Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Honey masih penasaran, ke mana suaminya ini akan membawanya pergi. Sejak tadi James tidak mau memberitahukan tujuan mereka. Beberapa kali dia bertanya, namun James hanya tersenyum misterius dan meminta Honey untuk bersabar.
James menggandeng tangan Honey erat-erat, menyusuri pasir putih yang lembut menuju pelabuhan. Angin laut yang sejuk berhembus pelan di wajah mereka, menciptakan atmosfer yang romantis dan mendalam. Sedangkan tangan satunya lagi menteng tas mereka yang cukup kecil untuk barang bawaan ringan.
"Tidak perlu membawa banyak barang, bawalah benda yang kau perlukan saja." Kalimat itu yang di ucapkan James kepada Honey sebelum mereka berangkat. Maka dari itu, Honey hanya membawa ponsel, peralatan make-up, serta satu setel baju ganti untuk dirinya dan juga suaminya.
Langkah mereka terhenti ketika sampai di pelabuhan. Seorang nahkoda lengkap dengan atributnya menyambut kedatangan James. Seolah-olah ini sudah disiapkan sejak lama oleh James untuk mengejutkan Honey.
"Ini istriku." James memperkenalkan Honey kepada nahkoda tersebut dengan bangga.
Honey tersenyum manis, lalu berjabat tangan dengan pria tersebut. Meskipun ramah, dia masih merasa bingung karena suaminya mengajaknya ke pelabuhan.
"Apakah kita akan bulan madu ke pulau?" tanya Honey pada suaminya, antusias dan penasaran.
"Tidak!" jawab James tegas, membuat Honey semakin penasaran. Lalu James berbisik di telinga Honey, "Ini lebih dari sekadar bulan madu ke pulau, Sayang. Percayalah, ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup kita." Honey hanya bisa menelan salivanya, merasa berdebar-debar karena rasa ingin tahu yang makin menggebu.
"Ayo! Kita harus berangkat sekarang," ucap James sambil menggandeng tangan Honey erat-erat menuju dermaga. Mereka berdua berlari mengikuti langkah sang nahkoda yang tak sabar ingin berlayar.
Matanya membelalak, bibirnya terkunci dalam ekspresi terkejut. Honey seolah tak percaya saat melihat kapal pesiar mewah yang akan menjadi tunggangannya berlabuh megah di hadapan mereka. Sinar mentari sore yang berkilauan menambah kesan kecantikan kapal itu, membius jantung Honey dengan daya tariknya. Kekaguman tulus terpancar dari rona wajah Honey, membuat James tersenyum simpul, bangga telah memberikan kejutan tak terlupakan bagi sang istri.
"Kejutan untukmu. Kita akan berlayar di laut lepas," bisik James dengan lembut dan penuh nafsu di belakang telinga Honey, membuat jantungnya berdebar kencang.
Honey merinding mendengar bisikan yang penuh gairah itu. Ia menoleh menatap James dengan pandangan berbinar, namun seketika merasa khawatir, "Kau menghabiskan banyak uang untuk menyewa kapal mewah ini, ya?!" tanya Honey dengan nada was-was.
"Tidak, aku sama sekali tidak menyewanya," jawab James, tersenyum lembut seolah menyembunyikan rahasia.
"Lalu bagaimana bisa kita berlayar dengan kapal semewah ini?!" Honey masih penasaran, matanya menyipit saat menatap suaminya dengan curiga. Dalam benak Honey berkecamuk segudang pertanyaan tentang misteri di balik bagaimana James, suaminya, mampu mengakses kapal mewah ini. Apalagi karena ia tahu James hanyalah seorang penyelam dan penjaga pantai. Honey semakin tergoda untuk mencari tahu lebih dalam, firasat tak enak terus merasuki hatinya dan meyakinkannya bahwa sosok suaminya, adalah sosok yang penuh dengan rahasia terpendam.
"Ah ... itu ... nahkoda tadi adalah sahabat dekatku, jadi dia dengan tulus meminjamkan kapalnya untuk kita. Ayo, kita harus segera naik sebelum kapal beranjak dari pelabuhan!" James segera menggandeng erat tangan istrinya, berusaha mengalihkan perhatian agar istrinya tidak menggali lebih dalam.
.
.
Jangan lupa like, vote dan hadiahnya ya.