NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1

Dokter Muhammad Azzam Rizwan

Profesi dokter menjadi gelar terhormat bagi seorang Azzam , anak dari Abian dan Zahra .

Cita-cita nya sedari kecil yang ingin menjadi  seorang Dokter akhirnya terwujud . Azzam menyelesaikan pendidikan nya , dan langsung mendapatkan gelar dokter .

Azzam bekerja di rumah sakit milik keluarga nya . Ya Abian memiliki aset berupa rumah sakit yang selama ini hanya di pantau nya saja . Abian lebih suka menjadi dosen di universitas .

Azzam tersenyum sambil mengusap perut buncit milik Nadira -- istri nya . Pagi ini Azzam harus meninggalkan Nadira pagi-pagi sekali , sebelum adzan subuh berkumandang . Sebab , Azzam harus menolong nyawa pasien nya yang tengah collapse .

"Tutup pintu nya . Setelah shalat subuh , nanti ummah datang kemari . Mas sudah telpon ummah tadi , meminta ummah untuk menemani kamu " tutur Azzam lembut sambil mencium kening sang istri dengan sayang . Entah mengapa Azzam tidak ingin meninggalkan Nadira seorang diri di rumah mereka .

Nadira terkekeh , lalu menarik diri dari ciuman Azzam yang panjang di kening nya itu . "Udah ih sana . Ini udah lewat lima menit dari Doni telpon . Mas harus cepat pergi , " ucap Nadira .

Azzam menatap lekat wajah sang istri yang tampak sangat cantik dengan pipi bulat nya . Ingin sekali Azzam tidak pergi , namun diri nya tidak boleh egois , di sana ada nyawa seseorang yang harus di selamatkan oleh nya . Walaupun tidak berhasil , namun setidaknya Azzam sudah berusaha .

"Yang , mas --"

"Ssst , Ira baik-baik aja mas . Udah ya. Mas hati-hati di jalan , jangan ngebut , utamakan keselamatan"

Cup

Nadira mengecup pipi sang suami dengan sayang , membuat Azzam tersenyum , Azzam lalu mengangguk kan kepala nya , mengucap salam dan segera masuk ke dalam mobil milik nya .

Setelah mobil Azzam pergi , Nadira langsung masuk ke dalam rumah , dan tidak lupa mengunci pintu rumah itu , sambil menunggu adzan shalat subuh ,Nadira akan membaca Alquran terlebih dahulu .

Tidak membutuhkan waktu lama Azzam sampai di sebuah rumah sakit milik keluarga nya . Jarak tempuh rumah sakit dengan rumah yang di tempati oleh nya memang sangat dekat , tidak perlu memakan waktu lama . Azzam memang sengaja mencari rumah yang lokasi nya dekat dengan rumah sakit nya , karena jika ada kondisi darurat seperti saat sekarang ini , maka Azzam akan segera sampai , dan tidak akan terjebak macet berkepanjangan .

Azzam melangkah kan kaki nya melewati koridor rumah sakit , lalu berhenti tepat di depan ruangan ICU .

Di sana sudah ada beberapa keluarga pasien , dan asisten nya yang menunggu kedatangan Azzam .

"Cepat ganti pakaian anda bos  , sebab kondisi pasien sudah sangat lemah . " Ucap sang asisten -- Doni nama nya .

Azzam mengangguk kan kepala nya , berjalan mengganti pakaian nya yang lebih steril terlebih dahulu , lalu langsung masuk ke dalam ruang ICU tersebut .

Di sana sudah ada beberapa dokter yang tengah menangani pasien itu .

Pasien paruh baya yang tengah mengalami gagal jantung .

Azzam menata Ekg yang terus naik turun , menandakan kondisi pasien tidak stabil . Dan pada saat Ekg itu perlahan turun sempurna ..

"Dok alat nya " seorang dokter muda wanita menyodorkan alat kejut jantung pada Azzam , dan Azzam dengan sigap mengambil nya .

Azzam lalu mengarah kan alat kejut jantung tersebut pada dada pasien .

"Bismillahirrahmanirrahim "

Satu kali

Dua kali

Sampai ketiga kalinya

Bunyi Ekg jantung begitu sangat nyaring dan  memekakkan telinga semua orang yang ada di dalam ruangan ICU itu .

Azzam tidak ada henti-hentinya mengucapkan syukur pada Allah . Alhamdulillah, pasien nya tadi berhasil di selamatkan oleh nya .

Saat ini Azzam tengah beristirahat sejenak, sesaat diri nya sudah menyelesaikan shalat subuh . Azzam tidak pulang, diri nya akan menyambung tugas nya kembali .

Azzam meraih ponsel yang ada di dalam tas milik nya , lalu membuka nya . Seketika mata nya membulat sempurna saat nama sang istri banyak sekali tertera dalam layar ponsel milik nya . Apa lagi sang ummah yang juga tidak berhenti menelpon diri nya .

Azzam langsung menghubungi sang istri terlebih dahulu , namun beberapa panggilan diri nya tidak di angkat . Membuat Azzam semakin cemas dan risau .

Azzam mencoba menghubungi sang ummah , menanyakan nya , kan tadi ummah nya juga mengatakan jika akan ke rumah sang putra dan menemani sang istri .

Panggilan pertama langsung tersambung . Membuat Azzam bisa bernafas dengan legah.

"Assalamualaikum ummah --"

"Wa'alaikum salam Zam, maaf Zam , ummah enggak bisa datang ke rumah kamu , karena Abi kamu kecelakaan Zam, ini ummah ada di klinik dekat pondok pesantren Al-ikhlas . Tadi Abi buru-buru ke pondok pasantren , eh enggak tau nya mobil nya malah kecelakaan" sahut sang ummah .

Azzam langsung terkejut . "Gimana kondisi Abi , ummah ? " Tanya Azzam khawatir .

"Alhamdulillah , Abi baik-baik saja Zam, beliau cuman luka ringan, enggak terlalu parah kok . Tapi maaf banget ya , ummah enggak bisa datang ke rumah kamu . Padahal tadi ummah udah setengah perjalanan " sahut Zahra .

Azzam mengangguk kan kepala nya , dan bisa bernafas dengan sedikit legah mendengar keadaan Abi nya baik-baik saja . "enggak apa-apa ummah . Ya sudah ya , Azzam mau pulang dulu , nanti insyaallah Azzam sama Ira datang menjenguk Abi " ucap Azzam .

"Iya nak "

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam "

Azzam semakin di landah rasa cemas , saat tau ummah nya tidak jadi ke rumah nya. Apa lagi ponsel sang istri yang di hubungi tapi tidak di jawab sama sekali .

Azzam yang takut terjadi sesuatu pada sang istri , langsung bangkit dari duduk nya , lalu menghampiri asisten pribadi nya yang ruangan nya berada tepat di samping nya .

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam " sahut Doni yang tengah terbaring di sofa langsung bangkit dan duduk tegak .

"Ada apa bos ?" Tanya Doni .

Azzam menghela nafas nya panjang , "saya pulang dulu sebentar ya Don , nanti kamu urus semua nya ya . " Ucap Azzam .

Doni mengangguk kan kepala nya . "Baik bos " sahut Doni .

Setelah mengucapkan salam , Azzam langsung berlalu keluar dari ruangan Doni , dan bergegas menuju ke parkiran mobil milik nya .

Tiba di UGD , banyak sekali perawat mondar-mandir ke sana kemari , Azzam yang penasaran langsung menghadang salah satu perawat.

"Ada apa ?" Tanya Azzam .

"Itu dok , ada pasien mau melahirkan tapi lagi pendarahan hebat " sahut perawat itu .

Deg

Entah mengapa tiba-tiba jantung Azzam berdetak kencang mendengar nya . Ada rasa sesak di dalam dada nya . Ada sesuatu yang mendorong diri nya untuk melihat ke dalam ruang UGD itu. Namun karena Azzam teringat sang istri, jadi Azzam mengurungkan niat nya .

Azzam yang ingin melangkah kan kaki nya kembali , harus urung ketika panggilan dari dokter Ratih -- dokter kandungan .

"Dokter Azzam ! Dokter Azzam "

Azzam langsung berbalik , menatap sekilas dokter perempuan itu . "Iya dokter , ada apa ?"

Dokter Ratih menghembuskan nafas nya kasar . "Istri dokter ! Istri dokter di UGD . Pendarahan !" Pekik dokter Ratih .

Deg

Azzam langsung berlari masuk ke dalam ruangan UGD .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!