NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Gadis Imut

Cinta Untuk Gadis Imut

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: MantanPerawat

Salwa Ianira,gadis mungil nan manis berusia 17 tahun yang saat ini sedang duduk dibangku kelas III di SMA MENTARI.
Salwa yang seorang yatim piatu harus berjuang seorang diri dengan berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan juga untuk kesehariannya.
Hingga suatu ketika dia dipertemukan dengan pria bernama Ramin Al Zikra,pria arogan dengan ego yang luar biasa menyebalkan.

Bagaimana awal pertemuan mereka ya readers.....??? apa yang terjadi setelahnya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MantanPerawat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. Kelulusan Salwa & Kembali Sakit

Ramin saat ini sedang berada di ruangan Kepala Sekolah.

"Silahkan duduk Pak Ramin,senang bisa kembali bertemu anda..!"ucap Kepala Sekolah.

"Baik Pak,terimakasih !",balas Ramin lalu duduk.

"Apa ada yang bisa saya bantu Pak Ramin..??.Oh ya..apa anda datang bersama orangtua bapak..?",tanya Kepala Sekolah.

"Saya tidak datang bersama mereka Pak,dan sebelumnya saya minta maaf atas nama orangtua saya,sebab mereka saat ini berada disituasi genting yang begitu sangat mendesak.Sehingga mereka tidak bisa hadir untuk memberikan sambutan untuk kelulusan siswa dan siswi saat ini.Sebenarnya mereka meminta saya untuk mewakili mereka,tapi saat ini saya juga tidak bisa Pak,dan maksud saya yang lain saat ini adalah datang kemari sebagai wali dari siswi anda yang bernama Salwa Ianira yang hari ini akan menerima surat kelulusan..!!"Ujar Ramin.

"Salwa Ianira..? anda wali nya..?ada apa dengan anak itu..!?"tanya Kepala Sekolah.

"Begini Pak,Salwa saat ini sedang berada di Rumah Sakit.Dia sedang dirawat karna kemarin mengalami kecelakaan,dan jika bapak berkenan,apakah boleh jika saya sendiri yang mengambilkan surat kelulusan Salwa Pak..?"ujar Ramin.

"Baiklah Pak Ramin,tentu boleh..sebentar..saya ambilkan..!" jawab Kepala Sekolah yang kemudian mengambil salah satu amplop putih yang berisi surat kelulusan Salwa yang dia simpan di laci meja kerja.

"Ini Pak..!"lanjut Kepala Sekolah sambil menyerahkan surat kelulusan Salwa.

"terimakasih Pak..,kalau begitu..saya permisi..saya harus cepat karna Salwa sendirian disana..!!"ucap Ramin meraih surat kelulusan itu kemudian berlalu meninggalkan ruang Kepala Sekolah.

Saat ini Ramin sudah meninggalkan area sekolah dengan mengendarai mobilnya.Dia melaju dengan kecepatan tinggi.

Disela perjalanan,Ramin sangat khawatir dengan Salwa.Hatinya bak tertusuk ribuan jarum,pikirannya tak tenang karna memikirkan apa yang sudah dia katakan pada Salwa.Sesekali dia meremas kuat stir mobil,Sungguh kali ini dia merasa kecewa dengan dirinya.

"Aku sangat bodoh dan mengapa mulutku ini begitu bodoh...?? Aku..aku lagi-lagi menyakitinya.Belum aku sembuhkan luka yang kugoreskan kemarin..aku kembali menggoreskan luka baru yang membuatnya semakin dalam.Luka yang baru dirasakan tentu tak akan mudah sembuh begitu saja saat luka baru muncul ditempat yang sama..,apa yang harus aku lakukan sekarang..?? aku khawatir..aku takut ..takut terjadi sesuatu yang buruk padanya setelah apa yang kukatakan tak sengaja pagi tadi karna mulutku ini...!!",gumam Ramin dalam hati.

Sementara itu,Salwa yang berada di ruangan tempat dia dirawat barusaja menghabiskan makanan yang diantarkan perawat sesaat setelah Ramin pergi.

"hiks..hiks..Ayah..Ibu..aku sakit..sangat sakit..!!Kenapa harus seperti ini..??" ucap Salwa dalam hati sambil terisak pelan.

Tak terasa waktu berlalu,saat ini menunjukkan pukul 10.35.

Ramin yang sedari tadi ada di perjalanan kini sudah berada di Pintu depan Ruangan Salwa dirawat.

** Cekklllekkk..** Suara pintu yang dibuka Ramin.

Ramin kini masuk kedalam ruangan lalu berdiri disamping Salwa yang duduk terdiam dengan tatapan kosong diatas ranjang nya

"Ini surat kelulusanmu..!",ucap Ramin sambil menyerahkan surat itu ditangan Salwa.

Salwa tidak bersuara,dia hanya menerima surat kelulusan itu lalu melihatnya.

Ramin masih berdiri di dekat Salwa dan dia ingin melihat surat kelulusan itu.

Perlahan Salwa membuka lipatan surat yang tadi berada dalam amplop putih.

"Ayah..Ibu..anakmu sudah lulus..lulus dengan nilai terbaik seperti yang kalian harapkan..!! Apakah kalian melihatnya dari sana ??? Apakah kalian tak mau datang melihatnya sebentar..? Ayah...Ibu..tidakkah kalian ingin memeluk anak kesayangan kalian ini dan mengucapkan selamat...?? Aku merindukan kalian..sangat rindu..apakah kalian juga merindukanku ..?? Aku ingin bertemu kalian...aku sudah berusaha untuk kuat ,tapi sepertinya tak bisa..aku menyerah...!! Ya Tuhan..bolehkah aku bertemu mereka sekarang...?? Izinkanlah aku bertemu mereka saat ini..!! Jemput lah aku sekarang ya Tuhan..!! Bukankah pada akhirnya nanti aku akan tetap kembali padamu...?? Apa bedanya jika sekarang dan nanti...,bukankah sama saja..?? Sama-sama tetap akan bersamamu pada akhirnya...?? "Batin Salwa di alam pikirannya.

Salwa yang duduk di ranjang,menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong penuh keputusasaan.Air matanya jatuh tanpa permisi dari tuannya,tangannya mulai terasa dingin,bibir gemetar bahkan keningnya dipenuhi dengan keringat dingin.Wajah yang kemarin hingga pagi tadi mulai membaik,sekarang berubah pucat pasi seperti tak ada aliran darah.

Ramin yang melihatnya tiba-tiba saja menjadi panik dan khawatir.Dia kemudian duduk diranjang berhadapan dengan Salwa.

"hei..hei..kamu gak apa.??"tanya Ramin.

Salwa masih diam bahkan tak bergeming sedikitpun.Ramin semakin khawatir,dia kembali mencoba memanggil Salwa lalu kedua tangannya diletakkan di punggung Salwa.

"hei..ada apa..?kamu kenapa..??ada apa? Jangan buat aku khawatir..?"lanjut Ramin.

Kali ini dia memegang tangan Salwa,dia sangat terkejut karna tangan gadis kecil itu sangat dingin.Ramin mulai panik dia kembali mencoba memanggilnya.

"Salwa..Salwa..kamu kenapa..? Ada apa..hei..sadar..Salwa....,ini aku..ini aku..!!",ucap Ramin sambil melambaikan tangannya di wajah Salwa tapi tak ada reaksi apapun.

Ramin lalu mencoba sedikit mengguncangkan punggung Salwa,berharap kali ini berhasil.

"Salwa..ini aku..ini ..ak..ak...aku..!"ucap Ramin terbata yang mulai dikuasai perasaat takut.

Salwa tak bergeming,tatapannya tetap kosong kedepan.Dia mematung,tak ada reaksi apapun dia tunjukkan saat Ramin memanggil,menepuk pipi bahkan mengguncangkan punggungnya.

Ramin semakin khawatir,dan tiba-tiba saja dia memeluk Salwa dengan erat.

"Maaf..maafkan aku..ini semua salahku..aku..aku menyakitimu untuk kedua kalinya..aku takut..entah kenapa aku tak ingin kehilanganmu..sadarlah..,aku memang bodoh..sangat bodoh..kenapa aku harus mengucapkan kalimat bodoh itu padamu..?? Aku sangat menyakitimu..sudah melukaimu terlalu dalam..aku sangat menyesal..kumohon..sadarlah..bicaralah padaku..jangan seperti ini..kumohon...kumohon..!!!" batin Ramin di alam pikirannya.

Ramin terus memeluk erat Salwa.Dia merasa tak ada reaksi apapun dari Salwa dan tiba-tiba pelukannya terasa berat,ternyata Salwa tidak sadarkan diri.

Ramin semakin panik dan takut,diapun menekan tombol yang ada di dekat Ranjang Salwa.

Tak berapa lama Dokter dan perawat muncul..

"Tolong...tolong dia dok..aku mohon..!" ucap Ramin yang panik dan tak sadar diapun menangis.

"Tenanglah tuan..Silahkan menunggu di luar..kami harus memeriksanya..!!" balas Dokter.

Ramin keluar dari kamar dan menunggu di kursi yang berada diluar ruangan.

"hikss..hiks..kenapa aku sebodoh ini..??.apa yang harus kulakukan sekarang...?? Cepatlah sadar..jangan buat aku khawatir..aku sangat takut..!!" gumam Ramin dalam hati dan menangis.

Sementara itu didalam sana,Salwa masih tak sadarkan diri.Tiba-tiba saja dia mengalami sesak .

"Suster..cepat pasangkan oksigen...!",ucap dokter

Perawat yang berada disana lalu memasangkan oksigen.Sementara iru,Dokter masih melanjutkan pemeriksaan.Baru saja Salwa dipasangkan oksigen,keadaannya semakin buruk.

"Suster..segera ambilkan alat pacu jantung..!" ucap dokter

"Nona...nona..sadarlah buka matamu...!!"ucap salah seorang perawat.

Saat perawat yang tadi keluar dari ruangan,Ramin menahannya dan bertanya.

"Ada apa sus..??" tanya Ramin.

"tidak ada waktu tuan..saya harus segera mengambil alat pacu jantung...!!" ucap perawat sambil berlari.

Setelah alat itu di ambil,mulailah Salwa dilakukan tindakan medis tersebut.

" suster.. 50 joule..."

Tak ada reaksi apapun

" 60 joule.."

Tak ada reaksi apapun hingga beberapa kali dilakukan.

Ramin yang berada sedang berada diluar berdiri di depan pintu kamar Salwa.Dia melihat dari balik kaca yang yang ada di pintu itu.

" Sadarlah..Sadarlah...,kumohon..kembali..aku sangat menyesal..menyesal..",batin Ramin dalam hati.

Ramin seolah putus asa,kakinya terasa lemas menyaksikan kondisi Salwa yang saat ini tak sadarkan diri bahkan dalam kondisi kritis.Kini Ramin terduduk dilantai Rumah Sakit dan menangis sejadi-jadinya.

Saat Ramin terduduk,ternyata Aslan datang untuk menjenguk Salwa.Tapi,dia merasa terkejut melihat atasan sekaligus sahabatnya dalam keadaan kacau.

"Ram..kau tak apa..hei..Ram...kenapa kau menangis..?" tanya Aslan khawatir.

Ramin lalu menatap Aslan.

"ini salahku..ini salahku..Aslan..Dia..dia..!!"ucap Ramin

Aslan yang mendengar suara peralatan medis yang berada dalam ruangan Salwa kemudian melihat dengan cepat dari balik kaca pintu.

"Ya Tuhan..Adik manisku..!" ucap Aslan pelan.

Aslan lalu kembali kearah Ramin dan menepuk pundak sahabatnya itu.

"Jangan begini Ram..",ucap Aslan.

Ramin lalu berdiri kemudian duduk di kursi.Begitu juga dengan Aslan.

Aslan merangkul pundak Ramin dan menepuknya pelan,mencoba menenangkannya.

1
MantanPerawat
ok
sube tuna
Aku suka alur ceritanya,konflik ringan gak muter-muter.semakin naik bab nya penulisan & penempatan tanda baca nya semakin baik.alur tiap bab ke bab selanjutnya nyambung dengan alur sebelumnya,gak putus.trus tokok yang ada didalamnya tidak terlalu banyak,aku suka.jadi gak kacau alurnya.kalau kebanyakan tokoh kita jadi bingung bacanya.karna tidak semua pembaca bisa ingat semua nama tokoh.Sejauh ini aku suka
MantanPerawat: terimasih ya🙏kedepannya akam saya lebih perhatikan
total 1 replies
Mimi Johan
Bagus sekali ceritanya
MantanPerawat: thank you kk,masih tahap belajar☺️
total 1 replies
Iolanthe
merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita.
MantanPerawat: ahh..masaa ssyihh..🤭uwuww
total 1 replies
Elain
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
MantanPerawat: yuhhuuuu😂👏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!