NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XVIII

Lotus mengelus punggung lebar Elion dengan tangannya, berusaha menenangkan pria yang sedang menangis seperti anak kecil yang mencari perlindungan di pelukannya itu. Dia bingung harus bereaksi seperti apa untuk pria  itu sekarang.

Maka dari itu, Lotus memasang wajah tegang dengan tubuh yang kaku karena berada dalam situasi ini.

Dia tidak yakin Elion bisa menjawab pertanyaannya dengan baik karena pengaruh alkohol. Jadi dia hanya membawanya masuk kedalam rumah, kemudian membiarkan pria itu menangis dalam pelukannya. Mungkin pria itu sedang berada dalam masalah, Lotus berusaha melunak untuk perhatian kepadanya.

Gadis itu menggunakan ponselnya untuk mencari cara bagaimana menangani atau mengurusi orang mabuk dalam mesin pencarian di internet, saking bingungnya harus berbuat apa sekarang. Terlebih dia tak memiliki pengalaman untuk hal itu justru yang Pernah dia alami adalah dia mabuk parah  kemudian hanya merepotkan Nicole karena mengurusinya. Elion memang hanya menangis sekarang, ekspresinya lucu dan menggemaskan mengingatkan Lotus sesaat pada masa sekolah dulu. Masa-masa saat dia masih bisa memerintah dan menindasnya sesuka hati. Elion yang ini sangat Lotus kenal. Pria yang menunjukkan kerapuhannya. Tidak seperti orang asing yang terasa jauh dan memiliki penghalang.

Begitu Lotus membaca sebuah artikel di mesin pencariannya di internet tentang bagaimana penanganan orang mabuk, gadis itu langsung memekik. Disana tertera, katanya jika tak sadar atau tak memahami saat di tanyai maka ia  harus memanggil pertolongan medis, karena bisa jadi merupakan pertanda keracunan alkohol. Gadis itu menjadi panik sendiri, "Kau sangat merepotkan!! Dari awal kita bertemu, kau sangat merepotkan!!" Dumalnya. Rasa lelah dan kantuknya menghilang begitu saja setelah kedatangan Elion.

"Gimana perasaanmu? Berapa banyak yang sudah kamu minum? Kamu sudah makan atau belum?” Tanya Lotus pada Elion. Persis seperti contoh pertanyaan yang seharusnya diajukan untuk menangani orang mabuk di internet. Padahal pria itu mungkin dalam kondisi tak akan bisa ditanyai.

"Kenapa bapak mabuk? Dan kenapa harus datang ke rumahku!! Ini jam Istirahat!!"

Elion mengangkat wajahnya yang memerah kemudian memasang wajah  memelas. "Ah sial" Lotus menendang lutut Elion sekali.

Dia kemudiam mendapatkan ide untuk menelepon Grace terlebih dahulu sebelum memanggil bantuan medis jika di perlukan, meminta pertolongan wanita itu. Karena jika tak salah, gadis itu yang paling berpengalaman diantara semua gadis-gadis di divisi pemasaran yang dekat dengannya. Wanita itu yang paling sering berpesta dan keluar malam, otomatis dia lebih tahu dan setidaknya sering berhubungan dengan alkohol ataupun orang mabuk.Dia mencari nomornya kemudian memanggilnya dengan harap-harap cemas. Tanpa melepaskan rangkulan Elion pada tubuh kecilnya.

"Halo Grace selamat malam" Sapanya begitu sambungan telepon tersambung.

"Ya selamat malam, ada apa menelpon malam-malam? Kau belum tidur huh" Jawab suara di seberang sana terdengar agak rusuh.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Maaf mengganggu waktu istirahat mu" Kata Lotus, merasa sedikit tak enak.

"Oh ya santai saja, aku masih menonton serial televisi. Jadi ada apa asisten baru pak Elion menelpon ku malam-malam? Wah, wah, pasti rasanya menyenangkan ya mendapatkan posisi baru pekerjaan. Seharusnya itu aku" Ungkap Grace menggodanya. "Rasanya masih tak percaya kau sudah tidak ada di divisi pemasaran secara mendadak" lanjutnya agak dramatis. Padahal mereka masih bekerja satu kantor dan satu gedung.

"Baiklah terimakasih, lupakan hal itu dulu. Kau boleh bicara itu nanti saat kita bertemu langsung" Kata Lotus menunjukkan dengan jelas gelagat tak senangnya mendengar penuturan Grace.

"Cih sombong sekali" Grace terdengar merajuk. "Ada apa? Cepatlah"

"Dengar... Tetanggaku mabuk..... dia ada di rumahku bagaimana aku harus menanganinya?" Tanya Lotus, kemudian membasahi bibirnya.

Ada Jeda sebelum gadis di seberang sana menjawab. "Antarkan dia pulang, atau panggil orang rumahnya" Jawab Grace terdengar sangat mudah.

"Tidak bisa!!" Sahut Lotus dengan nada tinggi.

"Umm maksud ku, tidak bisa karena dirumahnya tidak ada siapapun. Dan aku khawatir" Lotus segera melanjutkan kata-katanya dengan nada lembut, menyadari mungkin tadi ia terlalu keras berbicara. Dia mencari-cari alasan yang terdengar cukup masuk akal.

"Mabuk parah ya? ah tetangga mu merepotkan sekali, biarkan saja dia tidur. Asal cek saja secara berkala, jika dia tak muntah-muntah mah aman saja" Jelas Grace.

"Benar hanya itu? Dia tak akan keracunan alkohol karena tak sadar kan? Atau mungkin lebih parah mati karena sebenarnya dia punya penyakit. Sebenarnya tidak ada masalah selain perilakunya yang aneh, dia terlihat kacau dan menangis"

"Tak sadar bagaimana? Pingsan? Tidur? Atau..."

"Bertingkah tidak biasa!"

"Biarkan saja, sudah ya ku tutup teleponnya" Setelah mengatakan itu Grace benar-benar menutup telponnya bahkan sebelum Lotus sempat membuka mulutnya. Gadis diseberang sana seperti benar-benar tidak peduli. Lotus belum bisa menangkap hal apa yang semestinya ia lakukan.

Lotus mendengus kesal, kemudian melempar ponselnya ke atas sofa lain.

"Kau itu merepotkan, dulu begitu, sekarang pun sama. Bedanya sekarang,  kau..... Kau lebih—" Lotus tak melanjutkan kata-katanya yang ditujukan untuk Elion, karena terlalu banyak perbedaan. Yang jelas Elion sekarang adalah pria matang berbeda dengan bertahun-tahun lalu. Lotus menatapnya dengan dalam dan leluasa.

"Dengar ya, aku akan berbaik hati kepadamu karena kau teman lama... " Kata Lotus,

ia mendapatkan keberaniannya karena Elion berada dalam situasi mabuk. Dia yakin pria itu tak akan mengingat perkataannya. Lotus mengarahkan jemari mungilnya untuk menyusuri wajar Elion.

"Kau sedang dalam masalah atau bagaimana huh?" Tanya nya.

Elion sama sekali tak menanggapi ucapan Lotus, dan gadis itu mengangggap baik hal itu.

"Alkohol memang bisa menjadi pelarian, tapi tak akan menyelesaikan masalah".

Dia melepaskan diri dari pelukan Elion yang di balas rengekan pria itu, Lotus memukul wajahnya pelan hingga pria itu berhenti merengek dan melepaskan Lotus dengan berat.

Lotus menghela nafas, ia melepaskan sepatu dan kaos kaki pria itu, membuka dua kancing kemeja teratasnya supaya lebih nyaman. Dengan telaten ia membenarkan posisi berbaring Elion. Dia juga mengelap wajah, leher, tangan serta kakinya dengan kain basah agar pria itu bersih dan juga nyaman.

Dulu Nicole bahkan mengganti bajunya. Lotus jadi malu sendiri.

Wajahnya memerah membayangkan hal itu. Gadis itu berjalan ke kamarnya, kemudian kembali dengan membawa bantal yang lebih besar dan empuk untuk Elion, dia juga membawa selimut yang tebal untuk ia pakaikan. Melirik jam dinding, Lotus mengerutkan keningnya, dia tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat hingga pagi nanti.

Tetapi dia akan tetap mengambil waktu tidur.   Dia kembali ke kamarnya sendiri, kemudian tanpa ia sadari terlelap dengan cepat karena rasa lelahnya.

**

Sudah beberapa kali alarm di handphonenya berdering, Nicole juga turut menelponya, kemudian berkali-kali  pria itu  mengirimkan banyak sekali pesan untuknya.

karena merasa terganggu Lotus mengerang malas dan menutup seluruh badannya dengan selimut alih-alih bangun. Mengabaikan semua panggilan telepon dan memilih memanjakan matanya yang berat.

Dia berniat untuk bolos bekerja, sehari ini karena masih mengantuk.

Tak yakin ia bisa beraktivitas seperti biasa, yang ada dia akan seperti mayat hidup di kantor. Lotus memejamkan matanya kembali dan tersentak kaget ketika ia tiba-tiba mengingat kejadian tadi malam.

Elion kan menginap lagi dirumahnya semalam. Lotus langsung terbangun dan meringis merasakan rasa pusing yang menyerangnya. Dia mengambil air putih yang ada di mejanya kemudian minum dengan cepat.

Sambil mendumal ia kemudian menggulung rambutnya yang acak-acakan, berkaca sebentar dan mengelap wajahnya dengan tissue basah sebelum keluar kamar.

Matanya terbelalak lebar melihat ruang tengahnya sudah kosong, selimut sudah terlipat dengan rapi di atas sofa.

Namun pakaiannya, yang semalam belum sempat ia bereskan masih  tergeletak begitu saja lengkap dengan dalamannya. Masih tercecer dengan tak rapi. Elion pasti sudah melihatnya, Lotus memejamkan mata dan mengerang frustasi.

"Selamat pagi" sapa sebuah suara berat yang ia kenali sebagai suara Elion.

Haechan lagi-lagi mengerang sebelum melirik sumber suara dan tersenyum paksa. "Selamat pagi" balasnya dengan suara lemas.

Pupil matanya membesar ketika melihat pria itu bertelanjang dada dan dengan santai, dia sedang memasak di dapurnya. Dia terlihat seperti seorang aktor dalam sebuah film. Dan itu terlihat sangat seksi, Lotus dapat melihat bahunya yang lebar dan lengannya yang kokoh di balut dengan otot yang kencang. Rambutnya terlihat acak-acakan namun Lotus menyukainya. Dia  ingin membenturkan kepalanya ke dinding karena tak bisa menahan diri untuk tidak terus menerus melirik perut pria itu yang terlihat seperti roti sobek. Dia merasa dejavu. Karena pernah mengalami hal serupa ketika melihat Nicole memasak sarapan untuknya.

Dia merasa akan ada darah yang keluar dari hidungnya. "Maaf lancang menggunakan dapurmu tanpa ijin.  tapi aku sangat lapar dan aku tak ingin membangunkan mu" Ucapnya dengan suara berat khas bangun tidur. "Aku yakin semalam sudah cukup untuk merepotkan mu" Suaranya sangat serak.

Harusnya ia merasa kesal, tetapi justru Lotus malah merasa gugup dan salah tingkah. Dimana rasa kesalnya semalam?  "Ah ya, tak apa-apa, tapi kenapa tidak memesan makanan saja? Itu lebih praktis" jawab Lotus sedikit ragu. Dia mencoba menampilkan wajah ramah yang di paksakan.

"Aku meninggalkan ponselku entah dimana. Lagipula, aku melihat kulkas mu penuh dengan bahan makanan. Aku juga menggunakan itu tanpa ijin"

"Nanti aku akan menggantinya" lanjutnya.

Lotus tertawa ringan untuk menanggapi , dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tidak apa-apa. Tak usah"

"Aku sudah hampir selesai, kita sarapan bersama ya" ajaknya.

Lotus mengigit bibirnya dengan ragu.

"Ayo, aku sengaja membuatnya dengan porsi yang cukup untuk kita" Ajak Elion lagi.

Lotus akhirnya mengangguk, dia tak mungkin mampu menolak makanan, jadi dia mengintip makanan yang sudah tersaji di meja makan. Terlihat sangat lezat. Selain pandai merepotkan orang lain ternyata pria itu juga pandai memasak. Wah Pantas saja para gadis di kantornya tergila-gila pada Elion, dia memang tipe sangat atau lebih dari ideal.

Apalagi setelah mengetahui fakta lain yang baru, Elion pandai di dapur.

"Aku tak ingat kejadian semalam, kumohon maafkan aku" Ucap pria itu menatap Lotus dengan wajah menyesal.

"Tak ingat apapun?" Kata Lotus sambil mengerutkan keningnya. Dia memaklumi hal tersebut, karena dia juga pernah mabuk, tak akan langsung ingat.

"Apapun kecuali bagian pulang ke rumah mu diantar taxi. Aku bahkan meninggalkan mobil, dompet dan ponselku di tempat minum"

"Lotus maafkan aku. Seharusnya aku tak melakukan hal itu ketika tak sadar" lanjutnya.

Lotus mengangguk pelan, sama sekali tak paham maksud lain Elion. ia dengan mudah mewajarkan sikap Elion, pria itu sudah meminta maaf dan itu lebih dari cukup untuk menebus kesalahannya. Meskipun pria itu salah besar, dia tidak meninggalkan ponselnya di tempat minum. Lagipula sekarang ini, Lotus terlalu bersemangat dihadapkan dengan makanan di depannya. Kemudian lebih dulu melahapnya dengan mata berbinar.

Tetapi ia ingat, bahwa ia juga perlu menyampaikan apa yang ada di kepalanya. "Benar anda harusnya pulang ke rumah. Kenapa harus kerumah saya?" Ujar Lotus tiba-tiba .

"Apa sedang ada masalah?"

"Aku tidak yakin" ucap Elion lembut. Dia memperhatikan Lotus yang sibuk dengan makanannya. Gadis itu terlihat jauh lebih santai berhadapan dengannya sekarang ini.

"Aku tak pernah berniat membuatmu kesal. Semua yang aku lakukan jelas karena aku memang menginginkan mu dan membutuhkan mu. Dan tolong berhenti berbicara formal jika hanya sedang berdua"

Lotus terdiam dan langsung berhenti mengunyah.

"Apakah semalam aku menyakitimu?"

Tanyanya lagi, Lotus sedikit tak mengerti dia mengangkat wajahnya dengan alis berkerut.

Elion melanjutkan perkataannya. "Andai aku tak melihat pakaian dalam mu yang tergeletak aku mungkin akan berpikir tak pernah melakukan apapun dengan mu" lanjutnya dengan serius.

Lotus berpikir keras maksud ucapan Elion yang tidak nyambung dan aneh baginya, sampai pupil mata Lotus  membesar dengan wajah memucat. Jangan bilang Elion berpikir........

Haechan yang sedang mengunyah makanannya langsung terbatuk dan menyemburkan makanannya.

Persis seperti yang ia lakukan terhadap Nicole tempo hari.

Elion memejamkan matanya sambil menghela nafas.

Lotus terbatuk-batuk dan memukul dadanya sendiri, dia mengambil gelas kemudian minum dengan sekali teguk. Tetapi rasa sakit karena tersedak tak kunjung hilang. Elion dengan sigal membantunya dengan menepuk punggungnya secara halus.

Apakah menyembur wajah orang menjadi kebiasaan baru untuknya? Lotus sangat malu.

"Maaf" kata Lotus panik dan mengambil kain bersih untuk Elion.

Orangnya sendiri bahkan sama sekali tak berusaha untuk membersihkan wajahnya. 

Saat Lotus masih sibuk sendiri sambil batuk -batuk kecil. Elion melanjutkan kata-katanya dengan wajah serius.

"Entah aku harus senang ataupun kecewa terhadap diriku sendiri. Padahal aku memiliki batas toleransi alkohol yang tinggi. Tapi aku tak tau kenapa bisa kehilangan kontrol.  Maafka—"

"Hentikan!!"

Lotus menutup mulut Elion dengan tangannya. Berusaha membungkam mulutnya agar tak lanjut berbicara.

Elion menaikan alisnya.

"Jangan berbicara lagi, atau aku akan menendang mu!" Ancamnya dengan nada galak. "Kau hanya salah paham".

Gadis itu melepaskan tangannya dari mulut Elion dan menariknya ke belakang punggung.

Kemudian pergi keruang tengah untuk mangangkut baju kotornya ke kamar mandi.  "Tolong ingat satu hal!!! Kita tak melakukan apapun!" Ucap Lotus penuh penekanan.

Pria itu menatap bingung, tak ingin berdebat dengan gadis itu.

Jadi dia memilih menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Dan sebaiknya setelah makan kau cepat memakai baju, Pulang! Atau mandi terserah! Kau harus ke kantor kan? Karyawan mu akan kecewa karena direktur tampan kesayangan mereka kesiangan" ucap Lotus dengan nada mencibir.

Elion hanya tersenyum geli kemudian menatap Lotus. "mau membolos kerja bersamaku? Memperbaiki hubungan pertemanan kita yang dulu tiba-tiba menjadi sangat buruk sepertinya terdengar baik"

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!