NovelToon NovelToon
WORST PRINCE

WORST PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yusse

Kaisar Yussa Angevin, sang penakluk agung yang menguasai dunia, menemukan dirinya terlempar ke dalam dunia novel yang baru saja dia baca, "The Greatest War Against the Devil".

Sebuah novel tentang perang besar antara ras iblis dan manusia, dimana protagonis mengalami kegagalan dan iblis memenangkan peperangan.

Di dalamnya, Kaisar Yussa bereinkarnasi sebagai Pangeran Lucas De Valorian, pangeran terburuk sekaligus aib keluarga kerajaan.

Mampukah seorang Pangeran terburuk mengubah alur cerita novel dan menghentikan kehancuran dunia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - Pedang Glaimrend

Arthur dan Lucas memasuki sebuah mansion megah di tengah kota.

Di dalamnya, para pelayan dan ksatria sudah berkumpul dan segera memberikan hormat kepada Lucas.

Lucas berjalan dengan penuh percaya diri, diikuti oleh Arthur.

Pandangan penuh rasa terkejut dan penasaran tertuju kepada mereka.

"Apakah dia sungguhan pangeran ketujuh?" bisik seseorang.

"Dia sangat berbeda dengan rumor yang beredar," sahut yang lain.

"Wajahnya sangat tampan," gumam seorang pelayan perempuan.

Arthur tersenyum mendengar bisikan-bisikan tersebut. "Benar..." gumamnya dalam hati. "Tuan ku adalah yang terbaik," tambahnya, merasa senang dengan pujian orang-orang terhadap tuannya.

Seorang pelayan wanita cantik dengan rambut hijau membuka pintu sambil menunduk hormat.

Lucas memandang wanita tersebut, merasakan sesuatu yang aneh namun familiar darinya.

"Kau melakukannya dengan baik," ucap Lucas, mengapresiasi pelayan yang membukakan pintu.

Wajah pelayan itu terlihat terkejut mendengar ucapan Lucas. "Terima kasih, saya akan bekerja lebih keras," ujarnya dengan cepat.

Lucas dan Arthur memasuki mansion yang penuh dengan properti mewah dan dekorasi berkelas.

Lucas duduk di sofa empuk, mengeluarkan novel yang ia baca sebelumnya.

"Pangeran...?" panggil Arthur, kebingungan. "Apakah Anda ingin membaca buku lagi?"

Lucas mengangguk, lalu membuka novel itu.

"Pangeran," panggil Arthur lagi dengan ragu.

Lucas menoleh ke arah Arthur, ekspresinya menunjukkan sedikit kekesalan. "

Arthur..." gumam Lucas. "Carikan pedang untukku, pedang besi yang biasa saja." Lanjutnya, mengusir Arthur secara tidak langsung.

"Baiklah..." ucap Arthur dengan sedih, lalu meninggalkan Lucas sendirian.

Arthur berjalan menuju pasar di ibu kota, menembus keramaian kota.

"Kalau tidak salah di sekitar sini..." gumam Arthur sambil mengamati sekeliling.

Setelah beberapa saat, ia menemukan sebuah gang sempit dan langsung memasuki gang tersebut.

Di ujung gang, sebuah tempat pandai besi yang usang tampak di hadapannya.

Suara logam bertabrakan dengan palu terdengar keras.

Arthur tersenyum sebelum akhirnya memasuki workshop itu.

Ketika Arthur masuk, seorang pria tua dengan postur tubuh gagah sedang menulis sesuatu di lembaran kertas.

"Sir Callian," panggil Arthur dengan lembut.

Pria tua itu menoleh, terkejut. "Arthur? Benarkah ini kau?"

"Benar, ini saya," jawab Arthur dengan senyuman.

Callian meletakkan penanya di meja dan berjalan mendekati Arthur.

Buk!

Callian memukul perut Arthur pelan, kemudian merangkulnya. "Aku pikir kau sudah melupakanku nak..." ujarnya sambil tertawa.

Arthur tertawa, memegang perutnya yang sedikit sakit karena pukulan Callian.

"Mana mungkin saya melupakan orang yang menyelamatkan hidupku berkali-kali," kata Arthur.

"Frairr... kemarilah," teriak Callian, memanggil seseorang yang sedang menempa di ruangan belakang.

"Eh?" Arthur terkejut. "Sir Frairr juga ada di sini?" tanyanya.

Seorang dwarf muncul dari ruangan penempa. "Ada apa...?" ucap Frairr dengan suara serak.

"Sir Frairr!" panggil Arthur.

Frairr memasang ekspresi suram, tubuhnya berkeringat. "Siapa kau?" tanyanya.

"Ini saya, Arthur," jawab Arthur sambil menunjuk dirinya sendiri.

Frairr masih tampak bingung. "Arthur?" gumamnya.

Arthur menutup matanya sejenak, kemudian berkata dengan enggan, "Crybaby..."

Ekspresi suram Frairr langsung berubah menjadi senyuman lebar.

"Itu sungguh kau, nak?!" ucap Frairr. "Kau telah menjadi pria tua," lanjutnya. "Haruskah aku memanggilmu old crybaby sekarang?" tambahnya bercanda.

Mereka bertiga tertawa bersama, suara mereka memenuhi workshop.

"Omong-omong, Sir Callian," ucap Arthur, menoleh ke arah Callian. "Saya sedikit terkejut ketika mendengar swordmaster terbaik Kekaisaran, Callian Beaumont, menghilang."

"Menghilang apanya," ujar Callian sambil tersenyum tipis. "Mereka hanya tidak tahu di mana aku tinggal."

Frairr menyela pembicaraan mereka. "Aku dengar kau menjadi seorang pelayan keluarga kekaisaran?" tanyanya.

Arthur mengangguk. "Benar," jawab Arthur. "Aku menjadi pelayan pribadi pangeran ketujuh."

"Pangeran ketujuh?" gumam Callian seraya memegang dagunya. "Bukankah dia yang dijuluki orang-orang sebagai pangeran terburuk?"

Arthur menajamkan matanya. "Sir Callian..." panggilnya dengan suara hampir tak terdengar.

"Ya?" Callian merespons.

"Sebaiknya Anda menjaga kata-kata Anda," ucap Arthur dengan tajam.

Suasana tegang melanda ruangan itu. Callian dan Frairr terdiam sejenak, memandang Arthur dengan bingung.

Melihat Arthur yang kesal, Callian tersenyum canggung. "Baiklah, aku minta maaf," katanya.

Frairr mencoba menenangkan suasana. "Hei Arthur, bukankah kau punya keperluan di sini?" tanyanya sambil menepuk punggung Arthur.

Arthur segera tersadar dengan tujuannya. "Ah, Anda benar," jawab Arthur. "Apakah Anda memiliki sebuah pedang yang bagus?"

Di sisi lain, Lucas yang sudah selesai membaca novel tengah meminum teh.

Pelayan wanita berambut hijau yang sebelumnya membuka pintu lewat di hadapan Lucas.

Lucas yang melihat wanita itu segera memanggilnya. "Hei."

Pelayan itu berhenti dan menoleh ke arah Lucas. "Ya, Tuan?"

Lucas berdiri dan melangkah mendekati pelayan wanita itu. "Apakah kau..." ucap Lucas sambil menunjuknya, "Jessica?"

"Eh?" Pelayan itu terkejut. "Anda mengenal saya?" tanyanya.

"Jadilah pelayan pribadiku," ujar Lucas tanpa ragu.

"Apa?" kata Jessica kebingungan. "Apakah Anda serius, Pangeran?" tanyanya lagi.

Lucas mengangguk. "Ya, aku serius," jawabnya.

Jessica terdiam, memandang Lucas sambil berpikir keras mengenai tawarannya.

......................

Jessica, seorang pelayan setia di keluarga Duke Velmore, ternyata adalah keturunan dari Archmage Jaden, penyihir legendaris masa lampau.

Meski hidup sederhana, Jessica diam-diam melatih sihirnya hingga mencapai tingkatan seorang penyihir agung.

Saat perang besar melawan pasukan iblis pecah, rahasia Jessica terungkap dan dia dipanggil untuk bertempur.

Di medan perang, Jessica menjadi pilar kekuatan bagi pasukan manusia.

Namun, dalam kekacauan, seorang remaja bangsawan terjebak di tengah pertempuran.

Melihat remaja itu dalam bahaya, Jessica berlari melindunginya, menggunakan sihirnya untuk menciptakan perisai.

Ketika serangan mematikan dari panglima iblis menghantam, Jessica mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan remaja itu.

Dengan senyuman terakhir, dia berbisik, "Lari, dan jadilah harapan masa depan."

Pengorbanan Jessica menginspirasi pasukan manusia untuk melawan dengan ganas, akhirnya memukul mundur pasukan iblis.

......................

"Sungguh kematian yang konyol, salah satu adegan yang paling ku benci di novel The Greatest War Against the Devil," gerutu Lucas dalam hati.

Sebelum Jessica menjawab, Arthur memasuki mansion. "Pangeran!" panggil Arthur, berlari menuju Lucas.

Arthur menunjukkan sebuah pedang yang dibawanya, sebuah pedang yang terlihat sangat indah.

Lucas segera mengambil pedang itu sambil bergumam, "Bukankah aku menyuruhmu untuk mencari sebuah pedang besi biasa?"

Arthur tersenyum. "Habisnya pedang besi biasa tidak akan cocok dengan keagungan Anda, Pangeran," pujinya.

Ketika Lucas memegang pedang yang dibawa Arthur, dia tersentak. "Arthur?" panggil Lucas, suaranya bergetar karena terkejut.

"Ya?" ucap Arthur, bingung dengan respon Lucas.

"Di mana kau mendapatkan pedang ini?" tanya Lucas, mata kuningnya bersinar terang.

"Saya mendapatkannya dari penempa kenalan saya," jawab Arthur, tambah bingung dengan Lucas.

"Hei," panggil Lucas lagi, memegang pundak Arthur. "Kenalkan aku dengannya!"

"Eh, apa?" kata Arthur bingung. "Tentu, akan saya akan mengenalkannya dengan anda nanti," ucapnya.

Melihat Lucas yang mengobrol dengan Arthur, Jessica menyela pembicaraan mereka.

"Pangeran, saya izin pamit dahulu," ujarnya sambil menunduk hormat. "Saya belum menyelesaikan tugas saya."

Lucas menenangkan dirinya kembali. "Baiklah, kau boleh pergi," ucap Lucas, menoleh ke arah Jessica. "Pikirkanlah penawaranku dengan baik."

Jessica beranjak pergi dari sana, meninggalkan mereka berdua.

Lucas memandang pedang yang dibawa Arthur. "Sebuah pedang tingkat Mythic..." batinnya, merasa bingung.

Bilahnya terbuat dari Adamantine, berkilau seperti cahaya bintang dengan warna biru keperakan.

Ukirannya sangat halus, dan pegangannya dilapisi kulit naga putih, memberikan pegangan yang nyaman.

Di pangkalnya terdapat permata safir besar yang berkilau dengan kekuatan magis.

Penjaga tangan berbentuk sayap malaikat, diukir dengan detail rumit.

Sarung pedang terbuat dari kayu ek kuno dengan lapisan perak, dihiasi ornamen suci.

"Apakah ini adalah karya terhebat yang pernah dibuat kenalanmu?" tanya Lucas, masih tertegun dengan pedang yang dipegangnya.

Arthur terdiam sejenak, mengingat ketika dia diberikan pedang oleh Frairr sebelumnya.

Frairr mengulurkan tangan, memberikan pedang kepada Arthur. "Ambil ini, namanya adalah Glaimrend, pedang terhebat yang pernah aku ciptakan," ucap Frairr dengan senyuman. "Aku percaya dengan orang yang dipilih oleh dirimu."

Arthur mengambil pedang tersebut. "Terima kasih, Sir Frairr," ucapnya cepat, lalu berjalan pergi dari tempat itu.

"Ah, Anda benar," jawab Arthur, membenarkan pertanyaan Lucas.

Lucas tersenyum senang. "Apakah pedang ini sudah memiliki nama?" tanyanya dengan antusias.

Arthur mengangguk. "Iya, namanya adalah Glaimrend," jawabnya.

"Glaimrend, huh?" gumam Lucas, semangatnya masih terasa karena mendapatkan pedang tersebut.

Pintu mansion ditendang oleh seseorang, seorang wanita dengan rambut kuning masuk dengan percaya diri. "Lucas!" teriaknya memanggil Lucas.

Lucas dan Arthur melirik ke arahnya, dan wanita itu menatap mereka berdua dengan tajam.

"Di mana saja kau?" ucap wanita itu dengan kasar. "Cepatlah datang ke koloseum, pertarunganmu akan segera dimulai."

"Clara?" gumam Lucas, memandangnya dengan sinis.

"Putri ketiga?" batin Arthur, sedikit terkejut dengan benturan pintu yang ditendang Clara.

Clara melangkah mendekati Lucas, ekspresinya terlihat kesal.

"Clara kau bilang?" teriaknya kepada Lucas. "Panggil aku Kakak Clara, aku itu kakakmu!" lanjutnya, merasa kesal.

Lucas mengabaikan Clara yang sedang marah, dia melewatinya dan berjalan begitu saja. "Ayo pergi ke koloseum, Arthur," kata Lucas, mengajak Arthur.

Arthur mengangguk lalu berjalan mengikuti Lucas.

Clara yang kesal semakin marah karena diabaikan, Dia berlari dan menarik telinga Lucas.

"Bocah sialan..." ujarnya kesal, menggeretakkan giginya. "Beraninya kau mengabaikanku..!!" Teriak Clara di telinga Lucas.

1
Seventeen
Nah, I'd win. 🫴🟣
PapayaN
jadi tidak enak hati, karena kepencet bintang satu dan komennya otomatis 😓😓
Thinker: duhai
total 1 replies
Xmolt
kek pernah baca manhwa yg serupa
Luszzer
waduh, kenapa nih si Lucas? gabakal mati kan?
Luszzer
gila 250 legion iblis, gw cek 1 legion itu 6000, berarti kalo 250.

6000×50=1500000💀☠️
Luszzer
pemai, iblis ternyata
Luszzer
jadi keinger spiderman
Luszzer
AOWKWKWO KASIAN KALI NI ORG😹
Luszzer
overall cukup bagus, aku suka mc yg cerdas cik
PapayaN
Aku suka cerita begini, suasana baru.....
Jenn
ihh cabulnya
NewtCode
saat di pertengahan langsung ngeh kalau mc dalangnya dan saat mc bilang akan terbongkar rahasianya langsung juga ketebak musuh berati iblis. buat lebih misteri tapi kayanya jadi lebih panjang
Razali Azli
wah aku tertipu.. rupanya seth adalah iblis. ingatkan orang yg tak bersalah.
Razali Azli
cis perbuatan menjijikan. memang untuk mendapat sekutu kuat dan setia untuk melawan iblis. tapi tidak dengan mengorbankan orang tidak bersalah. hati mc sangat busuk
Razali Azli: ceritanya sangat bagus sih. cuma baru jumpa watak mc macam ini. semangat thor
Thinker: makanya liat chapter 45 nanti, ok?
total 2 replies
Raja Semut
up Thor nnti gw bakal like trus sama kasih hadia
thara_tta
Bang "penyucian" atau "pensucian"?
Thinker: penyucian, itu seperti sebuah perumpamaan untuk membersihian sesuatu yang kotor
total 1 replies
L K
kpn up lg ud pengen baca
arfan
terus semangat bos
Kaisar Absolute
bagus dan Kata kata nya tidak ada yang typo,
lebih bagus kalau Novel ini dilanjutkan Karena sangat seru
Jenn
novelnya seleraku banget, penasaran sama endingnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!