Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Chat siapa sih? Sibuk banget kayak nya."Intip Raffa dari belakang Mega.
"Sssutttt Berisik tau gak!"Umpat Mega ditengah kesibukan nya.
"Mulutnya dijaga dong yaang!" Raffa melayangkan cubitannya di pipi Mega.
"Jangan ganggu terus napa?" Jawab Mega semakin sewot.
"Jadi pergi gak yang?"
"Males!"
"Ya udah.Kalo gitu mas naik ke atas lagi mau bobok."Kata Raffa sambil melangkahkan kaki nya ke tangga menuju kamar Mega.
"Mass!"
"Apalagi sih yaang?"Jawab Rafaf sambil membalikkan badannya ke belakang.
"Ayuk!"
"Kemana?"
"Keluar!"
"Ngapain?"
"Beli pembalutnya maass."
"Tadi bilangnya malees!"Rafaf pura pura kesal dengan sikap Mega.
"Ya,sekarangkan udah mau lagi." Kata Mega mengerucutkan bibirnya.
"Bibir nya jangan digituin,mas gak tahan liat nya."Ucap Raffa menghampiri Mega dan kembali memcubit bibir ranum itu.
"Sakit Mass!"Pekik Mega sambil menarik pergelangan tangan Rafaf dari bibir nya.
"Ya udah kalo gitu.cepatan ganti pakaian kamu ke atas. Mas tunggu dibawah!"Kata Raffa sambil melepaskan jemarinya dari bibir Mega.
"Tungguin!"
"Iyaa!"
Mega pun melangkah ke atas sambil berlalari lari kecil dan diiringi senandung kecil namun bisa didengar oleh Raffa.
"Dasar bocah labil!" Gumam Raffa. la pun melanjutkan kegitannya dengan memainkan ponselnya.
Selang lima belas menit. Mega muncul dengan dandanan yang yang like natural dengan sedikit polesan bedak dan lip cream berwarna soft pink.Dengan mengenakan baju kensi berwarna BW bahan silky polos dan lengkapi dengan rempel di area dada berbentuk V.la memadukan nya dengan rok plisket warna navy dengan panjang sepaha,untuk alas kaki dia memilih flat shoes berwarna cream dengan aksesori berbentuk persegi dibagian atasnya.
Penampilan yang begitu menawan dan manjalita bagi gadis seusianya. Ya,untuk pakian Mega berkiblat ke pakaian ala cewek cewek korea yang dia lihat dalam drakor yang sering ia tonton.
"Mas!"
"Mm?"
"Ayok,kita berangkat!"Seru Mеgа pada Rafaf.
"Panggil dulu pak Komar nya!"Ucap Raffa tanpa menoleh ke arah Mega ia sedang sibuk meneriksa berkas pekerjaan nya tentang proyek besar yang akan dimulai minggu depan.
Tanpa pikir panjang Mega mencari pak Komar keluar setelah itu pak komar mengeluarkan mobil dari garasi dan memanaskan nya.
"Mau kemana Non?"Tanya pak Komar pada Mеgа.
"Keluar bentar pak,beli beberapa keperluan."Jawab Mega.
"Den Raffa gak ikut Non?"
"Ikut kok pak,dia lagi sibuk tadi liat ponsel mulu!" Jawab Mega sambil memanyunkan mulut nya.
"Ngurus kerjaan mungkin Non!"
"Kerja apaan coba wong dia cuman ustad, sama kayak guru biasa" Jawab Mega seadanya.
"Pak Komar, Mecca panggil Mas Raffa dulu pak". Ucap Mega kembali berlari kecil ke depan pintu masuk dan diikuti anggukan oleh Pak Komar.
"Mas, cepatan sini! Pak Komar dari tadi udah nungguin!"Sorak Mega dari luar.
"Aku tunggu di mobil ya Mas!" Sambung Mega kemudian.
"Iya, Mec.Ini mas mau jalan keluar." Jawab Raffa setengah berteriak karena jarak mereka sedikit jauh.
"Pak,biar saya saja yang nyetirnya Pak Komar istirahat sejenak dulu aja."Ucap Raffa menghampiri pak komar yang sedang berdiri di pintu kemudi.
"Gak papa emang nya den Raffa nyetir sendiri? Wong CEO kemana mana selalu dianterin kok."Tanya Pak komar memastikan.
"Gak papa kok pak,saya sudah biasa kok nyetir sendiri." Jawab Raffa meyakinkan.
"Kalo gitu hati hati di jalan ya den!"Ucap pak komar sembari memberikan kunci mobil pada Raffa.
Raffa masuk ke mobil,tak berapa lama kemudian dia melajukan mobil nya dengan kecepatan standar.
"Minimarketnya dimana meg?" Tanya Raffa tanpa memandan ke arah Mega.
"Simpang kedua setelah lampu merah!"Jawab Mega.
"Aku yang datang bulan kok dia yang badmood sih."Gumam Mega dalam hati.
"Ini bukan tempat nya?"Tanya Raffa setelah beberapa lama mengemudi.
"lya" jawab Mega singkat.
Rafaf mulai menuju tempat parkir. Setelah itu kedua nya turun dari mobil dan bersiap masuk ke tempat tersebut.
"Astagfirullah. Mega!"Bentak Raffa tatkala melihat pakaian yang dikenakan istrinya itu.
"Mas,kenapa berteriak ditempat umum sih Gak malu apa?"Mega mencubit lengan Raffa sebelah kanan.
"Yang seharusnya malu itu kamu! Ngapain pakaian seperti ini keluar?" Raffa mulai melototi Mega dengan penuh amarah.
"Apasih mas? Gak lucu deh."Kata Mega yang merasa terintimidasi dengan tatapan Raffa.
"Kamu tunggu didalam mobil aja. Biar mas yang beli!"Ucap Raffa sembari mengantarkan Mega ke parkiran.
"Tunggu disini!"Perintah Raffa.
"Terus apa gunanya aku ganti baju kalo ujung ujungnya cuma nunggu di mobil!"Teriak Mega dari dalam dengan posisi pintu mobil masih ternganga.
"Kirim sama gambar barang yang mau dibeli!"
"Kirim ke mana, transfer lewat mata batin gitu?"Ledek Mega pada Raffa mereka belum memiliki nomor telepon satu sama lain.
"Sini ponsel kamu!" Mega memberikan ponselnya pada Raffa.
"Kirim ke nomor mas gambar nya!" Kata Raffa sembari mengembalikan ponsel milik Mega ia pun berlalu meninggalkan parkiran.
"Idih, jijik banget eeu!"Mecca geli sendiri melihat nama Firaz di ponsel nya yang tertulis 'Cintaku'.
Ting! Bunyi pesan di ponsel Mecca. la pun melihat pesan yang masuk.
Cintaku:Mana gambarnya?
Mecca:Bentar dicari dulu!
Mecca:Ini! (mengirimkan gambar barang yang dimaksud Raffa).
***
Setelah sekian lama berkelana di dalam minimarket tersebut akhirnya Raffa menemukan benda yang dicarinya. Dia menarik napas lega tatkala rasa canggung yang menghampirinya karena di lirik lirik para Ibu ibu yang sedang berbelanja.
"So sweet banget siih" terdengar beberapa gadis sedang membicarakan sosok dirinya.
"Meg"Panggil Raffa ketika sampai di parkiran. Namun yang dipanggil tak menyahut sedikitpun Karena tak ada sahutan akhirnya Raffa bergegas memasuki mobilnya dan mendapati Mega yang ketiduran.
"Dasar tukang tidur!"Gumam Raffa sembari membenahi rambut Mega yang mulai jatuh ke wajahnya lalu menyelipkan ke belakang telinga gadis itu.
"Meg,apa kamu gak tau pakaian mu saat ini sungguh menggoda iman mas!"Ucap Raffa pelan lalu mengecup pelan dahi Mega ia pun menutup paha mulus Mega menggunakan jaket kulit yang dipakai nya tadi.Kemudian dia kembali melajukan mobilnya,dan tak lama setelah itu dia menghentikan mobilnya disebuah hotel bintang lima yang berada tidak terlalu jauah dari tempat yang sebelum nya.
Tanpa menunggu lama dia pun menggendong tubuh langsing Mega memasuki hotel tersebut.Kemudian dia memesan sebuah kamar dan membawa gadis itu menuju kamar yang dipesan nya itu.
Sesampainya di kamar hotel tersebut dia meletakkan tubuh istrinya itu diatas tempat tidur dengan perlahan,takut kalau istri nya terbangun Lalu dia menyelimuti tubuh Mega sebatas dada dan melepaskan sepatu di kaki MegabSetelah itu ia pun keluar dari kamar hotel sambil berbicara dengan seseorang menggunakan telepon genggamnya.
"Mmmh. Mas!"Panggil Mega sambil mengucek mata nya ketika baru bangun dari tidur nya.
"Ini aku dimana? Kenapa bisa tidur disini?"Benak Mega kebingungan yang mendapati dirinya berada di kamar hotel saat ini.
"Apa aku diculik sama buaya darat? Oh No!!"Pikir Mega asal.
"Mas! Kamu dimana?"Panggil Mecca berusaha mencari keberadaan Raffa diruangan itu karena tak menemukan orang yang dicarinya Mecca mengambil ponsel dari tas kecil yang dibawanya tadi. Lalu menekan sebuah nomor yang tak lain adalah nomor suaminya.
Tuuttt... Tuutt
Panggilan nya masuk namun tak mendapat jawaban dari seberang sana.
la pun mulai panik tak lama kemudian dia mengambil tas nya dan melangkah menuju pintu hendak keluar dari kamar itu,namun ketika sampai di depan pintu ia menarik gagang pintu namun tak berhasil membukanya.
"Sial! malah dikunci lagi.Gak! gue gak boleh jadi santapan buaya darat, ia kemudian menggedor gedor pintu dan berteriak mintak tolong.Karena tak ada yang mendengar teriakan ia mulai frustasi dan duduk menyender dipintu kamar itu sambil memegang kedua lututnya ketakutan.
Ceklek! Terdengar bunyi pintu terbuka.Mendengar bunyi tersebut Mega spontan beringsut menuju sudut pintu untuk bersembunyi lalu pintu itu terbuka lebar dan nampak lah sosok lelaki yang tinggi perkasa memasuki ruangan itu.
Mega tak berani melihat ke arah pria itu,sedangkan pria itu terkejut tatkala melihat ranjang yang
ditinggalkan nya telah kosong.
"sayang! Kamu dimana sayang?" Teriak lelaki itu sambil membuka pintu kamar mandi mndengar
seseorang memanggil namanya, Mega langsung menoleh ke sumber suara dan melihat sosok yang memanggilnya itu adalah suaminya.
"Mas!" Mega berlari ke arah Raffa dan langsung memeluk tubuh atletis pria itu Raffa pun membalas pelukan Mega dan mengusap lembut kepala gadis itu.
"Hei,kenapa nangis?"Tanya Raffa penasaran melihat mata sembab istrinya itu.
"Takut sama buaya!"Rengek Mega.
"Disini mah gak ada buaya sayang "Jelas Raffa sambil menepuk nepuk kecil punggung atas Mega sebelah kanan.
"Ada! Buaya darat!" Isak Mega yang masih berada dalam pelukan Raffa. Mendengar jawaban Mega Raffa terkekeh sendiri.
