dan ternyata aku mulai tertarik denganmu, aku suka kepolosanmu." Viona langsung melepaskan diri dari pelukkan Yuda.
Sebenarnya didalam hati kecilnya, Viona sudah mulai merasakan kekaguman nya pada Yuda, tapi setelah Yuda jujur atas semua yang terjadi, dia semakin yakin kalau Yuda orang baik.
"Aku akan membalas permainanmu Yuda." terlihat Senyum kecil disudut bibir Viona, ternyata dia juga ingin membalas apa yang sudah Yuda lakukan hingga dirinya menangis.
"Antarkan aku pulang!" Viona segera beranjak dari tempat duduknya, dia seolah marah dengan apa yang sudah Yuda lakukan terhadapnya, Viona sangat bersyukur Yuda tidak pernah menjamahnya malam itu.
"Baiklah, aku akan mengantarmu, apa kamu marah padaku?" Yuda terus saja mengekor kemana Viona bergerak.
"Pikir saja sendiri!"
"Tapi aku sudah minta maaf, aku mohon kali ini jaga kesucianmu untukku!" Viona langsung terkejut dan menghentikan langkahnya. Terlihat senyum bahagia dibibir Viona saat Yuda mengatakan itu padanya.
"Aku tidak tahu, tante Siska terus saja memanfaatkanku!"
"Kalau begitu, aku akan bicara pada tante Siska!"
''Jangan, nanti bisa-bisa gajiku akan terus dipotong!"
"Apa? kalau begitu aku akan menuntut tante Siska!"
"Jangan lakukan apapun, aku ingin sekali membebaskan teman-temanku dari kendali tante Siska, mereka semua terpaksa melakukan ini semua karena mereka sudah terjatuh di perangkap tante Siska, ini semua gara-gara kontrak yang sudah mereka tanda tangani."
"Tapi, aku tidak mau sesuatu terjadi padamu!"
"Percayalah, aku bisa menjaga diri!" Yuda langsung menggelengkan kepalanya.
"Menjaga diri? kamu saja sampai bisa aku beli, bagaimana kalau org lain yang membelimu? mungkin kamu tidak akan baik-baik saja saat ini."
Memang benar yang sudah Yuda katakan, kalau bukan Yuda mungkin saat ini Viona sudah menjadi manusia paling hina.
"Baiklah aku berterimakasih sekali padamu, tapi aku janji, aku akan mengembalikan uangmu yang sudah aku dapat dari tante Siska, bagaimana?"
"Aku tidak akan mau menerimanya? itu semua adalah kemauanku dan tanpa paksaan siapapun!"
"Kalau begitu, apa yang kamu mau agar aku bisa membayar semuanya?" Yuda nampak berfikir sejenak, dia rasa dia bisa memanfaatkan situasi ini agar bisa lebih dekat dengan Viona.
"Temani aku kapanpun aku membutuhkanmu! bagaimana?"
"Baiklah, deal! tapi kamu juga harus tahu jam kerja ku!"
"Aku ingin kamu keluar dari pekerjaan malam itu, kamu bisa bekerja ditempatku!"
"Akan aku pertimbangkan, tapi setidaknya beri waktu aku sampai aku menyelesaikan masa kontrakku habis?"
"Sampai kapan?" Yuda tidak mau terlalu lama dan malah membiarkan sesuatu bisa saja terjadi pada diri Viona.
"Enam bulan, kontrakku enam bulan itu juga kalau hutangku sudah lunas pada tante Siska."
"Apa kamu punya hutang?"
"Sebenarnya bukan hutang, hanya saja aku disuruh membayar kerugian tamunya tante Siska saat waktu itu aku menendangnya, itu semua juga aku lakukan karena dia mencoba menjamahku, dan uang itu tidak sedikit!" Yuda nampak mengepalkan tangannya.
"Aku akan bicara pada tante Siska, kalau perlu aku akan membeli Viona agar dia bisa keluar dari pekerjaannya yang sekarang, aku tidak peduli apapun yang terjadi Viona harus jadi milikku."
Bersambung....
