" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resepsi
Setelah makan siang keluarga Erick langsung bertolak ke hotel karena resepsi pernikahan Radhi akan di adakan di sana malam hari .
Sedangkan Radhi masih berada di rumah mertua nya ,mereka akan menyusul setalah shalat Ashar.
" Mba kata Ibu istirahat dulu " Naomi menatap ke arah sang adik " Ajak sama Bang Radhi " Lanjutnya pelan sambil tersenyum mengejek
" Ah iya ,makasih dek " Jawab Naomi malu .
Kini di rumah nya tinggal keluarga saja sedangkan para tetangga dan warga sudah kembali juga .
" Mas " Panggil Naomi pelan .
" Istirahat dulu yuk " Ajaknya malu².
" Istirahat " Radhi menaikan alisnya sebelah,dalam hati dia sudah bersorak " iya kata ibu " Lanjut nya menatap sekeliling suaminya yang menatapnya tersenyum.
Radhi mengaguk patuh lalu berdiri dari posisinya setelah meminta izin pada keluarga Naomi keduanya langsung masuk dalam rumah yang berbentuk minimalis itu,Kamar Naomi berada di lantai dua .
Ini pertama kali nya Bara naik di lantai dua karena selama ini dia hanya sampai di ruang tamu dan dapur saja .
" Di sebelah kamar siapa sayang" Naomi menatap ke arah yang di tunjuk Bara " Kamar mas Nizam " Jawab Naomi
Ceklek
Naomi membuka pintu kamarnya lebar-lebar membiarkan Bara lebih dulu masuk .
" Selamat datang di kamar Naomi mas, maaf jika tidak sebagus kamar mas Bara " Bara melangkahkan kakinya sambil menatap sekeliling nya kamar yang dominan warna Mint .
Kamarnya memang tidak begitu luas ,namun penataannya yang rapi membuat kamarnya terlihat nyaman .Di ruangan itu tidak terlalu banyak barang di mana hanya ada lemari,meja belajar tempat tidur ,terus meja kecil di samping tempat tidur wanita itu Bahkan di dinding kamarnya pun tidak ada tempel²an apa pun seperti kamar si kembar benar² bersih .
" Kayanya kita akan sering menginap di sini "Berarti itu tanda nya suaminya nyaman kan ,Naomi cukup lega .
Di atas meja belajar istri nya pasti nya ada beberapa buku yang di susun dengan rapi ,laptop dan juga bingkai foto ,Bara perjalan ke arah meja itu fokusnya pada bingkai foto istri nya .
" Kenapa di sini kamu jelek sekali " Bara mengambil salah satu foto seperti nya itu foto waktu SMA karena seragam nya putih abu² " Mas " Rengek Naomi cemberut.
" Itu karena Naomi belum tahu dunia skincare bukannya tidak punya uang ya hanya sayang saja " Lanjut nya .
" Benarkah ? " Bara tersenyum lalu kembali meletakkan foto itu " Sorry tadi mas hanya bercanda, kamu lebih cantik di foto itu karena tidak memakai apapun " Bara mendekati istri nya yang duduk di ujung tempat tidur .
" Bohong " Cibir Naomi membuat Bara tertawa.
" Sudah lebih baik bersih² dulu setelah itu baru istirahat " Naomi mengaguk setuju .
" Aku siapkan airnya dulu ya " Ujarnya langsung berdiri .
" Apa ini salah satu kelebihan menikah bahkan hanya untuk mandi saja airnya harus di siapkan terlebih dahulu " Gumam Bara tersenyum kecil.
Tidak berselang lama Naomi sudah ke luar ,namun alangkah kagetnya saat melihat penampilan Bara yang hanya menyisakan celana pendeknya saja .
" MAS " Pekik Naomi langsung membalikkan badannya .
" Kenapa ? " Tanya Bara kaget karena suara teriakan istri nya .
" Itu ...Kenapa buka pakaian nya di kamar " Protes Naomi .
" Lalu aku harus buka di mana ? Di ruangan tamu " Jawab Bara sekenanya.
" Bukan itu " Naomi tidak melanjutkan ucapannya dia langsung berjalan ke arah lemari sambil menunduk sedangkan tangan kirinya di letakan di wajah samping nya agar tidak melihat pria itu " Kamu kenapa sih sayang " Tanya Bara sedikit kesal ,namun dalam hatinya dia gemas dengan tingkah istri nya yang malu² .
" Badanku tidak bagus ya kamu malu " Naomi yang kini sedang mengambilkan handuk untuk Bara langsung menatap ke arah pria itu " Badan Mas bagus , berotot cuma malu " Jawabnya dengan wajah yang sudah memerah .
" Benarkah " Bara melangkahkan kakinya ke arah Naomi membuat wanita itu melotot " M...as " Panggil Naomi gugup .
" Kenapa sayang ? " Jawab Bara di mana kini dia sudah berdiri di depan istri nya " Ah kita sekarang sudah sah , apa Kita perlu membuatnya siang ini " Ujar Bara menarik pinggang istri nya hingga menempel pada tumbuh nya ,Naomi langsung memalingkan wajahnya ke samping untuk menutupi wajahnya yang memerah bahkan kini tubuh nya sudah menegang ini pertama kalinya bersentuhan dengan pria secara dekat,ada sih beberapa kali tapi itu dengan adiknya dan juga sepupunya.
Cup
Bara mencium pipi Naomi dengan pelan tapi reaksi tubuh istri nya membuat Bara tertawa lalu memeluk istrinya untuk menenangkan nya .
" Mas seperti menikahi anak di bawah umur " Ujarnya melerai pelukan nya lalu kembali mencium Naomi namun kini di kening nya, Membuat Naomi merasa tenang .
" Mana handuknya mas mau mandi " Naomi langsung memberikan handuk yang sejak tadi dia genggam. Sepeninggal Bara tunuh Naomi langsung melorot ke lantai sambil memegang dadanya .
" Astaghfirullah" Ucap Naomi mengelus dadanya .
💐
💐
💐
Kini Naomi sedang di rias di temani ibu mertuanya dan juga ibu nya .
" Sayang " Panggil Vania lembut .
" Iya Bu " Jawab Naomi tak kalah lembut .
"Boleh tidak Ibu minta sesuatu ? " Ujarnya pelan sambil menatap besannya dan juga Naomi .
" Boleh Bu " Jawab menatap Vania lewat kaca yang ada di depannya.
" Jangan tunda momongan ya " Naomi mengaguk tersenyum ,tadi sebelum mereka ke hotel keluarga nya sudah memberikan wejangan bahkan sebelum dia dan Bara di nyatakan Sah keluarga tidak perna bosan memberikan nasehat untuk nya .
" Iya Bu, doakan semoga kami segerah di berikan kepercayaan " Jawab Naomi lembut .
" Tapi kita sebagai manusia hanya berencana kan ? " Vania tidak ingin terkesan terlalu menekan menantunya " yang penting kalian sehat tidak bertengkar itu sudah lebih dari cukup untuk Ibu soalnya Bara itu " Vania menggeleng kepala nya " Anak nya keras kepala " Lanjut nya dengan helaan napas panjang.
" Berjalannya waktu pasti Bata berubah Bu " Jawab Sekar tersenyum.
" Semoga saja Bu , itu kenapa saat awal Bara memperkenalkan Naomi kami sekeluarga langsung setuju karena sifat lembut dan sabar nya benar² membuat kami yakin jika dia bisa merubah nya sekalipun tidak gampang " Naomi hanya diam menanggapi percakapan ibu dan mertua nya .
Tapi dalam hatinya pun dia bersyukur dan berterimakasih pada keluarga suaminya yang sudah menerima nya dan keluarga nya tanpa memandang siapa mereka dan pekerjaan nya .
Ceklek
" Belum selesai " Kedua wanita yang tengah asik bercerita itu langsung menatap ke arah pintu sedangkan Naomi hanya menatapnya lewat pantulan kaca.
" Sudah tuan,tinggal di rapikan saja " Jawab perias cepat .
" Apa acaranya sudah mau mulai ? " Bara mengaguk mendekati Vania dan ibu mertua nya .
Jika bersama Vania dia akan mencium pipi wanita itu tidak dengan Ibu mertua nya yang hanya melemparkan senyuman nya.
" Kenapa kamu cantik sekali Sayang ,apa kita tidak perlu ke luar di kamar saja " Rengek Bara menatap ke arah Naomi .
" Bara " Tegur Vania pelan .
" Serius Bu , istri ku cantik sekali awas saja jika ada yang berani menatapnya akan ku congkel biji matanya " Jangan tanya wajah Naomi kini Semerah apa ,sedangkan ibu mertua nya hanya bisa tersenyum ,namun tidak dengan Vania wanita itu ingin sekali memukul mulut putranya.
" Maaf ya Bu " Ucap Vania tersenyum paksa .
Tok ....tok ...
" Bu ,ini Syafa sama Syifa kami masuk ya " Izin dari arah luar .
" Iya sayang " Jawab Vania .
Perlahan pintu kamar itu mulai terbuka menampakan wanita cantik yang kini berjalan ke arah mereka .
" Wooww Mba Naomi sangat cantik " Syifa langsung bertepuk tangan lalu memberi kedua jempol nya pada Kaka iparnya itu .
" Kalian juga sangat cantik " Balas Naomi tersenyum .
" Kenapa ? " Tanya Bara menatap adik kembarnya.
" Ah itu ,kata Oma sudah waktunya turun " Jawab Syafa cepat .
" Ini sudah selesai " Jawab Vania pelan .
Naomi di bantu berdiri oleh perias ,namun karena gugup dia hampir saja jatuh syukur Vania yang lebih dekat dengan nya langsung menahan tubuh nya .
" Maaf Bu " Ucap Vania cepat .
" Kamu sakit sayang ?" Bara menatap khawatir pada istri nya " Tidak Mas hanya grogi saja " Jawabnya tersenyum.
" Mba Naomi bikin kami jantungan saja " Ucap Syifa menghela napas lega.
" Maaf ya " Ujar Naomi tak enak .
" Sudah ayo kita ke luar " Bara menggantikan posisi Ibu nya mengambil tangan Naomi melingkar kan di lengannya sedang kan yang lainnya berdiri tepat di belakang keduanya .
" Jangan tegang ,rileks saja " Naomi menatap suaminya lalu mengaguk " Iya Mas " Jawabnya tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
