NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Keponakannya, Mas

"Fiuh! Selamat, selamat," ucap Amber sambil mengusap dada saat mobil yang ditumpanginya telah berhenti tepat di parkiran apartemen. Terdengar sekali suara gemuruh jantungnya yang berpacu dengan cepat.

"Kau takut, ya? Hahaha!" ledek pria itu.

"Kalau kau berkencan dengan mengendarai mobil seperti itu. Aku sangat yakin seratus persen, kau tidak akan bertemu lagi dengan gadis yang berkencan denganmu," ucap Amber sambil mengatur napas.

"Kau itu seharusnya berterima kasih bukannya berceramah."

"Hmm! Terima kasih atas tumpangannya dan sudah mengantarku dengan selamat," Amber sengaja menekankan 'dengan selamat' pada pria itu.

"Hehehe! Kau lucu juga," ucap pria itu sambil terkekeh.

Pria itu benar-benar pria baik. Dia mengantar Amber tepat waktu dan berlaku sopan. Hanya saja pikirannya sedikit oleng, menurut Amber. Kunci pintu mobil juga sudah dibuka. Namun, sebelum Amber beranjak turun, dia harus membalas budi.

"Ekhm! Perkenalkan namaku Amber dan kau?"

"Oh, aku Larry!" balas Larry tanpa mengulurkan tangan.

Ternyata otaknya tidak oleng. Dia cukup tahu cara menghargai orang. Aku tidak mengulurkan tangan dan dia tidak melakukannya juga. Hmmm, cukup pantas untuk dijadikan teman. Berarti tingkahnya saja yang sedikit oleng. Hehehe. Amber bermonolog dalam hati.

"Senang berkenalan denganmu, pak Larry," ucap Amber.

"Hei, aku ini belum tua!" ketus Larry.

Amber tersenyum menahan tawa mendengar ocehannya.

"Panggil aku, Larry saja."

"Baiklah. Ah, sepertinya aku tahu nama panjangmu!" seru Amber.

"Wah, ternyata nama keluargaku terkenal juga di negara ini!" balas Larry kagum.

Pintu mobil sudah terbuka setengah. Amber menahan senyum dan mengambil ancang-ancang.

"Tentu saja. Tapi dari keluarga yang mana? Larry jarak pendek atau Larry jarak jauh?" Amber langsung menghambur keluar sebelum disemprot habis-habisan dengan pria yang baru dikenalnya.

"Dasar kau bocah kecil!" teriak Larry.

Amber lari setelah menutup pintu mobil. Jadi, dia tidak perlu bersusah payah mendengar ocehan pria itu. Sepanjang jalan menuju lift, dia tertawa akan kejahilannya sendiri. Siapa suruh mengendarai mobil seperti cacing kepanasan. Hahaha! Ledek Amber dalam hati.

Kurang lima menit menuju jam sembilan. Amber telah masuk ke dalam apartemen. Caesar sedang duduk santai di ruang tamu ditemani secangkir cokelat panas dan tablet.

"Jika kau lapar, aku sudah memasak makan malam untukmu," ucap Caesar tanpa menoleh.

"Oh, ok!" seru Amber sambil berlalu menuju kamar.

Tujuan utamanya saat ini adalah kamar mandi. Tubuhnya sudah lengket oleh keringat meski dia berada di ruangan ber-AC.

Akhirnya, Caesar tidak tahan untuk melirik istri kecilnya yang menanggapinya dengan santai lalu berlenggang menuju ke kamar.

"Bukannya seharusnya dia bilang terima kasih atau apa pun itu," gumam Caesar lalu melanjutkan aktivitasnya.

Pria itu memilih ruang tengah karena letaknya berdekatan dengan ruang makan. Benar saja, kurang lebih dua puluh menit dia menunggu, Amber keluar menggunakan setelan baju tidur lengan pendek dengan celana panjang. Setelan itu bermotif potongan buah semangka dengan warna dasar pink muda.

Rambutnya yang setengah kering dia biarkan terurai begitu saja. Terlihat sangat alami dan polos. Amber menuju meja makan tempat biasa mereka sarapan. Spot di sana sangat bagus. Caesar sangat pandai memilihnya. Amber dapat melihat keindahan lampu-lampu penerang jalan, jalan raya, dan dari gedung-gedung pencakar langit dari lantai sebelas.

Spaghetti carbonara menjadi menu makan malamnya. Amber akui tadi dia memilih makanan ringan saat di cafe. Cukup mengganjal perutnya beberapa jam. Gadis itu mulai menyendok spaghetti ke dalam mulutnya perlahan.

Melihat Amber yang hampir menyelesaikan makan malamnya, Caesar lalu bangkit dari tempatnya saat ini dan memilih duduk di meja makan bersama Amber.

"Ada apa paman?" tanya Amber usai menenggak habis air putih.

Piring sisa dia makan bersih meski bernoda karena saos. Caesar tersenyum lalu mengangkat tangannya ke udara.

"Kau itu, makan seperti anak kecil," ucap Caesar sambil mengusap sudut bibir Amber.

Ada sedikit sisa saos yang tertinggal di sudut bibir gadis itu. Caesar tanpa sadar membersihkannya dengan ibu jarinya. Amber berusaha mengontrol diri karena detak jantungnya berbunyi seperti genderang perang. Mungkin bagi seorang Caesar hal itu biasa saja tapi tidak bagi Amber yang sudah menyadari perasaannya terhadap Caesar.

"Besok tidak usah ke kantor," ucap Caesar usai mengelap sudut bibir Amber.

"En, kenapa paman?"

"Robert sudah menemukan sebuah rumah yang bagus untuk kita tempati. Jadi, karena kita sudah tinggal bersama, aku tentunya memberimu kesempatan untuk mendekor rumah kita nanti."

"Ru-rumah kita?" ulang Amber.

"Apa aku salah mengatakannya?" tanya Caesar bingung.

"En, tidak. Hanya saja kedengaran sedikit aneh," ucap Amber sambil tersenyum malu.

"Bukannya kita sudah menjadi suami istri. Sudah sepantasnya rumah yang kita tinggali bersama disebut rumah kita," jelas Caesar.

"Mmm. Baiklah jika itu kemauan paman. Aku menurut saja," jawab Amber.

"Eh, tunggu dulu!" seru Amber.

Kedua netra gadis itu berbinar menandakan bahwa dia baru menyadari sesuatu.

"Maksud paman, kita pindah rumah?"

"Mmm," balas Caesar sambil mengangguk.

"Kenapa kita pindah rumah? Bukannya apartemen ini sudah bagus."

"Aku tidak ingin diganggu lagi," jawabnya singkat seraya berdiri dari kursi.

"Cepat istirahat! Besok kita akan keliling mencari perlengkapan isi rumah," perintah Caesar lembut sambil menepuk pundak Amber sebelum meninggalkannya dalam penasaran.

Caesar tidak memberinya jawaban yang memuaskan. Jika yang dia maksud tidak ingin diganggu itu adalah adik angkatnya, bukankah masalahnya sudah selesai dan wanita itu sudah dikirim ke belahan bumi yang lain.

"Ah, sudahlah! Daripada aku pusing-pusing memikirkannya lebih baik tidur saja. Hoam!"

Setelah perutnya terisi, rasa kantuk mulai menderanya. Apalagi tubuhnya sudah bersih. Bisa dipastikan dia akan tidur nyenyak malam ini.

*****

Keesokan harinya, sesuai kesepakatan tadi malam, Amber ijin kerja dengan alasan menemani sang paman berbelanja perabot rumah. Tentu saja, teman-teman kantornya tidak akan curiga. Hal biasa jika keponakan menemani paman berbelanja. Apalagi pamannya itu seorang pria tua yang masih belum menikah.

Tua karena usianya memang tidak muda lagi tapi penampilan Caesar sangat menawan. Pria yang umurnya sepuluh tahun dibawahnya saja masih kalah. Usia tua dengan penampilan anak muda. Kalimat yang pantas untuk seorang Caesar.

Amber dan Caesar sibuk memilih dekorasi untuk ruang tamu mereka. Untungnya, selera mereka hampir sama. Amber menyukai warna lembut tapi untuk pakaian tidur yang dia kenakan saja. Untuk dekorasi dan warna dinding dia lebih suka warna putih atau abu-abu muda.

Jadi, sangat mudah untuk dikombinasikan dengan selera Caesar. Awalnya, Caesar ragu membawa gadis itu turut serta. Dia khawatir akan pilihan warna dan dekorasinya. Alhasil, malah diluar ekspektasinya.

Selesai dengan urusan rumah-rumahan. Caesar mengajak Amber untuk makan siang di sebuah mall pusat kota.

"Paman, kau ingin makan apa?" tanya Amber pada Caesar saat dia sedang berdiri mengantri membeli makanan cepat saji.

"Sama kan saja," jawab Caesar sambil memilih tempat duduk.

"Wah, keponakannya mas?" tanya seorang ibu yang sedang mengantri di belakang Amber.

Caesar melirik sekilas dan enggan menjawab pertanyaan si ibu.

"Cantik banget. Namanya siapa, neng?" tanya si ibu pada Amber.

"Amber, Bu," jawab Amber sambil mencium punggung tangan wanita itu.

"Waduh, waduh! Udah cantik, ramah, sopan lagi," ucap ibu itu sambil tersenyum.

"Udah punya pacar belom? Semoga saja belom, ya. Mau ibu jodohin sama anak ibu," ucap si ibu sambil mencubit pelan pipi Amber.

Mata Caesar langsung membulat mendengar penuturan si ibu. Bisa-bisanya wanita itu ingin menjodohkan istrinya dengan anaknya. Hebat sekali dia! Ketus Caesar dalam hati.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!