NovelToon NovelToon
Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:292.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Zhuzhu

Setelah bertransformasi menjadi bayi, mantan kepala badan intelijen rahasia, Cheng Yao yang tumbuh besar dan dikenal sebagai Putri Danyang yang malas dan tidak berguna ditipu oleh Kaisar dan dikirim ke perbatasan untuk menikahi Adipati Ning. Adipati Ning adalah adik sepupu Kaisar, dan Cheng Yao menganggap bahwa suaminya adalah pria tua yang jelek.

Namun, setelah melihat wajah asli Adipati Ning, Cheng Yao mengubah pemikirannya dan berkata ingin punya anak dengan Adipati Ning.

Adipati Ning mengabaikannya, namun dia kemudian menyadari bahwa Cheng Yao berkaitan erat dengan Master Qiheng dari Paviliun Zhanbai, organisasi intelijen rahasia nomor satu di dunia persilatan.

Akankah Cheng Yao mendapatkan keinginannya untuk memiliki anak dari Adipati Ning, Ning Ziyu tanpa menyingkirkan bayangan yang ia sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 19: Perjanjian

“Barusan, kamu bilang apa?”

“Aku bilang, aku bisa menyembuhkan penyakitmu. Bukankah akhir-akhir ini racun bunga Hongluo di tubuhmu kambuh lebih cepat dan kamu merasa sangat terganggu?”

Paviliun Zhanbai, dengan kekuatan yang sangat luar biasa pasti sudah menemukan cara menawarkan racun bunga Hongluo, atau mungkin sudah berhasil menangkap orang Jin bagian selatan untuk dipaksa membuat penawar. Jika Jun Heng tidak mampu menemukannya, Cheng Yao akan mempertimbangkan menggantinya dengan orang lain untuk menjadi pengurus utama Paviliun Zhanbai.

Ning Ziyu terus menolak tidak peduli seberapa keras Cheng Yao membujuknya, jadi, Cheng Yao akan menggunakan cara ini untuk membuatnya setuju.

Ning Ziyu, Adipati Ning, adalah pilar kerajaan yang menjaga perbatasan dalam hidupnya. Dia adalah orang penting, dan dia pasti akan memikirkan cara untuk sembuh dari penyakitnya. Kalau dia mati, perbatasan akan kacau. Selain ancaman Negara Jin, Cheng Yao juga tidak rela calon ayah dari anak-anaknya mati lebih dulu.

“Tidak ada obat yang dapat mengobatinya. Putri, berhenti berangan-angan.”

“Dari mana kamu tahu bahwa tidak ada obat yang dapat mengobatinya? Tabib Zhuo yang kamu pekerjakan itu tidak kompeten. Dukun sepertinya mana bisa menyembuhkan penyakitmu.”

Apa katanya? Dukun? Tidak kompeten? Ya ampun, bisakah Putri Danyang yang ingin dipanggil Cheng Yao ini memikirkan kata-katanya sebelum diucapkan? Di Kota Feng ini, selain Tabib Zhuo yang menjadi dokter pribadi Ning Ziyu, siapa lagi yang dapat menekan efek racun bunga Hongluo?

“Putri, hati-hati dengan bicaramu.”

“Hei, apakah di sini aku juga harus berhati-hati? Ning Ziyu aku katakan padamu, kalau aku bilang aku bisa menyembuhkanmu, maka aku bisa.”

Kata-kata penuh keyakinan itu hampir membuat Ning Ziyu percaya. Racun bunga Hongluo di tubuhnya semakin lama semakin parah dan sulit dikendalikan. Jika  tidak segera menemukan penawar, dalam satu atau dua tahun lagi dia pasti akan mati.

Pada saat itu tiba, siapa yang akan menggantikannya menjada Kota Feng dan tiga kota lainnya? Akankah mereka kompeten dan mampu menenangkan rakyat?

Tetapi, itu jugalah yang menjadi alasan mengapa dia menolak Cheng Yao selama ini. Ning Ziyu tahu dia tidak bisa berumur panjang sejak terkena racun tersebut, sehingga dia mengubur semua perasaan duniawinya dan tidak mau menikah.

Itu karena jika dia memiliki istri, dia hanya akan meninggalkannya cepat atau lambat.  Ning Ziyu sudah tidak mempermasalahkan panjang dan pendeknya hidup, karena sekeras apapun ia berusaha, dia akan kecewa. Penyakitnya tidak dapat disembuhkan.

“Ning Ziyu, aku bisa menyembuhkanmu,” Cheng Yao berkata sungguh-sungguh.

Cahaya harapan berpendar di hati kecil Ning Ziyu. Tapi, dia takut akan berakhir dengan kecewa seperti waktu-waktu lalu.

“Bisakah aku mempercayaimu?”

“Aku, Cheng Yao, dengan gelar dan darah bangsawan dalam tubuhku pasti akan menyembuhkanmu!” Cheng Yao mengangkat tangannya untuk membuktikan kesungguhannya. Ini pertama kalinya dia bersumpah untuk orang lain. “Jika kamu tidak percaya, kita bisa menuliskannya.”

Ning Ziyu menatap mata Cheng Yao dalam-dalam, dengan kesungguhan yang benar-benar terlihat nyata. Wanita ini tidak berbohong. Matanya begitu jujur.

“Tidak perlu. Jika kamu bisa menyembuhkanku, aku akan mempertimbangkan permintaanmu.”

Darah melonjak ke kepala Cheng Yao, dia melompat sambil menunjuk Ning Ziyu dengan jari tangannya. “Sepakat! Kamu tidak boleh melanggar janji atau aku akan marah. Paman kecil, tunggulah dua hari lagi dan aku akan menawarkan racunmu!”

Cheng Yao langsung pergi dari ruang baca begitu mendapat kepastian. Ternyata cara ini benar-benar efektif pada Ning Ziyu. Memang benar yang dikatakan saudara-saudarinya yang menyebalkan di istana itu, bahwa jika kamu menyentuh kelemahan orang lain, orang itu akan menjadi tunduk padamu.

Ling Yun masuk setelah beberapa saat. Di tangannya ada sepucuk surat yang baru saja tiba. Merpati pos hinggap di kediaman beberapa menit yang lalu. Itu adalah surat yang dikirimkan Ling Ren dari ibukota. Mungkin, saudaranya itu sudah menemukan informasi penting terkait Putri Danyang dari orang ibukota.

Tapi, nyatanya dia salah. Ling Ren hanya mengatakan kalau reputasi Putri Danyang di ibukota sangat buruk. Dia malas belajar dan tidak berguna.

Setiap kali ditindas orang, dia menjadi sangat nakal dan tidak masuk akal. Ada beberapa selir yang mengadu kepada Kaisar karena putra-putrinya dijahili Putri Danyang, tapi Kaisar mengabaikannya sama sekali.

Katanya, Putri Danyang di ibukota tidak punya teman. Sejak diberi gelar dan tinggal di Istana Chonghua, dia hanya punya tiga orang kepercayaan: Xiuli, Jun Heng, dan seorang wanita bernama Chai Meng.

Xiuli ini adalah pelayan pribadinya, Jun Heng juga pernah datang ke kediaman ini sebelum pergi entah ke mana. Satu-satunya orang yang belum diketahui adalah Chai Meng. Ling Ren bilang, Chai Meng ini seperti pengawal pribadi sang putri. Keberadaannya sangat misterius.

Ning Ziyu merasa informasi ini lebih berguna daripada yang dia dapatkan dari Paviliun Zhanbai. Dia kembali merasa menyesal telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli informasi yang tidak berguna itu. Jika tahu turun langsung ke lapangan lebih berguna, mungkin sudah sejak lama Ning Ziyu mengirim Ling Ren pergi.

Sejauh ini, hanya itu informasi yang dapat disampaikan Ling Ren. Dalam beberapa hari lagi, dia akan kembali ke Kota Feng. Ning Ziyu memijat pelipisnya.

Sosok asli Cheng Yao sebagai Putri Danyang ini nyatanya lebih sulit dimengerti dari dugaannya. Dia benar-benar harus segera mengetahui warna aslinya yang sebenarnya agar dia bisa memutuskan akan mengambil sikap seperti apa.

“Apakah Tuan benar-benar akan memberikan anak kepada Putri?” tanya Ling Yun. Dia tanpa sengaja menguping pembicaraan tuannya beberapa saat yang lalu dan sangat penasaran.

“Bukan urusanmu.”

“Aiya, Tuan, jika kamu memberinya anak, juga bukan hal buruk. Dengan begitu, Putri akan berhenti mengganggumu dan kamu bisa fokus mengurus pemerintahan. Putri Danyang itu, agak berisik menurutku.”

“Berisik. Siapa yang mengizinkanmu bicara buruk tentangnya?”

Ling Yun langsung menutup mulutnya. Oh ya ampun, ternyata sang adipati begitu memerhatikan sang putri. Lihatlah saja sikapnya ini! Adipati begitu risih akan keberadaan istrinya, tapi dia melarang orang lain bicara buruk tentangnya. Sikap macam apa ini?

Menurutnya, adipati terlalu gengsi saat berhadapan dengan sang putri. Dia berlagak jual mahal, padahal dia sendiri bingung dengan hatinya. Kali pertama menikah dan memiliki istri, ternyata sudah bisa membuat Adipati Ning yang selama ini tidak menjalin hubungan dengan wanita manapun jadi kacau.

“Jika tidak ada hal lain yang mau kamu sampaikan, pergi saja,” usir Ning Ziyu. Ling Yun masih berdiri di hadapannya, “Memang masih ada satu hal yang ingin aku sampaikan padamu, Tuan.”

“Perihal apa?”

“Wakil Jenderal Song di kamp barat kota mengirim kabar kalau aktivitas di Gunung Mali yang sempat terlihat akhir-akhir ini mendadak hilang. Para pemburu yang saat itu keluar masuk gunung tidak lagi ditemukan.”

Ning Ziyu mengernyitkan dahinya. Aktivitas di Gunung Mali, yang dicurigai adalah pergerakan mata-mata Negara Jin mendadak hilang? Apa yang terjadi? Apakah selama Ning Ziyu pergi ke Kota Luo selama beberapa hari adalah waktu ketika para mata-mata itu beraksi? Tapi mengapa mereka justru malah menghilang?

Jika ingin menyerang, maka saat itulah kesempatan terbaik. Ning Ziyu sedang tidak ada di Kota Feng, mereka bisa mudah merebutnya. Tapi, mereka tidak melakukannya. Hal ini tentu saja mengundang sebuah pertanyaan besar dalam benak Ning Ziyu: Apa yang sebenarnya ingin dilakukan mata-mata Negara Jin itu?

“Kamu yakin?” tanya Ning Ziyu.

“Ya, Tuan. Wakil Jenderal Song sudah mengamati berhari-hari. Aku juga berencana pergi ke kamp militer barat untuk memantau langsung.”

“Awasi terus, jangan biarkan mereka mendapat kesempatan masuk ke pusat kota.”

“Baik, Tuan.”

1
INdah🌹
202
Ayu Septiani
kirain yemu jin dah mati menyusul istrinya.
ternyata masih diselamatkan oleh oranya yaoyao.
lanjut up lagi kak author... semangat 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
INdah🌹
191
INdah🌹
171
INdah🌹
202
Ulla Hullasoh
karya yang sangat bagus tidak membosankan. selamat ya Thor terus berkarya untuk berbagi kebahagiaan dengan penggemar mu.
erna wijayanti
gamsahamnida uli jagganim

sehat selalu ya biar semangat menyelesaikan cerita ini plus bikin cerita baru..yyyyeeeeaaayyyyyy


lup u lup u/Smile//Pray/
Andi Ilma Apriani
lanjuutt thoorr
Evita Mala
knp yemu jin blm mati jg
Evita Mala
untung ning ziyu slmat
jgn bilang jung heng nlong ning ziyu trz jd isdeat jg nyusuk chai meng
Evita Mala
tiap hri nunggu up smpe ta baca 5xpun ni airmta ttp g bs drem.hujan mulu klw ad ceng you m kaisar
Sun Flower: obatnya ada di eps 98-100
total 1 replies
Ayu Septiani
langsung dapat 2 bab..... makasih kak author....
semangat berkarya 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Yuli Ani
astaga thoor..d. episod in bkin mewek 😭😭😭semangat ap thoor..🤗🤗 semakin seruuuuu... huahahua. dimna kau brada ning ziyuuu
erna wijayanti
waduh sekali nya update langsung 2 bab..

arigato gozaimasu oneechan/oniisan

ga sabar nunggu update cerita berikut nya

/Pray//Pray//Coffee//Coffee//Beer//Beer/
sahabat pena
thor apakah adipati masih hidup dan hilang ingatan?
Erha Print
kasian cheng yao sangat sangat terpukul . karna cai meng dan ling yun meninggal dan suaminya belum ditemukan juga, serta cengjia yg meninggal akibat pendarahan setelah melahirkan anaknya... cobaan terus bertubi-tubi apakah akan cheng Yao akan kuat?
Sun Flower: strong woman Cheng Yao
total 1 replies
Evita Mala
q jd termehek-mehek
q g pny bwang g mpu bli.jd ngis
thor kau in g ad kbar
skliny up triple kill
thanks y thor sehat slu
Evita Mala
oalah onk ae drama kehilangan trz klw ktemu nti jgn smpe amnesia bs gila n tantrum nti cheng you
Sun Flower: auto dibantai
total 1 replies
Evita Mala
bru diomongin akn brjodoh eeehhh chai meng m lingren mninggoi
Evita Mala
jgn smpe tarung ningziyu msuk jurang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!