Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Tim bersorak gembira ketika Honey berhasil memecahkan rekor baru.
"Kerja bagus!" puji Rob seraya mengacungkan jempol tangannya pada Honey.
Honey tersenyum bahagia karena tidak menyangka ia bisa memecahkan rekor dunia menyelam dalam kedalaman 80 meter lebih.
"Kau sangat hebat, Honey. Aku bangga padamu." James mengacak rambut Honey dengan gemas sambil tergelak.
Bibir Honey mengerucut. Dia sangat tidak suka di sentuh kepalanya seperti ini. "Kau harus menepati janjimu!" Honey menagih janji James.
James menghela nafas panjang, kemudian mengangguk dengan terpaksa.
Gail memberikan handuk kepada dua orang tersebut. "Cepat keringkan tubuhmu nanti bisa masuk angin," ucap Gail pada Honey.
"Jangan berlebihan, Gail!" Honey menyembar handuk itu lalu menyelimutkan ke bahunya. Melindungi tubuhnya dari terpaan angin laut yang berhembus kuat.
"Hei, kau sekarang adalah aset kami. Jadi, sebisa mungkin aku akan menjagamu agar tidak sakit," jawab Gail sambil berlalu dari hadapan Honey.
Honey menatap Gail dengan pandangan tidak mengerti, kemudian beralih menatap James seolah meminta penjelasan. Namun James hanya menaikkan kedua pundaknya secara bersamaan kemudian melepaskan pakaiannya di hadapan Honey tanpa malu sedikit pun.
Celana Boxer warna hitam menutupi aset berharganya. Tubuh atletisnya terpampang sempurna di hadapan Honey. Membuat gadis berparas cantik itu seketika menelan ludahnya dengan kasar.
Dobel shitt! Maki Honey di dalam hati. Jantungnya selalu saja berdebar kencang ketika melihat badan atletis itu. Rasanya ia ingin menyentuhnya. Tatapan matanya kini semakin turun ke bawah menatap tonjolan besar yang bersembunyi di balik boxer hitam.
Meski tahu kalau Honey sejak tadi memperhatikannya, tapi James cuek, seakan tidak peduli. Karena ia sudah terbiasa melihat para gadis kagum pada tubuh atletisnya.
"Honey, kami akan mengadakan pesta untukmu. Beberapa media akan datang untuk mewawancaraimu, ini adalah bentuk apresiasi dari kami untukmu, bagaimana, kau setuju?" ucapan Rob membuyarkan otak Honey yang sedang traveling. Gadis cantik itu menoleh kemudian menggeleng pelan.
"Maaf, Rob. Aku sangat pemalu, dan aku belum siap berhadapan dengan media," jawab Honey menolak halus, karena bisa menjadi boomerang untuknya jika dirinya tampil di media, keluarga besarnya akan murka kalau mengetahuinya. Dan Honey tidak ingin hal itu terjadi. Dia masih ingin menikmati hidup penuh tantangan ini.
"Sangat disayangkan sekali," ucap Rob dengan rasa kecewa.
"Sekali lagi maafkan aku." Honey menatap Rob dengan wajah memohon pada pria tersebut agar menghargai keputusannya.
"Hei, ayolah! Jangan seperti ini. Kita masih bisa pesta barbeque di rumah James!" Gail berseru sekaligus memberikan ide pada Rob.
Rob menoleh pada pemuda itu, lalu menepuk pundak Gail. "Kau benar, jadi siapkan semuanya! Keberhasilan Honey harus tetap kita rayakan!!" Rob kembali bersemangat.
"Yess!!!!" Gail langsung mengangkat kedua tangannya di udara.
Honey terkekeh melihat selebrasi pemuda itu.
Speed boat itu sudah kembali ke dermaga. Semua tim satu persatu turun dari kapal cepat itu.
James dan Honey melangkah bersama menuju rumah.
"Terima kasih sudah membantu Tim," ucap James tulus, ketika sudah di rumah.
"Semua itu berkat kau," jawab Honey.
"Apa maksudmu?"
"Kau sudah menjanjikan sesuatu padaku, James!" Honey menatap tajam dan dalam pada bola mata berwarna abu itu.
"Honey, aku melakukan itu karena ..." ucapan James terhenti ketika Honey mendekatinya, mengikis jarak, hingga tubuh mereka saling menempel.
"Jangan bilang kau hanya ingin mempermainkan aku!" Honey menarik tengkuk James, kemudian ....