NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Warning!!!

Selamat berhalu dan membayangkan karakter pemeran ya... 😘


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Vina, yang dikenal sebagai gadis bar bar namun memiliki paras yang cantik. Ia tumbuh menjadi gadis yang keras kepala dan penuh semangat, dengan sikap yang tak kenal takut dan tak mudah diatur. Namun, kehidupan Vina berubah drastis ketika keluarganya terjerat hutang besar yang tak mampu mereka lunasi.

Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - Malam yang meresahkan

Malam itu, suasana rumah tampak tenang dan sepi. Nathan sudah terlelap di kamar, sementara Vina merasa haus dan memutuskan untuk pergi ke dapur mengambil air minum. Saat ia menuruni tangga, terdengar suara desahan yang meresahkan dari lantai bawah, tepatnya di dapur.

"Playboy itu memang tidak ada rasa malu sama sekali," umpat Vina, mengira Wiliam sedang beraksi lagi.

Namun, saat mendekati dapur, Vina terkesiap melihat pemandangan di depannya. Dalam kegelapan, terlihat dua sosok yang sedang bergumul di atas meja makan. Sang perempuan tampak lebih aktif di atas pria, bergerak dengan penuh kenikmatan.

Lampu yang dimatikan membuat Vina tidak bisa melihat jelas siapa mereka. Dia hanya melanjutkan langkahnya menuju kulkas, berusaha mengabaikan suara desahan yang semakin meresahkan.

"Akh... Akh... Aaah... Ooh...."

Vina ingin menutup telinganya karena merasa risih, tapi ia hanya menghela napas panjang dan mencoba bersikap tenang. Saat pintu kulkas terbuka, sinar dari dalam kulkas menerangi dua sosok yang baru menyadari kehadiran Vina.

"Oh! Vina! Kau membuat kaget saja!," teriak Widia, menutupi tubuhnya yang bugil dengan tergesa-gesa.

Sejenak, Vina terkejut. Ternyata yang sedang bersenang-senang itu adalah Widia, bukan Wiliam seperti yang dia kira. Vina merasa tidak habis pikir dan bersikap santai seraya berkata, "Ternyata kamar di rumah ini sudah tidak berguna," ucapnya tanpa menoleh ke arah mereka yang sibuk memakai baju.

Widia, merasa dipermalukan dan marah lalu berteriak, "Vina, kau sangat kurang ajar! Berani-beraninya kau ya!."

Namun, Vina tetap tenang lalu menutup pintu kulkas, dan mengambil gelas airnya. "Selamat malam," ucapnya dingin sebelum berlalu pergi meninggalkan dapur.

Widia, yang masih merasa marah dan salah tingkah, segera membawa teman kencannya itu menuju kamarnya. Di kamar, Widia tidak bisa menyembunyikan rasa marahnya dan terus menggerutu. "Sialan! Gadis itu harus di beri pelajaran!," pekiknya, menatap berondongnya yang terlihat canggung.

Setelah meneguk minuman, Vina pun beranjak untuk kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Vina menutup pintu dan berdiri di belakangnya, memegangi jantung yang berdegup kencang.

Tidak bisa dipungkiri, Vina adalah wanita normal, dan melihat hal yang vulgar di depan matanya membuat syahwatnya memuncak dan menginginkannya.

Vina mengatur napasnya sambil menelan ludah karena masih terbayang pemandangan yang baru saja dia saksikan. Dia berjalan mendekati kasur, di mana Nathan sedang tertidur pulas di atasnya. Vina menatap suaminya itu dengan berbagai pikiran di kepalanya.

Merasa sudah lebih tenang, Vina membaringkan dirinya di kasur. Dia mencoba memejamkan mata agar bisa tidur, tapi kegelisahannya membuat Vina susah tidur kembali hingga ia hanya berguling ke kanan dan ke kiri.

Rupanya, Nathan merasakan kegelisahan Vina hingga ia pun terbangun. "Vina, yey kenapa?," tanyanya seraya mengerjapkan mata yang kantuk.

"Aku tidak bisa tidur, aku sangat gelisah," balas Vina sambil menarik napas.

"Ada apa? Apa yey punya masalah?," tanya Nathan tanpa merasa bersalah.

Vina memiringkan tubuhnya menghadap Nathan dan menatapnya. "Nathan, apa kau bisa menjadi suami yang sempurna untukku?," tanyanya tulus.

Nathan yang juga sedang menatap Vina hanya diam seribu bahasa. Dia tahu ke mana arah pembicaraan Vina. Merasa sia-sia bertanya tentang hal itu, Vina pun menghela napas panjang.

"Sudahlah, lupakan saja," ujarnya seraya membalikkan tubuhnya membelakangi Nathan yang masih terdiam.

"Vina, kenapa tidur membelakangi eke... Sini peluk eke," rengek manja Nathan seraya menarik tangan Vina agar menghadap padanya.

"Gak mau ah!," jawab Vina cuek. Namun, Nathan memeluk Vina dari belakang. Tapi, jangan bayangkan pelukan seorang suami yang perkasa ya 🤭

Nathan merasakan beban di dadanya. Dia tahu Vina berusaha keras mendukungnya, tapi dia juga merasa tidak berdaya. Lalu, Nathan mencolek colek punggung Vina dan berkata.

"Vina, eke tahu eke bukan suami yang sempurna, eke tahu banyak kekurangan eke," katanya pelan. "Tapi eke berusaha, sungguh, demi yey dan eke."

Vina terdiam, merasakan ketulusan dalam suara Nathan. Lalu, Ia berbalik kembali menghadap suaminya dan menatap dalam mata Nathan.

"Aku tahu, Nathan, aku tahu kau berusaha. Tapi kadang-kadang aku merasa kita terjebak dalam situasi yang sulit," katanya dengan lembut.

Nathan menarik Vina dalam pelukannya. Lalu, Vina pun menutup matanya, merasakan kehangatan pelukan Nathan. Perlahan, rasa gelisahnya pun mulai mereda. Akhirnya, mereka berdua pun tertidur dalam pelukan satu sama lain.

Keesokan harinya, ketika Vina sudah siap dengan baju olahraganya, ia melihat Nathan yang hendak mengenakan make-up yang selalu menempel di wajahnya.

"Kamu yakin akan terus menggunakan benda-benda itu?," tanya Vina serius.

"Vina, eke belum bisa tampil tanpa make-up, rasanya ada yang kurang, yey tau...." balas Nathan dengan nada manja.

Vina memejamkan matanya dan menyabarkan dirinya. "Ya, sudah, aku tunggu di bawah," ucapnya sambil berlalu.

Lima belas menit kemudian, akhirnya Nathan keluar dari kamar dan menuruni tangga.

"Nathan, kenapa lama sekali sih?," tanya Vina tanpa melihat ke arahnya.

"Maaf deh, tadi eke ganti baju dulu," jawab Nathan sambil terus menuruni anak tangga. "Gimana penampilan eke, cucok gak?," tanyanya dengan senyum lebar.

Vina mengangkat pandangannya sejenak lalu menatap Nathan kembali lalu tersenyum lebar. "With wiw...! Keren sekali," ucapnya seraya memperhatikan penampilan Nathan yang berbeda.

Kini, ia berpakaian layaknya laki-laki: kaos oblong dan training olahraga laki-laki. Wajahnya juga natural tanpa make-up sedikit pun.

"Ini baru laki," ujar Vina sambil menepuk bahu Nathan hingga ia hampir terjerembab ke belakang. "Pelan-pelan dong say, nanti eke jatuh," kata Nathan dengan nada cemas yang mengundang tawa Vina.

Dengan masih tersenyum, Vina segera mengajak Nathan untuk mulai latihan lagi. Kali ini dia merasa lebih semangat karena merasa berhasil, walaupun bertahap. Nathan terlihat lebih percaya diri tanpa make-up, dan Vina merasa lebih optimis tentang masa depan mereka.

Di sisi lain, Wiliam yang memperhatikan penampilan baru Nathan dari kejauhan, meremas tangannya dan merasa kesal. Ia marah karena Nathan terlihat lebih seperti laki-laki, yang dengan begitu, kemungkinan besar Vina akan jatuh cinta padanya.

"Wiliam, ikuti ibu," seru Widia saat melihat putranya itu dengan tatapan tajam.

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan pribadi Widia. Widia menatap putranya dengan penuh kekecewaan.

"Kenapa kau terlihat begitu kesal?," tanya Widia dengan nada dingin.

"Kenapa tidak? Nathan terlihat lebih laki-laki sekarang, apa yang terjadi dengan rencana kita?," balas Wiliam dengan frustrasi.

Widia tersenyum sinis. "Jangan khawatir, Wiliam. Ini hanya permulaan. Kita masih punya banyak cara untuk menjatuhkan mereka. Ingat, rencana kita tidak akan mudah dihentikan."

Wiliam mengangguk meski masih merasa kesal. "Baiklah, Bu, apa langkah kita selanjutnya?."

Widia mendekat dan berbisik pada Wiliam, memberikan instruksi yang detail tentang langkah mereka berikutnya. Meskipun situasinya tampak sulit, mereka berdua yakin bahwa mereka akan berhasil menjatuhkan Nathan dan Vina.

Sementara itu, di luar ruangan, Nathan dan Vina berlari bersama di bawah sinar matahari pagi, menikmati momen latihan mereka tanpa menyadari bahaya yang mengintai dari dekat.

1
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
Susi Susanti
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
Aurora
Waduh, salah ketik, masa iya orang yang udah meninggal bisa ngomong sih 😅🙏🙏
yunita
lnjuuttttt
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
ummi rama
semangat vin.....😄😄😄💪💪💪
Suanti
pasti vina cari lita
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ini ni yang ditkutii
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
terkadang mimpi ada lah pertndaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh Nathan kau sungguh manisss
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
selaluu bgtuu ada sja yg mau digosipin 🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
berawal dri perhatian kecil tar pas ngelunjakk. itu bhyaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semgaa buknn terong ungu
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh angettt yaaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wah wahh ini dyy mulai kelihtn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤣🤣🤣🤣 awass ada yg baperr Nathan jgan terlaluu ramah sama wanita lain
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
nahhh pastiii ada terong ungu
Aurora: Terong ungu apaan tuh? Baru denger istilah nya 😅🍆
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ituu betull🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wahhh jonii hebattt
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wowww... si jonhi dh menemukan sarangg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!