NovelToon NovelToon
Mission In Disguish

Mission In Disguish

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Lita

Dua anak kembar yatim piatu yang dipisahkan sejak mereka dilahirkan. Gayatri dibesarkan oleh keluarga angkatnya yang kaya raya sedangkan Gayathi diberikan kepada keluarga miskin.
Gayatri yang dinikahkan oleh keluarga yang sederajat dengan orang tua angkatnya mengandung anak perempuan sedangkan posisi untuk mewarisi kerajaan bisnis keluarga suaminya terancam karena istri kedua suaminya mengandung seorang bayi lelaki. Gayatri dan Gayathi sepakat untuk menukar kedua bayi mereka yang dilahirkan pada hari yang sama. Bayi lelaki Gayathi yang berparas mirip dengan anak bayi perempuan Gayatri ditukar demi menyelamatkan posisi keturunan Gayatri yang nyaris direbut oleh madunya. Apakah misi mereka berhasil? Dapatkah keturunan Gayatri mewarisi harta keluarga ayahnya? Menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Secret

Jejen diturunkan di Ukraina. Untuk mendalami prospek bisnis antara perusahaan mereka dengan negara yang bersangkutan.

"Sampaikan pada tunanganku agar dia jangan melupakanku jika aku pulang tinggal nama." Sahut Jejen konyol.

"Tenang saja! Nyawamu seperti kucing." Ujar Putra tergelak.

"Tetap saja aku akan menghantuinya jika dia memberikan hatinya pada yang lain."

"Kau jangan jadi hantu yang egois! Kalian sudah beda dunia. Sebaiknya kau cari sesama hantu yang bisa jadi lebih cantik dari tunanganmu! Jika kalian beda dunia. Jangan mengganggunya!"

"Suster ngesot maksudmu? Tetap saja seram. Apapun itu tunanganku justru akan semakin cantik dan tidak akan tertandingi terutama di dunia lain."

"Bagaimana dengan Nyi Roro Kidul?"

"Mengapa kau jadi ngawur? Aku jadi merinding karena bagaimana pun aku masih manusia. Secantik apa pun kalau makhluk halus tetap saja mengerikan!"

"Sudah lah! Cepat lah kau turun! Kami akan segera berangkat menuju Polandia. Setelah itu ke Norwegia. Terakhir Swiss. Aku ingin setelah dari Ukraina kau ke Swedia jajaki prospek pasar di sana. Bagaimana?"

"Apakah aku akan naik gaji atau promosi?"

"Aku akan naik pitam!" Jawab Putra membuat Jejen terkekeh, "kau benar-benar perhitungan sekali. Sebentar-sebentar naik gaji dan promosi. Sekalian aja jadi BBM. Bentar-bentar naik harga dan kasta."

"Pedes amat ngomongnya!" Ujar Jejen tertawa.

"Gak bisa minta tolong sedikit ya? Apakah bonus, tunjangan dan fasilitas dari perusahaan masih belum cukup? Apa yang kau peroleh lebih tinggi dari penawaran perusahaan mana pun. Kau bisa mengeceknya sendiri."

"Gitu aja tantrum! Nanya aja boleh dong! Siapa tau ada malaikat lewat?"

"Ada emang!"

"Tuh kan rejeki anak sholeh!" Ujar Jejen tertawa bahagia.

"Malaikat maut tapi..."

"Asem!" Giliran Putra terpingkal,"udah ah! Aku turun! Bisa-bisa kebawa sampai Polandia!"

"Maunya!"

"Hati-hati berduaan. Yang ketiga setan!" Ujar Jejen memperingatkan.

"Ya, kan ini setannya mau turun!"

"Asem!"

"Ketek kali asem!" Timpal Putra.

Jejen menuruni tangga jet pribadi Putra. Membawa tas travelingnya yang berisi pakaiannya serta perlengkapan yang dibutuhkannya.

Menuju hotel yang sudah dipesan perusahaan untuknya. Meminta pihak hotel me-laundry pakaiannya yang dibawanya seadanya.

Jet kembali mengangkasa setelah menurunkan Jejen di Ukraina.

[Disini tidak aman...]

Tulis Jejen di WhatsApp.

[Namanya juga daerah konflik.]

[Jantungku copot mendengar suara ledakan]

[Anggap aja petasan!]

[Sialan!]

Putra berjalan menuju kamar tidurnya dan memberikan isyarat agar Minna mengikutinya.

Minna tetap di tempatnya.Tidak bergeming.

"Kau kenapa?" Tanya Putra mengerutkan keningnya. Tidak mengerti.

"Aku merasa kau peralat!"

"Di bagian mananya?"

"Kau tidak mengijinkan aku hamil dan aku harus bekerja untukmu."

"Alasanku menikahi mu dan tidak membiarkanmu hamil karena aku tidak ingin kau berakhir seperti kedua istriku! Apa gunanya aku memiliki istri tapi sangat sulit untuk ku sentuh? Kau bekerja untukku supaya kita selalu bersama."

"Kita menikah tidak dihadiri siapa pun!" Ujar Minna kesal.

"Buat apa? Keluargamu non muslim. Cukup wali hakim dan tidak perlu ada yang hadir di pernikahan kita kecuali wali hakim, penghulu dan dua orang saksi. Pernikahan paling romantis dilangsungkan di kota paling romantis sedunia. Sangat privat dan paling penting tidak ada yang tahu termasuk kedua istriku!" Ujar Putra terkekeh.

"Kau memang brengsek!"

"Aku sudah sangat murah hati padamu. Dan ini untuk kesempurnaan kebahagiaan kita berdua!"

"Sempurna untukmu tapi tidak bagiku!"

"Tidak usaha drama! Jika keluargamu tahu kau sudah berpindah keyakinan. Apa yang akan mereka lakukan?"

"Mereka akan membunuhku!" Kontan meledak tawa Putra.

"Kau suka drama dan tidak suka ketenangan hidup. Ayolah layani aku!" Ujar Putra menarik tangan Minna yang masih bersungut.

Semua kekesalan Minna menguap begitu mereka saling memadu kasih. Bagaimana pun Putra adalah kekasih yang hebat. Tidak hanya royal tetapi tahu bagaimana cara memuaskannya di ranjang. Mereka seperti dua orang yang sangat kehausan dan berada di tengah Padang pasir yang sangat kering kerontang. Saling memuaskan dahaga satu sama lain.

Setelah selesai mereka saling melampiaskan hasrat masing-masing. Putra terlelap sambil memeluk Minna yang juga merasa kelelahan. Melayani Putra dengan berbagai gaya.

Alarm berbunyi. Mengingatkan mereka berdua untuk bersiap-siap menghadiri rapat di Polandia.

Tertidur tidak sampai setengah jam membuat keduanya masih mengantuk. Mereka memutuskan mandi bergantian.

Minna mengoleskan lipstik nude nya. Kulitnya yang seputih susu membuat lipstik tersebut sangat cocok dengannya. Matanya yang bening berwarna coklat muda. Membuatnya keliatan semakin menarik dan cantik.

Tubuhnya langsing dan tinggi semampai. Dengan rambut berwarna coklat tua terang highlight bergelombang dengan model ombre. Keturunan Portugis dan Manado.

Sebenarnya, dia bukan benar-benar menginginkan seorang anak lahir dari rahimnya. Karena dengan kesibukannya dan rutinitasnya sehari-hari membuatnya mesti membuang jauh-jauh keinginan menjadi seorang ibu. Yang memang akan membebani kesehariannya.

Tetapi memiliki anak adalah naluri setiap manusia. Dia dan Putra sudah membekukan sel telur dan sperma masing-masing. Mereka berencana akan menempuh prosedur bayi tabung dan mencari surrogate mother. Menyewa rahim untuk menitipkan benih yang sudah dibuat melalui prosedur bayi tabung.

Tidak hanya menyewa rahimnya tetapi juga mempercayakan pengurusan serta pengasuhan anak mereka kelak. Keberadaan anak tersebut akan dirahasiakan. Agar tidak memancing kegaduhan di dalam keluarga mereka berdua. Tentu saja semua masih wacana karena setiap orang menginginkan keluarga yang normal walaupun tidak semua bisa memenuhi harapan tersebut. Buat sebagian orang hal tersebut merupakan keniscayaan.

Pernikahan mereka sangat sederhana. Dilangsungkan di kota yang paling romantis di dunia terutama bagi mereka berdua, Santorini.

Minna mengucapkan dua kalimat syahadat menjadi mualaf sebelum pernikahan dilangsungkan. Wali hakim, penghulu, dua orang saksi serta disaksikan sunset yang demikian indah membuat suasana menjadi semakin sakral, indah dan mengharukan.

Pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan dan landskap Santorini yang indah menjadikannya sempurna untuk bertukar janji suci.

"Kau sudah siap sayang?" Tanya Putra pada Minna.

"Tentu!" Jawab Minna yang baru saja selesai memoles blush on di pipinya dengan warna senada dengan lipstiknya.

Putra bergegas turun dari jet pribadinya ditemani Minna. Mereka akan menghadiri rapat yang akan membahas mengenai pembelian produk yang mereka hasilkan.

Selain rempah-rempah, mereka juga menawarkan emas, sawit, karet, produk herbal, madu, coklat, sutra dan katun berkualitas tinggi . Mereka juga bermaksud menawarkan persenjataan serta kapal yang mereka buat sejak nenek moyang mereka yang diwariskan secara turun temurun.

Mereka menuruni jet serta menaiki kendaraan yang sudah disiapkan buat mereka. Meluncur ke tempat dimana rapat akan berlangsung.

Setelah dari Polandia mereka berencana menuju Norwegia. Kemudian Swiss. Bermain salju dan berbelanja sekalian meliburkan diri.

Kendaraan berhenti tepat di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Putra keluar mobil diikuti oleh Minna. Melempar senyum ke arah mereka yang menyambut kedatangan dirinya.

"Good evening, Mr. Putra!"

1
Salsabila Arman
lanjut
Eka Lita: Terima kasih kakak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!