NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Kembali Dalam Wujud Lain

𝗞𝗲𝗱𝗶𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗲𝘅𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿. 𝗥𝘂𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗮𝗺𝘂.

"Pak, ini hampir dua bulan setelah kabar menghilangnya Adinda istri tercintaku. Saya bingung dan benar-benar prihatin terhadap keseimbangan perusahaan serta warisannya yang luar biasa banyak. Ditambah kami belum memiliki keturunan. Mau sampai kapan kita harus menunggu begini?" Bram tengah berusaha beradu argumen sekalian mengkode Pak Ernando soal pembagian harta.

Ia menyodorkan se'amplop uang menyogok Pak Ernando, yang sama sekali tidak memperdulikan bentuk kecurangan itu.

Beberapa bulan telah terlewat. Dimatanya Adinda si isteri gemuknya sudah meninggal. Bahkan mungkin hanya tinggal tulang-belulang yang tersisa.

Bram begitu tidak sabaran atas keinginan kuatnya mendapatkan sebagian besar ataupun sepenuhnya kekayaan Adinda. Sebab pada awalnya ia cuman disuruh menunggu seminggu demi kepastian tersebut.

Namun berkat usaha Pak Ernando yang terus mengulur waktu dengan berbagai alasan karena percaya bahwa Adinda masih hidup, Bram tidak kunjung-kunjung mendapat apa yang dimau.

Itulah mengapa Bram makin menjadi-jadi mengotot bagiannya. Walau menggunakan cara halus.

Pak Ernando yang ada dihadapannya menghela nafas panjang dan mengangkat kacamata, mengamati suatu berkas-berkas. Ia mengerutkan keningnya serius berbalik menatap ke wajah Bram yang ketar-ketir, "maaf karena membuat anda menunggu lama."

"Tetapi saya benar-benar minta maaf. Sepertinya anda tidak dapat dijadikan pewaris sah."

Degggg. Bram tercengang akan pengakuan Pak Ernando yang mengejutkan, "ma__maksud anda??"

"Berdasarkan hasil penelusuran para informan saya, ternyata Nyonya Adinda masih mempunyai satu orang keluarga kentalnya. Dimana secara hukum, dialah yang berhak menerima warisan-warisan mendiang Nyonya. Yakni sepupu jauhnya, yang tlah bertahun-tahun lamanya tinggal di China." Jelas Pak Ernando, yang seketika membuat Bram pucat melongo.

Harapan dan impiannya bersenang-senang dibalik penderitaan Adinda, sirna ditelan angin lewat.

Tentunya Bram tidak terima, "bohong! Bagaimana mungkin? Bukannya Adinda tidak memiliki siapa-siapa? Dia kan yatim piatu!"

"Pak Ernando! Tolong jangan mengelabui saya ya. Mumpung kesabaran saya belum menghilang!"

Pak Ernando melebarkan senyum, "tuan Bram. Saya bersungguh-sungguh kok. Silahkan cek sendiri bukti akuratnya."

Sreppp. Pak Ernando mengulurkan berkas yang sedari tadi dipegangnya ke hadapan Bram. Cepat-cepat Bram mengambil dan secepatnya mengotak-atik dokumen tersebut, dengan raut heran tidak percaya.

Degggg. "Dia....," Mata Bram melotot, tersorot ke data-data serta satu pas foto seorang wanita yang berparas imut dan cantik, terpampang rapi di file yang dipeganginya kini, "be__benarkah dia sepupu Adinda? Kenapa aku tidak pernah mengetahui keberadaannya sebelumnya?"

Bram diselimuti kerancuan.

Pak Ernando menjawab, "entahlah tuan."

"Yang jelas, orangnya ada disini sekarang."

Klotak... Klotak... Klotak... Deggh.

Sejam yang lalu___

Bruuuumm. Mobil yang ditumpangi Ayuma dan Hendrik sebagai supir pribadinya, menepi di halaman rumah megah empunya keluarga Alexander.

"Haaaahh," Ayuma yang diselubungi kegelisahan, menghempaskan nafasnya berat. Melongok cemas ke rumah besar miliknya.

Sementara matanya berkaca-kaca, menahan suatu kecamuk didalam dada.

"Ada apa? Kau takut?" Tanya Hendrik yang menoleh ke sebelahnya dan menatap sendu wajah cantik Ayuma.

Ayuma manyun dan menganggukkan kepalanya pelan, "ummm."

Ia mengepalkan tangannya, berusaha melawan rasa ngerinya berhadapan dengan Bram yang berada didalam sana.

Tappp.

"It's okay. Jangan khawatir. Aku selalu bersamamu. Kau cukup berakting sebaik-baiknya. Apa kau ingat tentang teknik berbicara dan bersilat lidah, yang aku ajarkan kemarin malam?" Ucap Hendrik menggenggam tangan Ayuma dan meyakinkannya.

Ayuma manggut mengiyakan.

"Nah, kau tinggal bersandiwara. Bila dia menyela atau membantah perkataanmu, lawan balik. Jangan takut. Sisanya serahkan saja padaku." Lirih Hendrik.

Ayuma memelas dan menyodorkan jari kelingkingnya, "janji ya?"

Degggh.

Hendrik tertegun sejenak, memandangi wajah ayu Ayuma.

"Tu__tuan??" Ayuma menyadarkan dia dan Hendrik lantas tersentak.

"Ooh ya. Ya, i promise."

Ayuma dan Hendrik saling melemparkan senyum.

Beberapa saat kemudian, Ayuma dan Hendrik keluar dari dalam mobil. Ckrakk.

"Are you ready?" Tanya Hendrik membuka celah di bagian lengannya yang kemudian dikalungi oleh tangan Ayuma, "iya. Aku siap."

Mereka berjalan bersamaan menuju teras.

Tak... Tak... Tak.

"Aku cuma bisa mengantarkanmu sampai sini. Berjuanglah Ayuma dan tegakkan keadilan." Pinta Hendrik mengantarkan Ayuma, lima meter dari pintu kediaman.

"Tuan yakin tidak mau masuk kedalam?"

Hendrik menggeleng, "tidak. Aku ingin melindungimu dari belakang. Semoga sukses Ayuma."

Hendrik tersenyum tabah. Tanpa berbasa-basi again, Ayuma berbalik mengalunkan langkahnya gemulai ke dalam kediaman.

Sementara Hendrik tiada mengalih memperhatikan punggungnya di belakang, "Ayuma.... Apa rencanamu selanjutnya? Apa setelah membalaskan dendam dan menyadarkan dia, kau bakal meninggalkannya ataupun malah sebaliknya?"

Batin Hendrik bertempur. Sedangkan ponselnya berdengung, Telolet.

"Hem? Ada apa?"

"Sayang kamu dimana? Aku udah nyampe bandara nih. Cepat jemput aku. Aku hampir mati kepanasan." Gerutu sesosok wanita di ujung telepon.

Hendrik bergegas dan cekatan mengambil langkahnya menjemput sang tunangan bernama Zahra Almira.

Klotak... Klotak... Klotak... Trapppp. Ayuma membuka pintu dan memasuki ruangan yang dikelilingi oleh orang-orangnya di kehidupan kelamnya sebelumnya.

"Maaf menganggu perbincangan hangat kalian tuan-tuan sekalian. Perkenalkan aku Ayuma Alexa Xavier. Sepupu jauh Adinda Alexander. Salam kenal."

Ayuma muncul dengan memantulkan aura barunya yang mahal dan glamor. Tatapan mata indahnya tajam dan senyuman manisnya mematikan.

Dress ngepas yang dikenakannya berwarna merah maroon. Begitu senada terhadap kulit putih mulusnya serta hawa membunuhnya yang menggebu-gebu.

Leher jenjang indahnya bagaikan menara Eiffel dan dadanya seperti buah persik yang matang sempurna. Gembul dan kenyal.

Penampilan barunya seolah menghipnotis plus mengintimidasi orang-orang yang berada didepannya. Khususnya Bram yang kini terbelalak dan menganga heran, "benarkah dia sepupu Adinda? Tidak kusangka kalau wanita jelek itu, mempunyai sepupu yang amat cantik dan anggun."

"Nyonya Alexander, itukah anda? Hikss, Cantik sekali. Aku sangat berbangga hati atas pencapaianmu ini Nyonya muda~" Pak Ernando terharu bangga.

Ayuma menghampiri Pak Ernando dan Bram, "apa saya terlambat?"

Ayuma terduduk menyilang dihadapan Bram, seraya memicingkan senyumannya.

"Ah, tidak nyonya. Eh maksudnya nona. Ehem." Sahut Pak Ernando yang menghembuskan nafasnya lega lalu membacakan sebuah naskah dokumen, "baik karena keluarga mendiang Nyonya telah berkumpul bersama saya.....,"

"maka pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan tegas saya sampaikan jikalau 95% dari harta warisan Nyonya Alexander termasuk perusahaan, saham, mobil, rumah serta perhiasan dan uang sebesar 80 Trilliun akan diserahkan kepada Nona Ayuma Alexa Xavier."

"Untuk bapak Bram selaku mantan suami mendiang, tetap dihadiahkan ucapan terima kasih berupa satu unit mobil dan uang sejumlah 500 juta rupiah, serta posisi wakil presdir di Simsung Group. Sekian."

Jleppppp. Pak Ernando menstempel sebuah selembaran tersebut.

Ayuma tersenyum puas dan Bram shock berat, "ap__apaan dengan semua ini? Bukankah keputusan yang diambil terlalu mendadak?"

Bram menutupi kekecewaannya dengan senyuman paksa. Biarpun di sisi lain, hati dan pikirannya ogah menerima kenyataan.

"Mas? Apa ada masalah? Bukankah Mas dapat bagian juga?" Ayuma menyelanya.

"Maaf karna baru mengungkapkan kebenaran jika aku adalah sepupu kak Adinda, hiks."

Ayuma mulai mengalihkan perhatian dan bersandiwara, "tapi aku benar-benar tidak menduga jika kak Adinda bakal pergi meninggalkanku selamanya. Padahal dulu ketika masih kecil, kami selalu bermain bersama. Namun tiba-tiba kami berpisah dan jarang bertemu. Aku di China dan kak Adinda di Indonesia. Hiks, ouuh kakak sepupuku tercintahh kembalilah. Huuu "

Bruuuk. Ayuma terlunglai lemas, memukul-mukul sofa menunjukkan histerisnya biarpun batinnya mengumpat malu, "Haiisssh. Benar-benar memalukan."

"Tapi ngomong-ngomong, seru juga ya. Hihihi." Ayuma tertawa dalam hati dan lekas melanjutkan aktingnya, "ouuuh! Kakakku tercinta huuuuu."

Ayuma banjir air mata palsu.

Bram serba salah dan bingung. Ia menenangkan Ayuma, memasang ekspresi sendunya, "dek Ayuma. Ikhlaskan lah dia. Biarkan dia tenang di alam sana. Maaf karena tidak dapat menjaganya dengan baik selama masih hidup di dunia ini."

Bram ikut bersandiwara. Sementara batinnya, "haaah. Its Okay Bram. Kamu masih punya kesempatan!"

"Lihatlah di depan mata! Ada sesosok wanita cantik nan menggoda. Terlihat polos, royal dan tidak tahu apa-apa! Dapatkan hatinya dan manfaatkan! Pasti bisa."

Bram menatap genit ke Ayuma.

Ayuma yang menemukan sorot mata kotor itupun, mengerutkan wajahnya masam seraya membatin penuh amarah dan dendam,

"Bram!!! Takkan kubiarkan kau bahagia!!.

1
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!