Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 - Orang tua Bryan
"Siapa itu Jane?." Tanya Emely pada Jane yang tampak terus memperhatikan bapak tua itu.
"Tidak tahu, tadi dia sakit dada, itu anak nya sudah menemukan nya."Balas Jane.
Setelah cukup bersenang senang Jane dan Emely pun bersiap untuk pulang, mereka masuk ke dalam mobil di dalam sudah Frans dan Kya yang menunggu.
"Kya pasti sangat lelah." Ucap Jane saat melihat putri nya di pelukan nya mulai tertidur.
"Jane, besok acara ulang tahun perusahaan ini, kau sudah tahu kan?." Tanya Frans.
Jane menoleh ke Frans yang menyetir dan mengangguk. " Aku agak gugup, ini kan pertama kali nya aku ada di ulang tahun perusahaan ini, aku belum menyiapkan pakaian ku."Balas Jane.
"Kamu pakai apa pun juga cantik."Balas Frans.
"Hm, Frans sekarang sudah pandai menggombal ya Jane." Saut Emely.
Frans pun tertawa mendengar sautan Emely.
"Sayang banget ya aku gak bisa ikut, padahal kan aku mau bersama kalian, siapa tahu ada yang nyangkut di hati kan." Kata Emely. Jane tersenyum mengelengkan kepala nya.
"Kamu mau ikut?, Ikut saja, kita memang boleh membawa pasangan ke acara itu."Balas Frans.
"Beneran boleh orang luar ikut serta?." Tanya Emely memastikan.
"Tentu, kamu datang bersama kami, pasti boleh. Kau bisa menjadi pasangan ku di acara itu, "Balas Frans.
"Wah Frans, kamu memang laki laki baik hati."Ucap Emely senang. Frans menoleh ke arah Jane untuk mengkonfirmasi perkataan nya kemarin kalau ia memang laki laki yang baik, Jane pun tersenyum mengelengkan kepala melihat kepedean Frans.
Sejujur nya Jane yang tahu ada acara di kantor nya tidak ingin ikut hadir di acara itu, karena ia takut bertemu dengan keluarga Bryan dan Bryan sendiri. Namun perusahaan sudah menetapkan aturan, bagi yang tidak hadir akan di kenakan sanksi pemotongan gaji. aturan itu membuat tidak punya pilihan lain selain menyiapkan mental untuk hadir.
"Besok aku jemput kalian." Kata Frans sesaat mobil mereka sudah sampai di depan rumah Jane.
•••
Di tempat lain.
Bapak yang tadi di tolong Jane pun di bawa kembali ke rumah nya.
"Pa, Kenapa Papa keluar sendiri." Ucap laki laki itu yang ada Bryan.
"Yah, Mau ajak kamu, kamu selalu sibuk dengan dunia kamu, dunia kerja mu, ya sudah papa pergi sendiri saja." Balas Pak Heru yang adalah orang tua Bryan.
"Maksud aku Papa bisa meminta mereka untuk menemani papa jalan jalan." Bryan menunjuk pada para pengawal.
"Iya, Papa tu harus ingat, kesehatan papa sekarang sedang tidak baik." sambung sang istri.
"Yang anak Papa itu kamu atau mereka, hah ( Pak Heru menghela nafas berat ), sudah lah, Papa mau istirahat, selagi kamu tidak bisa temani Papa, jadi tidak perlu pedulikan Papa, lagian kalau kamu peduli, Papa mungkin sudah main sama cucu Papa di rumah, gak perlu kesepian seperti ini."Balas Pak Heru lalu berbaring membelakangi Bryan.
"Tapi Pa."
Pak Heru mengangkat tangan nya, menggerakkan tangan seolah meminta Bryan keluar.
Melihat sang ayah yang keras kepala tak lagi mau kompromi dengan nya, Bryan pun mengelengkan kepala lalu berjalan keluar dari kamar ayah nya.
"Awasi kemana pun dia pergi, kalau terjadi sesuatu pada nya tanpa pengawasan kalian, kalian akan tahu resiko nya."Ucap Bryan penuh penekanan pada Pengawal.
"Baik Tuan."Balas Mereka.
Bryan pun kembali ke ruangan nya, mengusap muka nya penuh kegusaran. Pintu ruangan Bryan kembali terbuka. Sang ibu masuk ke dalam ruangan putra nya.
"Sudah, jangan di pikirkan, Papa kamu kan memang ngeyel. Apa kamu sudah makan?." Tanya Bu Mery.
"Sudah Ma."Balas Bryan.
"Ya sudah, istirahat lah, jangan terlalu lelah ya." Ujar Bu Mery lagi sebelum pergi meninggalkan ruangan putra nya.
"Kenny, Untuk acara besok sudah kamu urus semua?."
"Sudah Tuan."
"Pastikan semua berjalan dengan lancar, ingat!, banyak tamu penting kita yang hadir besok."Ujar Bryan. Kenny pun mengangguk mengiyakan.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.