NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan

Tiara tidak pernah ikut campur dengan hubungan Mereka. Bagaimana ikut campur, bertemu sama Mereka pun jarang. Enam bulan ini Tiara beristirahat dari rutinitas kuliahnya. Terakhir bertemu Sari saat pernikahan kak Shifa. Sedangkan Tian saat Pak Hasan melamarnya.

" Sudahlah. Jangan bercanda begitu. Dimana Sari?" Tiara pun menganggap Tian hanya bercanda padanya dan sekarang Mereka kebetulan bertemu. Tiara celingak celinguk , menemukan sosok saudaranya itu. Namun tidak terlihat juga. Mungkin kebetulan sedang ke toilet, pikir Tiara.

" Aku serius Ra, yang kusuka itu Kamu Ra." Tambah Tian membuat Tiara mengerutkan keningnya.

" Sudahlah, bercanda tuh jangan keterlaluan." Ucap Tiara dan langsung melangkahkan kakinya. Dan saat itu sosok pria yang ingin ditemuinya muncul. Hasan tersenyum dan berjalan ke arahnya. Membuat Tiara menghentikan langkahnya. Langkahnya kalau dislow motion seperti CEO didrama-drama dracin atau Korea deh. Tiara terpesona. Baru kali ini Dia menyadari pesona dosennya tersebut. Atau sepertinya Dia kena karma dari kata-katanya.

" Kamu mau kemana? Silahkan duduk Ra." Tangan Pak Hasan menunjukkan tempat duduk diseberang Tian. Saat itu juga Tiara sadar, bahwa Tian datang dengan Kakaknya itu.

" Owh, baiklah."

Pria itu langsung menariknya salah satu kursi kosong tersebut.

" Kalian mau minum apa?" Hasan menawarkan daftar minuman ditempat tersebut.

Tiara pun memilih capucino, Tian mokacino. Sedangkan Hasan sendiri juga kebetulan suka capucino. Tiara beranjak dari tempat duduknya, Dia berniat yang memesan minumannya.

" Tidak, biar Saya saja." Kata Hasan dan langsung beranjak dari tempat duduknya. Sepertinya Hasan menambah waktu pembicaraan untuk Mereka berdua. Tian dan Tiara kini diam membisu. Tiara tidak menyangka Tian akan ikut dalam pertemuan kali ini.

" Aku serius dengan kata-kataku Ra," Ucap Tian ditengah-tengah keheningan Mereka.

Tiara bukannya senang, Dia malah berubah menjadi kesal.

" Jadi apa maksudmu memacari Sari? Sari itu sudah kuanggap saudaraku? Kamu menyakitinya, sama saja menyakitiku." Jelas Tiara.

" Itu karena Aku tidak tahu kalau Kamu menyukaiku." Jawab Tian. Ada rasa penyesalan terlihat diwajahnya.

" Aku tidak tahu Kamu mengetahui dari siapa. Tapi itu hanya masa lalu." Tiara mencoba menahan rasa emosinya. Rasa yang sudah Tiara hilangkan dengan susah payah, kini pria itu malah datang seperti membuka luka lamanya.

" Kamu yakin sudah tidak menyukaiku?" Tanya Tian.

Tiara menganggukkan kepalanya. Walaupun Dia belum tahu pasti rasa itu masih tersisa atau tidak. Tapi Tiara tidak ingin rasa itu muncul lagi untuknya.

" Aku tidak percaya." Ucap Tian.

" Aku menyukainya." Tiara mengarahkan pandangannya menuju Hasan yang terlihat sedang memesan minuman. Tiara yang tadinya ingin mengundur jawaban untuk negosiasi dahulu tentang cita-citanya, terpaksa harus mengucapkan kata-kata itu demi meyakinkan pria yang didepannya saat ini.

" Kakakku? Jadi Kamu akan menerima lamarannya?" Tanya Tian memastikan.

" Iya," Tiara menganggukkan kepalanya.

Tidak selang lama Hasan datang dengan pesanan minumannya.

" Maaf agak sedikit lama anak-anak. Sepertinya kopinya diracik dengan penuh cinta." Kata Hasan mencoba mencairkan suasana Mereka yang terlihat hening dan kaku. Tidak layaknya sahabat yang lama tidak bertemu.

" Tidak apa, " Ucap Tian seraya meminum minumannya. Dan lalu tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya.

"Maaf Saya tidak bisa menemani Kakak sampai selesai. Saya Tiba-tiba ada urusan. Saya pergi duluan." Ucap Tian pamit.

Hasan terlihat sedikit bingung, tapi Dia paham. Dua manusia didepannya saat ini sepertinya habis membicarakan sesuatu yang sensitif.

" Baiklah." Hasan mempersilahkan adiknya itu.

Sekarang tinggal ada Hasan dan Tiara. Lagi-lagi suasana hening. Walaupun disekitar sangat ramai. Tiara terlihat tegang dan gugup.

" Minumlah dulu, " Kata Hasan mencairkan suasana, Dia tahu gadis itu sedang tidak merasa nyaman dengan suasana Mereka berdua.

Tiara pun meminum capucino miliknya. Pikirannya sedang bingung. Gadis itu juga teringat akan kata-kata Orang tuanya tadi malam.

" Nduk , Ummi sarankan Kamu menerima Nak Hasan. Bagaimanapun juga Dia orang yang pertama melamarmu. Tidak baik menolak lamaran orang, secara agama insyaallah juga Nak Hasan terlihat baik." Ucap Ibunya.

Asumsi atau Mitos Jawa yang muncul dan masih dipecaya banyak masyarakat, termasuk mitos Jawa susah dapat jodoh karena menolak lamaran seorang pria. Walaupun Tiara tidak begitu percaya sama mitos. Namun setidaknya itu menguatkan Tiara untuk mengambil keputusan saat ini.

" Iya benar Nduk. Kalau agama baik. Insyaallah Dia bisa memimpin rumah tangga dan membimbingmu ke Jannah-NYA." Kata Ayahnya.

" Jadi bagaimana jawaban Dek Rara?" Suara pria didepannya itu menyadarkan lamunan Tiara.

" Sebelumnya saya minta maaf, " Kata-kata Tiara terjeda, dan kata-kata itu membuat Hasan terlihat pesimis. Mungkin sebuah penolakan yang akan dikatakan oleh gadis didepannya itu.

" Tidak perlu meminta maaf, Saya akak memakluminya." Jawab Hasan. Tiara pun jadi memutar otaknya. Apa pria tersebut akan memaklumi mimpi-mimpi dan cita-citanya.

"Hmmm Sebelum saya menerimanya. Bolehkan saya meminta Bapak tetap mendukung cita-cita saya yang belum tercapai?"Tanya Tiara sekaligus menyerahkan sebuah kertas yang sudah Tiara siapkan ditas.

Hasan langsung membelalakkan matanya.

" Tentu." Jawab Hasan spontan tanpa pikir panjang.

Dia tidak menyangka gadis itu akan menerimanya. Jadi apapun yang tertulis di kertas tersebut. Rasanya pria itu tidak perduli.

" Mohon dibaca dulu Pak. Sebelum Bapak menyesal, siapa tahu Saya tidak sesuai dengan ekspektasi Bapak." Jawab Tiara yang hampir membuat pria itu menahan tawanya.

Hasan terlihat membacanya. Dia tidak mau mengecewakan harapan gadis didepannya itu. Poin pertama jelas terlihat pendidikannya, kedua hobinya, ketiga karirnya, keempat orang tuanya. Gadis itu sepertinya ingin menjadi wanita mandiri. Dia tidak ingin kebebasannya sebagai wanita terbatasi dengan sebuah kata pernikahan.

" Baiklah. Saya menyetujuinya." Ucap Hasan.

" Alhamdulillah." Jawab Tiara. Gadis itu masih terlihat gugup didepan pria yang kini jelas akan menjadi suaminya.

" Saya tidak tahu ukuran jari Anda. Cobalah dulu." Hasan mengeluarkan sebuah kotak cincin.

Hasan membuka kotak cincin tersebut dan menyerahkan kepada gadis itu. Tiara mencoba memakainya dan terlihat pas. Hasan tersenyum. Setelah pertemuan tersebut. Mereka pun menyampaikan atas keputusan itu kepada keluarga masing-masing. Ayah Hasan terlihat sangat bahagia. Pria separuh baya tersebut menyarankan untuk segera dilaksanakan. Karena niat baik itu tidak boleh lama-lama dilaksanakan, takut ada penghalang atau kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Tepat malam Senin, dua hari setelah Hasan dan Tiara memutuskan. Mereka pun mengadakan pertemuan keluarga kembali untuk membahas pernikahan Mereka berdua. Semua keluarga besar hadir. Begitu juga Tian. Pria itu masih berharap Tiara berubah pikiran atas keputusannya itu. Dia masih mencoba ingin bicara dengan Tiara. Namun Tiara selalu menghindarinya. Dia selalu pura-pura sibuk atau mengalihkan pembicaraan. Membuat pria tersebut hanya bisa menerimanya sebagai calon kakak iparnya.

To be continued

Jangan lupa like dan komentarnya. Terima kasih.

1
NurAzizah504
Otw ke karya baru, Kak /Smile/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya 🥰
total 1 replies
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya jg sih mgkn blm rejeki. Tapi kyk gmn gtu kalau sdh dikontrakin terus g masuk nilai standar retensi. hehe, ok makasih semangatnya 🥰
NurAzizah504: Oalah, tpi ceritanya ini bagus, menghibur. Dan, ingat, gak ada karya yang sia2. Tetap semangt, ya. Mungkn belum rezekinya /Whimper/
total 3 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
Qiandra Tsabita Arriza
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
Qiandra Tsabita Arriza: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!