Bagaimana jika kita bangun tidur sudah ada uang di sebelah kita dan bukan hanya uang, terkadang barang yang kita perlukan juga bisa tersedia. Memang sekilas terdengar enak dan mudah, tapi hampir setiap hari kita mimpi buruk dan berpetualang di dunia yang berkebalikan dari dunia nyata, jika di dunia nyata ada manusia, di dunia mimpi ada zombie yang merepresentasikan sifat sifat manusia di dunia nyata.
Kisah ini adalah kisah seorang pemuda dan adiknya yang sedang menghadapi masalah berat, mulai dari di minta cuti paksa karena belum membayar biaya kuliah sampai kekasihnya hamil oleh sahabatnya sendiri. Dia tidak sengaja "menemukan" sistem ini dan memulai petualangannya di dunia mimpi buruk untuk merubah dunia nyata di sekitarnya dan mengatasi masalah besar yang menimpa dirinya dan adiknya.
Genre : Fiksi, drama, comedy, fantasi, sistem, sedikit horor.
Mohon tinggalkan jejak ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19
Rina dan Arya masuk ke dalam membawa pizza dan minuman yang mereka beli di mini market, mereka makan bersama sama dan bersuka cita, Farah terus menempel kepada Rudi yang juga senang di tempeli,
“Beb, Santi sama Lisna gimana ? mereka juga korban,” ujar Farah berbisik di telinga Rudi.
“Lihat aja nanti, kalau Santi sih ku rasa ga masalah, tapi Lisna sedikit mengkhawatirkan,” balas Rudi.
“Iya bener, tapi dia tertutup sih, walau aku ngerti sih, dia dobel, selain karena merasa dirinya kotor sama kayak aku, dia juga merasa bertanggung jawab gara gara mengajak Eko masuk kedalam kelompok kita,” ujar Farah.
[New Quest received]
[Installing module......done]
“Yah liat aja nanti, pasti ada jalan,” ujar Rudi setelah mendengar sesuatu di kepalanya.
“Iya bener beb, ayo makan....aaaam,”
Farah menyuapi sepotong pizza untuk Rudi yang langsung menyambutnya. Rina yang melihatnya langsung tersenyum dengan lebar,
“Cieeeh udah mesra lagi kayak dulu, lupa ama yang lain, (menoleh kepada Arya) lo kok diem aja sih, payah,” ujar Rina.
“Lah emang gue musti ngapain, nyuapin elo gitu...ogah,” ujar Arya.
“Dih...awas lo ya....” balas Rina sambil berdiri dan memukul lengan atas Arya.
Rudi dan Farah menjadi tertawa melihat Rina dan Arya yang berdebat bercanda di depan mereka. Setelah makan dan mengobrol, Farah dan Arya berpamitan pulang, karena sudah jam 11 malam, Rina langsung naik ke ranjang dan tidur, sementara Rudi masih duduk di lantai melihat pesan pesan di smartphonenya dan membuka blok akun milik Farah di sosial medianya.
“Oi Neos, yang tadi Farah minta, kan ada tugas baru masuk, itu yang mana ? Santi apa Lisna ?” tanya Rudi.
[Yang pertama, untuk yang kedua masih sulit sekarang, perlu berevolusi.]
“Oh ok, gue ngerti,” balas Rudi.
[1 jam lagi bertugas]
“Sip...siap, hadiahnya yang banyak dong, gue mau bayar administrasi ama bayar sks nih senen,” ujar Rudi.
[Baik, aku akan memberi tugas tambahan.]
“Ok thanks ya,” ujar Rudi.
Dia mengambil smartphonenya dan mengirim pesan untuk Farah supaya Farah tidak bercerita tentang apa yang dia ceritakan soal Neos kepada Santi. Dia juga berpesan supaya memberitahu Arya hal yang sama, supaya Arya tidak bercerita kepada siapapun.
“Tapi kalo cerita juga sebenernya ga apa apa juga sih, ga bakal ada yang percaya juga, bener juga si Neos, dia bilang ga apa apa cerita apa adanya trus akhirnya di anggap gila hahaha,” ujar Rudi dalam hati.
Setelah itu, sebelum berbaring, Rudi melihat Rina sudah tertidur pulas, kemudian dia berbaring dan memejamkan mata.
******
Rudi membuka mata, dia berada di sebuah jalan dekat kampusnya, di sebelah kanan kirinya ada banyak ruko ruko yang jendelanya di palang oleh papan dan pintunya tertutup kawat berduri, bangunan bangunannya terlihat lusuh dan mengerikan karena penuh dengan tulisan berwarna merah. Jalan nya berbatu dan berlubang yang menjadi kubangan darah dengan beberapa organ mengambang di dalamnya. Di atasnya ada beberapa kabel terputus dan beberapa tiang listrik di sepanjang jalan terlihat miring.
Lampu penerangan jalan berwarna merah dan berkelap kelip menambah suasana menjadi semakin menegangkan. Banyak zombie yang beraneka ragam dan mengerikan berlalu lalang melewati Rudi. “Blung,” sebuah layar hologram muncul di depan wajah Rudi.
************************************************
Daily training quest :
Kill long hand zombie (zombie bertangan panjang) (0/10)
Main quest :
Kill pig face zombie (0/1)
Release pretty zombie from cage (0/1)
Reward :
8.000.000 IDR
Job EXP 5.000
Restore key
************************************************
“Beh...banyak bet, tapi gue kenal nih jalanan ini, kos kosannya si Santi deket sini,” ujar Rudi.
Rudi mulai berjalan menelusuri jalan dengan santai namun matanya melirik ke kanan dan ke kiri mengawasi zombie zombie yang jumlahnya tidak terhitung di sekitarnya. “Crasss,” begitu bertemu dengan zombie bertangan panjang sampai tangannya di seret di jalan, Rudi langsung menggorok lehernya sampai putus. Selain di jalan, terlihat juga zombie berlengan panjang yang bergelayutan di lampu jalan atau berada di balkon lantai dua ruko ruko di sekitarnya.
Satu persatu Rudi menghabisi zombie itu sampai akhirnya dia mengalahkan kesepuluh zombie berlengan panjang dan pas sampai di depan kos kosan tempat Santi tinggal. Pintu kos kosan yang awalnya tertutup kawat berduri menjadi terbuka setelah Rudi membunuh zombie berlengan panjang kesepuluh. Rudi masuk ke dalam, seluruh pintu kamar di palang oleh papan dalam kondisi tertutup, tapi dia bisa mendengar ada erangan zombie di dalam.
Akhirnya Rudi menemukan tangga naik dan naik ke atas karena hanya itu satu satunya jalan yang terbuka. Di lantai dua juga sama, semua tertutup dan yang terbuka hanya tangga untuk menuju ke lantai tiga. Setelah di sampai di lantai tiga, Rudi melihat sebuah kamar di paling ujung yang tidak di palang oleh papan namun ada grafiti tengkorak di daun pintunya. Rudi membukanya dan masuk ke dalam
Dia melihat aula besar seperti ruang singgasana di dalam. Di ujung ruangan dia melihat sebuah sangkar burung yang besar dan berwarna hitam mengerikan, di dalamnya ada seorang zombie yang wajahnya masih nampak seperti manusia dan terlihat cantik, tentu saja Rudi mengenal wajah itu.
“Jah bener, si Santi hahaha,” ujar Rudi setelah melihat zombie cantik itu.
Tapi di depan sangkar terlihat seorang zombie bertubuh gemuk gempal, memiliki wajah dengan hidung babi dan lebar sehingga nampak seperti babi, menggunakan kacamata dan berambut tipis, sedang berdiri membaca buku, namun yang membuat Rudi jijik, zombie itu tidak memakai celana dan sesuatu berbentuk panjang menyerupai tali dari daging yang keluar di antara kedua kakinya, mengikat sangkar supaya tidak terbuka.
“Wow...gede juga punya si Bambang hahahaha...dasar babi mesum,” ujar Rudi geram.
[Skill Silent step activated]
Rudi berlari mendekati zombie berwajah babi itu, dengan pisaunya dia langsung memotong sesuatu yang keluar dari antara kedua kakinya, “graaaaaaah,” zombie itu berteriak, tali dari daging yang mengikat sangkar mulai terurai dan terlepas. Karena merasa kesakitan, zombie itu berlutut sambil memegang pangkal sesuatu di antara kedua kakinya yang sudah terputus dan terlungkup. Rudi memanjat punggungnya yang lembek dan lebar kemudian menancapkan pisaunya di lehernya, membuat zombie itu tidak bergerak lagi. “Kling,” sebuah kunci jatuh dari tubuh zombie itu ketika sudah tidak bergerak. Rudi mengambil kunci berwarna emas yang jatuh ke tanah.
Setelah itu, dia berjalan ke arah sangkar, dia bisa melihat zombie cantik itu berwajah sedih duduk meringkuk di dalam sangkar. “Klik,” Rudi memasukkan kuncinya ke lubang jeruji sangkar dan membuka sangkarnya, zombie cantik itu menoleh melihat Rudi, langsung saja Rudi menjulurkan tangannya, zombie cantik itu terlihat ragu ragu namun dia berdiri dan mengamati Rudi dengan memiringkan kepalanya ke samping. Karena tidak sabar, Rudi masuk ke dalam dan menarik tangannya dan mengeluarkan zombie cantik itu dari salam sangkar. Sangkar itu langsung menghilang ketika zombie cantik itu di luar. “Blung,” sebuah layar hologram terbuka di depan wajah Rudi,
************************************************
Daily training quest :
Kill long hand zombie (zombie bertangan panjang) (10/10) completed.
Main quest :
Kill pig face zombie (1/1) completed.
Release pretty zombie from cage (1/1) completed.
Reward Received :
8.000.000 IDR
Job EXP 5.000
Restore key
************************************************
[Use Restore key ?] [Yes] [No]
Rudi menekan yes, langsung saja tubuh zombie cantik di sebelahnya mengeluarkan cahaya terang kemudian menghilang. “Blung,” sebuah layar lagi terbuka,
************************************************
Job level : 2 (Exp : 4.000 / 15.000)
Quest done : 8
Total reward : 26.500.000 IDR.
************************************************
[Unlocked skin number 2 : Franken monster]
[Installing skin......done]
[Installing skill skin.....done]
[Using skin.....done]
[Open status]
*********************************************************
Nama : Rudi Kuncoro.
Usia : 19 tahun.
Status : User agent
Skin : Franken Monster [Change].
Job level : 2 (Exp : 4.000 / 15.000)
Quest done : 8
Total reward : 26.500.000 IDR.
Power : 10.000.
Skill : Power smash, knuckle mastery, heavy blow, defense skin, regeneration.
*********************************************************
[Skin kedua di dapat ketika job naik menjadi level 2, bisa berganti dengan skin pertama, hanya tinggal tekan change di layar status, skill juga akan berganti mengikuti skinnya, sampai sini paham ya.]
“Ok gue ngerti, tapi gue jadi monster hahaha, kayaknya kuat nih,” ujar Rudi sambil mengamati tubuhnya.
[Benar, skin kedua ini di perlukan untuk menghadapi zombie zombie tingkat lanjut yang melawan ketika di serang untuk quest quest yang di add kemarin]
“Hooo nice, akhirnya tarung frontal,” ujar Rudi.
[Benar, skin kedua memang khusus untuk bertarung. Sekarang kita bisa melanjutkan ke quest quest advance.]
“Sip, gue udah siap dan udah ga sabar juga pengen hajar si Eko yang gue belum pernah ketemu dan Doni tentunya,” ujar Rudi tersenyum lebar menggunakan wujud barunya.